" Jadi, mulai besok dan seterusnya Rangga tidak boleh menemui Adelia ya! "
" Benar Bu ustadzah, sudah menjadi adat istiadat seperti itu. Kita adakan pernikahan megah di gedung saja, supaya tidak repot ! "
" Baiklah, saya manut saja Bu ! "
" Alhamdulillah, calon mertua dan juga calon suaminya Adelia adalah orang yang insyaallah baik. Nak, semoga kamu bahagia ya, Ummi akan selalu mendoakan kamu. Walaupun kamu bukanlah anak kandung Ummi, tapi Ummi sangat mencintai kamu ! " batin Ummi.
" Ustadzah jangan khawatir, saya akan menyediakan dokter untuk anda, supaya anda tidak jauh-jauh memeriksakan kandungan anda ! "
" Masyaallah, terimakasih Bu ! "
" Iya sama-sama! "
Setelah membicarakan tentang rencana pernikahan kedua anak mereka. Baik Ummi, maupun Ibu Rangga sekarang tidak ada yang bisa ditanyakan lagi.
" Berarti sudah deal ya ? "
" Adel, bagaimana denganmu Nak ? "
" S...saya setuju, karena itulah yang terbaik. Terimakasih, Ibu ! "
" Sama-sama! "
Rangga, tersenyum manis melihat wajah calon istrinya tersebut. Sementara itu Gaffi, putranya memeluk tubuh Adelia, dia benar-benar manja. Padahal, baru bertemu dengannya beberapa kali, tapi sudah akrab dengan cepat.
" Adel, kita bicara dulu sebentar. Semuanya, izin dulu ya! "
" Iya, silakan Nak! " ujar Abi dan Ummi
" Iya Nak!" kata Mami dan Papi .
" Mas, sebaiknya kita bicarakan di tempat ramai saja!"
" Aduh, enggak salah dengar nih ? Dia memanggilku Mas bukan Bapak?" batin Rangga.
" Jajajajaja....! " ujar Gaffi kegirangan.
Anak itu seolah paham, apa yang sedang ayahnya pikirkan. Sehingga, dia melompat-lompat kegirangan, membuat Adelia kewalahan.
" Aduh, sayang jangan begini. Yang tenang ya, jangan nakal Oke! "
" Mamaammma! "
Gaffi, akhirnya bisa tenang, dan dia memeluk leher calon ibu sambungnya tersebut.
" Mas, aku tidak ingin kamu hanya menjadikan aku sebagai pengganti Aradea kembaranku. Sudah terlanjur basah ku terima lamaranmu, ingatlah jika kau mengecewakan aku. Aku, tidak akan pernah memaafkan kamu! "
" Sudah berapa kali aku mengatakannya padamu. Tidakkah, kau mempercayai aku sedikitpun ! Adel, jujur saja aku benar-benar mencintai kamu karena Allah Ta'ala. Kau tahu, mungkin ini terlalu cepat. Tapi, jujur melihat wajahmu begitu teduh, aku merasa ingin memiliki kamu seutuhnya. Ini bukan obsesi, hanya saja hati ini sudah tertaut padamu . Jika kau tak mempercayaiku, aku, akan membuktikannya, segera setelah kita menikah nanti ! "
" Baiklah, aku sangat menantikannya. Ah iya sebaiknya kita kembali ke dalam. Akan jadi fitnah nantinya, jika kita terlalu lama bersama. Walaupun kau sudah memberikan aku cincin, tetapi kita belum menikah. Jadi, mari kita kembali ke dalam rumah! "
Rangga, mengangguk sebagai jawaban.
" Baiklah, mari ! "
Sementara itu, Devan melakukan pernikahan keduanya bersama Alina. Dia, sudah memiliki anak yang lucu dari wanita itu. Wanita, yang dulu menggodanya, hingga bisa membuat hubungannya hancur dengan Adelia. Setelah ijab qobul, dia mencium kening Alina. Sementara itu, wanita cantik dan seksi itu tersenyum manis.
" Akhirnya aku yang menang, Adelia sejak awal kamu sudah kalah. Jadi, jangan pernah mencoba untuk bersaing denganku! " batin Alina.
Septi, terlihat mondar-mandir tidak karuan di ruang keluarga Firdaus tersebut. Sembari, dia menggigit jempolnya tersebut.
" Mama, kamu kenapa ? "
" Tidak Pa, hanya saja aku bingung. Jadi, wanita berjilbab, yang menabrak Mama saat itu adalah Adelia? Lantas, bagaimana bisa dia masih hidup ? "
Sang suami yang ditanyai seperti itu, dia menggeleng cepat sembari mengelus dadanya.
" Astaghfirullah, kok bisa sih kamu mengatakan hal itu Septi ? Dia anakmu, sudah gila ya ?"
Septi , menatap tajam sang Suami.
" Kau yang gila, bisa-bisanya kau membelanya hah ? "
" Septi, istighfar, sudah bertahun-tahun aku selalu mengikuti keinginan kamu. Sampai, memilih salah satu diantara keduanya. Kau bilang Aradea keberuntungan kitalah, sehingga kita harus membuang Adelia. Dia, masih hidup hingga saat ini, itu semua kehendak Allah Ta'ala. Tuhan ingin, kita menebus dosa kita terdahulu, agar kita bisa menjadi orang tua yang baik untuk Adelia. Sebelum, semuanya terlambat, ingat itu, kita sudah tua! "
" Jangan pernah membahas tentang itu lagi, aku muak. Permisi! "
Firdaus, menghela napasnya, dan menghela nya kasar.
" Astaghfirullah, apa yang harus aku lakukan? " batin Firdaus.
Sementara itu, keluarga Atmajaya berpamitan untuk pulang. Rangga, menatap wajah Adelia, rasanya agak tidak rela meninggalkan calon istrinya tersebut. Begitupun dengan Gaffi, anak itu sempat menangis. Akan tetapi, Rangga menghiburnya, dan akhirnya mereka bisa pulang dengan aman.
" Gaffi sayang, nanti satu Minggu lagi kamu bertemu Mama. Jadi, sabar ya kamu anak pintar oke. Jangan nakal, jangan rewel, nanti Mama Adelia akan membenci kamu, mengerti? "
" Ppapapappa ! "
" Pintarnya anak Papa, Masyaallah! "
Rangga, menciumi pipi gembul putranya tersebut. Sementara itu, Gaffi terus saja memegangi foto Adelia yang sudah dicetak dan memakai bingkai itu. Foto yang didapatkan Rangga, dari Kakak Adelia, alias Adnan Januzaj.
" Rangga, besok kamu tidak boleh bertemu dengan Adelia dulu ya ! "
" Iya Ma, Rangga paham . Dan Adelia tadi, sudah mengajukan cuti satu Minggu kedepan! "
" Jika kalian sudah menikah, apakah Adelia masih akan tetap bekerja? "
" Mi, untuk saat ini aku tidak akan menuntutnya harus berhenti bekerja. Biarlah dia bebas dengan pilihannya, aku tidak ingin Adelia membenciku karena hal itu. Adelia berbeda dengan Aradea, dia wanita mandiri tidak seperti Ara yang manja ! "
" Oh baiklah! "
Hai Adelia, aku Alina. Aku, dapat nomor kamu dari pemilik restoran cepat saji bintang lima itu, R.G restauran. Aku, hanya ingin memberitahu kamu , jika aku dan juga Devan sudah sah menjadi suami istri lagi. Dengarkan baik-baik, jangan menganggu hubungan kami lagi. Move on dong , laki-laki banyak loh. Makanya, kalau jadi jomblo tuh jangan jutek-jutek. Jadi, enggak ada yang mau deh sama kamu, hahaha kasihan .
Alina Putri Raharjo
Setelah membaca pesan singkat itu, Adelia memegangi dadanya yang terasa sesak tersebut. Matanya pun, mulai mengembun hingga tidak terasa butiran bening itu jatuh tanpa adanya aba-aba darinya. Dia terus beristighfar, guna menenangkan dirinya.
" Astaghfirullah'aladzim, aku enggak boleh nangis ! "
Dia mengusap air matanya kasar, dan segera mengambil air wudhu.
" Tidak boleh seperti ini, aku harus kuat ! "
Adelia, menghela napasnya kasar dia kemudian merebahkan tubuhnya. Supaya, amarahnya padam. Setelahnya, Adelia menghubungi Giandra , guna memastikan jika Alina tidak sedang mengadu domba dirinya dan atasannya.
" Halo Adel ada apa ? Masalah cuti kah ? Aku sudah ACC, kamu boleh cuti kok ! "
" Bukan Kak, ini masalah lain. Kak, aku ingin bertanya apakah Kakak memberikan aku nomor ponsel pribadiku pada Alina Putri Raharjo? "
." Tidak Adel, mungkin saja mas Reno. Soalnya, dia dekat dengan Ayahnya Alina. Putri pemilik showroom mobil itu kan ? "
" B...begitu ya? Ah, kalau begitu aku tutup dulu ya Kak, Assalamualaikum! "
" Wa'alaikumusallam! "
Adelia, menatap langit-langit kamarnya, jadi yang memberikan nomor ponsel miliknya adalah Reno. Jika sudah begini, dia bisa apa .
" Astaghfirullah'aladzim, ada aja ya, kenapa aku harus menangis? Seharusnya aku bahagia, Devan sudah menikah lagi dengan Alina. Lalu, mengapa aku bersedih, Ya Allah! " batin Adelia.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Siti Nurjanah
dasar ibu yg menjelma menjadi iblis
2023-10-29
0