"Selamat pagi, "
Sapa sinb dengan sengaja centil yang berlebihan kala membuka gorden jendela kamar sang tunangan.
Pancaran sinar mentari yang menyilau terang membuat jungkook mengerang sebal.
Libur sekolah yang harusnya menyenangkan.
Jungkook padahal sudah berniat untuk menikmati hari liburnya di akhir pekan dengan tidur seharian penuh, namun tiba-tiba Hwang Eunbi tunangannya yang menyebalkan itu, berdiri dengan begitu agung di tengah kamar miliknya tanpa mengetuk pintu terlebih dulu sebelum masuk tadi.
"Dimana etika mu untuk masuk ke kamar seorang pria sinb? tidak bisakah mengetuk pintu dulu? " ucap jungkook menarik selimutnya menutupi seluruh tubuh.
Sinb memutar pandangan mata saat menyadari apa yang tengah di lakukan oleh sang tunangan.
"Tidak ada waktu lagi untuk malas-malasan dan tidur, jungkook. "
Sinb menarik turun selimut yang membungkus tubuh pemuda itu kala jungkook memegang nya cukup erat. Untung saja, karena jika tidak? entah apa yang akan mata polos sinb saksikan setelahnya.
Mengikuti arah pandangan sang tunangan. Jungkook yang memang tidak pernah mengenakan apapun kala tidur, mendadak ingin bersikap jahil. Ia sengaja menurunkan satu senti garis selimut di atas pinggul hingga membuat sinb langsung mendengus risih.
"Kau penasaran? " Jungkook bertanya dengan tatapan menantang.
Sinb dengan cepat menyambar sehelai handuk yang kebetulan ada dikamar itu lalu melemparkan nya kearah jungkook.
"Cepat pakai itu. " perintahnya.
Tentu saja jungkook menolak. Ini adalah hari weekend, dan lagi kamar ini pun adalah miliknya. jadi jungkook tidak berniat memakai kaos atau sehelai benang apapun yang sinb berikan.
"Apa kau selalu seperti ini jika tidur? " dengus sinb jijik.
"Kau akan menyukainya jika kita sudah menikah nanti. " Balas jungkook enteng.
"Eooow"
"Ingin lihat? " Ucap jungkook sengaja menggoda. ia berharap dengan begitu sinb akan segera pergi dari dalam kamarnya.
Namun yang namanya sinb memang lah tetap sinb, gadis cantik itu bahkan tidak mencoba untuk menutupi ekspresi yang terpancar di wajahnya.
"Berhenti bercanda jungkook. segeralah berpakaian, aku akan menunggu mu dibawah.! "
"Jelaskan dulu apa maksud dari kedatangan mu itu dirumah ku sepagi ini? " Tanya jungkoook tidak perduli dengan apa yang di inginkan oleh sang tunangan.
Sinb hanya menggedikkan bahu acuh seraya berjalan menghampiri lemari kaca yang berada di sebelah ranjang milik jungkook. Tanpa izin ia melihat-lihat seluruh koleksi harry Potter milik tunangan nya itu.
"Hobi yang sangat menarik. " Puji sinb tanpa sadar.
Jungkook memutar bola mata, "Sinb, aku sedang tidak mood untuk bertengkar denganmu sepagi ini. "
Gadis itu hanya tersenyum lalu kembali lagi menoleh padanya.
"Aku datang kemari untuk bertanya tentang kapan sebenarnya kau akan membatalkan pertunangan kita ini? "
Jungkook memijat pelipis merasa letih. "Dan kapan pula aku pernah menjanjikan hal itu padamu. "
"Saat di bandara tempo hari. " sinb menjawab cepat, "Lebih tepatnya saat kita berada didalam mobil. kau tidak ingat? "
Pernyataan sinb barusan itu membuat jungkook hanya masih menatapnya bertanya.
Dengan suara dan wajah yang sungguh sangat menyebalkan gadis itu kembali melanjutkan.
"Ah, benar juga. Maaf,,,, aku lupa. Saat itu kau ku tendang keluar sebelum sempat untuk menjanjikan apapun bukan? "
Mendengus kasar sebab berhasil di kerjai oleh sinb, Jungkook memilih untuk kembali merebahkan diri keatas kasur.
"Keluarlah sinb. " Usir nya.
Gadis itu sendiri tidak berkata apa-apa. Ia hanya masih tetap diam dan memperhatikan jungkook dengan senyum sinis serta tatapan yang tidak pernah putus sedikit pun.
"Jadi kau sungguh akan berdiri seharian disana sambil terus memandang ku? "
Ejek jungkook yang seolah tidak terganggu sama sekali dengan berbaring di hadapan sinb seperti sekarang ini.
"Kau itu tidak tahu sungguhan atau memang sengaja tidak ingin datang? "
"Bicaralah yang jelas, SINB. " Bentak Jungkook kasar, "Aku ingin tidur jadi berhenti meracau disini. "
"Kau pikir aku begitu senggang? Tidak seharusnya kau tetap tidur disini sementara paman Jeon sudah menunggu kita sejak tadi. " Balas sinb geram.
"Ayahku? menunggu? Sial, apa ada janji yang tidak aku ketahui? " Jungkook bertanya hati-hati.
Sinb tidak menjawab, gadis cantik itu hanya melemparkan ponsel pada sang tunangan lalu menatapnya dengan pandangan tidak sabar.
Sedetik setelah Jungkook membaca isi pesan yang tertera di dalam ponsel itu sontak ia seolah tersadar akan sesuatu hingga setelahnya langsung mengumpt pelan.
"Sekarang kau sudah ingat? "
Jungkook yang merasa sangat kesalpun segera melilitkan selimut pada seluruh tubuh. Sedikit kesulitan saat mengenakan handuk dengan aman hingga setelahnya ia pun langsung berlari kesana-kemari mempersiapkan pakaian.
Sinb diam-diam mengulum senyum, merasa terhibur dengan pemandangan tersebut. sehingga ia memutuskan untuk menggoda sang tunangan lebih lama lagi.
Sadar akan sosok sang tunangan yang tidak kunjung pergi dari dalam kamarnya, Jungkook sontak menatap bertanya pada gadis itu.
"kenapa? tidak masalah bukan? Aku hanya berjaga-jaga saja, siapa tahu kau kesulitan. Atau mungkin, membutuhkan bantuan ku.. "
Ucap sinb tersenyum jail seraya mengedipkan sebelah mata. Jungkook bergidik tiba-tiba.
"Sial. kau membuatku takut dengan tersenyum seperti itu sinb. "
maki Jungkook yang langsung bergegas masuk kedalam kamar mandi.
Brakk,
Sinb menggeleng pelan, memandang geli pada pintu kamar mandi yang baru saja di tutup kasar oleh sang tunangan.
"Cih, Dasar Jeon Jungkook bodoh.! "
**To Be Continue**
Sampai bertemu di bab selanjutnya lagi🤗
Terima kasih🙏 jangan lupa tinggalkan jejak voment nya. 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments