'Bermain Sandiwara 2'

"Yak, Hwang Eunbi... " Teriak eunsoo dari kejauhan.

Sinb yang baru saja selesai merapihkan peralatan olah raganya mendesah berat.

"Kau____" Eunsoo menunjuk tidak terima pada raut wajah sahabatnya itu yg nampak tidak berminat.

Sinb menatap bertanya dengan santai, "Kau rindu bertengkar denganku? "

"Sial, bagaimana bisa kau bertunangan tapi tidak memberitahu ku, dan kau masih bisa sesantai ini padaku? oh astaga, kau ini temanku atau bukan? "

"Bisa kau pelan kan sedikit suaramu itu. "

"Tidak bisa! sekarang katakan padaku. "

Tentu saja sinb tidak memiliki opsi lain untuk tidak bercerita pada eunsoo, jika saja ada satu kesempatan untuknya meminta tolong agar tidak terusir dari dunia yang kejam ini. Maka eunsoo lah orang pertama yang akan ia datangi. Sebab gadis itu adalah orang yang pasti mempertahankan dirinya sekuat mungkin.

"Benarkah? Bagaimana bisa? "

Ekspresi marah yang eunsoo tunjukan tadi seketika berubah menjadi tatapan penasaran setelah berhasil memaksa sinb untuk menceritakan semuanya.

"Aku masih tidak percaya. " Berulang kali eunsoo berusaha untuk menahan mulutnya agar tidak histeris, "Jadi kau,,,, dari sekian banyaknya para pewaris di kota ini, yang bertunangan dengan dia? "

Sinb melengos, membuat eunsoo reflek memukul pelan lengannya.

"Hwang Eunbi, dilandasi rasa suka ataupun tidak, kau sungguh telah mendapatkan jackpot besar. kau sadar itu? ".

" Cih, dialah yang mendapatkan jackpot karena bertunangan denganku. " Jawab sinb sebal, membuat nada bicara gadis itu sedikit meninggi, hingga menyebabkan beberapa murid lain yang ada di sekitar mereka mulai mencuri dengar.

"Tapi kalau di pikir-pikir,,, " Eunsoo tidak menanggapi amukan sinb, "Kalian memang pasangan yang sangat serasi. Dilihat dari segi manapun, aku lebih mendukung jungkook sunbae bersama denganmu dari pada dengan si gadis pelayan itu. "

"Sayangnya aku sama sekali tidak berencana untuk menggantikan posisi wanita itu dalam hidup jungkook.! "

"Siapa yang bilang kalau kau akan menggantikan nya, kau memang sudah menjadi pemilik sunbae yang sah. "

"Aku tidak akan menikah dengannya, eunsoo. " Sinb berkata tegas.

"Lalu kenapa kalian berciuman? bukankah itu sudah menjelaskan semua. "

"Apa?!! " Sinb memekik terkejut.

"eihh, tidak perlu malu begitu padaku Hwang,, " Eunsoo mengulum senyum, sengaja menggoda sahabatnya itu.

"Aku, kami tidak berciuman.! "

"Tapi semua orang disekolah ini mengatakan nya. "

"Memang apa yang mereka katakan? "

"Itu,,, " Eunsoo berpikir gugup, "Mereka bilang, jungkook sunbae menciummu dari kejauhan. "

Sinb memutar kembali ingatannya, coba berpikir keras, "Kapan sebenarnya kami berciuman? Aku dan Jungkook hanya berbicara dan____"

Kalimat sinb menggantung di udara,

Tunggu,,, Apa mungkin, yang mereka lakukan dipohon kemarin itu terlihat seperti sedang berciuman dari kejauhan?

"kenapa? " Eunsoo bertanya geli, "Apa sekarang kau sudah ingat kalau kemarin bibir kalian saling menempel, atau mungkin malah lebih dari itu.. " Godanya puas.

"Berhenti menggodanya, dia sudah sangat malu eunsoo. " Ucap suara bariton seseorang.

Kalimat yang diucapkan dengan nada ringan tersebut, seketika membuat sinb berbalik badan dan membuat beberapa murid lain saling terkikik malu, eunsoo sendiri malah tersenyum sangat lebar.

"Ah, sunbae. Kalau begitu aku akan pergi, Sinb-ya semangat. "

Eunsoo melambaikan tangan pada sinb juga jungkook dengan senyum menggoda.

"Kau yang membuat semuanya begini? " Teriak sinb marah, "Kau sengaja membuat rumor tentang kita. "

"Kenapa? bukankah kemarin kita memang berciuman. " Ucap jungkook sengaja membuat sinb menatapnya penuh dengan permusuhan.

"Tidak. kita tidak berciuman!! " bela gadis itu.

"Simpan tenagamu, sinb. Mulailah belajar dari ku sekarang. "

"Apa yang harus aku pelajari dari brengsek sepertimu. "

Jungkook tertawa mengejek, inilah diri sinb yang ia sukai. "Belajar untuk tidak menanggpi mereka, percuma kau terus mengelak, toh yang namanya rumor akan tetap menjadi rumor. Mau kau klarifikasi seperti apapun, mereka akan tetap percaya pada apa yang mereka dengar pertama kali. "

Sinb memutar bola mata jengah, "Pergi dari hadapanku sekarang. "

"Aku sudah beberapa hari tidak pulang kerumah, apa salah jika sekarang aku menemui tunangan ku? " Jungkook bertanya enteng.

Sinb mendelik marah, entah pemuda itu sadar atau tidak, saat ini mereka sudah mulai menyebabkan berpasang-pasang mata mengarah pada keduanya.

"Katakan apa yang kau mau jungkook, aku yakin dengan sengaja membuat rumor murahan seperti ini kau pasti memiliki tujuan.! "

Jungkook tersenyum puas, "wah kau memang pintar tunangan, keinginan ku adalah,,,, " Ia berbisik tepat di telinga gadis itu dengan mesra, "Jangan coba-coba menyentuh chaeyon, apalagi sampai menyebabkan masalah untuknya. Aku bukan orang yang penyabar.! "

"Kau pikir memang apa yang aku lakukan padanya. " Marah sinb tidak Terima.

"Kau memang tidak, tapi para gadis pengagum mu yang melakukan itu pada chaeyon. "

"Itu bukan urusan ku jungkook, kau datangi saja mereka. Bukan malah mengusik ku seperti ini. "

Sinb hendak pergi, namun jungkook menahan pergelangan tangannya kasar.

"Jika kau lupa, kau masih berhutang satu padaku, sinb. "

Gadis itu menatapnya benci, "Lalu? "

"Kau akan bermain peran kecil denganku, disini, disekolah ini. "

Sinb mendelik marah saat tahu apa yang jungkook inginkan.

"Kau gila? kau menyuruhku untuk selalu menempel padamu!! "

Jungkook mengangkat kedua bahu santai, "Yah,Jika kau menganggap nya seperti itu. " Tersenyum manis, lalu ia pergi dari sana meninggalkan sinb yang telah terbakar oleh amarah.

*******

"Selamat atas pertunangan kalian berdua sinb, "

Gadis itu tersenyum tipis pada beberapa seniornya, Sinb muak, namun ia tidak bisa apa-apa.

"Jika harus dibandingkan dengan si gadis pelayan itu, tentu saja kau yang jauh lebih pantas untuk bersanding dengan jungkook. "

Ucap salah satu lainnya dengan nada menyindir yang nampak sangat jelas.

"Hei, jangan bicara seperti itu. kau tidak sopan, bagaimana jika dia marah. "

"Kenapa memangnya? tidak masalah, biar dia sekalian dengar, aku sudah muak dengan gadis itu. "

"Setuju. Kau berkali-kali lipat jauh lebih baik darinya, sinb. "

Gadis itu sama sekali tidak menjawab, semua orang terlalu bicara terus terang tentang dirinya hingga mereka semua tidak sadar , siapa wanita yang diinginkan oleh jungkook sesungguhnya.

"Eh,, lihatlah bukankah itu dia. " Seru salah satu gadis itu pada seseorang yang baru saja masuk kelas.

Sinb menoleh, chaeyon mungkin saja mendengar gunjingan yang mereka katakan, gadis itu menatap lurus kearah sinb lalu tersenyum kecil.

"Jangan hiraukan dia sinb, sekarang ayo ceritakan pada kami, bagaimana hubungan mu dengan jungkook? "

Jungkook yang baru saja kembali masuk kelas mengernyit kecil saat melihat tunangannya berada diantara kerumunan teman-teman kelasnya. Ia tahu betul bagaimana sifat dari gadis-gadis itu.

"Kalian membicarakan ku? " Ucap jungkook membuat kerumunan tukang gosip tersebut nampak kaget.

Sinb mendongak lega.

"Bukankah seharusnya kau ada di kelas sekarang? " tanya jungkook membalas tatapan sinb dengan seringai tipis.

"Teman-teman mu menahan ku disini. "

Menyadari apa yang baru saja sinb katakan, gadis-gadis tukang gosip tadi tersenyum canggung. Mereka mundur beberapa langkah guna memberi jarak agar sinb bisa mendekat pada tunangannya yg menakutkan itu.

"Sekali lagi selamat untuk kalian berdua. " ucap salh satu dari mereka, kemudian bergegas pergi dari sana dengan yang lainnya.

Sinb mendengus jijik, "Beruntung kau datang, jika tidak. Mungkin aku akan berakhir dengan menampar wajah mereka satu persatu. "

Jungkook menatap geli pada sinb, "Lakukan saja, kau tunangan ku. "

"Apa maksudnya? "

Jungkook mendekat, membuat sinb reflek melangkah mundur dan berakhir menempel pada pintu loker.

"Maksudku, karena kau tunangan dari Jeon Jungkook, maka kau bebas bersikap seperti itu. Sudah kewajiban mu untuk membuat mereka semua takluk. "

Mengulas senyum tipis, sinb menarik kerah baju milik jungkook, hingga membuata tubuh tegap tunangannya itu menunduk lebih dekat "Inikah yang kau sebut dengan berakting? " Ucap gadis itu menatap tajam sepasang bola mata jungkook.

"Apa banyak yang melihat kearah kita? "

"Ya, cukup banyak. "

"Sangat bagus. " Jungkook semakin merunduk, membuat sinb sontak terbelalak kecil.

"K, kau mau ap____"

Bisikan panik gadis itu terpotong oleh suara panggilan di ponsel jungkook.

"Sial, " umpat jungkook. "Ada apa? " Sapa pemuda itu menegakkan tubuhnya dengan cepat. "Sekarang? Apa tidak bisa lain kali? " ucupnya menahan emosi, "Baik."

Sinb berusaha mengatur nafas, ia menatap kearah sekeliling dan harus menahan ekspresi malu kala menyadari belasan pasang mata nampak sedang mencuri-curi pandang kearah mereka berdua.

"Sinb,, " Jungkook memasukkan kembali ponselnya kedalam saku celana, "Aku harus pergi. "

"Kemana? "

Pemuda itu tidak menjawab, jungkook hanya menepuk lembut pucuk kepala sinb lalu meninggalkannya termenung seorang diri disana, bertanya apa yang saat ini tengah mereka berdua mainkan.

**To Be Continue**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!