Tangisan

Keyla kembali ke kamar, melihat-lihat lagi kemewahan yang ada di kamar barunya dengan penuh kekaguman.

Puas mengeksplor isi kamar, dia keluar menuju balkon. Dari sana dia disuguhkan halaman depan mansion yang ditata dengan sangat rapi, lengkap dengan air mancur ala-ala cibelle square yang membuat pemandangannya terkesan klasik.

Sementara di pos jaga, ada beberapa orang pengawal berjaga dengan wajah masing-masing terlihat sangar.

Keberadaan orang-orang itu membuat rasa takut Keyla sedikit berkurang, meski pada kenyataannya dia tetap sendirian di dalam mansion besar tersebut.

"Benar-benar seperti tinggal di istana," gumam Keyla.

Bosan berada di balkon, Keyla kembali ke kamar dan menghempaskan tubuhnya di atas ranjang king size. Satu sisi Keyla bersyukur dapat merasakan kehidupan mewah, tapi di sisi lain dia juga sedih karena harus hidup berjauhan dari orang tua.

Sambil memejamkan mata, tiba-tiba Keyla teringat bahwa tante Kyara memiliki dua orang anak, dan anak sulungnya itu adalah laki-laki.

Mengingat suami tante Kyara adalah orang bule, Keyla pun mulai membayangkan jika anak dari sahabat ibunya itu pasti adalah pria yang bertubuh tinggi besar dan juga tampan.

"Apa jangan-jangan anaknya tante Kyara itu adalah Diego, ya? Kalau dari sikap dan prilakunya, kemungkinan besar Diego adalah anak tante Kyara. Dia itu orangnya baik, persis seperti tante Kyara," gumam Keyla.

Meski baru sekali bertemu dengan Diego, Keyla tidak akan melupakan jasa pria tersebut ketika menolongnya sehabis bertemu monster mengerikan yang bernama Bara.

Berpikir sampai di sini, Keyla pun tersenyum sendiri membayangkan dirinya akan tinggal bersama dengan pria setampan Diego.

PERFECT!

Keyla merasa hidupnya yang sekarang ini benar-benar seperti di cerita cinderella.

Hidup di istana dan hanya tinggal menunggu seorang pangeran tampan datang untuk mempersuntingnya.

Menjadi seorang permaisuri, lalu mereka pun akan hidup bahagia selamanya.

Impian yang sangat indah, tentu saja!

***

Seminggu kemudian.

Kantor pusat Shining Beauty Corp.

"Selamat siang, Nyonya. Laporan bulanan sudah saya kirimkan ke e-mail Anda," kata Riri melalui telepon.

"Penjualan kita bagaimana?"

"Masih standar, Nyonya. Namun, ada peningkatan yang cukup signifikan untuk produk kosmetik terbaru."

"Baiklah." Nyonya Kyara terdengar cukup puas mendengar laporan dari orang kepercayaannya, "Ehmm, anak itu ... apa kau terus mengawasinya?"

"Iya, Nyonya. Seperti dugaan kita sebelumnya, dia tidak banyak tingkah, bahkan selama satu minggu ini dia hanya mengambil uang sebanyak 200 ribu dari kartu ATM yang Anda berikan."

"200 ribu selama satu minggu?" tanya nyonya Kyara seolah tak percaya.

"Benar, Nyonya. Sepertinya Nona Keyla hanya mengambilnya untuk kebutuhan saat kuliah saja, dia tidak mengambilnya untuk berbelanja atau yang lainnya."

Nyonya Kyara tersenyum bahagia di seberang sana, 'Kau benar-benar seperti Rita,' gumamnya dalam hati.

"Hanya saja, Nona Keyla selalu menanyakan kapan Anda akan pulang setiap kali bertemu saya. Sepertinya Nona Keyla kurang nyaman tinggal sendirian di mansion," kata Riri.

"Baiklah, beri tahu dia besok kami sudah tiba Indonesia," ujar nyonya Kyara seraya memutuskan sambungan.

***

Keesokan harinya, Keyla sedang duduk santai di taman mansion. Dia sengaja menunggu untuk menyambut kepulangan Nyonya Kyara dan putrinya.

Kabar terakhir yang ia dapat, saat ini Nyonya Kyara sudah sampai di bandara, dan sedang dalam perjalanan kembali ke mansion.

Setelah menghabiskan waktu sekitar setengah jam di luar, terlihat sebuah mobil sedan mewah memasuki gerbang mansion.

Ketika mobil itu berhenti di depan teras, seorang pria berbadan tegap bergegas turun untuk membuka pintu kabin belakang.

Melihat ini, Keyla pun segera berlari menghampiri mobil tersebut dengan senyum sumringah.

Namun, senyuman Keyla menghilang dalam sekejap ketika melihat orang yang turun dari mobil bukan Nyonya Kyara. Melainkan sosok monster yang seumur hidupnya tidak ingin Keyla lihat lagi.

Sama seperti Keyla, Bara juga sangat terkejut melihat keberadaan gadis yang tidak disangka-sangka.

"Mau apa kau kemari gadis sialan, pergi dari mansionku sekarang!" hardik Bara dengan kasar.

Keyla masih mematung, lidahnya kelu dan tidak bisa berucap sama sekali.

Bara mendekat lalu tangan kekarnya mencengkeram pipi Keyla dengan kasar. "Dari mana kau tahu alamat mansionku, Hah? Bukankah malam itu kau tidak jadi melayaniku? Dasar perempuan murahan, bisa-bisanya kau datang ke sini untuk meminta bayaran!"

Keyla terisak, tanpa diminta air mata sudah mengalir deras di pipinya, tuduhan Bara terlalu menyakitkan bagi Keyla.

"A-aku tidak ...."

Bara tidak memberi kesempatan pada Keyla untuk bicara, "Pengawal, cepat seret wanita jal4ng ini keluar dari mansionku!"

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!