Arya melirik Della yang kini berdiri disamping motornya, "Kamu tinggal bareng siapa disini Del?" Tanyanya.
"Bertiga sama kakak aku dan suaminya!" Jawab Della tapi sorot matanya tertuju kepintu kontrakan.
"Makasih tumpangannya ya! Aku masuk dulu!"
Lanjutnya buru-buru berjalan pergi padahal Arya masih ingin bicara dengannya.
"Ehh Del... Nggak ditawarin masuk nih?" Ucapnya berteriak bercanda.
"Nanti aja!" Balas Della.
Arya hanya bisa menghela nafasnya, "Janji ya!" Teriaknya lagi tapi Della sudah masuk kedalam kontrakan.
Saat Della menutup pintunya, ia di kagetnya dengan sosok Raka yang kini berdiri di balik jendela, sepertinya dari tadi dia mengintip dari sana.
"Kak Raka ngapain disitu?" Tanyanya.
"Siapa yang anterin kamu?" Dia tak menjawab, malah balik tanya.
"Temanku kak!"
"Sejak kapan kamu punya teman cowok?"
"Tadi pas di kampus kak!" Jawabnya biasa aja.
"Terus kenapa chat kakak nggak di balas?"
Della terdiam sejenak, dia mulai memikirkan alasan yang menurutnya masuk akal, "ya karena Della fikir kak Raka pasti capek banget, nggak mungkin Della nyusahin kak Raka lagi buat jemput aku!"
"Kalau kakak bilang mau jemput, pasti jemput Del... Kamu malah nggak balas chat kakak yang dari siang loh... Kamu bikin kakak khawatir tau nggak!" Ujarnya.
"Iya kak maaf! Lain kali Della bakal balas kok!" Ia merespon dengan malas, "Della masuk kamar dulu ya kak!"
Ia meninggalkan Raka yang masih tampak begitu kesal, rauk wajah kekesalannya itu bahkan begitu sangat jelas terlihat, tapi saat mendengar suara motor berhenti didepan kontrakan, seketika Raka dengan cepat mengontrol ekspresinya, jangan sampai istrinya itu melihat tampangnya yang seperti tadi.
Ia buru-buru masuk kekamar, mengatur posisi dengan santainya rebahan diatas ranjang sambil sibuk dengan ponselnya.
Krek....
Mala membuka pintu kamar, dia kaget melihat suaminya, "jam berapa pulangnya sayang?"
"Hem... Baru kok!"
"Ohh terus Della juga udah pulang?"
"Iya, dia sekarang di kamarnya!"
Mala duduk di pinggir ranjang membelakangi suaminya, "ehh kok badan aku pegel-pegel yah!"
"Kecapean kali, sini aku pijitin!" Dia duduk di belakang istrinya, dengan cepat ia memijit-mijit pundak Mala agar istrinya itu lebih rileks.
"Makasih ya sayang, padahal kamu juga pasti capek banget lohh, tapi kamu malah pijitin aku!"
"Nggakpapa, aku rela ngelakuin apapun untuk kamu!"
"Aku tau kok! Makasih ya sayang udah jadiin aku istri kamu, udah diratukan sama orang yang benar-benar tulus kayak kamu, aku beruntung banget pokoknya!" Puji Mala sambil terus di pijit oleh suaminya itu.
"Aku juga seneng banget jadi suami kamu! Udah pengertian, baik banget, cantik lagi! Kamu tuh kayak udah sesempurna itu dimata aku sayang!"
Mala tak henti-hentinya tersenyum lebar, "kamu yah si paling bisa buat hati aku hampir meleleh karena kata-katamu itu!"
Raka tertawa kecil, seketika ia melingkarkan kedua tangannya diperut Mala dari belakang.
"Sayang, aku pengen nih!" Pintanya merengek sembari menempelkan dagunya di pundak Mala.
"Upss... Kayaknya nggak bisa deh!"
"Lohh kok gitu? Emangnya kenapa?"
"Kamu lupa ya ini tanggal berapa?"
Raka mencoba mengingatnya, "hem... Tanggal 22 kalau nggak salah! Emang kenapa sih? Bukan hari ulangtahun kamu! Bukan hari ulangtahun aku juga, terus apa dong?"
"Masa kamu lupa sih sayang? Tadi di tempat kerjaku, aku lagi dapet! Tadinya aku lupa untung aja nggak tembus!"
Ekspresi Raka langsung berubah, ia cemberut "Terus aku gimana dong? Lagi pengen nihh!"
"Sabar yahh cuman seminggu kok! Suruh si Joni puasa dulu ya sayang!"
"Ya ampun! Nggak bisa sayang!" Ucapnya dengan nada kecewa.
Mala tidak bisa berbuat apa-apa, dia kasihan dengan suaminya tapi periode menstruasinya memang sudah tiba.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Fahmi
Kayanya
2025-04-08
0
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
Apakah Raka hiper sex 🧐🧐🧐
2023-05-11
1
Antoni Purba
Joni Joni ngak tahu aturan ...
2023-04-05
0