Raka masuk kedalam rumah, terlihat Mala sudah selesai mandi dan hendak membuka pintu kamar, Tapi Raka langsung menerobos lebih dulu membuka pintu kamarnya.
"Kamu kenapa sih sayang? Katanya nggak marah, terus ini apa?"
Dia diam, salah sekali tak menggubris istrinya. "kenapa sih?" Tanyanya lagi.
"Aku mau mandi!" Raka berdiri, berjalan cepat mengambil handuk lalu keluar lagi dari kamar.
Mala bertanya-tanya kenapa sikap Raka berlebihan sekali, dia tak tau jika suaminya itu dibuat kesal oleh adiknya juga.
Setelah selesai mandi, Raka berpakaian dengan rapi, Mala yang sedang berbaring terus memperhatikan suaminya, "Kamu mau kemana?"
"Mau cari angin dulu!"
"Dimana?"
"Nggak tau!" Jawabnya singkat.
Dia mengambil kunci motornya diatas laci, setelah pamit ke Mala Raka buru-buru keluar. Tak lama kemudian suara motornya berbunyi, Raka membunyikan klakson motornya 1 kali pertanda kalau dia akan berangkat.
Della yang kini sudah berada diatas ranjangnya juga mendengar suara itu, dia tau kalau Raka marah karena ucapannya tadi, tapi dia memilih untuk bodoamat karena Della fikir keputusannya sudah benar.
Gadis itu terus lanjut chatingan dengan Arya, bahkan dia memainkan ponselnya sambil mengisi daya.
Della seakan lupa waktu bahkan tak semenitpun ia keluar dari aplikasi whatsappnya.
Brum... Brum... Brum....
Larut malam, suara motor Raka terdengar didepan kontrakan, Della yang masih melek saat itu seketika melotot melihat jam, "Ya ampun kak Raka pulang jam Segini? Apa sebelumnya kak Raka selalu begini?"
"Ahh aku juga lapar lagi! Sial... Kok kak Mala nggak manggil aku buat makan malam sih?" Keluhnya.
Dia benar-benar melewatkan makan malam hanya karena terus chatingan dengan Arya, dia ingin keluar tapi ada perasaan takut apalagi Raka baru saja pulang.
Tapi demi cacing-cacing diperutnya yang sudah berdemo, Della mengesampingkan rasa takutnya, ia keluar begitu saja dan langsung berjalab menuju dapur.
Tapi baru saja berjalan beberapa langkah Raka langsung menegurnya, "Kenapa belum tidur Del?"
Della menoleh dengan cengengesan, "hehe... Belum ngantuk kak! Mungkin karena lapar! Ini Della mau makan dulu!"
Ia dengan cepat mencari makanan, tapi sepertinya Mala tak menyiapkan lauk apapun, hanya ada nasi dalam reskuker.
"Yahh nggak ada makanan!" Ia melenguh.
"Kayaknya kakakmu ketiduran makanya nggak masak! Coba buka laci yang di bawa, siapatau ada mie instan!" Kata Raka.
Della cepat-cepat membuka laci yang Raka maksud, "Ahh dapat! Akhirnya bisa makan!"
"Ada berapa Del?"
"Masih ada 2 kak! Kak Raka mau 1 nggak?"
"Boleh deh!"
Pada akhirnya Della memasak mie untuk 2 porsi, tak hanya itu dia merasa lega akan sesuatu, "Kayaknya kak Raka udah nggak marah lagi sama aku, syukur deh.... "
Raka menunggunya di kursi meja makan, dia terus memperhatikan Della, gadis itu menyadarinya, "Kenapa kak Raka lihatin aku terus?"
"Nggakpapa!" Jawabnya.
"Ohh iya kak Raka dari mana? Kok pulangnya jam segini?"
"Dari cari angin!"
"Lagi banyak fikiran ya kak?"
"Iya!"
Untuk sesaat Della merasa jawaban Raka menjadi singkat, ada perasaan tak nyaman sebab Raka seola-olah cuek padanya.
Apalagi ketika makan, Raka sama sekali tak bicara membuat suasana menjadi canggung dan hanya ada suara sendok yang bertabrakan dengan mangkok.
"Makasih ya Del... Kakak mau ke kamar dulu!" Ucapnya.
Della hanya mengangguk-anggukkan kepala, melihat Raka meletakkan mangkok bekas mienya ke dalam westafel lalu pergi kekamar.
"Kayaknya kak Raka masih marah nggak sih? Atau cuman perasaanku aja?" Celetuknya.
"Tapi ahh tau deh... Kalau dia marah ya terserah, lagian kenapa harus larang-larang aku berteman sama Arya, Arya kan orangnya baik, dia aja yang salah menilai orang!" Lanjutnya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
my love
siraka kyaknya ga baik deh Thor..dela di kasih inisiatif aja keluar dr rumah itu
2023-05-26
1
Antoni Purba
bagus mulai sadar ...
2023-04-05
0