'pergi dan mengabaikan'

"Jangan coba-coba untuk menghubungi jeon jungkook!! " Ucap sinb memperingatkan.

Eunsoo menoleh untuk yang kesekian kali, memandang penasaran melalui sudut matanya. Ia masih tidak menyangka saat sinb tadi mengatakan bahwa gadis itu dan jungkook tinggal satu rumah bersama.

Pikiran eunsoo yang liar membuat ia tidak henti-hentinya mengulum senyum gemas, namun ia merasa pasti sinb dan jungkook terlibat sesuatu masalah hingga membuat sahabatnya ini harus kabur dari rumah seperti sekarang.

"kau tidak percayaan sekali, kalau begitu ini bawa saja ponselku. Toh aku tidak akan menghubungi siapapun. "

Sinb melempar tatapan setengah percaya setengah tidak, "Kau tahu aku sedang menghindar darinya, jangan sampai dia tahu keberadaan ku. "

"Sungguh bee, aku berjanji tidak akan memberitahu sunbae, tapi apa kita akan tetap berada ditempat ini sepanjang malam? "

"Kau keberatan? "

"Sunbae pasti akan marah bee, apalagi kau pergi dari rumah tanpa kabar, bahkan kau juga tidak menelfon dia. "

"Biarkan saja, aku tidak perduli. "

Eunsoo menghela napas lemah, sinb terlalu keras kepala. "Baik, tapi bagaimana kalau kita pulang kerumah ku saja? kau tahu kan, belanja dan perawatan selama seharian juga tidak baik. Sunbae pasti tidak suka, apalagi sekarang sudah sangat malam. "

"Kenapa kau begitu mengkhawatirkan jungkook?" tanya sinb tidak suka, "Sebenarnya kau itu sahabatku atau sahabat dia? " sungut nya kesal.

'oh astaga. untung kau teman ku, coba saja kalau bukan? ' batin eunsoo frustasi.

******

Jungkook merasa amarahnya telah mencapai diambang batas, tidak tahu apa yang akan ia lakukan saat sinb pulang nanti. Setelah menumpahkan seluruh amarah hingga membuat ia merasa bersalah, beraninya gadis itu malah tidak pulang kerumah sekarang?

"Apa sudah ketemu? " tanya jungkook pada pengawal Lee yang baru saja tiba.

"Ponsel nona muda sejak tadi tidak aktif tuan, saya khawatir kalau____"

"Sinb bukan gadis dengan pikiran pendek, dia tidak akan nekat. Malah aku pikir dia mungkin sedang bersantai di hotel saat ini. "

"Baik, kalau begitu saya akan mencarinya kembali tuan. "

Meraih jaket serta kunci motornya, jungkook mencegah kepergian pengawal Lee, "tetaplah dirumah Hyung, aku yang akan pergi mencari sinb. " ucapnya melangkah keluar rumah dengan lebar.

hampir setengah perjalanan jungkook memacu laju motornya menuju JK hotel, hingga ponsel dia berdering cukup nyaring. ia pun segera menepikan motor, mengernyit dalam saat membaca nama yang tertera pada layar ponsel tersebut.

Kim Eunsoo?

Kenapa tiba-tiba anak manja ini menelponnya di larut malam seperti sekarang? pikir jungkook tidak biasa.

"Yakk, sunbae!! " terdengar suara melengking itu, "kenapa lama sekali mengangkatnya?! " teriak eunsoo begitu kesal.

Jungkook sedikit menjauhkan ponsel dari telinga, "Tidak bisakah tanpa berteriak? " protes nya.

Seolah tersadar bahwa telah membuat kegaduhan, eunsoo lantas merendahkan sedikit nada suaranya hingga berbisik. "Maaf sunbae, aku terlalu bersemangat. "

"Ada apa? aku tidak punya banyak waktu untuk bermain-main denganmu. " balas jungkook tanpa minat.

"Siapa yang bermain dengan siapa? justru sunbae lah yang harusnya aku tanya, kenapa kau tega mengusir sinb dari rumah hah? "

"Hwang Eunbi?? " ulang jungkook terkejut.

"iya, siapa lagi memang. tentu saja Hwang eunbi tunanganmu, kenapa kau tega melakukannya? " bentak eunsoo dengan suara berbisik yang ditahan agar tidak sampai terdengar keluar kamar.

"Bagaimana kau bisa tahu? " bukan nya menjawab jungkook malah mengajukan pertanyaan balik.

"Tentu saja aku tahu, dia kan____" eunsoo mendadak berhenti bicara, ia tersadar bahwa sudah mengatakan hal yang tidak seharusnya untuk di katakan.

"Kim Eunsoo? " jungkook memanggil tidak sabaran, suaranya terdengar semakin dingin.

"Itu,, emm, sinb,,, dia ada disini d-dan.... " jawab eunsoo gugup.

"Sinb berada dirumah mu? " bentak jungkook seraya mengumpat lirih, "oh astaga, dan kau tidak memberitahukan nya padaku? "

eunsoo mendadak ciut, "I-ini aku sedang memberitahu mu sunbae. "

"Mana dia sekarang? "

"Tidak, sinb akan marah padaku. "

"Dimana dia eunsoo?!! " sekali lagi jungkook bertanya dengan nada tegas.

"Tidak bisa sunbae, saat datang padaku tadi dia bercerita sambil menangis. " jawab eunsoo melebih-lebihkan.

pada kenyataannya saat datang tadi sinb tidak menangis, dia hanya seperti akan menangis, bukankah itu hampir sama saja?

"Kenapa bicara mu berbisik seperti itu? "

"ah, ini.... " eunsoo memberi jeda sesaat, menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan bahwa sinb tidak akan masuk kedalam kamarnya. "Kau tahu, dia tidur dikamar sebelah sunbae. aku hanya takut jika dia akan mendengar ku menelpon mu, dia melarang keras untuk tidak memberitahu padamu tentang keberadaannya sekarang. "

"Karena? "

"Ya tentu saja karena dia marah padamu sunbae." jawab eunsoo merasa gemas sendiri.

Jungkook tersenyum tipis, ia merasa sangat marah, itu sudah jelas. namun ia juga tidak memungkiri bahwa ada sebagian dalam dirinya yang merasa sangat lega karena ternyata sinb tidak berkelian kesana-kemari di luar sana.

"Baik, untuk malam ini aku akan membiarkan dia tidur di rumahmu sepuasnya. hanya sampaikan saja pada sinb bahwa tunangannya ini sangan merindukan dia. "

******

"Aku sudah bilang, bahwa aku akan melindunginya darimu sunbae!! " teriak eunsoo panik seraya merentangkan kedua tangan kecilnya.

tepat di tengah pintu kelas, suara melengking gadis itu menyebabkan beberapa siswa yang berada di sekitar mereka menoleh penasaran, dan jungkook hanya bisa menyunggingkan senyum pasrah.

jungkook tidak masalah menjadi pusat perhatian banyak orang, namun kali ini urusan dia dengan sinb bukanlah untuk konsumsi publik apalagi menjadi tontonan para siswa yang ada disana. tidak ada kata biasa antara situasinya dengan sinb.

nama meraka yang disebut secara bersamaan menimbulkan dua hal, rumor baik atau kah buruk? tentu jika rumor buruk apapun itu, pasti akan berdampak pada apa yang harus mereka lindungi.

jungkook hanya bisa berbuat sesuka hati atas dirinya sendiri, namun tidak jika itu melibatkan sinb, dia tidak bisa untuk bersikap tidak 'Baik'

paing tidak, jungkook bertanggung jawab besar akan hal itu.

"Fine, aku menyerah. " tukas jungkook seraya tersenyum tipis.

"Aku tidak percaya.!! " eunsoo membalas curiga dengan agak berlebihan, "sunbae itu, orang yang tidak pernah menyerah. " sambungnya.

"Jangan sok tahu. kita bahkan tidak pernah dekat sama sekali. " jungkook tersenyum mengejek.

eunsoo mendengus sinis, "Walaupun kita tidak berteman, setidaknya aku sudah mendengar semua rahasiamu dari mingyu oppa. "

"Kim min-gyu? " ulang jungkook geli, ia merasa dikhianati oleh sang sahabat namun pada faktanya ia merasa tidak keberanian sama sekali saat aibnya diumbar.

"Berhati-hatilah sunbae, saat ini aku adalah satu-satunya orang yang menyimpan semua rahasia mu. " eunsoo bersedekap angkuh.

"Ck, terserah padamu. yang jelas hati-hati dengan apapun yang telah kau dengar itu. " ucap jungkook tidak mau mengalah.

"aish, yak... pokonya sunbae dilarang menemui sinb mulai sekarang!! "

"padahal aku tunangannya.? " jungkook menjawab dengan raut wajah sedih yang dibuat-buat.

"tunangan ataupun bukan, " eunsoo berbisik pelan, "yang jelas kau sudah menyakiti dia. "

"apa maksudmu eunsoo? "

"sunbae sudah menyakiti sinb, membuat dia menang-khsjsjsjsj... " kalimat eunsoo tidak dapat diteruskan sebab mulutnya kini telah di bungkam oleh telapak tangan besar milik jungkook.

"kim eunsoo.. " ucap jungkook seraya tertawa dengan terpaksa, "berhenti mengumbar kemesraan ku dengan sinb, ha ha ha... "

sekuat tenaga eunsoo berusaha kembali berbicara, membuat jungkook semakin mengeratkan tangannya. pengap, gadis itu menepuk-nepuk tangan besar tersebut meminta untuk di lepaskan.

"janji, kau tidak boleh mengumbarnya lagi? " tanya jungkook ragu.

mengangguk panik, eunsoo sudah hampir kehabisan napas, ia baru kembali bernapas lega setelah jungkook melepaskan bekapan pada mulutnya.

"baik, kalau begitu sampaikan saja salamku untuknya. " ucap jungkook merapihkan baju saat menyadari bahwa anak-anak disekitar mereka sudah mulai mencuri dengar.

"s-salam apa? " eunsoo bertanya terengah.

jungkook memposisikan tangan dibawah dagu, "tentu saja salam manis dari tunangannya yang tampan ini. "

reflek eunsoo memasang wajah seolah akan muntah lalu berlari masuk kelas meninggalkan jungkook yang masih setia menatap kearah kelasnya.

sebelum pergi ia sesaat mencuri pandang kearah sinb, memandang tunangannya itu yang sama sekali tidak tertarik dengan keributan yang telah ia ciptakan.

sebal, tentu saja! jungkook memberi peringatan pada eunsoo yang ada disisi sinb agar tetap diam kemudian mengetikkan sesuatu di ponselnya.

' kau membuatku menunggu lama diluar. '

sinb nampak membaca pesan yang ia kirimkan, namun gadis itu tidak membalas. sinb hanya melempar ponselnya acuh keatas meja lalu melanjutkan kembali membaca buku.

'jangan menjadi pengecut tunangan, bersikaplah berani. '

sekali lagi, sinb tetap hanya membaca pesan itu tanpa ada niat untuk membalas.

tersenyum sinis, jungkook menuliskan pesan, ia berani bertaruh bahwa setelah ini kemenangan akan ia dapatkan.

'temui aku saat jam istirahat nanti jika kau ingin aku membantumu tentang london. '

seperti yang sudah ia duga, sinb segera membaca pesan itu dan kini mendongak menatap padanya. bukan dengan tatapan Terima kasih, namun gadis itu melayangkan pandangan yang berhasil membuat harga diri jungkook diremehkan.

sialan. ia tidak suka pandangan itu.

'tidak perlu repot-repot membantu ku, urus saja dirimu sendiri.!! '

aliran darah jungkook mendidih, ia mengumpat pelan setelah membaca kalimat balasan tersebut. sinb sungguh berniat untuk menantangnya sampai akhir.

baik, jungkook akan menunjukkan siapa sebenarnya yang sedang gadis itu remehkan saat ini.

**To Be Continue**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!