'Merasa Lelah'

"Makanlah, sejak tadi kau belum ada menyentuh makanan mu sedikitpun. " Ucap jungkook lembut.

Chaeyon menggeleng lemah, kedua matanya nampak sembab. "Tidak seharusnya aku berada disini, jungkook. "

"Kenapa? toh tidak akan ada yang tahu. " Balas jungkook santai.

Chaeyon menggigit bibir gusar, "Bagaimana jika ada yang tahu? Aku terlalu bodoh karena datang kemari. "

"Aku yang memintamu untuk datang. "

"Dan aku menurutimu,, "

Jungkook tertawa pelan melihat kekasihnya itu menghela napas, "Ya kau menurutinya, tapi bukankah menyenangkan kita bertemu rahasia seperti sekarang? Ditempat ini? "

Memandang sekeliling kamar hotel mereka dengan panik, chaeyon mendorong tubuh jungkook agar menyingkir dari tubuhnya. "Mau sampai kapan kau akan berada disini? "

pemuda itu melengos, "Tentu saja sampai ayah pulang dari London, lalu mengambil alih tim sementara waktu. Entahlah aku tidak begitu paham. "

"Begitu pentingkah? " Chaeyon bertanya seraya menatap penginapan megah didaerah Jeju itu.

"Rahasia perusahaan, jadi hanya aku dan ayah yang berhak memutuskan. "

"Benar juga, aku hampir lupa jika kau seorang pewaris besar. "

Pemuda itu tersenyum, "Benarkah? " Ia mendekat pada chaeyon, lalu kembali memeluk tubuh kekasihnya dengan mesra. "Karena sekarang hotel sudah berjalan dengan baik, aku memutuskan untuk menghabiskan waktu bersamamu disini. "

"Apa kau tidak pulang? "

"Kita hanya akan berlibur lama disini. "

"Kau tidak mencemaskan sinb sendirian? "

Jungkook menggeleng pelan, "Tidak. Aku malah mencemaskan kim bisseo, sinb akan sangat merepotkan jika dia mau. " Ucapnya tersenyum geli membayangkan wajah garang gadis yang telah menjadi tunangannya itu.

Chaeyon memakingkan wajah kesamping, nada bicara jungkook barusan yang terkesan sangat menghafal sifat sinb sama sekali tidak menyenangkan untuknya.

"Aku merasa sedih pada sinb. " chaeyon berkata bohong.

"Jangan bersedih untuknya. merasa sedihlah pada kekasihmu ini, aku yang harus bertunangan dengan dia. "

memutar tubuh sang kekasih yang tadi ia peluk dari belakang agar menghadap padanya, jungkook hampir saja mencium bibir merekah chaeyon jika gadis itu tidak menghindar.

"Kenapa? " Jungkook bertanya heran.

Mendorong tubuh jungkook agar menjauh, chaeyon menyugar rambut terkejut. 'Apa yang baru saja ia lakukan? ' Untuk sesaat chaeyon dikuasi oleh pikiran egoisnya. Semua ini tidak boleh terjadi.

Ia harus sadar jika saat ini jungkook adalah milik sinb.

"Maaf, aku harus pergi. " Gadis itu langsung berjalan kearah pintu kamar.

Jungkook dengan cepat menghadang langkah chaeyon, "Kenapa begitu tiba-tiba? "

"Kau yang kenapa? " Chaeyon memekik kalut, ia menolak untuk menatap pada wajah kekasihnya itu. "Sadarlah,, kau itu sudah bertunangan, tapi kenapa memintaku untuk datang kemari? Aku sungguh bodoh karena telah menuruti perkataan mu. "

"Hanya diatas kertas, jika kau ingin menambahkan. " Jungkook menjawab sinis.

"Persetan dengan itu,, " Teriak chaeyon semakin kalut. "Aku tidak bisa berada lagi didekat mu. "

"Berhenti menghindar dari kenyataan Jung Chaeyon." Jungkook berkata tegas, "Kau tahu aku tidak bertunangan sungguhan dengannya. "

"Aku tidak menghindar, aku hanya mengerti dimana posisiku seharusnya berada. Aku tidak ingin menjadi sisi jahat yang akan merebutmu darinya. "

"Jadi kau takut? " Jungkook bertanya tidak percaya, "Pada mereka semua yang akan menghakimi mu? Kau lupa siapa aku Jung chaeyon? '

" Kau? " Chaeyon tersenyum sedih, "Apa kau yakin bisa melindungiku dari mereka semua? "

Jungkook terdiam, lalu mengusap wajah kasar. Ia tidak bisa menghadapi chaeyon dengan suasana hati yang kalut seperti sekarang ini.

"Aku sungguh tidak mengerti, padahal aku ada disini untukmu. Tapi kenapa kau tidak yakin bahwa aku bisa melindungimu, bahkan dari seorang gadis seperti sinb. "

bentak jungkook, chaeyon terdiam. Ia menatap sepasang bola mata pemuda itu dengan penuh perasaan.

"Kau tahu sendiri bagaiamana dengan hidupku, jungkook. kau tahu apa yang akan dilakukan ibu pada ku dengan keadaan mu yang sekarang ini, kau tidak akan bisa melindungiku lagi. Dan kau,,,, kau juga tidak akan lebih kuat dari ayahmu, Jadi mulai detik ini aku akan berhenti menemui mu. Maafkan aku!! "

Usai mengatakan kalimat itu chaeyon langsung bergegas pergi meninggalkan jungkook yang hanya terdiam ditempat tanpa mengatakan apapun.

********

Status sinb sekarang bukan hanya sebagai pewaris dari Hwang Company, namun juga menjadi putri mahkota Jeon Group. Hingga saat ini sinb diharuskan untuk menghadiri setiap pertemuan eksekutif, menggantikan posisi sang ibu dan juga nyonya jeon sebagai ujung tombak kedua perusahaan besar tersebut. Sinb juga diharuskan hadir dalam setiap kegiatan amal, dan menghadapi berbagai tekanan serta rentetan pertanyaan. Mengabaikan segala kemungkinan bahwa ini semua tidaklah terlalu berat untuk dilalui oleh gadis berusia 17tahun hanya seorang diri.

Sinb sungguh muak, dan ia sudah tidak perduli.

Jungkook tidak lagi pernah pulang setelah terakhir kali percakapan mereka disekolah. Entah itu dirumah atau kekamar hotel? bahkan pemuda itu juga tidak bisa di hubungi. Selama beberapa hari jungkook seolah hilang ditelan bumi.

"Jadwal nona yang selanjutnya adalah,,,, " Gadis itu langsung berjalan kearah mobil tanpa mendengarkan kalimat yang akan di ucapkan oleh Kim bisseo.

"Nona! nona tunggu. " serunya mengejar.

"Berhenti mengikutiku. " perintah sinb seraya berjalan lebih cepat.

"Anda tidak bisa kabur begitu saja nona! " teriak kim bisseo tegas.

"Oh ya,? " sinb berbalik, lalu menatapnya sinis, "Aku tidak boleh, lalu jungkook bisa? Aku tidak diizinkan lelah, tapi dia boleh pergi berlibur. Kenapa? Apa karena aku boneka kalian semua? Atau karena aku pengemis yang,,,, "

Sinb tidak bisa melanjutkan, bahunya terasa sangat nyeri ketika kkm bisseo mengguncang nya kuat. Air mata yang telah merebak sinb menatap nanar pada sosok wanita yang hampir seusia dengan ibunya itu.

"Ini berbeda nona. " Ucap Nam bisseo penuh sorot rasa iba, "Jika kau tidak ingin terusir, maka kau harus beradaptasi. "

"Siapa dirimu hingga memerintah ku seperti ini?! "

"Saya memang bukan siapa-siapa, tapi anda berbeda nona. Jadi tolong dengarkan ucapanku, "

"Tapi aku tidak pernah menginginkan semua ini. " balas sinb lelah."Hadir disetiap acara Jeon Group, aku sama sekali tidak menginginkannya. Apa aku dan ibuku semacam lelucon bagi keluarga kalian? apa dengan menolong perusahaan kami, maka kalian menjadi lebih tinggi dibanding status kami? hingga kau berani memperlakukan ku seperti ini?! "

Menghela napas, dan menahan emosi. Sinb menatap dalam pada manik mata kim bisseo lalu bertanya lirih.

"Sekarang dimana jungkook? "

Wanita itu tidak menjawab, dia hanya terdiam.

Sinb mendengus. "Sekali lagi aku bertanya padamu!! " bentaknya, sudah tidak bisa menahan amarah, "Katakan, dimana sebenarnya tunangan ku berada saat ini? ".

**To Be Continue**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!