Episode 05

Setelah puas menangis Laura langsung memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri, ia baru ingat kalau nanti malam ada pertemuan dengan seseorang yang belum pernah ia temui.

Selesai mandi Laura kembali kekamar, ia melirik jam dinding dan waktu menunjukan pukul 17:30 WIB. Berarti ia masih punya waktu sedikit untuk memejamkan mata, tubuhnya begitu lelah karena harus bekerja keras.

Laura memakai baju kaos pendek dan celana pendek, lalu segera membaringkan tubuhnya keatas ranjang, sebelum memejamkan mata tak lupa Laura mengaktifkan Alarm supaya ia bisa bangun sebelum jam 07 malam, sangat singkat memang waktunya untuk istirahat namun bagaimana lagi matanya begitu berat untuk terus terbuka.

1 jam kemudian Alarm berbunyi dengan keras, membuat Laura membuka matanya secara perlahan. Kepalanya terasa pusing akibat tidur terlalu singkat. Laura berjalan kekamar mandi lalu segera mencuci wajahnya supaya rasa kantuk itu hilang.

"Huuuuu" helaan napas panjang terdengar "aku lelah sekali" gumamnya seraya menatap tampilan dirinya di cermin.

Lalu kembali kekamar untuk segera bersiap. Laura hanya memakai drees berwarna pink dan rambut yang ia biarkan terurai. Ia bukanlah gadis yang suka berlama-lama menghias wajahnya, Laura lebih menyukai penampilan sederhana yang mana membuatnya nyaman.

"Mau kemana kau ?" Tanya Lala saat melihat Laura melewati ruang tamu dengan tergesa-gesa.

"Bukan urusan mu" balas Laura cuek.

Lala bangkit dari duduknya hendak membalas ucapan Laura, namun semua itu terlambat karena saat ini Laura sudah berjalan menuju mobilnya.

"Sial.. Awas saja kalau kau pulang nanti akan ku beri pelajaran" gumam Lala kesal.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Sembari menunggu kedatangan Laura, Marvel kembali mengingat informasi yang tadi di bacakan oleh Rino.. Semua info yang banyak membuatnya tercengang.

"Laura Valencia, usianya 26 tahun" Marvel mengulang mengingat nama wanita yang akan menjadi istrinya kelak.

Saat dirinya sedang melamun seseorang masuk kedalam ruangan VIP yang saat ini ia tempati. Marvel mendongak lalu menatap kearah wanita dengan tampilan sederhana yang sedang berdiri di hadapannya.

"Kamu Laura Valencia ?" Tanya Marvel memastikan.

"Iya" jawab Laura singkat.

"Silahkan duduk !" Pinta Marvel.

Laura langsung duduk di kursi berhadapan dengan Marvel. Ia menangkat sosok laki-laki dengan wajah garang dan sedikit menakutkan. Namun sebisa mungkin Laura terlihat biasa saja.

"Ku pikir anda sudah tau siapa saya, jadi saya tidak perlu lagi memperkenalkan diri" ucap Marvel mengawali pembicaraan.

"Jujur saya tidak tau siapa anda" jawab Laura jujur.

Marvel terdiam, ia kaget mendengar kalau Laura tidak mengenal siapa dirinya, padahal di luar sana ia amat terkenal lalu kenapa sosok Laura tidak tau siapa dirinya.

"Ok, kalau anda belum mengenali siapa saya" Marvel menatap Laura sejenak "saya Marvel putra dari Regan Louis"

Laura hanya diam, mendengarkan laki-laki di hadapanya berbicara, ia tak memotong sedikitpun walaupun kadang ada ucapan Marvel yang menurutnya tak penting.

"Kamu pasti tau kan siapa Regan, dia adalah laki-laki yang ingin kamu menikah dengan saya" jelas Marvel lagi.

"Lalu mengapa anda ingin bertemu dengan saya ? Apa ada hal penting ?"

"Tentu saja ada" balas Marvel cepat "saya tau perusahaan ayahmu di ambang kebangkrutan itulah mengapa Papaku ingin membantu dengan syarat kau harus mau menjadi menantunya"

"Tolong jawab saya dengan jujur, berapa uang yang papa saya tawarkan pada anda ?"

Laura terkejut mendengar pertanyaan Marvel, bagaimana bisa laki-laki itu menanyakan hal serupa.

"Tuan Regan tidak menawarkan apapun pada saya"

"Bohong !! Saya hapal betul manusia seperti kalian. Kalian hanya menginginkan uang kan. Ayo katakan berapa yang papa saya tawarkan aku akan menggantinya bahkan dua kali lipat"

Plaaakkk.

Sebuah tamparan yang amat keras Laura berikan pada Marvel, ia pikir laki-laki itu sudah keterlaluan dengan ucapannya.

"Berani kau menamparku ? Kau tidak tau ya siapa aku"

"Kenapa aku harus takut, laki-laki seperti dirimu berhak mendapatkannya, kau pikir karena kau kaya sehingga bisa seenaknya dengan ku" balas Laura emosi.

"Kamu akan menyesali perbuatan mu saat ini, aku jamin hidupmu akan seperti di neraka setelah menikah dengan ku nanti"

Mendengar hal itu wajah Laura menjadi pucat, tiba-tiba ia merasa takut dengan ucapan Marvel, karena bagaimanapun juga ia tak bisa menolak keinginan sang ayah untuk menikah dengan Marvel.

Melihat Laura terdiam sudut bibir Marvel terangkat. Marvel mencondongkan tubuhnya kedepan sehingga begitu dekat dengan wajah Laura, yang dapat Marvel lihat ada kesedihan dan kesepian di mata wanita itu. Akan tetapi Marvel tidak peduli baginya itu bukan urusannya.

"Lihat aku !!" Ucap Marvel

"Jangan harap walaupun kita menikah nanti aku akan tertarik dengan mu. Karena bagiku kamu tak lebih seperti wanita di bar sana yang menjual tubuhnya hanya karena uang"

Laura menggepalkan tangannya, ia begitu ingin meninju laki-laki itu namun Laura tahan, ia juga sedikit takut dengan Marvel.

"Hidupmu akan sama seperti di neraka karena kau yang memulai permainan ini"

Marvel kembali duduk, ia merapihkan jasnya lalu mengeluarkan sebuah kertas dan mendorongnya ke hadapan Laura.

"Tanda tangani ini" pinta nya dengan tegas.

"Apa ini ?" Tanya Laura heran.

"Surat perjanjian pernikahan kita"

Tanpa membacanya terlebih dahulu Laura langsung membubuhkan tanda tangannya disana, lalu kembali menyerahkan pada Marvel.

Laki-laki itu terkekeh, kemudian bangkit dari duduknya dan tanpa mengucapkan satu katapun Marvel langsung pergi meninggalkan Laura sendiri.

"Kenapa aku harus terjebak dengan situasi yang rumit seperti ini" batin Laura lirih.

Apa yang harus ia lakukan, dengan cara apa ia harus menolak perjodohan ini. Disisi lain ia senang karena dengan menikah ia bisa keluar dari rumah sang Ayah, namun di sisi lain juga ia akan memasuki neraka baru yang akan membuat hidupnya semakin menderita.

Tak terasa air mata Laura menetes membasahi pipi mulusnya, bukan kebahagiaan yang ia dapatkan melainkan penderitaan yang terus menerus menghampiri.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Tatapan mata sayu, ketakutan dan juga kesepian masih terlintas di ingatan Marvel. Laki-laki itu menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang seraya memikirkan bagaimana tadi Laura menatapnya.

"Haiiisss,, kenapa aku harus memikirkan wanita itu" gerutunya dengan kesal.

Tak berapa lama Marvel membelokan mobilnya kearah bar tempat biasa ia sering nongkrong. Ternyata disana ada Rino yang sudah duluan bersama seorang wanita malam.

"Bagaimana pertemuannya ? Lancar kan ?" Tanya Rino seraya menghembuskan asap rokok kehadapan Marvel.

"Begitulah" jawab Marvel singkat kemudian memanggil pelayan untuk memesan minuman.

"Apa dia cantik seperti di fotonya ?" Rino terlihat sangat penasaran

"Lumayan, tapi dia tidak berbody"

Rino tertawa menggelegar mendengar ucapan Marvel.

Seseorang membawakan minuman pesanan Marvel membuat laki-laki itu senang.

"Jangan minum dulu ! Ini masih terlalu sore kalau kau sudah mabuk" ujar Rino.

"Sedikit saja hanya untuk menghilangkan pusing" jawab Marvel yang sudah menuangkan minuman alkohol itu kedalam gelas kecil.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😔😔😔

2023-09-03

0

susi 2020

susi 2020

,😲😲

2023-09-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!