Deva sudah tiba di rumah sakit, seperti biasa ia memarkirkan mobilnya di parkiran khusus Dokter. Ia segera menuju halaman rumah sakit karena sudah terdengar dari pengeras suara, karyawan sedang melaksanakan apel pagi. Ia langsung masuk kedalam barisan.
Saat Deva menoleh ke arah samping kirinya, ia melihat seseorang yang tidak asing yaitu Fahri, pria yang sempat membuat dirinya kesal, karena ia menggoda Agni.
Hmm.. disamping gue lagi orang nya awas aja kalo sampe ni orang goda-godain Agni lagi..
Deva membatin.
Fahri yang merasa dirinya ada yang memperhatikan segera menoleh ke arah Deva, Fahri hanya memberikan senyumnya yang sedikit dipaksakan namun tidak di gubris oleh Deva , Deva kembali fokus kepada pembina apel yang berdiri di depan.
Ada hubungan apa dok sama Agni, gue bakalan ambil hati Agni lagi buat gue, gak peduli lo dokter sekalipun apa bedanya kita sama-sama karyawan disini..
Batin Fahri, sedikit berdecak.
Mereka berdua yang harusnya menjadi teman sejawat yang saling bekerja sama namun sepertinya memendam perasaan masing-masing, mereka akan menjadi rival untuk memperebutkan hati Agni sepertinya, walaupun Agni sudah menjalin hubungan dengan Deva namun Deva belum merasa tenang jika melihat gelagat Fahri kepada Agni.
20 Menit berlalu, Apel pagi selesai seluruh karyawan kembali ke ruangan masing-masing begitupun Deva, Deva celingak-celinguk mencari pujaan hatinya saat Ia melihat Agni berjalan memasuki koridor-koridor rumah sakit, Deva ingin menyusulnya namun ia dicegah oleh Andre.
" Dev tunggu.. " ucap Andre.
Deva menghentikan langkahnya, menoleh ke arah sumber suara.
" Kenapa ? " tanya Deva.
" Ini tadi gue liat proposal anak koas.. " Andre menjelaskan perihal urusan pekerjaan kepada Deva.
Deva terlihat gusar, ia tidak fokus pada obrolan Andre, ia masih terus saja melihat ke arah Agni.
" Duh.. Ndre.. nanti kita obrolin di ruangan sorry ya.. gue buru-buru dulu nih " ucap Deva.
" Apaan sih ? ada apa repot banget ? " Andre heran.
" Gue duluan dulu, ketemu di ruangan oke " ucap Deva berjalan setengah berlari meninggalkan Andre.
" Aneh banget sih Deva, ada apa ? akhir-akhir ini banyak rahasia banget kayanya " batin Andre.
Deva berjalan menyusul Agni, disaat yang bersamaan terlihat Fahri berjalan disamping mengimbangi Agni, Deva yang mempercepat jalan nya menyusul Agni.
Dari belakang Fahri terlihat mengajak ngobrol Agni, Deva sudah mulai kesal, saat jarak sekitar 100 meter Deva memanggil Agni.
" Bidan Agni " ucap Deva.
Agni menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke arah sumber suara. Fahri pun ikut menghentikan langkahnya. Deva menghampiri mereka berdua.
" Iya Dok, ada yang bisa saya bantu ? " ucap Agni profesional, padahal dalam hatinya ia merasa tidak tenang, baru kemarin Deva berbicara kepadanya, sekarang ia sudah kepergok lagi ngobrol dengan Fahri.
Walaupun bukan Agni yang mengajak ngobrol duluan, namun Agni tetap tidak tenang, karena mereka berdua sudah terikat komitmen.
" Euh.. bisa bantu temani saya ke ruang nifas dulu, untuk melihat pasien yang selesai operasi tadi malam " ucap Deva mengarang cerita.
" Oh ya baik dok " ucap Agni mengerti.
Deva yang melihat Fahri berdiri di dekat Agni, sedikit memicingkan matanya. Agni menyadari itu.
" Fahri, duluan aja aku mau ke gedung B dulu " ucap Agni.
" Oh oke, sampai ketemu lagi " ucap Fahri.
" Permisi Dok " susul Fahri melewati Deva.
Deva memperlihatkan kekesalan nya kepada Agni.
" Ini tuh gara-gara nya, mereka gak tahu kalo kamu calon istri aku " ucap Deva kepada Agni.
Agni hanya terdiam berjalan menyusuri lorong rumah sakit.
" Ya terus harus gimana ? harus di umumin pake toa mesjid gitu ? " balas Agni sekenanya.
" Ckk... bukan waktunya becanda Agni " Deva semakin kesal.
" Iya maaf lagipula bukan aku kan yang ngajak ngobrol " ucap Agni menghentikan langkahnya, ia pun sedikit kesal dengan sikap Deva.
Deva membelokkan langkahnya ke lorong dekat ruangan yang agak sepi.
" Iya tapi kamu kan bisa menghindar " Deva tidak mau kalah, percekcokan antara kedua nya tidak dapat dihindari.
" Dokter Deva yang terhormat, gimana aku menghindar, kita kerja di rumah sakit yang sama, gak mungkin dong aku ngehindar, banyak juga karyawan laki-laki lain yang pasti aku bakal berinteraksi sama mereka, dokter laki-laki aku juga berinteraksi sama dokter juga kan ? yang terpenting kita profesional aja kan ? " Agni sedikit menekankan.
" Kalau aku calon suami kamu ! "
" Hah.. calon suami ? apa dokter sudah meminta saya ke kedua orangtua saya ?! Jadi dokter belum mempunyai hak apa-apa ke saya " ucap Agni.
Deva yang mendengar ucapan Agni semakin kesal, ia berpikir Agni tidak akan berbicara seperti itu, ia merasa sedikit kecewa, bukan jawaban itu yang ia inginkan, memang betul apa kata Agni, ia belum menjadi siapa-siapa nya, mereka pun baru menjalin hubungan, tapi Deva sudah tidak ingin main-main, bukankah dari awal Deva sudah berbicara kepada Agni, maukah dia untuk menjadi istrinya ?
Deva langsung pergi meninggalkan Agni dengan kekesalan yang sudah berada di puncak, karena jika terus berada disana ia pastikan perdebatan dengan Agni akan terus berlanjut. Agni memperhatikan punggung Deva berjalan menjauh dari tempat diri nya berdiri hingga tidak terlihat dari pandangannya.
Ia menghela nafas dalam, sesekali mengelus-elus dadanya. Ia melihat ke kanan dan ke kiri, ia sadar khawatir ada yang melihat perdebatan nya dengan Deva barusan.
Ya Tuhan.. bicara apa aku barusan.. kayanya dokter Deva bener-bener marah nih.. gimana dong.. bisa-bisanya lagi aku bicara seperti itu.. Agni.... kenapa kamu gak mau ngerti sikap dokter Deva sih.. kamu sendiri kan yang menerimanya untuk masuk kedalam hidup kamu, apapun konsekuensinya kamu harus terima Gni.. termasuk sikap dokter Deva .. ck....
Batin Agni, sesekali ia memukul-mukul kepalanya yang tidak sakit. Ia lalu berjalan meninggalkan tempat kejadian perkara perdebatan nya dengan Deva menuju ruang dimana Agni berdinas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
resiko kerja di tempat yang sama jadi deh suka ada salah paham,,,
2025-01-28
0
Yani
Ayo Agni dr Deva marah
2023-05-16
0
Yuni Verro
hadeh gni pedes yab
2023-04-13
1