BAB 8 : Sama Seperti Kakak Ipar

Dalam perjalanan menuju kampus, Della sama. sekali tak tau harus bicara apa, Raka juga sampai sekarang belum mengeluarkan Kata-kata.

Della bingung, dia gugup setengah mati, bahkan ia mencoba memberi jarak ketika di bonceng oleh kakak iparnya itu.

Tiba di lampu merah, matahari sudah mulai terang, Della tak sengaja melihat dirinya dari spion motor Raka, tanpa di duga Raka ternyata meliriknya.

Sontak saja mereka saling melirik dari kaca spion, Della bertambah nervous sekarang.

"Kamu kenapa sih Del? Masih kefikiran soal tes sebentar?"

"Ii-iya kak!" Jawabnya beralasan.

"Tenang aja! Tarik nafas dalam-dalam terus keluarin pelan-pelan! Kamu pasti bisa!"

Della menurutinya, ada perasaan sedikit tenang setelah melakukan itu, hingga lampu lalu lintas sudah berwarna hijau, barulah Raka melaju lagi.

Tak cukup 5 menit mereka sampai di kampus Della, Ada banyak calon mahasiswa baru yang berdatangan seperti Della.

Kini mereka duduk di ruang tunggu sembari menunggu nomor antrian peserta untuk Della, Raka meliriknya, muka Della tampak pucat.

"Kamu masih gugup? Kakak beliin kamu minum ya? Kamu tungguin kakak disini aja!"

Raka hendak berdiri tapi tangannya seketika di pegang oleh Della, "Nggak usah kak! Della nggak haus kok, kakak nggak perlu kemana-mana, disini aja temenin Della!" Pintanya lirih.

Bisa Raka rasakan betapa sejuknya tangan Della.

Raka mengelus punggung tangannya, "sudah kakak nggak akan kemana-mana kok! Kamu nggak usah gugup kayak gini, santai aja!".

Della sekali lagi menarik nafas dalam-dalam ketika nama beserta nomor pesertanya disebut.

"Ayo sana, buktiin kalau kamu bisa!" Ucap Raka.

Della tersenyum padanya kemudian berjalan masuk keruang wawancara, pada saat yang sama ponsel Raka berdering, ada nama kontak Mala di layar ponselnya.

"Halo sayang?"

"Gimana wawancara Della?"

"Dia baru masuk!"

"Aku kirain udah selesai!"

"Belum sayang, kamu udah ada ditempat kerja ya?"

"Iya! Aku tutup sekarang yah telfonnya, kabarin aja kalau wawancara Della udah selesai!"

"Oke sayang!"

Panggilan itu sudah berakhir, Raka kembali menunggu Della keluar dari ruang wawancara.

Sekitar 20 menit Barulah Della keluar, wajahnya kini tampak berseri-seri, Raka langsung berdiri dan menghampirinya, "bagaimana?"

Della tersenyum lebar, "Lancar kak!" Jawabnya.

"Serius? Ahh aku sudah tau kalau kamu pasti bisa!"

"Hm... Aku kira pertanyaannya bakalan susah ternyata Della bisa menjawabnya dengan lancar!"

"Baguslah... Kalau begitu kita bisa pulang sekarang!"

"Nggak makan dulu kak?"

"Kamu lapar ya? Ya udah, kita pergi makan dulu baru pulang!"

Raka mengajak Della pergi ke sebuah warung didekat kampusnya itu, disana ia dipesankan nasi putih dengan ayam lalapan sebagai lauknya.

Yang paling membuat Della merasa begitu aneh tapi ada rasa bahagia adalah Raka mengelap permukaan sendok yang akan Della pakai, tak hanya itu Raka juga membuka tutup botol dari botol air yang Raka ambil dari dalam lemari pendingin.

Della tersenyum padanya, "Pantes aja kakak aku luluh sama kak Raka!"

"Hem? Maksudnya Del?"

"Ya iya... Lihat aja, kak Raka malah bukain tutup botolnya buat Della, kalau ada oranglain yang lihat kita pasti mereka bakal salah paham kak!"

"Nggakpapa kalau yang lihat kita salah paham! Tohh menurut kakak bukain tutup botol buat orang yang di sayang itu wajar-wajar aja!" Jawab Raka.

Della tercengang sampai mulutnya berhenti mengunyah nasi yang baru saja ia masukkan kedalam mulutnya.

"Di sayang? Kak Raka bilang sayang?" Bukannya oranglain yang akan salah paham, tapi sepertinya malah Della sendiri yang akan salah paham karena ucapan kakak iparnya.

"Ahh mungkin maksudnya sayang sebagai adik ipar kali yah!"

Entah apa yang terjadi tiba-tiba Della merasa jawaban soal tipe ideal itu tidaklah salah, yah... Dia ingin mencari laki-laki yang sifat serta sikapnya itu sama dengan kakak iparnya.

Laki-laki yang memiliki effort seperti Raka dimasa depan adalah impiannya sekarang.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***







Episode sebelumnya

BAB 7 : Fikiran Kotor

Episode berikutnya

BAB 9 : Raka Masuk Lagi



Terpopuler