Living With The Bastard

Living With The Bastard

Bertemu Pria Gila

"Kau gadis ceroboh yang menumpahkan susu ke pakaianku tadi, bukan?"

Tatapan tajam diiringi suara bariton itu terdengar sangat mengintimidasi, membuat seorang gadis yang baru selangkah memasuki ruangan CEO berhenti di tempat.

Gadis berusia 22 tahun ini menundukkan kepala, dia mencuri lirikan ke arah meja yang ada di depan pria tersebut.

Di sana terdapat sebuah papan nama, (Bara William, Chief Executive Officer).

Sekarang Keylani Audiazuma tidak berani berharap lagi. Dia sudah yakin lamaran kerjanya akan ditolak, bahkan sebelum interview dimulai.

Sebabnya adalah pertemuan pertama mereka tadi, yang sudah pasti meninggalkan kesan buruk di mata sang CEO.

Sebelum berangkat ke kantor ini, Keyla harus bangun kesiangan setelah begadang menjaga ayahnya di rumah sakit. Mengingat dia memiliki jadwal interview di Infinity Group, membuat Keyla terburu-buru dan tidak sempat sarapan.

Demi menjaga dirinya agar tidak pingsan karena kelaparan, Keyla memutuskan untuk membeli roti dan segelas susu di warung pinggir jalan, dan ia pun memakannya sambil berjalan tergesa-gesa.

Sialnya, dia harus menabrak pria yang ternyata adalah calon bos besarnya di depan kantor tadi, hingga membuat jas serta kemeja mahal pria tersebut ketumpahan susu yang masih panas.

"Maafkan saya, Tuan. Saya benar-benar tidak sengaja," lirih Keyla tanpa berani mengangkat kepala.

"Apa tujuan kamu datang ke sini?" Pria bernama Bara William itu mungucapkan pertanyaan yang menurut Keyla sangat bodoh.

Memangnya mau apa lagi dia datang ke kantor ini, mau mengemis?

Ya sudah pasti mau melamar kerja 'lah, Bambang!

Meski bagi Keyla tidak penting, tapi karena pertanyaan itu keluar dari mulut calon bos, terpaksa Keyla pun menjawab, "Sa-saya mau melamar kerja, Tuan."

"Duduk!" perintah Bara dengan suara datar.

"Baik, Tuan."

Sekarang Keyla mulai berharap, disuruh duduk berarti kesempatannya untuk diterima bekerja di sini masih ada.

Keyla beranjak dengan langkah gemetar. Sebenarnya dia juga bingung kenapa resepsionis menyuruhnya datang ke ruangan CEO.

Apa perusahaan sebesar ini tidak memiliki bagian HRD?

Kini mereka sudah duduk saling berhadapan, jarak mereka hanya dipisahkan oleh meja saja.

Bara mulai membuka map berwarna coklat yang berisi CV milik Keyla. Setelah membaca beberapa bagian, Bara cukup kagum dengan nilai akademik yang dimiliki wanita muda ini.

"Masih kuliah, dan belum punya pengalaman kerja?" Bara menatap Keyla tanpa jeda sembari bertanya.

"Benar, Tuan ... tapi saya berjanji akan bekerja sebaik mungkin. " Meski sangat gugup mendapat tatapan menelanjangi dari Bara, Keyla tetap berusaha mengumpulkan rasa percaya diri.

Bara menyeringai, tatapannya masih tidak berkedip dari gadis yang mengenakan kemeja putih sederhana, dengan bawahan celana panjang hitam ini.

Kesan pertama yang dilihat Bara dari gadis ini adalah ceroboh dan culun.

Keyla memang bukan gadis yang mahir berhias mempercantik diri. Sekarang saja saat datang untuk interview, dia hanya mengenakan bedak bayi serta lipstik berwarna merah pucat untuk riasan wajah.

Tambahan rambutnya yang dikepang dua, serta kacamata tebal yang membingkai wajah, membuat dirinya semakin terkesan culun.

Namun, mata tajam Bara dapat melihat bahwa gadis yang ada di hadapan ini sangat cantik, hanya perlu dipoles sedikit saja.

"Kau diterima ... pekerjaan pertama yang harus kau lakukan adalah menumpahkan susu lagi, tapi kali ini adalah susu alami dan itu di mulutku!" ujar Bara sambil terus menatap dengan penuh maksud.

"Maksud Anda bagaimana, Tuan? tanya Keyla dengan polosnya.

Dia benar-benar tidak mengerti.

"Aku membutuhkan sekretaris sekaligus penghangat ranjang, kau harus bekerja sebagai pemuasku!" sahut Bara dengan tatapan yang terfokus pada gundukan kenyal di balik kemeja Keyla.

Bara yakin Keyla masih polos, membayangkan salah satu puncak ranum keyla yang belum pernah disentuh pria itu ada di mulutnya, membuat celana yang ia kenakan menyempit dengan sendirinya.

Keyla berdiri dengan mata melotot. Dia tidak menyangka jika pria sukses seperti Bara William ini ternyata memiliki otak yang sangat kotor.

"Tuan, saya datang ke sini untuk melamar kerja, bukan untuk menjual diri!" tegas Keyla dengan sengaja menekan kata menjual diri.

Bara keluar dari balik meja kerjanya sembari tersenyum merendahkan.

"Jangan jual mahal. Katakan berapa banyak uang kau mau!" ujar Bara dengan penuh percaya diri.

Tidak akan ada wanita yang bisa menolak uang, bukan?

Apalagi mereka diberi kebebasan menyebut nominal yang dinginkan!

Namun, sepertinya kali ini Bara menawar gadis yang salah.

Tanpa diduga, Keyla berbalik badan tepat di saat Bara ingin menyambarnya. Lutut wanita ini mengayun keras ke arah belalai kebanggan Bara.

"Ahhhkkk ...." Bara terduduk di lantai seraya memegangi telurnya yang serasa mau pecah, "Sialan kau, girl!" raungnya kesakitan.

Keyla menarik sudut bibir, dia sangat membenci pria yang suka mengukur harga diri wanita dengan uang.

"Ingat, Tuan. Tidak semua wanita bisa kau beli, tidak peduli sebanyak apa pun uang yang kau miliki!"

Tidak ingin memberi kesempatan bagi Bara untuk bisa melecehkan dirinya, Keyla pun bergegas keluar dari ruangan tersebut.

"Cih, lagi pula siapa yang ingin menjadikanmu teman ranjangku, melihat penampilanmu saja sudah membuat nafsuku hilang!" umpat Bara sambil memandangi punggung Keyla dengan penuh dendam.

Penolakan dari gadis yang notabene memiliki status sosial kelas bawah itu, membuat harga diri Bara hancur terinjak-injak.

"Lihat saja wanita sialan, kau pasti akan membayar mahal, atas perbuatanmu hari ini!" kesal Bara sambil menahan sakit yang menyengat pada bagian selangkangannya.

Sementara Keyla, dia masih berlari dengan napas terengah-engah meski telah pergi cukup jauh dari ruangan CEO gila tersebut.

Berhasil memberi pelajaran pada CEO mesum itu, tidak membuat Keyla terbebas dari rasa takut. Tubuhnya gemetaran, wajahnya pucat seperti baru saja melihat iblis.

Dirinya yang nyaris dilecehkan, menyisakan trauma tersendiri bagi Keyla.

Kini Keyla telah sampai di loby kantor Infinity Group.

Resepsionis yang sebelumnya mengantar Keyla ke ruangan CEO, menatapnya dengan senyum sinis.

Wanita tersebut berpikir Bara pasti menolak mentah-mentah lamaran gadis kampungan seperti Keyla.

"Berdandan saja tidak bisa, malah bermimpi ingin menjadi sekretaris Tuan Bara. Dasar wanita tidak tahu diri!" sinisnya.

Keyla tidak memedulikan tatapan aneh yang tertuju padanya, dia bergegas keluar dari kantor Infinity Group.

Dari sana Keyla kembali ke rumah sakit tempat di mana sang ayah dirawat, membawa langkah lemahnya yang seolah tidak memiliki semangat lagi.

Bagaimana tidak? Dia sudah mencoba memasukkan lamaran di banyak perusahaan, tapi sayang tidak satu pun yang membuahkan hasil.

Ada saja kesialan yang dialami Keyla, mulai dari ditolak karena alasan penampilannya tidak menarik, sampai harus bertemu CEO gila seperti tadi.

Sebenarnya Keyla sangat berharap bisa diterima di Infinity Group, terlebih gaji di perusahaan raksasa itu nilainya hampir dua kali lipat lebih besar dibanding gaji di perusahaan lain.

Andai bisa bekerja di sana, sedikit banyak dia pasti bisa membantu biaya pengobatan sang ayah yang kini terbaring lemah di rumah sakit.

"Bagaimana, Nak? Apa kamu berhasil mendapatkan pekerjaan itu?" Adalah ibu Rita yang bertanya begitu putrinya tiba di ruang rawat.

Keyla menggeleng pelan, lalu duduk di kursi yang ada di sudut ruangan.

"Maafin Key ya, Bu ... Key gagal," jawab Keyla dengan nada yang terdengar putus asa.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

May

May

tlong di up lagi thor

2023-02-25

0

ꭱⷽᴀᷡꭲᷡⲙⷽ ͽ֟֯͜᷍ꮴ🔰π¹¹™

ꭱⷽᴀᷡꭲᷡⲙⷽ ͽ֟֯͜᷍ꮴ🔰π¹¹™

Wah CEO gila🤣

2023-02-20

2

wind_ari

wind_ari

selingkuh pasti ujung2nya celup trs eh taunya selingkuh sm ibu mertua kaya yg viral kemaren yaa disumpahin kaga pnya anak dan ibu dr anaknya minta cerai

2023-02-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!