Bagian 12

" Aku tidak percaya jika dia adalah Adelia si pembawa sial ! "

" Cukup, Septi! "

" Mas, mengapa kau sekarang berubah? Seharusnya, Adelia saja yang meninggal bukan Ara. Anakku Ara, dia cantik dan baik hati, tapi sayang dia menikah kemudian melahirkan dan meninggal dunia. Sungguh, aku merasa Tuhan tidak adil padaku. Mengapa harus Ara, bukan Adel Mas ! "

Plak...

" Aku bilang cukup, Astaghfirullah. Terbuat dari apa hatimu itu Septi? Kau kira aku juga tidak kehilangan Aradea Hah. Aku sama, aku rapuh karena dia meninggalkan kita selamanya. Tapi, apakah kita pantas, berlarut-larut dalam kesedihan? Sementara itu, kita masih memiliki Adel sebagai anak kita, yang seharusnya kita memberikan padanya kasih sayang. Bukan kata-kata yang menyakitkan seperti ini, sadarlah istriku, kita berdua memiliki anak kembar. Aku mohon, kasihanilah Adelia, tempatkan dia kembali ke rumah ini mumpung kita masih diberikan kesempatan olehNya! "

" Aku tidak sudi, dan aku akan menyelidiki sendiri. Apakah benar, dia si pembawa sial itu atau orang yang berbeda . Sudahlah, aku lelah selamat malam! "

" Astaghfirullah'aladzim, mau sampai kapan dia akan keras kepala seperti itu? " batin Firdaus.

Adnan, yang baru pulang kerja, dia memperhatikan wanita paruh baya yang merupakan ibunya tersebut pergi meninggalkan sang ayah yang masih berdiri mematung menatap kepergiannya. Dia, mendekati sang Ayah, dan bertanya padanya .

" Pa ada apa? "

" Mamamu Nak, dia masih saja membenci Adelia. Papa tidak habis pikir, bertahun-tahun hidup dengannya Papa baru menyadarinya. Dia itu wanita yang sangat egois, Papa harus bagaimana menghadapinya? "

" Do'akan saja ya Pa, semoga Mama mendapatkan hidayah. Ah iya, Adelia akan menikah, Minggu depan tepatnya Jumat depan. Sebaiknya Papa saja yang menjadi walinya, Papa kan ayah kandungnya. Tadi, Rangga bercerita, jika dia sudah melamar Adel untuk menjadikannya ibu sambung Arga. Tidak, maksudnya Gaffi, mulai hari ini kita panggil dia seperti itu. Karena, di akta kelahirannya Rangga, mencatat namanya sebagai Gaffi Pratama Julian, bukan Arga ! "

" Loh, tiba-tiba sekali? Ini kenapa berganti nama? "

" Iya, Arga berganti nama menjadi Gaffi. Karena, Adelia tidak mau berhubungan lagi dengan namanya masa lalu. Sementara itu, Rangga sudah sangat mencintai Adel, bahkan dia sampai bersujud di kakiku Pa. Demi, meminta restu padaku, untuk Adelia. Sebaiknya, besok, kita ke rumah ustadzah Farida !"

" Ah , jadi namanya ustadzah Farida. Apakah dia yang sudah mendidik Adelia menjadi wanita yang baik ? "

" Benar, Pa suaminya bernama Ustad Somantri! "

" Oh, Baiklah Papa ingin mengutarakan padanya untuk menjadi walinya Adelia! "

" Baiklah, Pa aku mau istirahat dulu ya. Selamat Malam! "

" Iya, selamat malam! "

" Anakku akan segera menikah, sebaiknya aku tidak memberitahu istriku. Bisa-bisa acara pernikahan Adelia gagal karenanya ! "

Keesokan Harinya,

" Selamat pagi Kak Adnan, Papa, dan Mama ! "

" Selamat pagi Mellisa ! "

" Setiap hari selalu datang kemari, dimana letak harga dirimu Melissa? "

Pertanyaan Adnan, sontak membuat kedua orang tuanya tercengang. Akan tetapi, Ayahnya alias Firdaus, dia paham mungkin saja Adelia memberitahu kakaknya bagaimana seorang wanita harus bersikap dalam Islam.

" Adnan , apa-apaan kamu ? Melissa sudah jauh-jauh datang kemari untuk sarapan pagi dengan kita. Kamu malah menyindirnya seperti itu, dia itu calon istri kamu. Dan, segera kalian akan menikah! "

" Aku ingin, dia memakai jilbab sama seperti Adelia, baru aku akan menikahinya. Sebaik-baiknya wanita, dia yang mampu menutup auratnya. Yang aku cari adalah istri, wanita yang keibuan, bukan hanya cantik belaka. Karena, kecantikan wanita akan memudar seiring berjalannya waktu. Aih, sudahlah aku tidak nafsu makan, kalian saja . Pa, aku kerja dulu, Ma aku berangkat. Assalamualaikum ! "

Adnan, menyalami tangan kedua orang tuanya, sementara itu dia melewati wanita cantik itu begitu saja.

" Kak Adnan, seburuk apa sih aku dimatamu? Mengapa kau begitu membenciku? " batin Melissa.

" Ah, Mel, kita makan dulu ya. Abaikan saja dia, tidak usah dipikirkan! "

Pagi ini Zaskia, berangkat ke butik milik Mama nya . Dia, mulai hari ini akan bekerja sebagai designer disana. Tanpa sengaja, dia bertabrakan dengan seorang pria.

" Aduh, Mas hati-hati dong kalau jalan. Sakit nih, mana sedang buru-buru lagi ! "

" Ah, maafkan saya Nona ! "

" Saya maafkan, tapi ingat hati-hati. Ada-ada aja sih, jadi saja saya terlambat. Ya sudah saya permisi, Assalamualaikum! "

" Wa'alaikumusallam!"

Pria, yang memakai kemeja itu, menatap kepergian gadis cantik itu.

" Sepertinya, aku tahu dia siapa? Ah Ya ampun, dia kan adiknya Pak Rangga ! "

Dia adalah, Rahman pegawai perusahaan Rangga yang sudah melakukan korupsi. Yang kini, diturunkan menjadi supervisor di PT Atmajaya Group.

" Cantik, keibuan lagi, tidak seperti Salsabila. Aih, apa yang aku pikirkan ?" batin Rahman.

" Papa, sudah siapkah? "

" Sudah Nak, ayo jangan lama-lama. Nanti, Mama kamu lihat lagi ! "

" Aih, iya benar Pa. Bismillahirrahmanirrahim! "

Setelah itu, Adnan dan Firdaus segera pergi dari halaman rumah mereka.

" Lumayan jauh ya Pa, 25 menitan loh dari rumah kita ! "

" Ah iya , benar juga ya. Mana rumahnya ? "

"Itu, di sebelah sana Pa ! "

" Ayo, kita ke sana ! "

Adnan, mengetuk pintu rumah Ummi alias Ibu angkat Adelia .

" Assalamualaikum! "

" W... Wa'alaikumusallam , cari siapa ya? "

" Saya Kakak kandung Adelia, dan ini Papa saya atau Papa kami berdua! "

" Astaghfirullah, benarkah? Tunggu sebentar, saya panggilkan Adelia dulu ! "

Ummi datang kembali, ditemani oleh Adelia dan juga Abi.

" Sekarang, boleh masuk ke dalam Pak, Mas ! "

Wanita berjilbab itu segera pergi ke belakang dan membawa beberapa cemilan dan juga teh manis hangat! "

" Silakan dinikmati! "

" Iya Bu ustadzah, terimakasih! " ujar Adnan, dan Papa serempak.

"Adel, Papa minta maaf Nak! "

Adelia, menoleh dan menatap wajah sang ayah. Dilihatnya, tidak ada kebohongan sekalipun dalam netra pria paruh baya tersebut.

" Sudah lama, Adelia memaafkan Papa. Tapi, Adel masih belum bisa menerima kehadiran Papa di samping Adelia lagi ! "

Ummi yang berada di sampingnya, mengusap lembut pundak anak angkatnya tersebut.

" Mereka yang bukan orang tua kandung Adel saja , sangat menyayangi Adel. Tapi, Mama dan Papa yang sudah membuat Adelia lahir di dunia ini, justru membuang Adel ! "

Tangis Adelia pecah seketika, Ayah Adelia, Firdaus dia bersujud di kaki anaknya. Meminta maaf atas segala kesalahan, yang pernah dibuatnya .

" Pa, jangan seperti ini. Adel, maafkanlah Papa, beliau menyesal telah membuang kamu dulu. Beliau begitu, karena Mama yang mempengaruhinya. Akan tetapi, Satu Minggu yang lalu, Papa justru sadar dan ingin merawatmu karena kamu sudah ditemukan. Tidak sangka, secepat itu kamu pun akan segera menikah dengan Rangga. Maka dari itu, izinkanlah Papa menjadi wali nikah mu. Tolong Del, Kakak yang memintanya!"

Adelia, menangis melihat sang Kakak. Dia, kemudian meminta Kakak, dan juga ayahnya untuk berdiri tidak boleh bersujud di kakinya. Setelah itu, dia menyetujui apa yang mereka inginkan, dan Abi dan juga Ummi pun tidak keberatan, karena sesungguhnya yang lebih berhak untuk menjadi wali nikah yaitu Firdaus ayah kandung Adelia .

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!