BAB 4 - Curi-curi Pandang

Agni sudah bersiap untuk bekerja ke rumah sakit pagi ini seperti biasa ia akan menyalakan mesin motornya terlebih dahulu.

" Agni... Agni... " Ibu memanggil Agni.

" Iya Bu " Agni bergegas menghampiri Ibunya.

" Sarapan dulu, udah Ibu siapin nih " ucap Ibu.

" Oh ya Bu " Agni mengambil piring, mengisi dengan nasi dan lauk tidak terlalu banyak yang terpenting ada sarapan masuk ke perutnya.

Setelah sarapan Agni melihat jam di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 6.30 pagi.

" Bu.. Agni berangkat ya " ucap Agni menghampiri Ibu lalu menyalaminya.

" Iya hati-hati Ya jangan kebut-kebut bawa motor nya " ucap Ibu.

" Siap Bu " Saat Agni akan beranjak, Ayah nya keluar dari dalam kamar sudah siap dengan setelan kerjanya.

Ayah Agni seorang pegawai negeri sipil yang bekerja di kantor pemerintahan sebagai Kepala Bagian.

" Yah.. Agni berangkat ya.. " ucap Agni menyalami Ayah nya.

" Gak bareng Ayah nih ? " tanya Ayah.

" Agni.. bawa motor Yah.. " jawab Agni.

" Oh iya.. hati-hati jangan ngebut " ucap Ayah.

" Siap.. Agni berangkat Yah Bu.. Assalamu'alaikum " Agni berlalu meninggalkan kedua orangtuanya di dalam rumah.

" Wa'alaikumusalam" ucap Ayah dan Ibu bersamaan.

Saat Agni akan melajukan motor matic kesayangan nya, ternyata ban motor nya bocor.

" Yah... ban nya bocor.. ck.. bisa lama kalo dibenerin.. " gumam Agni.

Agni turun dari motornya, kembali masuk kedalam rumah.

" Kok belum berangkat ? " tanya Ibu.

" Motorku Ban nya bocor Bu " jawab Agni.

" Ya sudah kamu bareng Ayah aja " ucap Ayah sambil menyuapkan nasi ke mulutnya, karena Ayah pun sedang sarapan.

" Hmm.. ya udah deh " Akhirnya Agni menunggu Ayah nya selesai sarapan.

Setelah Ayah nya selesai sarapan Agni berangkat bersama Ayah nya karena memang mereka satu arah untuk menuju tempat kerja masing-masing.

Dalam perjalanan Ayah Agni banyak bertanya perihal pekerjaannya di rumah sakit.

" Gimana kerja kamu Gni ? " tanya Ayah.

" Alhamdulillah baik Yah.. aku udah bisa menyesuaikan" jawab Agni.

" Ya harus, itu semua kan memang pekerjaan yang sesuai yang kami inginkan kan ? " ucap Ayah Agni.

" Iya Yah .. " balas Agni.

Tidak lama Agni sudah sampai di rumah sakit tempat ia bekerja, setelah pamit kepada Ayahnya ia langsung turun dari mobil, melihat mobil Ayah nya kembali melaju meninggalkan rumah sakit, Agni berjalan masuk kedalam rumah sakit menyusuri koridor-koridor untuk sampai di ruangannya.

Sesekali ia melihat Arloji di pergelangan tangannya.

" Ya Ampun udah jam 7.15 kesiangan nih pasti " gumam Agni sambil mempercepat langkahnya.

Sampai akhirnya....

Bruukkkkkk....

" Aww... maaf " ucap Agni.

" Maaf.. " ucap pria itu.

" Kamu gak apa-apa ? " tanya pria itu, ia adalah Arif salah seorang perawat di ruang bedah.

" Gak apa-apa Kak.. saya duluan permisi " ucap Agni kembali berjalan mempercepat langkahnya.

Setelah kepergian Agni, Arif masih pada posisinya.

" Siapa ya, baru liat, perawat baru ? " gumam Arif, ia lalu kembali berjalan menuju halaman rumah sakit karena akan menjalani apel pagi, kebetulan hari ini Arif shift pagi karena sebelumnya ia mendapati libur setelah shift malam 3 hari.

Agni sudah sampai di ruangannya, ia masuk kedalam ruangan setelah itu ia mengisi absen menggunakan finger print.

" Agni .. baru dateng ? tumben siang.. Ayo apel " ucap Imel.

" Siap Kak sebentar " Agni berjalan menuju loker untuk menyimpan tas nya.

Saat Agni akan kembali menghampiri Imel, Bu Irna memanggil Agni.

" Agni ada calon partus ( calon ibu yang akan melahirkan ) hmmm.. Imel kamu apel saja sama Meysa, Agni kamu disini memantau kemajuan bukaan nya ya.. " ucap Bu Irna.

" Siap Bu " balas Agni.

" Hmm.. tapi Agni sama siapa disini ? " ucap Bu Irna.

" Bu hari ini jadwal Dokter Shintia " susul Meysa.

" Oke berarti kamu sama dokter Shintia jaga disini " balas Bu Irna.

Disaat yang bersamaan Dokter Deva datang.

" Dok bukannya hari ini jadwal Dokter Shintia ? " tanya Bu Irna.

" Dokter Shintia di Poli, saya standby disini " jawab Dokter Deva.

Deggg... Agni sedikit membelalakan matanya.

Aku berdua jaga sama Dokter Deva.. Duh....

" Oke kita Apel dulu ya, sekalian mau ada pengarahan dari Karumkit katanya, titip pasien-pasien ya Gni.. santai aja ada Dokter Deva, kalau ada apa-apa kamu nanti bilang aja ke Dokter Deva " ucap Bu Irna.

" I..iya.. siap Bu " balas Agni.

Setelah kepergian Bu Irna dan beberapa Bidan untuk melaksanakan Apel pagi, Agni masih berdiri di posisinya begitupun Deva. Deva sedikit memperhatikan Agni lalu tersenyum kecil.

" Permisi Dok " Agni tersadar ia langsung berjalan menuju ruangan dimana Ibu yang akan bersalin sedang merasakan mulas menunggu pembukaan demi pembukaan lahiran.

Deva pun masuk kedalam ruangan jaga Dokter. Ia duduk mengecek beberapa status pasien yang ia tangani. Sesekali ia melihat ke arah ruangan dimana Agni berada.

" Kenapa aku ini, dari sekian banyak wanita yang aku temui, kenapa Agni yang membuat aku tertarik " batin Deva.

" Ckk.... " Deva kembali memfokuskan pikirannya kembali dengan status pasien di hadapannya.

Dilain tempat Agni masih memantau dan menemani Ibu yang sedang merasakan kesakitan karena kontraksi di perutnya.

" Bu Bidan.. kapan saya lahiran " ucap nya.

" Sabar ya Bu.. ini prosesnya.. Insyaallah tidak lama lagi " balas Agni.

" Bu.. saya tidak kuat Bu.. " ucap Ibu itu meringis.

" Saya bantu ya Bu " Agni sambil mengusap-usap punggung si Ibu.

Agni melihat Si Ibu sudah mulai rileks, ia menawarkan Si Ibu untuk makan dan minum.

" Bu.. sedang tidak mulas ya, mau minum ya Bu atau makan dulu ? " tanya Agni.

" Minum saja Bu Bidan.. " ucap Si Ibu.

Agni mengambilkan gelas berisi air teh manis hangat, lalu diberikan kepada Si Ibu.

" Terima kasih Bu Bidan " ucap Si Ibu.

" Sama-sama Bu, Ibu sedang tidak kontraksi kan, istirahat ya Bu, saya ke ruang jaga dulu, Ibu bersabar karena melahirkan itu butuh proses sekarang Ibu baru pembukaan 3 untuk bisa lahir membutuhkan 7 bukaan lagi, semoga tidak lama ya Bu, kita sama-sama berdoa semoga Allah mempermudah " ucap Agni memberikan semangat kepada si Ibu.

Si Ibu hanya mengangguk tersenyum sambil sesekali meringis menahan kontarkasi di perutnya.

Agni memberanikan diri untuk masuk ke ruang jaga, karena disana hanya ada Dokter Deva, Agni sudah biasa saja dan melupakan kejadian tempo hari dengan Dokter Deva, namun jika ia dihadapkan pada posisi berdua seperti ini dengan Dokter Deva ia masih merasa canggung dan tidak biasa.

Hari ini Dokter Deva baru kembali ke ruang bersalin, beberapa hari kemarin ia praktik di poli bersama Dokter Ramzie.

" Permisi Dok " ucap Agni membuyarkan keheningan.

" Oh ya .. bukaan berapa Bu Bidan ? " tanya Deva sedikit menggoda karena biasanya Deva memanggil Agni dengan sebutan nama bukan dengan sebutan Bidan.

" Baru bukaan 3 Dok " ucap Agni.

" Oh oke.. " balas Deva.

Agni duduk di kursi nya, mengambil status pasien lalu ia mengisinya dengan hasil pemeriksaan nya barusan, ia menuliskan tekanan darah, suhu, pernapasan juga lama kontraksi yang dirasakan oleh Ibu.

Saat Agni sedang serius mengisi hasil pemeriksaan pada lembar status pasien, tanpa ia sadari Deva sesekali curi-curi pandang padanya.

Deva hanya tersenyum kecil memperhatikan Agni yang sedang sibuk menulis hasil pemeriksaan nya pada lembar status pasien.

💐💐💐

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

kalo dokter berjodoh sama bidan banyak gayah, sepertinya sama perawat yah banyaknya, karena sering berinteraksi

2025-01-28

0

Lilik Juhariah

Lilik Juhariah

cie cie

2024-07-07

1

Rahma Inayah

Rahma Inayah

deva curi curi pandang

2024-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Deva Rayendra ( Revisi )
2 BAB 2 - Agni Kinandari ( Revisi )
3 BAB 3 - Salah Paham
4 BAB 4 - Curi-curi Pandang
5 BAB 5 - Kehujanan
6 BAB 6 - Perhatian
7 BAB 7 - Agni Sakit
8 BAB 8 - Bertemu Masa Lalu
9 BAB 9 - Kena Semprot
10 BAB 10 - Rumah Sakit
11 BAB 11 - Rasa Yang Lain
12 BAB 12 - Dinas Malam
13 BAB 13 - Menyatakan
14 BAB 14 - Ragu
15 BAB 15 - Gagal Kencan
16 BAB - 16 Apa Aku Cemburu
17 BAB - 17 Gengsi
18 BAB - 18 Kecewa
19 BAB - 19 Berdamai
20 BAB 20 - Mengakui
21 BAB 21 - Nasi Goreng Cumi
22 BAB 22 - Fahri Lagi
23 BAB 23 - LDR
24 BAB 24 - Siapakah Wanita Itu
25 BAB 25 - Dia Adikku !
26 BAB 26 - Calon Mama Mertua
27 BAB 27 - Maaf
28 BAB 28 - Perjalanan Menyedihkan
29 BAB 29 - Lelah
30 BAB 30 - Dukungan
31 BAB 31 - Restu
32 BAB 32 - Menemui Deva
33 BAB - 33 Kembali Bertemu Mamer
34 BAB 34 - Pertemuan
35 BAB 35 - Untung Ada Dokter Andre
36 BAB 36 - Persiapan 100 %
37 BAB 37 - Alhamdulillah.. Sah !
38 BAB 38 - Malam Pertama
39 BAB 39 - Pengantin Baru
40 BAB 40 - Rencana Ibu
41 BAB 41- Rumah Mertua
42 BAB 42 - Sup Ayam
43 BAB 43 - Kota Bunga
44 BAB 44 - Bermalam Di Villa
45 BAB 45 - Selamat Pagi Istriku
46 BAB 46 - 3 Bulan
47 BAB 47 - Kembali Bekerja
48 BAB 48 - Agni Khawatir
49 BAB 49 - Deva Protes
50 BAB 50 - Anak Hak Sang Pencipta
51 BAB 51 - Kumpul Keluarga
52 BAB 52 - Deva Sakit
53 BAB 53 - Klinik Kecantikan
54 BAB 54 - Makan siang yang Kesorean
55 BAB 55 - Siapakah Mentari ?
56 BAB 56 - Pertemuan Tidak Terduga
57 BAB 57 - Agni Curiga
58 BAB 58 - Pengakuan Mentari
59 BAB 59 - Prahara
60 BAB 60 - Deva Gusar
61 BAB 61 - Kota Metro
62 BAB 62 - Pak Jefri
63 BAB 63 - Pergi Liburan
64 BAB 64 - Maldives In Story
65 BAB 65 - Kembali ke Kota Bunga
66 BAB 66 - Berita Bahagia
67 BAB 67 - Ruang Perawatan
68 BAB 68 - Deva Aneh
69 BAB 69 - Kembali Ke Rumah
70 BAB 70 - Mangga Muda
71 BAB 71 - Sehat Selalu Anakku
72 BAB 72 - Mood Swing
73 BAB 73 - Masih Ngambek ?
74 BAB 74 - Double Job
75 BAB 75 - Sepertinya Aku Ngidam
76 BAB 76 - Praktek Klinik
77 BAB 77 - Soto Ayam
78 BAB 78 - Siapa Gavin ?
79 BAB 79 - Rencana Mentari
80 BAB 80 - Kepulangan Dhena
81 BAB 81 - Orang Tidak Dikenal
82 BAB 82 - Menyusun Rencana
83 BAB 83 - Makan Siang
84 BAB 84 - Hi My Baby
85 BAB 85 - Agni.. Jangan Ngambek Dong.. !
86 BAB 86 - Aku sayang kamu.. Yang !
87 BAB 87 - Terima Kasih Pak Satpam
88 BAB 88 - Kantor Polisi
89 BAB 89 - Kecurigaan Deva
90 BAB 90 - Temuan Polisi
91 BAB 91 - Obrolan di Ruang Makan
92 BAB 92 - Arisan Mama Nita
93 BAB 93 - Penyamaran Polisi
94 BAB 94 - Kegaduhan
95 BAB 95 - Terungkap
96 BAB 96 - Pengakuan Mentari
97 BAB 97 - Kota Metro I'm Coming
98 BAB 98 - Flashback
99 BAB 99 - Bertemu Sahabat
100 BAB 100 - Andre dan Shintia
101 BAB 101 - Pink or Blue
102 BAB 102 - Kerinduan Dhena
103 BAB 103 - Detik-detik Kelahiran !!
104 BAB 104 - Mau Melahirkan atau Reuni ?
105 BAB 105 - Welcome My Baby.. !
106 BAB 106 - Kebahagiaan
107 BAB 107 - Ulang Tahun
108 Author Menyapa
Episodes

Updated 108 Episodes

1
BAB 1 - Deva Rayendra ( Revisi )
2
BAB 2 - Agni Kinandari ( Revisi )
3
BAB 3 - Salah Paham
4
BAB 4 - Curi-curi Pandang
5
BAB 5 - Kehujanan
6
BAB 6 - Perhatian
7
BAB 7 - Agni Sakit
8
BAB 8 - Bertemu Masa Lalu
9
BAB 9 - Kena Semprot
10
BAB 10 - Rumah Sakit
11
BAB 11 - Rasa Yang Lain
12
BAB 12 - Dinas Malam
13
BAB 13 - Menyatakan
14
BAB 14 - Ragu
15
BAB 15 - Gagal Kencan
16
BAB - 16 Apa Aku Cemburu
17
BAB - 17 Gengsi
18
BAB - 18 Kecewa
19
BAB - 19 Berdamai
20
BAB 20 - Mengakui
21
BAB 21 - Nasi Goreng Cumi
22
BAB 22 - Fahri Lagi
23
BAB 23 - LDR
24
BAB 24 - Siapakah Wanita Itu
25
BAB 25 - Dia Adikku !
26
BAB 26 - Calon Mama Mertua
27
BAB 27 - Maaf
28
BAB 28 - Perjalanan Menyedihkan
29
BAB 29 - Lelah
30
BAB 30 - Dukungan
31
BAB 31 - Restu
32
BAB 32 - Menemui Deva
33
BAB - 33 Kembali Bertemu Mamer
34
BAB 34 - Pertemuan
35
BAB 35 - Untung Ada Dokter Andre
36
BAB 36 - Persiapan 100 %
37
BAB 37 - Alhamdulillah.. Sah !
38
BAB 38 - Malam Pertama
39
BAB 39 - Pengantin Baru
40
BAB 40 - Rencana Ibu
41
BAB 41- Rumah Mertua
42
BAB 42 - Sup Ayam
43
BAB 43 - Kota Bunga
44
BAB 44 - Bermalam Di Villa
45
BAB 45 - Selamat Pagi Istriku
46
BAB 46 - 3 Bulan
47
BAB 47 - Kembali Bekerja
48
BAB 48 - Agni Khawatir
49
BAB 49 - Deva Protes
50
BAB 50 - Anak Hak Sang Pencipta
51
BAB 51 - Kumpul Keluarga
52
BAB 52 - Deva Sakit
53
BAB 53 - Klinik Kecantikan
54
BAB 54 - Makan siang yang Kesorean
55
BAB 55 - Siapakah Mentari ?
56
BAB 56 - Pertemuan Tidak Terduga
57
BAB 57 - Agni Curiga
58
BAB 58 - Pengakuan Mentari
59
BAB 59 - Prahara
60
BAB 60 - Deva Gusar
61
BAB 61 - Kota Metro
62
BAB 62 - Pak Jefri
63
BAB 63 - Pergi Liburan
64
BAB 64 - Maldives In Story
65
BAB 65 - Kembali ke Kota Bunga
66
BAB 66 - Berita Bahagia
67
BAB 67 - Ruang Perawatan
68
BAB 68 - Deva Aneh
69
BAB 69 - Kembali Ke Rumah
70
BAB 70 - Mangga Muda
71
BAB 71 - Sehat Selalu Anakku
72
BAB 72 - Mood Swing
73
BAB 73 - Masih Ngambek ?
74
BAB 74 - Double Job
75
BAB 75 - Sepertinya Aku Ngidam
76
BAB 76 - Praktek Klinik
77
BAB 77 - Soto Ayam
78
BAB 78 - Siapa Gavin ?
79
BAB 79 - Rencana Mentari
80
BAB 80 - Kepulangan Dhena
81
BAB 81 - Orang Tidak Dikenal
82
BAB 82 - Menyusun Rencana
83
BAB 83 - Makan Siang
84
BAB 84 - Hi My Baby
85
BAB 85 - Agni.. Jangan Ngambek Dong.. !
86
BAB 86 - Aku sayang kamu.. Yang !
87
BAB 87 - Terima Kasih Pak Satpam
88
BAB 88 - Kantor Polisi
89
BAB 89 - Kecurigaan Deva
90
BAB 90 - Temuan Polisi
91
BAB 91 - Obrolan di Ruang Makan
92
BAB 92 - Arisan Mama Nita
93
BAB 93 - Penyamaran Polisi
94
BAB 94 - Kegaduhan
95
BAB 95 - Terungkap
96
BAB 96 - Pengakuan Mentari
97
BAB 97 - Kota Metro I'm Coming
98
BAB 98 - Flashback
99
BAB 99 - Bertemu Sahabat
100
BAB 100 - Andre dan Shintia
101
BAB 101 - Pink or Blue
102
BAB 102 - Kerinduan Dhena
103
BAB 103 - Detik-detik Kelahiran !!
104
BAB 104 - Mau Melahirkan atau Reuni ?
105
BAB 105 - Welcome My Baby.. !
106
BAB 106 - Kebahagiaan
107
BAB 107 - Ulang Tahun
108
Author Menyapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!