Agni dan Meysa sedang berada di kantin. Ia sedang memilih makan siang apa yang akan mereka makan.
" Makan apa ? " tanya Meysa.
" Hmm.. apa ya.. nasi goreng cumi aja tapi yang pedes kayanya " jawab Agni.
" Oke.. ayo kita kesana " ucap Meysa.
Saat Agni memesan Nasi goreng kesukaan nya ternyata nasi goreng nya habis dan hanya tinggal satu porsi lagi.
" Mbak Bidan maaf ya, nasi goreng cuminya tinggal satu porsi ini sudah ada yang pesan " ucap Ibu penjual nasi goreng.
" Yah... yaudah deh gak apa-apa Bu " ucap Agni.
" Maaf ya.. "
Agni hanya mengangguk tersenyum.
" Kak habis nasgor cumi nya " ucap Agni.
" Jadi kamu makan apa ? " tanya Meysa.
" Aku udah pesen jus kok, kakak makan aja " jawab Agni.
" Aku makan sendiri dong jadinya "
" Ya gak apa-apa aku tungguin " ucap Agni tersenyum.
Saat pesanan Meysa tiba, tidak lama pesanan Agni pun tiba.
" Mbak Bidan ini nasi goreng cuminya " ucap Ibu penjual nasgor.
" Loh kok ada, tadi katanya habis ? " Agni heran.
" Iya tadi tinggal satu porsi, tapi.. gak jadi beli katanya buat Mbak Bidan aja, ini udah dibayar juga kok " ucap Ibu penjual nasgor.
" Hah... kok gitu, mana orang nya ? " tanya Agni celingak celinguk.
" Selamat menikmati ya Mbak.. saya permisi " ucap Ibu penjual nasgor itu.
Agni masih heran siapa yang sudah membelikannya nasi goreng cumi.
" Kak.. ini punya siapa sebenernya ? " tanya Agni
" Hmm gak tau .. udah makan aja rejeki " jawab Meysa.
" Iya sih.. hehehe terima kasih orang baik " ucap Agni lalu berdoa menyuapkan nasi ke mulutnya.
Karena ia benar-benar lapar, sedari pagi ia dan Meysa tidak beranjak dari ruangan untuk memantau beberapa kemajuan persalinan dari pasien-pasien nya.
Sama-sama Agni . Batin Deva yang melihat Agni dari kejauhan sedang memakan nasi goreng pesanan nya, Agni tidak tahu jika nasi goreng itu adalah pesanan Deva, namun karena ia mendengar Agni memesan nasi goreng yang sama dan hanya tinggal satu porsi, ia pun mengikhlaskan nasi goreng nya untuk Agni.
...****************...
Di ruangan Bersalin.
" 1 jam menuju pulang " ucap Meysa masuk ke ruang jaga.
Agni pun masuk ke ruang jaga, setelah tadi ia mencuci alat-alat medis yang sudah dipakai. Saat masuk ke ruang jaga ia melihat Deva dan Shintia sedang berdiskusi.
Deva tidak sadar jika Agni masuk ke ruang jaga, karena Deva membelakangi nya.
" Gni.. pasien di bed 2 sudah di cek kandung kemih nya ? " ucap Bu Irna.
" Sudah Bu, kapan dipindah ke ruang nifas ? " tanya Agni.
" Hmm.. sekarang juga gak apa-apa, saya cek dulu status nya " jawab Bu Irna.
" Siap Bu " Agni duduk di sofa dekat kamar jaga yang biasa dipakai bidan jika dinas malam.
Agni sedang memainkan ponselnya, ia sedang membaca grup rumah sakit yang sedang membahas kegiatan dan laporan-laporan yang dishare via grup.
Sayup-sayup terdengar oleh Agni, Deva sedang berbicara dengan Shintia.
" Tadi jadi makan nasgor cuminya dok ? " tanya Shintia.
" Gak jadi " jawab Deva.
" Kenapa ? "
" Keburu dipanggil Dokter Ramzie " ucap Deva berbohong, padahal ia mengalah tidak makan nasgor cumi favorit nya juga karena Agni.
" Hmm.. sayang dong nasgor nya Dok ? "
" Gak sayang.. gak mubazir juga udah ada yang makan kok " ucap Deva tersenyum.
" Hmm... " Shintia pun hanya tersenyum.
Agni yang mendengar percakapan antara Deva dan Shintia sontak kaget.
" Jadi.. nasgor itu dari Dokter Deva ? Baik banget sih.. " batin Agni.
Disaat yang bersamaan, Meysa kembali masuk ke ruang jaga karena dari tadi ia mondar-mandir, diminta Bu Irna untuk mengantarkan pasien yang sudah melahirkan ke ruang nifas.
" Agnii..... pasien baru.. " ucap Meysa.
" Siap Kak " Agni menyahut lalu berjalan melewati meja Deva dan Shintia.
Deva pun menjadi kaget, ia tidak sadar kapan Agni masuk ke ruang jaga, ia khawatir Agni mendengar pembicaraan nya dengan Shintia.
" Dok Shin.. " ucap Deva.
" Ya.. " Shintia mendongak kan wajahnya.
" Dari kapan Agni disini ? " tanyanya.
" Hmm.. dari tadi sih Dok.. emang gak sadar dia masuk sebelum pasien dipindahkan ke ruang nifas.
Deg...
" Kenapa Dok ? " tanya Shintia.
" Oh gak apa-apa tadi saya pikir semua pada keluar " jawab Deva, mengembalikan wajah kagetnya agar Shintia tidak curiga.
Ia menjadi salah tingkah sendiri, ia merasa gak enak kalau Agni tahu ia yang memberinya nasgor cumi.
...****************...
Waktu pulang tiba, setelah operan dinas dengan yang shift siang, Agni dan Meysa pulang.
Mereka berdua berjalan menuju parkiran motor, saat Agni akan menaiki motornya ia teringat jika helm nya tadi ia bawa lalu ia simpan di ruangan.
" Duh.. Kak helm ku ketinggalan di ruangan " ucap Agni.
" Yah.. ambil dulu deh.. aku tungguin disini " balas Meysa.
" Jangan Kak.. kakak duluan aja kasian.. sampai ketemu besok.. " ucap Agni.
" Gitu.. ? ya udah aku duluan ya " Meysa melajukan motornya meninggalkan Agni.
Agni bergegas kembali ke ruangan untuk mengambil helmnya, berjalan melewati koridor-koridor rumah sakit.
Sesampainya di depan ruangan bersalin, ia membuka pintu lalu..
Braakkkkk...
Agni membelalakan matanya.
" Dok.. maaf Dok... " ucap Agni.
Deva sedikit tersungkur karena disaat yang bersamaan Deva dan Agni membuka pintu ruangan.
" Ya..ya gak apa-apa " ucap Deva.
Agni masih terdiam melihat Deva mengibaskan jas putih yang ia pakai karena sedikit kotor.
" Kamu kok balik lagi ? mau double shift ? " tanya Deva.
" Helm saya ketinggalan Dok " jawab Agni.
" Itu ? " Deva langsung mengarah ke tempat penyimpanan di sampingnya.
" Iya betul Dok, permisi " Agni langsung mengambil helm nya lalu ia kembali untuk keluar dari ruangan.
Ia melihat Deva masih berada di dekat pintu. Agni teringat dengan Nasgor Cumi yang ia makan tadi. Ia memberanikan diri untuk bertanya ke Dokter Deva karena ia yakin setelah mendengar percakapan Deva dengan Shintia di ruang jaga tadi, nasi goreng cumi yang ia makan adalah pesanan Deva yang diberikan kepadanya.
" Euh Dok.. maaf.. euhh tadi saya makan nasi goreng cumi di kantin, apa itu dari dokter ? " tanya Agni.
" Hemm... nggak " Jawab Deva pura-pura.
" Tapi tadi yang saya makan sudah ada yang bayar juga, ya saya cuma mau ngucapin terima kasih aja sama orang baik yang udah jajanin saya.. hmm.. ya sudah.. saya permisi ya Dok " Agni membuka handel pintu ruangan namun di cegah oleh Deva.
" Hmm.. Gni... kamu pulang sama siapa ? " tanya Deva.
" Saya ? sendiri kan bawa motor, saya permisi ya Dok " jawab Agni mengacungkan helm nya.
" Oh iya saya lupa hehe.. iya iya.. euuu.. hati-hati " Deva tertawa salah tingkah menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Agni hanya tersenyum, ia berlalu keluar ruangan meninggalkan Deva, Deva memperhatikan punggung Agni, hingga hilang dari penglihatan nya.
💐💐💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
hadeh pak dokter napa deh ga terus-terang aja sih😆😆
2025-01-28
0
Yani
Ayo gerecep dr Deva ntar keburu di ambil orang
2023-05-14
2
Yuni Verro
gercep dave apalagi makananya sama tuh
2023-04-13
0