BAB 12 - Dinas Malam

Hari demi hari dilalui oleh Agni dan Deva seperti biasa walaupun hati mereka masing-masing merasa tidak biasa. Agni sudah melalui masa pantau 3 bulan, ia sudah menjadi karyawan tetap di rumah sakit, sudah mendapatkan seragam dan sertifikat.

Apaan sih Gni.. Gak usah BAPER cuma karena Dokter Deva suka perhatian, dia dokter loh pasti nyari dokter juga, kalo sama Dokter Shintia nah lebih cocok dibanding sama kamu Gni..

Batin Agni meracau, ia pun tidak mengerti dengan pikiran dan perasaannya. Ia butuh teman untuk bicara, ia berharap dengan bicara bisa mengurangi beban hatinya.

Belum lagi ia di posisikan selalu bertemu Fahri masa lalunya, padahal Agni sudah selalu menghindar, tapi Fahri masih selalu mencari celah untuk bertemu Agni.

" Tuhan dari sekian banyak rumah sakit di negara ini, kenapa rumah sakit ini tujuan Aku dan Fahri.. " Batin Agni.

Agni masih meracau dengan pikiran-pikiran nya, Meysa seniornya yang melihat Agni melamun menghampirinya.

" Non.. " Meysa mencolek bahu Agni.

" Astagfirullah.. Kak.. " ucap Agni kaget.

" Ngelamun ya.. ngelamunin apa hayo ?? " tanya Meysa menggoda.

" Ah.. nggak Kak.. " Jawab Agni salting.

" Jangan banyak ngelamun, masih muda juga, apasih yang dilamunin ? " tanya Meysa penasaran.

" Hmm... Kak... "

" Apa ? " Meysa duduk tepat di depan Agni.

" Mmh.. aku mau cerita, tapi Kakak mau dengerin gak ? " tanya Agni.

" Cerita apa sih penting banget kayanya " jawab Meysa bercanda.

" Tapi.. gak disini ya ? di kantin aja sekalian jajan nanti " ucap Agni.

" Okee.. tapi kasih clue dong masalah apa ? bukan masalah kerjaan kan ? kamu nyaman kan kerja disini Gni ? apa masalah Risa ? " tanya Meysa menyelidik.

" Bukan.. gak ada, bukan masalah kerjaan kok, aku malah seneng dan nyaman banget kerja disini, di ruangan ini, aku banyak banget dapet pengalaman " jawab Agni.

" Syukur deh kalo gitu, oke deh nanti makan siang ya.. janji " ucap Meysa.

" Oke Kak.. tapi... malu gak ya ? "

" Malu gimana ? "

" Malu ceritanya " ucap Agni.

" Santai sih.. kita udah hampir 5 bulan loh bareng-bareng, masa gak percaya sama Aku " ucap Meysa.

" Hmm.. iya iya... " balas Agni.

Jam makan siang tiba.

Agni sudah siap untuk bercerita kepada Meysa, sebelumnya mereka memesan makan siang dan minum seperti biasa.

Sambil menunggu pesanan nya tiba, Agni mulai bicara kepada Meysa.

" Sampe segitunya ? " tanya Meysa.

Agni hanya mengangguk.

" Berarti bener perasaan aku kalo Dokter Deva emang naksir kamu Gni.. " ucap Meysa.

" Masa sih Kak.. ? Kenapa harus aku yang orang baru, kan ada dokter-dokter muda lain, ada Kak Meysa juga " ucap Agni.

" Hah.. kok jadi aku ? " Meysa berseloroh.

" Iya Maksud nya kenapa harus aku ? Kenapa dia gak nyari dokter lagi aja sih ? " ucap Agni keukeuh.

" Jodoh siapa yang tahu Gni.. kamu jujur sama aku, kamu juga naksir Dokter Deva kan ? gak mungkin banget kalo gak naksir orang dia ganteng gitu.. ya walaupun keliatan nya udah dewasa banget.. bakalan diajak nikah cepet-cepet nih kayanya " Meysa antusias.

" Awal nya sih biasa, dosen aku juga waktu kuliah dokter ganteng-ganteng Kak, tapi ya biasa aja " ucap Agni polos.

" Hahaha itu kan dosen Agniiiiii !!!! " Meysa sedikit menggebrak meja, membuat seisi kantin menoleh ke meja Agni dan Meysa.

" Kak.... " Agni menjadi kikuk.

" Eh.. sorry kelepasan " ucap Meysa.

" Gak usah teriak-teriak Kak.. ini curhat nya rahasia " ucap Agni.

" Hahahhahaha " Meysa tertawa.

Tidak lama pesanan mereka datang.

" Silakan Bu Bidan "

" Terima kasih Pak "

" Sama-sama "

Agni langsung meminum jus jeruk pesanannya, ia kira bercerita ke Meysa akan merasa tenang, ternyata malah semakin tidak karuan.

" Jadi gimana ? terima aja " ucap Meysa.

" Hmm.. "

" Gak usah banyak mikir Gni.. pokonya yang lain-lain nya urusan belakangan " ucap Meysa.

" Kak plisss jangan ada yang tahu, cuma Kakak yang tahu pokonya " ucap Agni memohon.

" Oke aman.. aku tunggu kabar baik nya pokonya " ucap Meysa, menyuapkan nasi ke mulutnya.

...****************...

Setelah 3 bulan selalu shift pagi, akhirnya Agni merasakan juga shift sore dan shift malam. Hari ini ia shift malam pertama setelah 5 bulan bekerja. Agni, Meysa dan Imel mereka kembali bertemu karena jadwal dinas mereka sama.

Setelah operan dinas dengan yang shift sore, mereka bertiga kembali ke ruang jaga.

Melihat beberapa status pasien, biasanya pasien melahirkan akan banyak di waktu malam menjelang pagi hari, karena kadar oksitosin atau hormon pada tubuh yang berfungsi untuk merangsang kontraksi tinggi pada saat malam hari.

" Dokter yang jaga malem siapa ? " tanya Imel.

" Dokter Deva " jawab Meysa.

Agni sudah mulai terbiasa jika ia mendengar kata Deva, walaupun beberapa minggu ini ia terlihat menghindari Deva, itu sedikit membuat Deva sedikit frustasi, namun setelah ia bercerita kepada Meysa, dengan beberapa perhatian yang ia dapatkan dari Deva, dukungan Meysa sebagai sahabat dan seniornya di rumah sakit, itu membuat Agni sedikit lega dan tidak banyak berpikir yang aneh-aneh.

Kalaupun memang Dokter Deva berniat baik kepadanya ya kenapa tidak. Yang terpenting selama di rumah sakit mereka profesional dengan pekerjaan dan tugasnya masing-masing.

" Eh sebentar lagi Dokter Deva selesai loh residennya " ucap Imel.

" Hah.. beneran ? perasaan baru kemaren ah " balas Meysa.

" Iya dia kan sempet beberapa kali pindah rumah sakit kan prakteknya, kalo gak salah dia bilang udah hampir 4 tahun ini ia ambil spesialis kebidanan dan kandungan, tinggal 2 atau 3 bulan lagi selesai, tapi dia bilang juga mungkin setelah selesai pendidikan dokter spesialis nya, dia masih tetep kerja disini, tapi bedanya dia udah punya jadwal praktek sendiri gak ikut-ikut Dokter Ramzie " ucap Imel karena ia sempat ngobrol dengan dokter Deva saat mereka dinas bareng.

Agni hanya menyimak 2 sekawan itu ngobrol sambil mencatat beberapa hasil pemeriksaan ada lembar status pasien.

Deva sebenarnya seseorang yang mudah bergaul dengan siapapun ia bisa nyaman untuk ngobrol, hanya saja mungkin bagi sebagian orang, Deva terkenal seperlunya padahal jika sudah kenal itu kebalikannya.

Jam menunjukkan pukul 10 malam, Agni dan Meysa memeriksa beberapa pasien dan menanyakan keluhannya. Setelah berkeliling ke beberapa kamar bersalin Agni dan Meysa kembali ke ruang jaga.

" Laper gak gengs ? " tanya Imel.

" Iya laper ya..beli apa yuk ? " jawab Meysa.

" Yang anget-anget enak nih " susul Agni.

Mereka bertiga berdiskusi untuk makan malam mereka, setelah akhirnya didapati kesepakatan.

" Oke aku aja yang beli ke kantin belakang kan ? " ucap Agni.

" Iya.. tapi kamu berani ke kantin belakang ? " tanya Meysa.

" Berani lah santai aja Kak " jawab Agni.

" Oke deh.. kita stay disini berdua soalnya takut udah deket-deket yang pada mau lahiran " susul Imel.

" Siap Kak.. doakan aku " ucap Agni seloroh.

" Hahahaha ku doakan adikku " susul Meysa membalas Agni.

Mereka bertiga tertawa, Agni keluar ruang jaga, mengambil sepatunya mengganti sendal yang ia gunakan. Agni keluar ruang bersalin berjalan menyusuri koridor-koridor rumah sakit menuju kantin belakang, saat ia melewati satu ruangan yang bertuliskan " Ruangan Dokter Jaga " tangan Agni ditarik masuk kedalam ruangan.

" To.....l......."

💐💐💐

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

siapa yah yang menarik tangan Agni, masa si Deva

2025-01-28

0

Rara Aida

Rara Aida

mungkin yang tarik tangan agni dr deva

2024-01-22

2

Yani

Yani

Agni di tarik siapa?

2023-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Deva Rayendra ( Revisi )
2 BAB 2 - Agni Kinandari ( Revisi )
3 BAB 3 - Salah Paham
4 BAB 4 - Curi-curi Pandang
5 BAB 5 - Kehujanan
6 BAB 6 - Perhatian
7 BAB 7 - Agni Sakit
8 BAB 8 - Bertemu Masa Lalu
9 BAB 9 - Kena Semprot
10 BAB 10 - Rumah Sakit
11 BAB 11 - Rasa Yang Lain
12 BAB 12 - Dinas Malam
13 BAB 13 - Menyatakan
14 BAB 14 - Ragu
15 BAB 15 - Gagal Kencan
16 BAB - 16 Apa Aku Cemburu
17 BAB - 17 Gengsi
18 BAB - 18 Kecewa
19 BAB - 19 Berdamai
20 BAB 20 - Mengakui
21 BAB 21 - Nasi Goreng Cumi
22 BAB 22 - Fahri Lagi
23 BAB 23 - LDR
24 BAB 24 - Siapakah Wanita Itu
25 BAB 25 - Dia Adikku !
26 BAB 26 - Calon Mama Mertua
27 BAB 27 - Maaf
28 BAB 28 - Perjalanan Menyedihkan
29 BAB 29 - Lelah
30 BAB 30 - Dukungan
31 BAB 31 - Restu
32 BAB 32 - Menemui Deva
33 BAB - 33 Kembali Bertemu Mamer
34 BAB 34 - Pertemuan
35 BAB 35 - Untung Ada Dokter Andre
36 BAB 36 - Persiapan 100 %
37 BAB 37 - Alhamdulillah.. Sah !
38 BAB 38 - Malam Pertama
39 BAB 39 - Pengantin Baru
40 BAB 40 - Rencana Ibu
41 BAB 41- Rumah Mertua
42 BAB 42 - Sup Ayam
43 BAB 43 - Kota Bunga
44 BAB 44 - Bermalam Di Villa
45 BAB 45 - Selamat Pagi Istriku
46 BAB 46 - 3 Bulan
47 BAB 47 - Kembali Bekerja
48 BAB 48 - Agni Khawatir
49 BAB 49 - Deva Protes
50 BAB 50 - Anak Hak Sang Pencipta
51 BAB 51 - Kumpul Keluarga
52 BAB 52 - Deva Sakit
53 BAB 53 - Klinik Kecantikan
54 BAB 54 - Makan siang yang Kesorean
55 BAB 55 - Siapakah Mentari ?
56 BAB 56 - Pertemuan Tidak Terduga
57 BAB 57 - Agni Curiga
58 BAB 58 - Pengakuan Mentari
59 BAB 59 - Prahara
60 BAB 60 - Deva Gusar
61 BAB 61 - Kota Metro
62 BAB 62 - Pak Jefri
63 BAB 63 - Pergi Liburan
64 BAB 64 - Maldives In Story
65 BAB 65 - Kembali ke Kota Bunga
66 BAB 66 - Berita Bahagia
67 BAB 67 - Ruang Perawatan
68 BAB 68 - Deva Aneh
69 BAB 69 - Kembali Ke Rumah
70 BAB 70 - Mangga Muda
71 BAB 71 - Sehat Selalu Anakku
72 BAB 72 - Mood Swing
73 BAB 73 - Masih Ngambek ?
74 BAB 74 - Double Job
75 BAB 75 - Sepertinya Aku Ngidam
76 BAB 76 - Praktek Klinik
77 BAB 77 - Soto Ayam
78 BAB 78 - Siapa Gavin ?
79 BAB 79 - Rencana Mentari
80 BAB 80 - Kepulangan Dhena
81 BAB 81 - Orang Tidak Dikenal
82 BAB 82 - Menyusun Rencana
83 BAB 83 - Makan Siang
84 BAB 84 - Hi My Baby
85 BAB 85 - Agni.. Jangan Ngambek Dong.. !
86 BAB 86 - Aku sayang kamu.. Yang !
87 BAB 87 - Terima Kasih Pak Satpam
88 BAB 88 - Kantor Polisi
89 BAB 89 - Kecurigaan Deva
90 BAB 90 - Temuan Polisi
91 BAB 91 - Obrolan di Ruang Makan
92 BAB 92 - Arisan Mama Nita
93 BAB 93 - Penyamaran Polisi
94 BAB 94 - Kegaduhan
95 BAB 95 - Terungkap
96 BAB 96 - Pengakuan Mentari
97 BAB 97 - Kota Metro I'm Coming
98 BAB 98 - Flashback
99 BAB 99 - Bertemu Sahabat
100 BAB 100 - Andre dan Shintia
101 BAB 101 - Pink or Blue
102 BAB 102 - Kerinduan Dhena
103 BAB 103 - Detik-detik Kelahiran !!
104 BAB 104 - Mau Melahirkan atau Reuni ?
105 BAB 105 - Welcome My Baby.. !
106 BAB 106 - Kebahagiaan
107 BAB 107 - Ulang Tahun
108 Author Menyapa
Episodes

Updated 108 Episodes

1
BAB 1 - Deva Rayendra ( Revisi )
2
BAB 2 - Agni Kinandari ( Revisi )
3
BAB 3 - Salah Paham
4
BAB 4 - Curi-curi Pandang
5
BAB 5 - Kehujanan
6
BAB 6 - Perhatian
7
BAB 7 - Agni Sakit
8
BAB 8 - Bertemu Masa Lalu
9
BAB 9 - Kena Semprot
10
BAB 10 - Rumah Sakit
11
BAB 11 - Rasa Yang Lain
12
BAB 12 - Dinas Malam
13
BAB 13 - Menyatakan
14
BAB 14 - Ragu
15
BAB 15 - Gagal Kencan
16
BAB - 16 Apa Aku Cemburu
17
BAB - 17 Gengsi
18
BAB - 18 Kecewa
19
BAB - 19 Berdamai
20
BAB 20 - Mengakui
21
BAB 21 - Nasi Goreng Cumi
22
BAB 22 - Fahri Lagi
23
BAB 23 - LDR
24
BAB 24 - Siapakah Wanita Itu
25
BAB 25 - Dia Adikku !
26
BAB 26 - Calon Mama Mertua
27
BAB 27 - Maaf
28
BAB 28 - Perjalanan Menyedihkan
29
BAB 29 - Lelah
30
BAB 30 - Dukungan
31
BAB 31 - Restu
32
BAB 32 - Menemui Deva
33
BAB - 33 Kembali Bertemu Mamer
34
BAB 34 - Pertemuan
35
BAB 35 - Untung Ada Dokter Andre
36
BAB 36 - Persiapan 100 %
37
BAB 37 - Alhamdulillah.. Sah !
38
BAB 38 - Malam Pertama
39
BAB 39 - Pengantin Baru
40
BAB 40 - Rencana Ibu
41
BAB 41- Rumah Mertua
42
BAB 42 - Sup Ayam
43
BAB 43 - Kota Bunga
44
BAB 44 - Bermalam Di Villa
45
BAB 45 - Selamat Pagi Istriku
46
BAB 46 - 3 Bulan
47
BAB 47 - Kembali Bekerja
48
BAB 48 - Agni Khawatir
49
BAB 49 - Deva Protes
50
BAB 50 - Anak Hak Sang Pencipta
51
BAB 51 - Kumpul Keluarga
52
BAB 52 - Deva Sakit
53
BAB 53 - Klinik Kecantikan
54
BAB 54 - Makan siang yang Kesorean
55
BAB 55 - Siapakah Mentari ?
56
BAB 56 - Pertemuan Tidak Terduga
57
BAB 57 - Agni Curiga
58
BAB 58 - Pengakuan Mentari
59
BAB 59 - Prahara
60
BAB 60 - Deva Gusar
61
BAB 61 - Kota Metro
62
BAB 62 - Pak Jefri
63
BAB 63 - Pergi Liburan
64
BAB 64 - Maldives In Story
65
BAB 65 - Kembali ke Kota Bunga
66
BAB 66 - Berita Bahagia
67
BAB 67 - Ruang Perawatan
68
BAB 68 - Deva Aneh
69
BAB 69 - Kembali Ke Rumah
70
BAB 70 - Mangga Muda
71
BAB 71 - Sehat Selalu Anakku
72
BAB 72 - Mood Swing
73
BAB 73 - Masih Ngambek ?
74
BAB 74 - Double Job
75
BAB 75 - Sepertinya Aku Ngidam
76
BAB 76 - Praktek Klinik
77
BAB 77 - Soto Ayam
78
BAB 78 - Siapa Gavin ?
79
BAB 79 - Rencana Mentari
80
BAB 80 - Kepulangan Dhena
81
BAB 81 - Orang Tidak Dikenal
82
BAB 82 - Menyusun Rencana
83
BAB 83 - Makan Siang
84
BAB 84 - Hi My Baby
85
BAB 85 - Agni.. Jangan Ngambek Dong.. !
86
BAB 86 - Aku sayang kamu.. Yang !
87
BAB 87 - Terima Kasih Pak Satpam
88
BAB 88 - Kantor Polisi
89
BAB 89 - Kecurigaan Deva
90
BAB 90 - Temuan Polisi
91
BAB 91 - Obrolan di Ruang Makan
92
BAB 92 - Arisan Mama Nita
93
BAB 93 - Penyamaran Polisi
94
BAB 94 - Kegaduhan
95
BAB 95 - Terungkap
96
BAB 96 - Pengakuan Mentari
97
BAB 97 - Kota Metro I'm Coming
98
BAB 98 - Flashback
99
BAB 99 - Bertemu Sahabat
100
BAB 100 - Andre dan Shintia
101
BAB 101 - Pink or Blue
102
BAB 102 - Kerinduan Dhena
103
BAB 103 - Detik-detik Kelahiran !!
104
BAB 104 - Mau Melahirkan atau Reuni ?
105
BAB 105 - Welcome My Baby.. !
106
BAB 106 - Kebahagiaan
107
BAB 107 - Ulang Tahun
108
Author Menyapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!