Benci Jadi Cinta
"Aku tidak mau menikahi siapapun Ma, Pa"
Itu adalah kalimat yang terus di ucapkan laki-laki yang bernama lengkap Marvel Louis.
Anak satu-satunya dari pasangan Regan dan Eliza itu tumbuh menjadi seorang playboy yang sering bergonta-ganti pasangan. Awalnya Regan dan Eliza tidak percaya dengan rumor yang beredar kalau anaknya adalah seorang casanova, namun Regan sudah menyaksikannya sendiri.
"Kalau kamu tidak mau menikah dengan wanita pilihan kami, maka dengan berat hati Papa akan mencabut semua hak waris kamu" ancam Papa Regan, ia sudah geram dengan tingkah putranya itu.
Marvel menarik napas panjang, "Memangnya apa yang papa dan mama inginkan sehingga begitu ingin aku menikah"
"Mama ingin menggendong cucu darimu nak" jawab Mama Eliza dengan nada lembut.
"Kan Mama bisa bikin anak lagi sama Papa"
"Kamu tau sendiri, Mama tidak bisa hamil lagi semenjak melahirkan kamu"
"Ya sudah kita adopsi anak aja" jawab Marvel begitu enteng.
"Jaga bicaramu Marvel" sahut Papa Regan.
Marvel menatap wajah kedua orang tuanya, yang ia lihat kedua orang tuanya begitu serius.
"Mama sudah menemukan wanita yang tepat untuk menjadi istri kamu, dia wanita yang baik" ucap Mama Eliza seraya menatap wajah putranya itu.
"Jangan terlalu percaya Ma, apa mama sudah yakin kalau dia wanita yang baik, bisa jadi dia hanya mengincar harta ku saja" balas Marvel lagi.
"Cukup Marvel, Papa sudah bosan melihat gaya playboy kamu, jangan kamu pikir papa tidak tau tentang petualangan kamu setiap malam bersama wanita yang berbeda" bentak Papa Regan, ia menatap tajam putranya itu lalu kembali berucap "apa kamu bangga di kenal sebagai pria playboy" lanjut Papa Regan lagi.
"Papa semua rumor itu tidak benar, aku tidak menjalin hubungan dengan siapapun" Marvel berusaha menyangkal semua tuduhan itu.
Namun Papa Regan berdiri lalu mengambil sesuatu didalam laci lalu melemparkannya kearah Marvel. Membuat Marvel meringis dan melihat kearah kertas yang berserakan di lantai. Wajahnya langsung memucat saat melihat semua itu, karena itu adalah foto dirinya bersama wanita yang berbeda-beda.
"Apa kamu ingin menyangkal lagi Marvel dan mengatakan pada Papa kalau itu adalah foto palsu" Papa Regan menarik napas panjang, ia bingung bagaimana caranya menghadapi sikap putranya itu.
Di luar sana banyak sekali yang menggosipkan tentang Marvel, membuat emosi dan amarah Papa Regan selalu naik setiap saat.
"Pokoknya kamu harus menikah dengan perempuan pilihan kami, kalau kamu tidak mau Papa akan menghentikan jabatan kamu sebagai CEO, karena kamu tak pantas menyandang status itu" Papa Regan kembali berdiri dari duduknya, ia hendak meninggalkan pertemuan yang sebenarnya tak begitu penting.
"Papa tunggu keputusan kamu besok pagi, kalau kamu menolak jangan salahkan papa kalau papa mencabut semua pasilitas yang kamu miliki"
Sekarang Papa Regan sudah benar-benar pergi, tinggalah Mama Eliza dan Marvel.
Wanita paruh baya yang sering di panggil mama itu kembali menghela napas panjang, Entah apa kesalahannya mendidik Marvel sehingga putranya itu menjadi seorang Casanova.
"Turuti saja nak, apa kata papa dan mama.. Semua ini demi kebaikan kamu juga" ucap Mama Eliza dengan lembut.
"Kebaikan apa sih ma ? Kan mama tau kalau Marvel tidak mau menikah, lalu bagaimana mama bisa mengatakan kalau ini demi kebaikan ku"
Mama Eliza menggelengkan kepalanya, entah dari mana pikiran itu bisa merasuki pikiran Marvel, yang tidak mau menikah padahal sudah bergonta-ganti pasangan.
"Ya sudah kalau kamu tetap tidak mau menikah, mama akan mendukung papa kamu mencabut semua pasilitas yang sudah di berikan" Ucap Mama Eliza yang terpaksa mengancam Marvel juga.
"Siapa sih wanita itu ma ? Kenapa mama dan papa yakin banget kalau dia wanita yang baik"
"Kamu akan tau setelah kamu memberikan jawabannya"
Mama Eliza beranjak berdiri, sebelum pergi ia menepuk bahu Marvel kemudian berkata "tolong jangan kecewakan mama dan papa lagi nak" pesannya kemudian.
Marvel menatap kepergian sang mama dengan tatapan sendu, bingung harus bagaimana. Menerima pernikahan ini atau tidak padahal kata menikah adalah kata paling menjijikan bagi Marvel.
Setelah kepergian Mama Eliza, tak berapa lama ponsel Marvel bergetar, laki-laki itu segera menyambar ponsel yang terletak di atas meja.
Erwin Calliing..
Itu adalah sahabat Marvel sesama playboy, melihat sang sahabat menelpon Marv langsung menggeser menu hijau di layar ponselnya.
"Hei apa kamu tidak akan ke bar malam ini ? Aku sudah menunggu mu disini" begitu kata Erwin saat panggilan sudah tersambung.
"Tentu saja aku akan kesana, sebentar lagi aku akan berangkat"
"Ku kira kamu sudah taubat" terdengar tawa menggelegar diseberang sana membuat Marvel kesal. Beruntung Erwin jauh kalau dekat mungkin saja ia sudah mencekik laki-laki itu.
"Siapkan apa yang aku butuhkan !! Aku akan segera kesana"
Setelah mengatakan itu Marvel langsung mematikan sambungan telepon. Sebelum beranjak ia menarik napas dalam-dalam kemudian ia hembuskan dengan pelan.
Saat melewati ruang keluarga ia melihat kedua orang tuanya sedang duduk berdua disana seraya menonton televisi.
"Mau kemana lagi kau ?" Tanya Papa Regan pada Marvel.
"Keluar sebentar Pa"
"Ke klub lagi ?"..
"Hanya nongkrong saja"
"Ciihh.. Kau pikir papa akan percaya hah"
Namun semua itu tak di dengarkan lagi oleh Marvel, karena kini ia sudah pergi meninggalkan rumah. Persetan dengan kemarahan sang papa akan ia pikirkan nanti. Yang penting sekarang ia bisa bersenang-senang malam ini.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Setiba di klub semua orang sudah tau siapa Marvel, dia adalah pelanggan setia disini. Marvel berjalan memasuki ruangan VIP dan sepanjang perjalanannya banyak wanita yang menatapnya seperti orang kelaparan. Membuat Marvel berdesis.
"Wanita itu mudah dan mereka hanya di gunakan untuk bersenang-senang" gumam Marvel kemudian membuka pintu ruangan VIP.
Disana ia disambut oleh Erwin dan beberapa wanita yang sudah duduk disana.
"Akhirnya kau datang juga" ucap Erwin seraya menyemburkan kepulan asap rokok.
Marvel menyambar bungkus rokok diatas meja kemudian menarik satu batang isinya. Seorang wanita yang duduk tepat di sebelah Marvel langsung menyalakan korek dan membakar ujung rokok tersebut.
"Mana mungkin aku tidak datang, malam ini aku sangat pusing"
"Apa orang tuamu masih ingin kamu menikah"
"Iya, padahal kau tau aku tidak suka menikah"
"Hahahaha" Erwin justru tertawa terbahak-bahak, ia tahu betul bagaimana kehidupan Marvel. Tak pernah terbayangkan oleh Erwin bagaimana kehidupan Marvel jika benar-benar menikah.
"Sialan kau" Marvel melempar bungkus rokok pada temannya itu.
"Kenapa gak kamu tolak saja"
"Sudah aku tolak tapi papa malah mengancamku"
"Memangnya apa ancamannya ?"
"Papa akan mencabut jabatanku sebagai CEO, ya kali aku akan miskin mendadak kalau jabatanku di cabut"
Erwin mengangguk membenarkan.
Tak berapa lama wanita yang duduk di samping Marvel berdiri dan langsung duduk di pangkuan laki-laki tampan itu. Paha nya yang putih mulus membuat Marvel menelan salivanya berkali-kali.
"Kami pergi dulu" ucap Marvel sembari merangkul wanita yang tadi duduk di pangkuannya.
"Ok, selamat bersenang-senang" balas Erwin.
Inilah kehidupan yang di jalani oleh Marvel, ia tidak ingin terikat dengan wanita manapun, karena kalau dia menginginkan **** ia bisa pergi ke klub dan wanita itu akan menawarkan dirinya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀
mampir!!
2023-09-27
2
lovely
mnjijikan ya s Marvel tuukang clup jalabg sna sini kasian iistrinya dapat rongsokan 🥵
2023-09-25
1
susi 2020
😘😘
2023-09-03
0