Namaku, Adelia Belina Firdaus, nama yang hampir mirip dengan saudariku Aradea Berliana Firdaus. Akan tetapi, kini namaku telah resmi diganti menjadi Adelia Fitriani. Nama, itu diberikan oleh Abi, dan, Ummi agar aku tidak mengingat masa laluku lagi, ngomong-ngomong mereka orang tua angkatku. Mengenai Aradea, dia sangat disayangi oleh semua orang, terutama Ayah, dan, Ibu. Mungkin karena dia, lebih cantik, baik hati, dan, juga konon katanya membawa keberuntungan dalam keluarga itu.
Seharusnya orang tua, menyayangi dan mencintai anaknya tanpa pilih kasih, akan tetapi, tidak denganku. Mereka justru membuang ku disaat aku masih berusia 7 tahun. Tepatnya, sudah dua puluh tahun ini aku di adopsi oleh, orang tua angkatku, Abi dan juga Ummi.
Dulu, aku selalu berusaha untuk bisa mendapatkan perhatian dari mereka. Tetapi, tidak ada yang memberikan aku perhatian. Hanya, kakakku, Adnan Januzaj Firdaus, dan pamanku, Hilman Abdurrahman, yang sudah tiada. Entah mengapa aku begitu merindukan kakakku, bagaimana rupa orang yang sangat aku sayangi itu sekarang, aku sudah tidak hafal lagi wajahnya. Karena, sudah sangat lama kami tidak pernah bertemu.
Pamanku meninggal dunia karena, berusaha menyelamatkanku. Pada waktu itu, ada pengemudi mobil truk mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Sehingga, dia tidak bisa menginjak remnya secara mendadak. Dan, pada akhirnya, aku didorong oleh Paman, sehingga dia sendiri terpental jauh serta tewas di tempat kejadian.
Semua orang, menyalahkanku atas insiden tersebut. Tidak terkecuali, kedua orang tuaku, mereka bahkan menjadi semakin gila. Karena, tidak tahan lagi mengurus ku, dan, dengan teganya membuangku ke panti asuhan. Di saat seperti itu, yang membuatku sakit hati adalah, Aradea saudari kembarku. Dia tidak mau membelaku sama sekali, dia hanya diam saja. Berbeda sekali, dengan kak Adnan yang berteriak histeris saat aku dibawa pergi.
“ Mama , Papa jangan bawa Adelia pergi. Jangan Hiks ! “
Plak ...
“ Diam kamu, dia itu pembawa sial. Keluarga kita bisa hancur karenanya. Sebelum Adel dan Ara dilahirkan, peramal sudah mengatakan. Jika diantara keduanya akan ada pembawa sial, jadi sudah seharusnya salah satu dari mereka harus di buang. Siapa lagi kalau bukan Adel ! “ kata Papa meluapkan emosinya.
Aku heran, mengapa masih ada yang mempercayai sebuah ramalan. Ah iya, aku paham, karena orang tua zaman dulu tidak ada yang belajar agama. Apalagi, keluargaku adalah orang terkaya Nomor 2 setelah Keluarga Atmajaya. Mereka, jarang sekali beribadah, yang dipikirkan selalu, bekerja,dan, terus bekerja. Sehingga, lupa akan kewajiban sebagai hamba Allah Ta'ala.
Menurutku, Aradea, dia sangat beruntung, dia menikah dengan seorang pria tampan yang merupakan pewaris dari Atmajaya Group.
Aku tahu dari televisi, dia yang meninggal di usia muda setelah melahirkan anaknya. Yang kudengar seperti itu, akan tetapi, aku tidak mau mengikuti berita tentang keluargaku lagi. Semuanya, sudah berakhir ketika aku dibuang oleh mereka. Aku tidak tahu dimana dia dimakamkan, karena, aku juga tidak mau tahu.
Aku, tidak pernah mau melihat berita, dan, juga sehari-hari selalu disibukan dengan pekerjaan, menuntut ilmu agama. Dan lain-lain, karena, baru beberapa tahun ini, aku ingin mendalami ilmu agama. Ya, semenjak putus dari Devan, aku menjemput hidayahku. Berawal, dari iseng mendengar ceramah Abi, alias ayah angkat yang sudah aku anggap sebagai ayah kandungku sendiri, di sebuah majelis ta'lim. Dia berkata, tentang seorang wanita yang tidak mau mengenakan penutup kepala itu, alias membuka auratnya.
Rasulullah bersabda "Ada dua kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya: Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan cambuknya, dan wanita yang kasiyat (berpakaian tapi telanjang baik karena tipis, atau pendek yang tidak menutup semua auratnya), Mailat mumilat (bergaya ketika berjalan, ingin diperhatikan orang) kepala mereka seperti punuk onta yang berpunuk dua. Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya padahal bau surga itu akan didapati dari sekian dan sekian (perjalanan 500 th). (HR. Muslim 3971, Ahmad 8311 dan Imam Malik 1421). (source by Google ) .
Bahkan tidak hanya itu, berpacaran pun adalah hal yang salah dalam pandangan Islam. Yang, seharusnya tidak dilakukan oleh wanita muslimah seperti aku. Dari sanalah aku benar-benar merasa jika apa yang aku lakukan dulu adalah sebuah kesalahan. Abi, dan, Ummi sangat menyayangiku. Karena, keduanya, masih belum memiliki anak, jadi aku diadopsi oleh mereka. Usia Keduanya pun masih terbilang muda, Ummi yang berusia 38 tahun, sedangkan Abi masih berusia 41 tahun. Dan, selain mengajar ilmu agama, mereka juga merupakan pedagang pakaian.
Dulu, saat usiaku 12 tahun umi berusia 22 tahun, dan, Abi berusia 25 tahun. Mereka, yang kesepian, memutuskan untuk mengadopsi aku sebagai anak. Aku, sangat bahagia bisa menjadi anak mereka. Aku, sangat berterimakasih kepada keduanya. Aku juga, berdoa seusai shalat ku. Semoga, Abi, dan, Ummi bisa segera diberikan keturunan.
Selama tidak memakai hijab, Abi dan, Ummi tidak pernah memukul atau menggunakan kekerasan padaku. Hanya menasihati saja, tetapi tidak menggunakan dalil Al-Qur'an atau hadits. Ya, jadi aku cuek saja. Mereka hanya berkata " Nak, berhijab supaya lebih cantik ! " sudah begitu saja.
Sekarang ini aku sudah berhijab. Tetapi, walaupun begitu, aku masih merasa sakit hati bertemu dengan mantan kekasihku Devan. Mengapa Istiqomah itu sulit sekali, aku sampai menangis seperti ini ketika melihatnya, Astaghfirullah.
Saat ini Rangga, dan juga Adnan sedang memesan beberapa makanan, dan, minuman. Mereka, duduk di meja nomor 1 ruang VIP. Dan, di saat pelayan sudah mencatat semua pesanan. Adnan menanyakan sesuatu kepada mereka.
" Kalian tahu wanita yang hari ini berhijab warna coklat muda, dan, gamis yang senada ? "
" Oh itu, namanya Ibu Adel, dia menejer di sini Pak . Ada apa ya ? "
Adnan menggeleng, pelayan itu meminta izin untuk pergi, setelah sudah tidak ada lagi yang mau ditanyakan. Adnan, dia kemudian mempersilakan pelayan itu pergi. Dan, pelayan tersebut membungkuk memberi hormat.
Sedari tadi, Rangga sibuk mengurus anaknya. Akan tetapi, pembicaraan sahabatnya itu tidak luput dari perhatiannya. Dia mendengar semuanya, tetapi lebih memilih diam.
" Ternyata, dugaanku benar. Dia memang adikku, Adelia ! " celetuk Adnan.
" Huh, benarkah ? Jadi, kamu punya adik kembar ? " tanya Rangga.
Rangga menyipitkan matanya, dia bingung dengan ucapan Adnan.
" Benar, akan tetapi aku tidak pernah diizinkan untuk mencarinya ! " ujar Adnan lirih.
" Bisakah kau menceritakan semuanya. Tentang, emmmh Adelia dan Aradea ! " kata Rangga serius.
Pria tampan itu membenarkan posisi Arga yang hampir terjatuh. Sedangkan putranya itu terus saja mengoceh , sedari tadi. Sembari, mendengarkan Adnan, yang tengah menceritakan tentang Adelia, dan, juga Aradea.
" Mmmamammama ! " oceh Arga.
" Sepertinya, Arga, membutuhkan seorang ibu ! " celetuk Adnan.
Rangga menggeleng.
" Entahlah, aku masih belum bisa melupakan Ara . Astaghfirullah, aku baru tahu kedua orang tuamu begitu ! "
" Mereka mertuamu loh ! "
" Iya paham, tapi kok ada ya orang tua yang pilih kasih, dan memilih salah satu anaknya. Lebih parahnya lagi, anak itu tidak pernah mereka sayangi ! "
" Sudahlah, tidak perlu membahas tentang itu lagi. Sekarang, kita makan dulu saja, lalu mengobrol lagi ! "
" Ya, kau benar! "
" Mmmmamammmammmah ! "
Saat mendengar celotehan Arga, keduanya tersenyum, melihat tingkah laku menggemaskan bayi laki-laki 1 tahun tersebut.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Siti Nurjanah
oh ternyata istri Arga aradea itu saudara dr adelia dan Adnan itu kakaknya. apa mungkin sifat Adnan yg katanya TDK menyantangi aradea itu karena gara gara aradea ,Adelia di buang oleh orang tuanya sendiri dan Adnan sangat kehidupan adelia
2023-10-29
1