BAB 11 - Rasa Yang Lain

Deva sedang berada di asrama nya hari ini jadwalnya ia libur praktek. Biasanya ia akan pulang dulu ke kota kelahirannya lumayan satu dua hari untuk melepas rindu dengan kedua orangtuanya.

Namun kali ini tidak, ia tetap berada di asrama, kembali membuka pencapaian target dan menghitung kapan ia selesai menjalani pendidikan dokter spesialis ini.

" Tinggal beberapa bulan lagi " gumam Deva.

Ia lalu mulai men cek jadwal wawancara dan konsul dengan dokter seniornya.

Setelah itu ia kembali bersantai lalu kembali tidur karena tidak ada kegiatan. Saat ia akan memejamkan matanya pintu kamar nya diketuk dari luar.

" Siapa sih ? " gumam Deva.

Tok.. tok.. tok...

" Ya sebentar " Deva berjalan malas, membuka pintu kamarnya.

Saat pintu dibuka ia melihat Dokter Andre sudah berdiri di depannya. Andre pun sama ia sedang mengambil spesialis namun spesialis Anak.

" Dev.. libur kan ? " tanya Andre.

" Hmm.. ada apa ? " jawab Deva.

" Ngopi yuk.. " ajak Andre.

" Males.. gue mau tidur " ucap Deva.

" Dih... apa-apa an tidur.. udah lo mandi sekarang gue tunggu " balas Andre berlalu dari kamar Deva.

Deva yang masih melongo di depan pintu kamarnya. Sejujurnya ia sedikit malas untuk keluar, terkecuali itu dengan Agni, ia masih terus saja gencar melakukan pdkt dengan Agni, namun Agni masih tetap sama belum ada timbal balik yang Agni berikan kepada Deva.

" Susah banget sih deketin kamu Gni.. kamu gak liat apa perjuangan aku deketin kamu " gumam Deva mengacak kasar rambutnya.

" Apa dia udah punya ... calon ? Ah masa sih.. belom ah pasti belom, Agni masih polos gitu " Deva terus saja berbicara sendiri. Tidak lama pintu kamarnya kembali di ketuk.

Dengan malas Deva kembali membuka pintu kamarnya. Andre sudah siap dengan stelan nongkrongnya.

" Dev.. lo belum mandi juga.. bener-bener ya.. mandi lah Dokter Deva yang terhormat.. gue udh nunggu hampir setengah jam " ucap Andre.

" Apaan setengah jam, baru 10 menit, ya udah tunggu " Deva masuk kedalam kamar menutup pintu.

Andre duduk di sofa dekat kamar Deva. Sambil memainkan ponselnya. Selang 30 menit Deva keluar kamar mengunci kamarmya lalu menghampiri Andre.

" Yok .. " ajak Deva.

Andre beranjak dari duduknya berjalan menuju garasi mobil. Deva yang santai menunggu Andre mengeluarkan mobilnya.

" Dev pake mobil lo deh " ucap Andre tiba-tiba.

" Mobil lo aja, males gue ke kamar lagi " balas Deva.

" Ck... ah elo " Andre berdecak.

" Lo kan yang ngajak gue Ndre, kenapa juga jadi harus gue yang repot, sekali-kali lah gue yang jadi penumpang " ucap Deva membuat Andre tidak dapat berkata.

" Tajem bener.. iya iya Dokter Deva yang terhormat " Andre lalu mengeluarkan mobilnya, setelah sampai di depan garasi Deva masuk kedalam mobil Andre mereka berdua pergi menuju coffe shop Favorit Andre.

Selang 20 menit perjalanan mereka berdua telah sampai di coffe shop. Mereka memilih duduk di roof top agar lebih nyaman.

" Ndre.. tumbrn lo ngajak gue, ada apa gak biasanya ? " tanya Deva.

" Gak biasanya gimana ? emang biasa gue kan ngajak lo Dev, siapa lagi sahabat gue di kota ini selain elo " jawab Andre.

" Hahahahah " Deva hanya tertawa.

" Eh Dev.. sebenernya gue pengen minta bantuan lo " ucap Andre.

" Bantuan apa ? " jawab Deva.

" Hmm.. biasa Shintia " ucap Andre cepat.

" Usaha sendiri lah, bawa-bawa gue, nanti gimana kalo Shintia baper nya ke gue.. mampus lu " balas Deva.

" Yah... elo Dev jangan di embat juga lah, gue nungguin Shintia lama banget tau ! " susul Andre.

Deva hanya tertawa mendengar ucapan Andre.

" Tenang.. gue punya inceran sendiri " ucap Deva santai.

" Nah kan .. cepetan halalin, emak lo udah uring-uringan tuh nungguin lo kapan kawin.. " susul Andre.

" Sialan .. " Deva sambil menyeruput kopinya.

" Ya Dev.. plisss.. lo sahabat gue dari jaman perjuangan kita sama-sama pengen jadi dokter " ucap Andre.

" Ya tar gue bantuin "

" Beneran ya.. "

" Ya kalo inget " ucap Deva santai.

" Ck.. susah diajak kerjasama nya nih.. eh lo siapa cewek inceran lo, dokter mana ? " tanya Andre penasaran.

" Ada deh, bukan dokter juga " jawab Deva.

" Terus apa ? jangan-jangan pasien lo lagi.. secara kan pasien lo cantik-cantik " ucap Andre.

" Iyalah cantik, hampir cewe semua.. tapi rata-rata udah pada ada yang punya " ucap Deva.

" Jadi lo kapan ada yang punya ? " tanya Andre.

" Sialan ! " disusul oleh tawa dari mereka berdua.

Mereka menghabiskan waktunya sambil ngobrol kesana kemari sampai akhirnya waktu sudah sangat terik mereka memutuskan untuk kembali ke asrama karena Andre hari ini dinas shift malam.

Dalam perjalanan pulang, Deva meminta Andre untuk mampir ke mini market yang tidak jauh dari Asrama.

" Dre.. berhenti dulu di minimarket ada yang mau gue beli " ucap Deva.

" Oke "

Andre memarkirkan mobilnya tepat di depan mini market. Deva turun dari mobil sedangkan Andre menunggu di mobil.

Deva masuk kedalam mini market ia mencari beberapa keperluannya yang sudah habis di asrama. dari kejauhan ia sekilas wanita yang tidak asing baginya. Perlahan ia mendekati wanita yang sedang memilih minyak goreng.

Deva yakin dengan wanita itu lalu ia menyapanya.

" Bu Bidan.. " ucap Deva.

Agni sedikit terperanjat lalu ia menoleh ke arah sumber suara.

" Dokter Deva " Agni menganggukan kepalanya pertanda hormat.

" Belanja ? " tanya Deva basa basi.

" Oh.. iya Dok sekalian tadi sebelum pergi ke rumah sakit, Ibu ku titip beli sembako " ucap Agni.

" Oh yaa.. " Andre tersenyum.

Agni kembali memilah dan memilih minyak goreng yang berjejer dihadapan nya. Saat ia akan mengambil salah satu minyak goreng, Deva pun mengambil minyak goreng yang sama.

" Ini aja.. lima kali penyaringan dan lebih jernih, bisa diminum juga " ucap Deva, membuat Agni menjadi salting.

Agni kembali menoleh ke arah Deva, wajah mereka sangat dekat membuat jantung Agni tidak karuan.

Ya Tuhan Dokter Deva.. baru aku ngeliat sedekat ini.. Agni.. pliss.. kondisikan dirimu.. tenang tenang.. batin Agni.

Deva yang melihat Agni menjadi diam memantung, heran sendiri.

" Kenapa ? Kok diem ? " tanya Deva.

" Nggak Dok.. makasih ya sarannya Dok.. ya sudah saya ambil minyak ini aja " Agni menepis kekacauan hatinya.

Disaat yang bersamaan terdengar suara ponsel Deva berdering, Deva melihat layar ponsel sekilas ternyata Andre menghubunginya.

Andre : " Bro.. buruan "

Deva : " Iya iya tunggu gak sabaran "

Deva langsung memutuskan sambungan teleponnya.

" Gni.. saya duluan ya.. sudah ditunggu " ucap Deva.

" Oh iya Dok " balas Agni.

Deva sedikit berlari menuju kasir, membayar, lalu kembali masuk kedalam mobil Andre.

" Lama amat beli apaan sih ? " tanya Andre.

" Nih.. " Deva memperlihatkan belanjaan nya ke Andre.

" Eee buseettt Bapak rumah tangga " ucap Andre disusul tawa keduanya.

Setelah kepergian Deva, Agni masih sedikit tidal sadar dengan perasaan nya. Ia pun menjadi tidak fokus dengan apa yang ia ambil.

" Duh.. Agni fokus dong.. tadi pagi Ibu minta dibeliin apa lagi ya .. " batin Agni.

" Kenapa setiap liat Dokter Deva kok jantung aku mau loncat, gak ketemu di rumah sakit.. malah ketemu nya disini.. tau banget dia posisi aku dimana " batin Agni, berusaha untuk kembali mengingat apa saja yang harus ia beli titipan orangtuanya.

💐💐💐

Terpopuler

Comments

Neli Susanti

Neli Susanti

dokter Deva beralih profesi jd bintang iklan minyak goreng
🤭🤭🤭

2025-04-06

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

uda sama" tertarik nih mereka,,,

2025-01-28

0

Rara Aida

Rara Aida

ih agni , nggak fokus mulu, mikirin mantan , mikirin dokter deva , kerja nggak fokus belanja nggak fokus haduuuh

2024-01-22

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Deva Rayendra ( Revisi )
2 BAB 2 - Agni Kinandari ( Revisi )
3 BAB 3 - Salah Paham
4 BAB 4 - Curi-curi Pandang
5 BAB 5 - Kehujanan
6 BAB 6 - Perhatian
7 BAB 7 - Agni Sakit
8 BAB 8 - Bertemu Masa Lalu
9 BAB 9 - Kena Semprot
10 BAB 10 - Rumah Sakit
11 BAB 11 - Rasa Yang Lain
12 BAB 12 - Dinas Malam
13 BAB 13 - Menyatakan
14 BAB 14 - Ragu
15 BAB 15 - Gagal Kencan
16 BAB - 16 Apa Aku Cemburu
17 BAB - 17 Gengsi
18 BAB - 18 Kecewa
19 BAB - 19 Berdamai
20 BAB 20 - Mengakui
21 BAB 21 - Nasi Goreng Cumi
22 BAB 22 - Fahri Lagi
23 BAB 23 - LDR
24 BAB 24 - Siapakah Wanita Itu
25 BAB 25 - Dia Adikku !
26 BAB 26 - Calon Mama Mertua
27 BAB 27 - Maaf
28 BAB 28 - Perjalanan Menyedihkan
29 BAB 29 - Lelah
30 BAB 30 - Dukungan
31 BAB 31 - Restu
32 BAB 32 - Menemui Deva
33 BAB - 33 Kembali Bertemu Mamer
34 BAB 34 - Pertemuan
35 BAB 35 - Untung Ada Dokter Andre
36 BAB 36 - Persiapan 100 %
37 BAB 37 - Alhamdulillah.. Sah !
38 BAB 38 - Malam Pertama
39 BAB 39 - Pengantin Baru
40 BAB 40 - Rencana Ibu
41 BAB 41- Rumah Mertua
42 BAB 42 - Sup Ayam
43 BAB 43 - Kota Bunga
44 BAB 44 - Bermalam Di Villa
45 BAB 45 - Selamat Pagi Istriku
46 BAB 46 - 3 Bulan
47 BAB 47 - Kembali Bekerja
48 BAB 48 - Agni Khawatir
49 BAB 49 - Deva Protes
50 BAB 50 - Anak Hak Sang Pencipta
51 BAB 51 - Kumpul Keluarga
52 BAB 52 - Deva Sakit
53 BAB 53 - Klinik Kecantikan
54 BAB 54 - Makan siang yang Kesorean
55 BAB 55 - Siapakah Mentari ?
56 BAB 56 - Pertemuan Tidak Terduga
57 BAB 57 - Agni Curiga
58 BAB 58 - Pengakuan Mentari
59 BAB 59 - Prahara
60 BAB 60 - Deva Gusar
61 BAB 61 - Kota Metro
62 BAB 62 - Pak Jefri
63 BAB 63 - Pergi Liburan
64 BAB 64 - Maldives In Story
65 BAB 65 - Kembali ke Kota Bunga
66 BAB 66 - Berita Bahagia
67 BAB 67 - Ruang Perawatan
68 BAB 68 - Deva Aneh
69 BAB 69 - Kembali Ke Rumah
70 BAB 70 - Mangga Muda
71 BAB 71 - Sehat Selalu Anakku
72 BAB 72 - Mood Swing
73 BAB 73 - Masih Ngambek ?
74 BAB 74 - Double Job
75 BAB 75 - Sepertinya Aku Ngidam
76 BAB 76 - Praktek Klinik
77 BAB 77 - Soto Ayam
78 BAB 78 - Siapa Gavin ?
79 BAB 79 - Rencana Mentari
80 BAB 80 - Kepulangan Dhena
81 BAB 81 - Orang Tidak Dikenal
82 BAB 82 - Menyusun Rencana
83 BAB 83 - Makan Siang
84 BAB 84 - Hi My Baby
85 BAB 85 - Agni.. Jangan Ngambek Dong.. !
86 BAB 86 - Aku sayang kamu.. Yang !
87 BAB 87 - Terima Kasih Pak Satpam
88 BAB 88 - Kantor Polisi
89 BAB 89 - Kecurigaan Deva
90 BAB 90 - Temuan Polisi
91 BAB 91 - Obrolan di Ruang Makan
92 BAB 92 - Arisan Mama Nita
93 BAB 93 - Penyamaran Polisi
94 BAB 94 - Kegaduhan
95 BAB 95 - Terungkap
96 BAB 96 - Pengakuan Mentari
97 BAB 97 - Kota Metro I'm Coming
98 BAB 98 - Flashback
99 BAB 99 - Bertemu Sahabat
100 BAB 100 - Andre dan Shintia
101 BAB 101 - Pink or Blue
102 BAB 102 - Kerinduan Dhena
103 BAB 103 - Detik-detik Kelahiran !!
104 BAB 104 - Mau Melahirkan atau Reuni ?
105 BAB 105 - Welcome My Baby.. !
106 BAB 106 - Kebahagiaan
107 BAB 107 - Ulang Tahun
108 Author Menyapa
Episodes

Updated 108 Episodes

1
BAB 1 - Deva Rayendra ( Revisi )
2
BAB 2 - Agni Kinandari ( Revisi )
3
BAB 3 - Salah Paham
4
BAB 4 - Curi-curi Pandang
5
BAB 5 - Kehujanan
6
BAB 6 - Perhatian
7
BAB 7 - Agni Sakit
8
BAB 8 - Bertemu Masa Lalu
9
BAB 9 - Kena Semprot
10
BAB 10 - Rumah Sakit
11
BAB 11 - Rasa Yang Lain
12
BAB 12 - Dinas Malam
13
BAB 13 - Menyatakan
14
BAB 14 - Ragu
15
BAB 15 - Gagal Kencan
16
BAB - 16 Apa Aku Cemburu
17
BAB - 17 Gengsi
18
BAB - 18 Kecewa
19
BAB - 19 Berdamai
20
BAB 20 - Mengakui
21
BAB 21 - Nasi Goreng Cumi
22
BAB 22 - Fahri Lagi
23
BAB 23 - LDR
24
BAB 24 - Siapakah Wanita Itu
25
BAB 25 - Dia Adikku !
26
BAB 26 - Calon Mama Mertua
27
BAB 27 - Maaf
28
BAB 28 - Perjalanan Menyedihkan
29
BAB 29 - Lelah
30
BAB 30 - Dukungan
31
BAB 31 - Restu
32
BAB 32 - Menemui Deva
33
BAB - 33 Kembali Bertemu Mamer
34
BAB 34 - Pertemuan
35
BAB 35 - Untung Ada Dokter Andre
36
BAB 36 - Persiapan 100 %
37
BAB 37 - Alhamdulillah.. Sah !
38
BAB 38 - Malam Pertama
39
BAB 39 - Pengantin Baru
40
BAB 40 - Rencana Ibu
41
BAB 41- Rumah Mertua
42
BAB 42 - Sup Ayam
43
BAB 43 - Kota Bunga
44
BAB 44 - Bermalam Di Villa
45
BAB 45 - Selamat Pagi Istriku
46
BAB 46 - 3 Bulan
47
BAB 47 - Kembali Bekerja
48
BAB 48 - Agni Khawatir
49
BAB 49 - Deva Protes
50
BAB 50 - Anak Hak Sang Pencipta
51
BAB 51 - Kumpul Keluarga
52
BAB 52 - Deva Sakit
53
BAB 53 - Klinik Kecantikan
54
BAB 54 - Makan siang yang Kesorean
55
BAB 55 - Siapakah Mentari ?
56
BAB 56 - Pertemuan Tidak Terduga
57
BAB 57 - Agni Curiga
58
BAB 58 - Pengakuan Mentari
59
BAB 59 - Prahara
60
BAB 60 - Deva Gusar
61
BAB 61 - Kota Metro
62
BAB 62 - Pak Jefri
63
BAB 63 - Pergi Liburan
64
BAB 64 - Maldives In Story
65
BAB 65 - Kembali ke Kota Bunga
66
BAB 66 - Berita Bahagia
67
BAB 67 - Ruang Perawatan
68
BAB 68 - Deva Aneh
69
BAB 69 - Kembali Ke Rumah
70
BAB 70 - Mangga Muda
71
BAB 71 - Sehat Selalu Anakku
72
BAB 72 - Mood Swing
73
BAB 73 - Masih Ngambek ?
74
BAB 74 - Double Job
75
BAB 75 - Sepertinya Aku Ngidam
76
BAB 76 - Praktek Klinik
77
BAB 77 - Soto Ayam
78
BAB 78 - Siapa Gavin ?
79
BAB 79 - Rencana Mentari
80
BAB 80 - Kepulangan Dhena
81
BAB 81 - Orang Tidak Dikenal
82
BAB 82 - Menyusun Rencana
83
BAB 83 - Makan Siang
84
BAB 84 - Hi My Baby
85
BAB 85 - Agni.. Jangan Ngambek Dong.. !
86
BAB 86 - Aku sayang kamu.. Yang !
87
BAB 87 - Terima Kasih Pak Satpam
88
BAB 88 - Kantor Polisi
89
BAB 89 - Kecurigaan Deva
90
BAB 90 - Temuan Polisi
91
BAB 91 - Obrolan di Ruang Makan
92
BAB 92 - Arisan Mama Nita
93
BAB 93 - Penyamaran Polisi
94
BAB 94 - Kegaduhan
95
BAB 95 - Terungkap
96
BAB 96 - Pengakuan Mentari
97
BAB 97 - Kota Metro I'm Coming
98
BAB 98 - Flashback
99
BAB 99 - Bertemu Sahabat
100
BAB 100 - Andre dan Shintia
101
BAB 101 - Pink or Blue
102
BAB 102 - Kerinduan Dhena
103
BAB 103 - Detik-detik Kelahiran !!
104
BAB 104 - Mau Melahirkan atau Reuni ?
105
BAB 105 - Welcome My Baby.. !
106
BAB 106 - Kebahagiaan
107
BAB 107 - Ulang Tahun
108
Author Menyapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!