'Membenci mu'

Untuk yang kesekian kali, sinb menghela napas kecewa, Jungkook sama sekali tidak memberikan kabar kapan akan pulang, pemuda itu juga tidak berusaha untuk menelfonnya kembali. Bahkan semua orang yang berada di jeon group pun sama, seolah mengunci rapat mulut mereka. Dan lagi kim bisseo terus mengekorinya kemanapun ia pergi, wanita itu seolah konsisten untuk selalu mengganggu hidup sinb dengan sebuah perintah yang mengharuskannya untuk berangkat ke London.

Tentu saja sinb menolak perintah tersebut dengan keras!

Namun tepat pagi ini kim bisseo memberikan kabar bahwa jungkook akan pulang. Sinb menunggu, menunggu, dan terus menunggu pemuda itu setidaknya datang untuk menyapa atau sekedar menertawakan nasib yang ia terima, namun kenyataannya? sinb malah mendengar bahwa jungkook lebih memilih untuk pulang ke hotel dan menikmati waktu disana dari pada menemui sinb yang telah menunggunya selama berhari-hari.

Sorot mata coklat gadis itu terus menyusuri setiap penjuru ruang olahraga yang ada didalam hotel dengan penuh tekad, mengabaikan setiap sapaan hormat dari beberapa pegawai hotel.

Sinb membuka pintu ruangan satu persatu, tidak berniat untuk mengetuk dan langsung saja masuk begitu menemukan sosok yang ia cari.

Tunangannya nampak seolah baik-baik saja, tidak memiliki perasaan bersalah sedikit pun, bahkan terlihat begitu santai. Dia hanya melirik sekilas, dan langkah sinb berhenti.

Tubuh jungkook yang telah basah oleh keringat sedang berganti baju, menampakkan otot-otot perut pemuda itu dengan jelas, tentu saja ini semua bukan pemandangan yang ingin sinb lihat.

"Dari jauh langkah dan wajahmu terlihat sangat mengerikan. " Ucap jungkook yang tengah mengikat tali pakaian taekwondo nya.

"Kenapa kau meninggalkan ku sendirian? "

Sebut jika dirinya menyedihkan atau apa? Sinb sama sekali tidak perduli. Ia berdiri tepat dihadapan tubuh menjulang jungkook, lalu menatap pemuda itu dengan penuh amarah.

Jungkook sendiri memperhatikan detail setiap inci wajah tunangannya, ada setitik kecil airmata yang nampak di sudutnya. Mungkin detik ini sinb sedang mati-matian menahan agar tangisnya tidak pecah.

"Lama tidak bertemu tunangan,, " ucapnya santai.

Hanya sebuah sapaan sederhana, namun kenapa ia harus merasa seperti ini? Sinb muak, ia mengalihkan pandangan kearah lain agar jungkook tidak melihat sorot matanya lebih dalam.

"Ternyata menjadi pengecut sangat menyenangkan untukmu? " Tuduh sinb, berusaha menyakiti pemuda itu.

Jungkook tersenyum kecil, "Aku tidak menyangka bahwa kau akan menjadi tunangan yang sangat baik sampai menyambut ku datang kemari? "

"Jadi kau menganggapku masih seorang tunangan? " cibir gadis itu, "Kau meninggalkan ku seorang diri disini untuk mengurus semua pekerjaan, dan kau masih menganggap dirimu sebagai tunangan.!! " Nada suaranya sedikit meninggi.

"Kelak jika suamimu pulang bekerja, kau harus menyambutnya dengan senyuman hangat sinb, bukan dengan pertengkaran seperti ini.!! "

Gadis itu menatap pada punggung lebar milik jungkook yang beralih membelakangi nya, sebab membereskan barang-barang yang ada didalam loker.

"Aku mungkin telah hilang akal saat berpikir kau akan menolongku. " Sinb berkata lirih, menumpahkan seluruh perasaan kecewa yang ia rasakan. "Kau tahu kenapa malam itu aku menelfon mu? "

Jungkook yang berdiam diri ditempat, seketika membalikkan tubuh, lalu menatap pada tunangannya, "Kenapa kau_____"

"Betapa bodohnya aku, jungkook. Malam itu aku berharap kau akan datang untuk menolongku. " Sinb menyela kalimat pemuda itu yang belum sempat selesai, "Dan sialnya, aku malah menurut saat kau bilang bahwa kita harus berakting, menempel satu sama lain. tidak kah kau lihat betapa lucu ekspresiku saat semua anak kelasmu memberitahuku bahwa kau selama berhari-hari ada di pulau jeju? Dan kau menghabiskan waktu bersama dengan gadis pelayan itu. "

Sinb coba menghela napas, berusaha mengontrol emosinya yang sebentar lagi akan menjadi tangisan.

"Kenapa kau tidak memberi tahu ku, jungkook? aku tahu jika pertunangan kita ini hanya sekedar bisnis, tetapi paling tidak, harusnya kau menjaga kehormatan ku di depan banyak orang . Kenapa kau tidak berakting sesuai dengan apa yang aku lakukan? kenapa kau membiarkan aku di permalukan oleh kekasih mu sendiri, Brengsekk!"

Jungkook memandang cukup dalam, membuat gadis itu merasa dapat melampiaskan amarah sepuas yang ia bisa.

"Apa di matamu aku hanya seorang badut yang mengemis uangmu? "

"Tidak."

Langkah gadis itu maju, lalu memukul brutal bahu milik tunangannya ini hingga beberapa kali dengan perasaan kesal. "Jika tidak, lalu kenapa kau hanya diam saja saat aku di permalukan? "

Pukulan sinb perlahan mengendor, bersamaan dengan air matanya yang telah banjir,namun jungkook dengan sigap menahan tangan gadis itu agar tetap berada diatas bahunya, menatap dalam sepasang bola mata indah sang tunangan yang kini sedang melampiaskan amarah.

"Sudah puas? "

"Aku benci padamu.! " Jawab sinb berbisik lirih, dengan seluruh perasaan kecewanya, "Aku membencimu, kau laki-laki terburuk setelah ayahku. Aku harap aku akan segera terbesar dari neraka yang kau buat saat ini. "

******

sinb berlari keluar hotel dengan panik. Ia tidak bisa bernapa dengan benar, bahkan dadanya terasa sangat sesak. Mungkin karena baru saja melampiaskan amarah, atau karena jungkook yang hanya diam saja tanpa membalas apapun.

Tidak, ia tidak bisa. Dan harus segera pergi dari tempat ini, beberapa menit lalu ia merengek karena di tinggalkan layaknya seperti seorang gadis murahan di depan jungkook, sungguh ia tidak akan sanggup lagi untuk bertatap muka dengan pemuda itu.

Ini terlalu memalukan!

Menghela napas dalam-dalam, sinb mengeluarkan ponsel dari dalam tas, lalu menghubungi satu-satunya orang yang bisa menjadi tempat curhat dan pelarian untuknya.

"Ada apa? Tidak biasanya kau menghubungi ku lebih dulu bee? " Sapa suara seseorang di seberang sana yang terdengar sangat riang.

"Kau dimana soo-ya?? "

"Di rumah, kenapa? "

"Baik, aku akan kesana. siapkan kamar, aku akan menginap lumayan lama. "

******

BRAAKK!

Suara gebrakan yang begitu nyaring, jungkook mengumpak kasar begitu sinb pergi meninggalkannya. pikiran pemuda itu berkecamuk, tidak ada satupun yang baik.

'Sialan, Sinb hanya tunangan diatas kertas untuk jungkook, namun entah kenapa jungkook bahkan ingin menyentuh wajah cantik berurai air mata gadis itu, lalu menggumankan kata maaf sebanyak mungkin untuknya?

"Brengsek.!! " Dengan serampangan jungkook mengeluarkan ponsel, menghubungi nomer yang sama sekali tidak pernah ia hubungi itu dengan tidak sabaran.

"Kim bisseo, " Sapanya dengan intonasi kemarahan yang menakutkan, "Kau tahu saat ini aku sedang dalam keadaan yang tidak abik, jadi jelaskan semuanya tanpa ada yang terlewat satu pun. Apa yang telah kau lakukan pada tunangan ku?! "

**To Be Continue**

Terpopuler

Comments

Humairoh Fitri

Humairoh Fitri

di tunggu part selanjutnya author💪❤

2023-03-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!