" To....l... "
" Agni.. ini saya.. jangan teriak " ucap Deva menutup pintu ruangan.
Agni membelalakan matanya.
" Dokter Deva.. " gumam Agni.
Deva memberikan senyum manisnya kepada Agni.
" Maksud dokter apa narik saya ke ruangan ini ?! " Agni tidak terima ini tidak sopan menurutnya.
" Sorry.. sorry banget.. duduk dulu " ucap Deva.
" Maaf Dok, saya harus keluar, saya mau ke kantin, Kak Meysa dan Kak Imel sudah nunggu saya " ucap Agni berjalan menuju pintu.
Dengan sigap Deva berdiri tepat di depan pintu menghalangi jalan keluar Agni.
" Pliss saya mau bicara " ucap Deva.
Ia sudah tidak memperdulikan apapun pandangan Agni terhadapnya, mau dibilang tidak punya etika, sopan santun tidak akan membuat Deva goyah.
" Silakan kalau dokter ingin berbicara, tapi ya tidak seperti ini dok, dokter menarik paksa saya ke ruangan ini, itu kan tidak sopan dok " Agni merasa kesal ia pun merasa takut karena di ruangan itu hanya ada dirinya dan Deva.
" Saya mohon maaf, kalau tidak seperti ini kamu pasti tidak mau berbicara dengan saya, kenapa kamu akhir-akhir ini menghindar dari saya ? Apa saya ada salah sama kamu ? " tanya Deva.
Agni menghela nafas panjang.
" Ya Dok.. dokter salah.. " jawab Agni.
" Apa salah saya ? saya minta maaf " ucap Deva.
" Dokter memberikan perhatian yang salah, seharusnya bukan untuk saya Dok.. " balas Agni.
" Maksud kamu apa ? " tanya Deva tidak mengerti.
" Saya tahu Dok, Dokter sangat baik sekali ke saya, tapi.. maaf dok jangan terlalu seperhatian itu ke saya " jawab Agni.
" Kamu sadar gak sih, kalau laki-laki memberikan perhatian lebih ke perempuan itu tanda nya dia tertarik sama perempuan itu, kamu masih gak ngerti juga ? " tanya Deva sedikit meninggikan suaranya.
Iya sudah pusing sampai ubun-ubun kenapa merasa cintanya bertepuk sebelah tangan padahal ia kurang bagaimana pendekatan kepada Agni, perhatian juga namun belum ada balasan dari Agni malah ia terkesan cuek bahkan menghindar.
" Kamu gak suka sama saya ? atau ada perasaan naksir gitu ke saya ? " Deva dengan pede nya.
Apa-apaan sih Dokter Deva.. pertanyaan macam apa ini ??
Batin Agni maracau, ia terdiam.
" Kamu kok diem ? tadi kamu bisa nyerocos " ucap Deva.
" Dok, maaf saya mau keluar " balas Agni memohon.
" Saya gak akan kasih kamu keluar sebelum kamu jawab pertanyaan saya " Deva keukeuh masih berdiri menutupi pintu.
" Pertanyaan yang mana Dokter Deva yang terhormat " Agni melemahkan suaranya, ia merasa tidak ada guna jika ia sama-sama ngotot.
" Kamu naksir saya gak ? Kamu tahu ? Saya udah nahan ini selama 5 bulan, tapi kamu gak ngerti-ngerti ya sama respon yang saya kasih ke kamu dan sekarang saya mau bilang, kamu mau gak nikah sama saya ? " ucap Deva to the point, karena sebelum ini Deva sudah menyelidiki jika Agni masih single, ia belum memiliki kekasih dan belum terikat dengan pria mana pun, hanya saja Deva belum tahu jika Agni adalah mantan Fahri.
Agni membelalakan matanya, baru kali ini ia bertemu dengan laki-laki yang tanpa basa basi langsung mengajaknya menikah .
" A...apa Dok ? Nikah ? " tanya Agni sedikit memperbesar volume suaranya.
" Sutt... jangan teriak-teriak, ya.. mau yaa plisss.. " Deva memohon.
" Kok Dokter jadi maksa " ucap Agni.
" Ya kamu itu memang harus dipaksa " balas Deva.
Agni terdiam ia merasa terhipnotis dengan ucapan Deva.
Disaat yang bersamaan pintu ruangan diketuk.
Tok..tok..tok..
" Ada orang disana ? " ucap Andre yang akan masuk kedalam ruangan jaga mengambil tasnya.
" Kamu jangan teriak, biasa aja, ini paling Andre " ucap Deva.
" Dok.. saya gimana ? masa saya ada disini ? " Agni menjadi panik sendiri.
" Udah tenang ini urusan saya " ucap Deva.
Padahal Agni dan Deva tidak melakukan apa-apa namun Agni merasa di pergoki oleh gedoran pintu dari luar.
Ceklek pintu ruangan terbuka.
" Kok dikunci aneh banget " Andre masuk kedalam ruangan.
Saat Andre akan mengambil tas nya di loker ia melihat Agni yang sedang duduk, sambil melihat beberapa status pasien yang Deva bawa.
" Eh siapa itu ? " Andre kaget.
Agni menoleh ke arah Andre, jujur ia pun gugup namun ia berusaha untuk menetralkan suasana.
" Malam Dok ? " ucap Agni.
" Malam.. "
Andre langsung menghampiri Deva.
" Dev .. " Andre memangil Deva.
" Hmm.. iya gue tadi minta tolong buat cek in pasien-pasien gue.. kebetulan Bidan Agni bisa bantu " ucap Deva berbohong.
" Hmm.. beneran lu kagak bohong kan ? " ucap Andre dengan senyuman nakal menyenggol Deva.
" Paan sih lu.. gak usah ngeres otaknya " balas Deva.
" Aman Dev tenang aja.. cuma gue yang tahu " bisik Andre menggoda Deva.
" Sialan lu ! " Deva langsung menghampiri Agni.
" Bidan Agni makasih banyak ya, oya saya masih perlu bantuan kamu bisa ikut saya ? " Ucap Deva mengajak Agni.
" Oh ya bisa Dok " balas Agni langsung merapikan status pasien, lalu ia menghampiri Deva.
Untung Agni mengerti mereka menjalankan drama mereka malam ini.
" Gue ke Gedung B dulu " ucap Deva kepada Andre.
" Oke "
" Permisi Dok.. " Agni kepada Andre.
" Ya silakan Bu Bidan "
Andre merasa ada yang lain antara Deva dan Agni.
" Abis ngapain ya mereka berdua, biasanya orang yang berduaan itu yang ketiganya setan, lah gue dong.. ck.. biarin lah urusan mereka " Andre bergumam sendiri.
Dilain tempat Agni merasa sedikit tenang sudah keluar dari ruangan jaga dokter tadi. Ia berharap semoga Dokter Andre tidak berpikir yang macam-macam kepadanya juga Dokter Deva.
Mereka berdua masih berjalan beriringan. Agni masih terdiam, ia pun masih tidak menyangka dengan kejadian barusan.
Tuhan.. apa yang aku alamin barusan.. bisa-bisanya aku diajak nikah sama Dokter Deva... ini beneran apa nggak sih.. Aku Baper yang kesekian kalinya Dok.. plisss dok jangan bikin hati aku berbunga-bunga.. tapi aku takut ini gak serius ..
Deva masih berjalan melewati koridor-koridor rumah sakit. Saat Deva akan berbicara kepada Agni, Agni sudah membelokkan tubuhnya ke arah kantin belakang.
" Ck.. ni anak mau diajak ngobrol malah belok ke kantin " gumam Deva.
Beruntung ini malam hari sehingga tidak terlalu ramai orang dan pegawai rumah sakit berlalu lalang. Jika siang hari sudah pasti banyak yang memergoki Deva dan Agni jalan beriringan.
Deva segera mengejar Agni.
" Gni.. kok malah ke kantin.. ? " tanya Deva.
" Saya memang mau ke kantin Dok, mau beli makan karena saya, Kak Meysa dan Kak Imel shift malam " jawab Agni.
" Hmmm.. " Deva mengangguk.
Agni langsung memesan pesanan dirinya, Meysa dan Imel. Setelah memesan Agni duduk menunggu di kursi sambil mengeluarkan ponselnya, ia melihat ada beberapa pesan dari Imel dan Meysa. Deva pun ikut duduk di sebelah Agni.
Agni langsung menghubungi balik agar mereka berdua tidak khawatir.
Meysa : " Gni... kamu aman kan ? lama banget perasaan "
Agni : " Hehe maaf Kak, ngantri soalnya "
Agni melirik Deva, Deva hanya sedikit mengangguk.
Meysa : " Oke deh hati-hati "
Agni : " Siap Kak "
Sambungan telepon ditutup.
" Dok, mau pesen makanan juga ? " tanya Agni karena melihat Deva ikut duduk bersamanya.
" Hmm nggak.. saya cuma mau jawaban dari kamu " ucap Deva.
" Dok, bisa gak untuk ini, nanti aja dibahasnya " balas Agni.
" Gak mau, saya mau sekarang " jawab Deva.
Sejujurnya Agni pun bingung, ia tidak mengerti dengan perasaannya sekarang kepada Deva. Masih ada ketakutan dan kekhawatiran dalam diri Agni, apalagi jika mendengar ucapan laki-laki yang mengajaknya menikah, karena dulu pun Fahri seperti itu, sudah mengajak menikah jika ia lulus kuliah namun pada kenyataannya harapan tidak sesuai dengan kenyataan.
" Tolong beri saya waktu Dok " ucap Agni.
" Sampai kapan ? " balas Deva.
" Sampai saya bisa benar-benar mengerti dengan apa yang saya alami sekarang " ucap Agni.
Deva menghela nafas dalam.
" Oke.. tapi tolong kamu jangan ngehindar dari saya seperti biasanya saja, kalaupun saya memberikan perhatian ke kamu, tolong kamu jangan tolak ya.. plisss.. " Deva memohon.
" Kok jadi banyak persyaratan sih Dok ? " tanya Agni.
" Ya terserah kalo kamu tidak menyetujui persyaratan itu, berarti kamu menyetujui kalau kamu bersedia menikah dengan saya " jawab Deva.
" Duh.. maju kena mundur kena ! " Agni ngedumel.
💐💐💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
oh si Agni trauma sama si Fahri dulu yang tetiba memutuskan sepihak dirinya yah
2025-01-28
0
Rahma Inayah
andre.merasa.dr.nya setan 🤭🤭🤭.trm aja.ni....deva bkn fahri..klian tu.sma2.pernj patah hati.dan di.kecewakan mantn kalian.utk.agni .km jgn trauma..
2024-02-27
1
Kecombrang
yah ... nyadar dia, kalo dirinya setan 😂
2023-09-20
1