Monster Gila

Keyla merasa ketar-ketir, dia khawatir pria ini masih dendam akibat insiden tadi pagi. Di saat Keyla menendang telurnya hingga nyaris pecah.

"Masuk!" perintah Bara.

Keyla hanya mengangguk, menuruti perkataan pria yang memiliki aura mendominasi tersebut.

Setelah menutup pintu, Bara membawa Keyla menuju kamarnya. Begitu tiba di dalam, pria ini langsung menelanjangi Keyla dengan tatapannya yang tajam.

"Ternyata seperti ini karakter wanita jaman sekarang. Siang hari berprilaku sok suci, tapi malamnya langsung berubah menjadi Pel4cur!" sinis Bara.

Tanpa sepengetahuan Bara, Keyla mengepalkan kedua tangannya demi menahan marah.

Pantaskah perkataan merendahkan itu dia terima?

Andai saja bukan karena pengobatan ayahnya, Keyla pun tidak akan sudi menjual diri.

Sampai di sini, Keyla mencoba menekan emosi. Dia berpikir tidak perlu marah, lagi pula tahu apa pria ini tentang hidupnya?

Bara mendekat dengan auranya yang mendominasi. Keyla yang belum pernah berada di posisi ini, secara alami bergerak mundur selangkah demi selangkah.

Keyla merasa sangat gugup, tapi detik selanjutnya dia tidak bisa menghindar lagi, karena pada saat yang sama betisnya menabrak unjung ranjang.

Bara menghentikan langkah, kemudian ucapan bernada perintah keluar dari mulutnya, "Buka, aku melihatmu membuka pakaian sendiri!"

Keyla menundukkan kepala, lalu secara perlahan membuka jaket yang menutupi tubuhnya.

Bara tidak bekedip, bola mata biru miliknya memindai tubuh Keyla secara keseluruhan. Dia mengulum senyum penuh maksud ketika melihat dua bagian menyembul di dada Keyla yang kini hanya tertutup lingerie tipis.

Seolah tidak sabar untuk melihat bagian yang menggodanya itu tanpa penghalang, dia kembali memerintah, "Lanjutkan!"

Dengan tangan gemetar Keyla melepas lingerie, kemudian penyangga dada dan menurunkannya.

"Perfect!" Bara tersenyum lebar, manik matanya berbinar melihat puncak dada Keyla yang berwarna merah muda.

Dengan tidak sabar Bara mendorong Keyla hingga terlentang di atas ranjang.

Dia langsung menindih tubuh Keyla dengan tangan meremat kasar dada Keyla.

Keyla menggeleng, rasanya dia ingin menangis, tidak rela tubuhnya disentuh oleh pria yang bahkan tidak dia kenal.

Pada saat yang sama, Bara menunduk untuk meraup bibir ranum Keyla, tapi Keyla menghindarinya. Pada titik ini, Keyla bahkan lupa pesan dari Dara untuk melayani Bara.

Untung saja kondisi Bara tengah mabuk, jadi pria ini tidak protes ketika Keyla menunjukkan gestur menolak.

Keyla merasa jijik, dia mencengkeram seprei kuat-kuat ketika bibir Bara bermain di lehernya. Kemudian turun ke bawah dan kini bermain di salah satu puncak ranumnya.

Hasrat Bara sudah tidak bisa dikondisikan lagi, lalu tangannya turun menjajah bagian tubuh Keyla yang paling terlarang.

Ketika tangannya menyusup di sana, Bara menyeringai sambil menatap rendah pada Keyla. "Dasar wanita murahan, baru disentuh sebentar saja kau sudah basah!" sinisnya.

Selain ingin menuntaskan hasratnya, malam ini Bara juga berniat menghancurkan harga diri Keyla. Demi membalaskan dendamnya karena masalah tadi pagi.

Namun, pada saat yang sama Bara merasa ada yang aneh pada bagian terlarang Keyla. Seperti lengket dan tidak seperti wanita yang baru saja mendapat pelepasan seperti pada umumnya.

Merasa penasaran, Bara pun melepas tangannya dari sana untuk melihat apa yang terjadi.

"Sial, apa ini?" bentak Bara dengan nada yang sangat tinggi.

Dia begitu murka ketika melihat cairan yang menempel di tangannya berwarna merah, dan berbau amis.

Buru-buru Bara mengambil tisu yang ada di meja nakas, sementara mulutnya terus mengeluarkan sumpah serapah seraya bergegas menuju wastafel.

Keyla yang baru menyadari dirinya sedang tidak bersih, menjadi kebingungan, 'Sejak kapan tamu bulananku datang? Seingatku tadi belum ada!'

Dalam posisi ini Keyla hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Bara sudah selesai membersihkan tangannya, dia mendekati ranjang sambil menatap Keyla seolah ingin menelan gadis itu hidup-hidup.

"Pergi dari kamarku gadis sialan! Kau hanya mengotori kamarku saja!" raung Bara dengan suara menggelegar.

Dia sangat marah sekaligus tidak habis pikir. Bisa-bisanya ada seorang gadis yang ingin menjual diri pada saat datang bulan.

Keyla segera melompat dari atas ranjang, tubuhnya gemetaran saking takutnya pada kemarahan Bara.

Gadis ini bergegas memungut pakaian yang berserakan di lantai, lalu mengenakannya dengan cepat.

"Cepat pergi dari sini, jangan buat kesabaranku habis atau aku akan melemparmu dari balkon apartemen ini!" Bara sudah sangat emosi, dia terus membentak Keyla seperti orang kesetanan.

Takut pada ancaman Bara, Keyla segera berlari keluar meski pakaiannya belum terpasang dengan benar.

"Dasar gadis tolol!" Bara mengusap kepalanya dengan kasar.

Kini Keyla sudah berada di dalam lift, dia bersandar pada dinding sambil memenganggi dadanya yang ngos-ngosan.

"Untung saja aku cepat kabur, kalau tidak aku pasti mati jika bule gila itu melemparku dari balkon!" gumam Keyla, diam-diam dia merasa lega.

Keyla berusaha mengatur napasnya, dengan bibir yang terus mengerutu, "Nama dan wajahnya sangat tidak cocok dengan prilakunya. Dia itu bukan manusia, tapi Monster. Lebih tepatnya monster mesum!"

Begitu pintu lift terbuka, Keyla segera berlari keluar.

Braaak!

Keyla yang sedang tidak fokus itu, tiba-tiba seperti menabrak batu karang yang kokoh.

Keyla terjatuh dan pria yang ditabraknya mengulurkan tangan untuk membantu.

"Apa kau baik-baik saja, Nona?"

Bersambung.

Terpopuler

Comments

my name

my name

oh....untunglah kayla datang bulan

2023-02-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!