Bagian 13

Adelia , memeluk tubuh sang ayah, Adnan menangis dibuatnya.

" Kalau begitu, Adel akan menunggu Papa. Dan, Papa yang menjadi wali nikah aku ! "

Firdaus, mengangguk sebagai jawaban.

" Papa akan datang, itu pasti sayang ! "

Ummi dan juga Abi, menangis melihat Adelia bertemu kembali dengan keluarganya.

" Masyaallah, kuasaMu sungguh tidak pernah mengecewakan Ya Allah! " batin Ummi.

" Masyaallah, anak yang selama 14 tahun bersama kami. Kini, dia sudah menemukan keluarganya, aku berharap Adelia, akan selalu bahagia Aamiin ! " batin Abi.

Setelah itu, Ayah Adelia memberikan sejumlah uang untuk Abi dan Ummi sebagai balas jasa, dalam selembar cek, senilai 500 juta rupiah.

" Ya Allah, Pak. Kami, ikhlas merawat Adelia. Dia, sudah seperti anak sendiri! "

" Abi, terima saja, Papa memberikannya untuk kalian. Barangkali jika ada kebutuhan mendesak, atau ketika adek lahir ke dunia ini. Pasti, akan banyak pengeluaran ! "

" Tapi Del ! "

" Iya Pak ustadz, adik saya benar. Sebaiknya Anda menerimanya, untuk biaya melahirkan. Ustadzah sedang hamil juga kan, untuk membeli kebutuhan nutrisi buah hati kalian . Saya sarankan, untuk menerima uang pemberian Papa. Jumlah segitu menurut saya kurang, untuk pengorbanan Ustadz dan Ustadzah yang sudah 14 tahun merawat Adelia ! "

" Masyaallah, terimakasih ya Nak . Baiklah, kami terima, semoga Allah Ta'ala memberikan balasannya untuk Anda sekeluarga ya Pak Firdaus! "

" Aamiin Ustadz! "

" Kalau begitu, kami pamit dulu! "

" Ah iya silakan! "

" Assalamualaikum ! " ucap Adnan.

" Wa'alaikumusallam! " balas Abi.

Setelahnya, Adnan dan sang ayah berjalan kaki, menuju mobil mereka yang diparkirkan didepan halaman orang lain.

" Bu, maaf merepotkan ya. Terimakasih, ini ada sedikit untuk ibu. Tolong diterima ya ! " kata Adnan.

" Ya Allah, Nak. Padahal mah, tidak apa-apa, saya ikhlas kok ! "

" Sudah ya Bu, jangan menolak rejeki loh ! "

" Baiklah, terimakasih, ya Nak ! "

" Iya, sama-sama Bu ! "

Setelah itu, Adnan dan sang ayah berpamitan pada wanita paruh baya yang sudah baik hati membiarkan mobilnya terparkir di depan pagar rumahnya.

" Pa, jangan sampai Mama tahu tentang hal ini! "

" Tentu saja Nak, Papa juga mengerti. Ibumu itu, memang hatinya belum terbuka. Akan tetapi, Papa hanya bisa pasrah dan berdoa agar dia mendapatkan hidayah Allah Ta'ala! "

" Aamiin, Adnan bisakah kamu mengajari Papa shalat? "

Adnan, menatap wajah sang Ayah.

" P...Papa serius? "

" Memangnya Papa terlihat sedang becanda? "

Adnan, menggelengkan kepalanya.

" Baiklah, kalau begitu mulai malam ini . Setelah Adnan shalat Maghrib, Papa ke kamar Adnan ! "

" Ah baiklah, nanti Papa ke kamarmu Nak ! "

" Oke, sekarang pasang sabuk pengaman dan kita akan segera pulang ! "

" Baiklah ! "

Rangga, duduk di kursi kebesarannya, dia berputar lalu bangkit dari posisinya. Pernikahannya dengan Adelia yang hanya tinggal menghitung hari saja, membuatnya gelisah. Setelah itu, dia kembali duduk, membuka laptopnya, dan, memandangi wajah Aradea mantan istrinya yang telah tiada.

" Ara, benar ini saatnya aku menghapus semua foto tentang Aradea! " ujarnya lirih.

Dia, menghapus semua data tentang Aradea, mulai dari foto mereka berpacaran, hingga mereka memiliki anak yang sangat tampan yaitu Arga yang sekarang berganti menjadi Daffy. Entah mengapa rasanya, Rangga sedikit sedih ketika dia sudah menghapus semua foto tentang Aradea. Tapi, bagaimanapun juga dia akan menikahi Adelia, yang merupakan Kakak dari istrinya. Sudah seharusnya, dia melupakan masa lalunya bersama sang mantan. Apalagi, Adelia memiliki trauma yang begitu mendalam, mengenai masa lalunya.

Setelah adzan maghrib berkumandang, Firdaus, bangkit dari duduknya, dia hendak pergi ke kamar anaknya. Akan tetapi, sang istri melihat gelagatnya, sehingga Septi curiga padanya .

" Pa, mau kemana kok kamu buru-buru banget sih? "

" Aku, mau shalat bersama Adnan ! "

" Hah? Shalat, apa aku enggak salah dengar? "

" Tidak, karena aku ingin belajar agama. Sudah dulu ya, nanti aku bicarakan lagi denganmu! "

Dengan langkah terburu-buru, Firdaus segera berlari menuju lift, dan menekan tombol 2 dimana anaknya tidur. Kemudian, pria paruh baya itu, mengetuk pintu kamar Adnan.

" Masuk Pa, enggak dikunci kok ! "

" Iya Nak ! "

Setelahnya, Firdaus membuka pintu kamar tersebut, lalu dia masuk. Dilihatnya, Adnan sudah sangat rapi, dengan pakaian taqwa nya. Adnan, memintanya untuk menunggu, sebentar. Adnan shalat, dan berdzikir, setelah selesai dia segera mengajari Firdaus berwudhu. Dia mengajari ayahnya, untuk shalat dari mulai niat hingga salam.

" Nanti setelah shalat isya, belajar lagi ya Pa. Sekarang sampai disini dulu, Papa udah bagus kok. Tinggal, melancarkan bacaannya saja ! "

" Alhamdulillah, bimbinglah Papa ya Nak. Tolong, jangan bosan dengan Papa ! "

" Tidak akan Pa. Kalau boleh tahu, bagaimana bisa Papa mau belajar shalat?"

" Papa, beberapa kali ini, selalu mimpi buruk . Entah itu mimpi tentang Papa yang membuang Adelia, atau apapun yang berkaitan dengan masa lalu anak kembar Papa. Pokoknya, Papa benar-benar menderita, itu semua karena ulah Ibumu ! "

" Papa, berhentilah menyalahkan Mama. Papa kan mau belajar shalat dan agama nih. Jadi, dendam Papa terhadap Mama sebaiknya dihilangkan. Papa, do'akan beliau supaya bertaubat kepada Allah Ta'ala ! "

Firdaus mengangguk,

" Baik Nak, Papa akan memaafkan dia. Semoga, Ibu kalian bisa menjemput hidayah-Nya Aamiin! "

" Aamiin! "

" Ya Allah, terimakasih. Papa, sudah bertaubat dan mau menerima Adelia kembali. Semoga, berikutnya adalah Mama. Bukakanlah pintu hatinya Ya Allah, atas Nama Septiani Subroto binti Subroto Abdillah. Aamiin Ya Robbal'alamiin! " batin Adnan.

Sementara itu, Rangga saat ini sedang makan malam bersama keluarganya. Dia, sedari tadi melamun , seperti kehilangan sesuatu.

" Rangga, ada apa denganmu ?"

Pria tampan berkarisma itu menggeleng,

" Aku, tidak apa-apa Mi, Pi ! "

" Jangan berbohong! "

" Aih, kalian memang peka ya. Baiklah, aku sedang galau, dimana aku masih belum bisa melupakan mantan istriku Aradea. Kemarin, dia datang padaku dalam mimpi! "

" Aih, begitu, lalu bagaimana dengan pertunanganmu dan Adelia . Apakah kau ingin membatalkan pertunanganmu? "

" Tidak, hanya saja aku mungkin diminta untuk berziarah ke makam Aradea. Sepertinya sih begitu, karena dalam mimpi Aradea nampak begitu tidak senang, melihat aku dan Adel! "

" Itu sepertinya iblis yang menyerupai Aradea. Jangan dihiraukan, sebaiknya kamu ke makamnya dan berdoa agar dia tenang disisiNya. Kau pasti tidak membaca doa ya sebelum tidur? "

" Kok Papi tahu ? "

" Makanya, berdoa sebelum tidur Nak . Astaghfirullah, ya iyalah mimpi buruk, orang kamu tidak meminta perlindungan kepada Allah Ta'ala, ya kan Gaffi ? "

" Jajajajaja akkkkh ! "

Anak itu tertawa begitu riang, saat sang Kakek bertanya padanya. Sementara itu, yang lainnya, tertawa melihat tingkah lucu Gaffi. Bagi gembul itu, memang menggemaskan, sehingga membuat orang-orang dewasa gemas dengan tingkahnya .

" Berarti , besok aku akan ke makam Ara. Aku, akan meminta izin padanya, untuk menikah lagi dengan Adelia, Kakaknya ! "

Ayah, dan Ibu Rangga mengangguk, mereka setuju. Dan, setelahnya acara makan malam berlangsung dengan khidmat. .

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!