BAB 13 - Menyatakan

" To....l... "

" Agni.. ini saya.. jangan teriak " ucap Deva menutup pintu ruangan.

Agni membelalakan matanya.

" Dokter Deva.. " gumam Agni.

Deva memberikan senyum manisnya kepada Agni.

" Maksud dokter apa narik saya ke ruangan ini ?! " Agni tidak terima ini tidak sopan menurutnya.

" Sorry.. sorry banget.. duduk dulu " ucap Deva.

" Maaf Dok, saya harus keluar, saya mau ke kantin, Kak Meysa dan Kak Imel sudah nunggu saya " ucap Agni berjalan menuju pintu.

Dengan sigap Deva berdiri tepat di depan pintu menghalangi jalan keluar Agni.

" Pliss saya mau bicara " ucap Deva.

Ia sudah tidak memperdulikan apapun pandangan Agni terhadapnya, mau dibilang tidak punya etika, sopan santun tidak akan membuat Deva goyah.

" Silakan kalau dokter ingin berbicara, tapi ya tidak seperti ini dok, dokter menarik paksa saya ke ruangan ini, itu kan tidak sopan dok " Agni merasa kesal ia pun merasa takut karena di ruangan itu hanya ada dirinya dan Deva.

" Saya mohon maaf, kalau tidak seperti ini kamu pasti tidak mau berbicara dengan saya, kenapa kamu akhir-akhir ini menghindar dari saya ? Apa saya ada salah sama kamu ? " tanya Deva.

Agni menghela nafas panjang.

" Ya Dok.. dokter salah.. " jawab Agni.

" Apa salah saya ? saya minta maaf " ucap Deva.

" Dokter memberikan perhatian yang salah, seharusnya bukan untuk saya Dok.. " balas Agni.

" Maksud kamu apa ? " tanya Deva tidak mengerti.

" Saya tahu Dok, Dokter sangat baik sekali ke saya, tapi.. maaf dok jangan terlalu seperhatian itu ke saya " jawab Agni.

" Kamu sadar gak sih, kalau laki-laki memberikan perhatian lebih ke perempuan itu tanda nya dia tertarik sama perempuan itu, kamu masih gak ngerti juga ? " tanya Deva sedikit meninggikan suaranya.

Iya sudah pusing sampai ubun-ubun kenapa merasa cintanya bertepuk sebelah tangan padahal ia kurang bagaimana pendekatan kepada Agni, perhatian juga namun belum ada balasan dari Agni malah ia terkesan cuek bahkan menghindar.

" Kamu gak suka sama saya ? atau ada perasaan naksir gitu ke saya ? " Deva dengan pede nya.

Apa-apaan sih Dokter Deva.. pertanyaan macam apa ini ??

Batin Agni maracau, ia terdiam.

" Kamu kok diem ? tadi kamu bisa nyerocos " ucap Deva.

" Dok, maaf saya mau keluar " balas Agni memohon.

" Saya gak akan kasih kamu keluar sebelum kamu jawab pertanyaan saya " Deva keukeuh masih berdiri menutupi pintu.

" Pertanyaan yang mana Dokter Deva yang terhormat " Agni melemahkan suaranya, ia merasa tidak ada guna jika ia sama-sama ngotot.

" Kamu naksir saya gak ? Kamu tahu ? Saya udah nahan ini selama 5 bulan, tapi kamu gak ngerti-ngerti ya sama respon yang saya kasih ke kamu dan sekarang saya mau bilang, kamu mau gak nikah sama saya ? " ucap Deva to the point, karena sebelum ini Deva sudah menyelidiki jika Agni masih single, ia belum memiliki kekasih dan belum terikat dengan pria mana pun, hanya saja Deva belum tahu jika Agni adalah mantan Fahri.

Agni membelalakan matanya, baru kali ini ia bertemu dengan laki-laki yang tanpa basa basi langsung mengajaknya menikah .

" A...apa Dok ? Nikah ? " tanya Agni sedikit memperbesar volume suaranya.

" Sutt... jangan teriak-teriak, ya.. mau yaa plisss.. " Deva memohon.

" Kok Dokter jadi maksa " ucap Agni.

" Ya kamu itu memang harus dipaksa " balas Deva.

Agni terdiam ia merasa terhipnotis dengan ucapan Deva.

Disaat yang bersamaan pintu ruangan diketuk.

Tok..tok..tok..

" Ada orang disana ? " ucap Andre yang akan masuk kedalam ruangan jaga mengambil tasnya.

" Kamu jangan teriak, biasa aja, ini paling Andre " ucap Deva.

" Dok.. saya gimana ? masa saya ada disini ? " Agni menjadi panik sendiri.

" Udah tenang ini urusan saya " ucap Deva.

Padahal Agni dan Deva tidak melakukan apa-apa namun Agni merasa di pergoki oleh gedoran pintu dari luar.

Ceklek pintu ruangan terbuka.

" Kok dikunci aneh banget " Andre masuk kedalam ruangan.

Saat Andre akan mengambil tas nya di loker ia melihat Agni yang sedang duduk, sambil melihat beberapa status pasien yang Deva bawa.

" Eh siapa itu ? " Andre kaget.

Agni menoleh ke arah Andre, jujur ia pun gugup namun ia berusaha untuk menetralkan suasana.

" Malam Dok ? " ucap Agni.

" Malam.. "

Andre langsung menghampiri Deva.

" Dev .. " Andre memangil Deva.

" Hmm.. iya gue tadi minta tolong buat cek in pasien-pasien gue.. kebetulan Bidan Agni bisa bantu " ucap Deva berbohong.

" Hmm.. beneran lu kagak bohong kan ? " ucap Andre dengan senyuman nakal menyenggol Deva.

" Paan sih lu.. gak usah ngeres otaknya " balas Deva.

" Aman Dev tenang aja.. cuma gue yang tahu " bisik Andre menggoda Deva.

" Sialan lu ! " Deva langsung menghampiri Agni.

" Bidan Agni makasih banyak ya, oya saya masih perlu bantuan kamu bisa ikut saya ? " Ucap Deva mengajak Agni.

" Oh ya bisa Dok " balas Agni langsung merapikan status pasien, lalu ia menghampiri Deva.

Untung Agni mengerti mereka menjalankan drama mereka malam ini.

" Gue ke Gedung B dulu " ucap Deva kepada Andre.

" Oke "

" Permisi Dok.. " Agni kepada Andre.

" Ya silakan Bu Bidan "

Andre merasa ada yang lain antara Deva dan Agni.

" Abis ngapain ya mereka berdua, biasanya orang yang berduaan itu yang ketiganya setan, lah gue dong.. ck.. biarin lah urusan mereka " Andre bergumam sendiri.

Dilain tempat Agni merasa sedikit tenang sudah keluar dari ruangan jaga dokter tadi. Ia berharap semoga Dokter Andre tidak berpikir yang macam-macam kepadanya juga Dokter Deva.

Mereka berdua masih berjalan beriringan. Agni masih terdiam, ia pun masih tidak menyangka dengan kejadian barusan.

Tuhan.. apa yang aku alamin barusan.. bisa-bisanya aku diajak nikah sama Dokter Deva... ini beneran apa nggak sih.. Aku Baper yang kesekian kalinya Dok.. plisss dok jangan bikin hati aku berbunga-bunga.. tapi aku takut ini gak serius ..

Deva masih berjalan melewati koridor-koridor rumah sakit. Saat Deva akan berbicara kepada Agni, Agni sudah membelokkan tubuhnya ke arah kantin belakang.

" Ck.. ni anak mau diajak ngobrol malah belok ke kantin " gumam Deva.

Beruntung ini malam hari sehingga tidak terlalu ramai orang dan pegawai rumah sakit berlalu lalang. Jika siang hari sudah pasti banyak yang memergoki Deva dan Agni jalan beriringan.

Deva segera mengejar Agni.

" Gni.. kok malah ke kantin.. ? " tanya Deva.

" Saya memang mau ke kantin Dok, mau beli makan karena saya, Kak Meysa dan Kak Imel shift malam " jawab Agni.

" Hmmm.. " Deva mengangguk.

Agni langsung memesan pesanan dirinya, Meysa dan Imel. Setelah memesan Agni duduk menunggu di kursi sambil mengeluarkan ponselnya, ia melihat ada beberapa pesan dari Imel dan Meysa. Deva pun ikut duduk di sebelah Agni.

Agni langsung menghubungi balik agar mereka berdua tidak khawatir.

Meysa : " Gni... kamu aman kan ? lama banget perasaan "

Agni : " Hehe maaf Kak, ngantri soalnya "

Agni melirik Deva, Deva hanya sedikit mengangguk.

Meysa : " Oke deh hati-hati "

Agni : " Siap Kak "

Sambungan telepon ditutup.

" Dok, mau pesen makanan juga ? " tanya Agni karena melihat Deva ikut duduk bersamanya.

" Hmm nggak.. saya cuma mau jawaban dari kamu " ucap Deva.

" Dok, bisa gak untuk ini, nanti aja dibahasnya " balas Agni.

" Gak mau, saya mau sekarang " jawab Deva.

Sejujurnya Agni pun bingung, ia tidak mengerti dengan perasaannya sekarang kepada Deva. Masih ada ketakutan dan kekhawatiran dalam diri Agni, apalagi jika mendengar ucapan laki-laki yang mengajaknya menikah, karena dulu pun Fahri seperti itu, sudah mengajak menikah jika ia lulus kuliah namun pada kenyataannya harapan tidak sesuai dengan kenyataan.

" Tolong beri saya waktu Dok " ucap Agni.

" Sampai kapan ? " balas Deva.

" Sampai saya bisa benar-benar mengerti dengan apa yang saya alami sekarang " ucap Agni.

Deva menghela nafas dalam.

" Oke.. tapi tolong kamu jangan ngehindar dari saya seperti biasanya saja, kalaupun saya memberikan perhatian ke kamu, tolong kamu jangan tolak ya.. plisss.. " Deva memohon.

" Kok jadi banyak persyaratan sih Dok ? " tanya Agni.

" Ya terserah kalo kamu tidak menyetujui persyaratan itu, berarti kamu menyetujui kalau kamu bersedia menikah dengan saya " jawab Deva.

" Duh.. maju kena mundur kena ! " Agni ngedumel.

💐💐💐

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

oh si Agni trauma sama si Fahri dulu yang tetiba memutuskan sepihak dirinya yah

2025-01-28

0

Rahma Inayah

Rahma Inayah

andre.merasa.dr.nya setan 🤭🤭🤭.trm aja.ni....deva bkn fahri..klian tu.sma2.pernj patah hati.dan di.kecewakan mantn kalian.utk.agni .km jgn trauma..

2024-02-27

1

Kecombrang

Kecombrang

yah ... nyadar dia, kalo dirinya setan 😂

2023-09-20

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Deva Rayendra ( Revisi )
2 BAB 2 - Agni Kinandari ( Revisi )
3 BAB 3 - Salah Paham
4 BAB 4 - Curi-curi Pandang
5 BAB 5 - Kehujanan
6 BAB 6 - Perhatian
7 BAB 7 - Agni Sakit
8 BAB 8 - Bertemu Masa Lalu
9 BAB 9 - Kena Semprot
10 BAB 10 - Rumah Sakit
11 BAB 11 - Rasa Yang Lain
12 BAB 12 - Dinas Malam
13 BAB 13 - Menyatakan
14 BAB 14 - Ragu
15 BAB 15 - Gagal Kencan
16 BAB - 16 Apa Aku Cemburu
17 BAB - 17 Gengsi
18 BAB - 18 Kecewa
19 BAB - 19 Berdamai
20 BAB 20 - Mengakui
21 BAB 21 - Nasi Goreng Cumi
22 BAB 22 - Fahri Lagi
23 BAB 23 - LDR
24 BAB 24 - Siapakah Wanita Itu
25 BAB 25 - Dia Adikku !
26 BAB 26 - Calon Mama Mertua
27 BAB 27 - Maaf
28 BAB 28 - Perjalanan Menyedihkan
29 BAB 29 - Lelah
30 BAB 30 - Dukungan
31 BAB 31 - Restu
32 BAB 32 - Menemui Deva
33 BAB - 33 Kembali Bertemu Mamer
34 BAB 34 - Pertemuan
35 BAB 35 - Untung Ada Dokter Andre
36 BAB 36 - Persiapan 100 %
37 BAB 37 - Alhamdulillah.. Sah !
38 BAB 38 - Malam Pertama
39 BAB 39 - Pengantin Baru
40 BAB 40 - Rencana Ibu
41 BAB 41- Rumah Mertua
42 BAB 42 - Sup Ayam
43 BAB 43 - Kota Bunga
44 BAB 44 - Bermalam Di Villa
45 BAB 45 - Selamat Pagi Istriku
46 BAB 46 - 3 Bulan
47 BAB 47 - Kembali Bekerja
48 BAB 48 - Agni Khawatir
49 BAB 49 - Deva Protes
50 BAB 50 - Anak Hak Sang Pencipta
51 BAB 51 - Kumpul Keluarga
52 BAB 52 - Deva Sakit
53 BAB 53 - Klinik Kecantikan
54 BAB 54 - Makan siang yang Kesorean
55 BAB 55 - Siapakah Mentari ?
56 BAB 56 - Pertemuan Tidak Terduga
57 BAB 57 - Agni Curiga
58 BAB 58 - Pengakuan Mentari
59 BAB 59 - Prahara
60 BAB 60 - Deva Gusar
61 BAB 61 - Kota Metro
62 BAB 62 - Pak Jefri
63 BAB 63 - Pergi Liburan
64 BAB 64 - Maldives In Story
65 BAB 65 - Kembali ke Kota Bunga
66 BAB 66 - Berita Bahagia
67 BAB 67 - Ruang Perawatan
68 BAB 68 - Deva Aneh
69 BAB 69 - Kembali Ke Rumah
70 BAB 70 - Mangga Muda
71 BAB 71 - Sehat Selalu Anakku
72 BAB 72 - Mood Swing
73 BAB 73 - Masih Ngambek ?
74 BAB 74 - Double Job
75 BAB 75 - Sepertinya Aku Ngidam
76 BAB 76 - Praktek Klinik
77 BAB 77 - Soto Ayam
78 BAB 78 - Siapa Gavin ?
79 BAB 79 - Rencana Mentari
80 BAB 80 - Kepulangan Dhena
81 BAB 81 - Orang Tidak Dikenal
82 BAB 82 - Menyusun Rencana
83 BAB 83 - Makan Siang
84 BAB 84 - Hi My Baby
85 BAB 85 - Agni.. Jangan Ngambek Dong.. !
86 BAB 86 - Aku sayang kamu.. Yang !
87 BAB 87 - Terima Kasih Pak Satpam
88 BAB 88 - Kantor Polisi
89 BAB 89 - Kecurigaan Deva
90 BAB 90 - Temuan Polisi
91 BAB 91 - Obrolan di Ruang Makan
92 BAB 92 - Arisan Mama Nita
93 BAB 93 - Penyamaran Polisi
94 BAB 94 - Kegaduhan
95 BAB 95 - Terungkap
96 BAB 96 - Pengakuan Mentari
97 BAB 97 - Kota Metro I'm Coming
98 BAB 98 - Flashback
99 BAB 99 - Bertemu Sahabat
100 BAB 100 - Andre dan Shintia
101 BAB 101 - Pink or Blue
102 BAB 102 - Kerinduan Dhena
103 BAB 103 - Detik-detik Kelahiran !!
104 BAB 104 - Mau Melahirkan atau Reuni ?
105 BAB 105 - Welcome My Baby.. !
106 BAB 106 - Kebahagiaan
107 BAB 107 - Ulang Tahun
108 Author Menyapa
Episodes

Updated 108 Episodes

1
BAB 1 - Deva Rayendra ( Revisi )
2
BAB 2 - Agni Kinandari ( Revisi )
3
BAB 3 - Salah Paham
4
BAB 4 - Curi-curi Pandang
5
BAB 5 - Kehujanan
6
BAB 6 - Perhatian
7
BAB 7 - Agni Sakit
8
BAB 8 - Bertemu Masa Lalu
9
BAB 9 - Kena Semprot
10
BAB 10 - Rumah Sakit
11
BAB 11 - Rasa Yang Lain
12
BAB 12 - Dinas Malam
13
BAB 13 - Menyatakan
14
BAB 14 - Ragu
15
BAB 15 - Gagal Kencan
16
BAB - 16 Apa Aku Cemburu
17
BAB - 17 Gengsi
18
BAB - 18 Kecewa
19
BAB - 19 Berdamai
20
BAB 20 - Mengakui
21
BAB 21 - Nasi Goreng Cumi
22
BAB 22 - Fahri Lagi
23
BAB 23 - LDR
24
BAB 24 - Siapakah Wanita Itu
25
BAB 25 - Dia Adikku !
26
BAB 26 - Calon Mama Mertua
27
BAB 27 - Maaf
28
BAB 28 - Perjalanan Menyedihkan
29
BAB 29 - Lelah
30
BAB 30 - Dukungan
31
BAB 31 - Restu
32
BAB 32 - Menemui Deva
33
BAB - 33 Kembali Bertemu Mamer
34
BAB 34 - Pertemuan
35
BAB 35 - Untung Ada Dokter Andre
36
BAB 36 - Persiapan 100 %
37
BAB 37 - Alhamdulillah.. Sah !
38
BAB 38 - Malam Pertama
39
BAB 39 - Pengantin Baru
40
BAB 40 - Rencana Ibu
41
BAB 41- Rumah Mertua
42
BAB 42 - Sup Ayam
43
BAB 43 - Kota Bunga
44
BAB 44 - Bermalam Di Villa
45
BAB 45 - Selamat Pagi Istriku
46
BAB 46 - 3 Bulan
47
BAB 47 - Kembali Bekerja
48
BAB 48 - Agni Khawatir
49
BAB 49 - Deva Protes
50
BAB 50 - Anak Hak Sang Pencipta
51
BAB 51 - Kumpul Keluarga
52
BAB 52 - Deva Sakit
53
BAB 53 - Klinik Kecantikan
54
BAB 54 - Makan siang yang Kesorean
55
BAB 55 - Siapakah Mentari ?
56
BAB 56 - Pertemuan Tidak Terduga
57
BAB 57 - Agni Curiga
58
BAB 58 - Pengakuan Mentari
59
BAB 59 - Prahara
60
BAB 60 - Deva Gusar
61
BAB 61 - Kota Metro
62
BAB 62 - Pak Jefri
63
BAB 63 - Pergi Liburan
64
BAB 64 - Maldives In Story
65
BAB 65 - Kembali ke Kota Bunga
66
BAB 66 - Berita Bahagia
67
BAB 67 - Ruang Perawatan
68
BAB 68 - Deva Aneh
69
BAB 69 - Kembali Ke Rumah
70
BAB 70 - Mangga Muda
71
BAB 71 - Sehat Selalu Anakku
72
BAB 72 - Mood Swing
73
BAB 73 - Masih Ngambek ?
74
BAB 74 - Double Job
75
BAB 75 - Sepertinya Aku Ngidam
76
BAB 76 - Praktek Klinik
77
BAB 77 - Soto Ayam
78
BAB 78 - Siapa Gavin ?
79
BAB 79 - Rencana Mentari
80
BAB 80 - Kepulangan Dhena
81
BAB 81 - Orang Tidak Dikenal
82
BAB 82 - Menyusun Rencana
83
BAB 83 - Makan Siang
84
BAB 84 - Hi My Baby
85
BAB 85 - Agni.. Jangan Ngambek Dong.. !
86
BAB 86 - Aku sayang kamu.. Yang !
87
BAB 87 - Terima Kasih Pak Satpam
88
BAB 88 - Kantor Polisi
89
BAB 89 - Kecurigaan Deva
90
BAB 90 - Temuan Polisi
91
BAB 91 - Obrolan di Ruang Makan
92
BAB 92 - Arisan Mama Nita
93
BAB 93 - Penyamaran Polisi
94
BAB 94 - Kegaduhan
95
BAB 95 - Terungkap
96
BAB 96 - Pengakuan Mentari
97
BAB 97 - Kota Metro I'm Coming
98
BAB 98 - Flashback
99
BAB 99 - Bertemu Sahabat
100
BAB 100 - Andre dan Shintia
101
BAB 101 - Pink or Blue
102
BAB 102 - Kerinduan Dhena
103
BAB 103 - Detik-detik Kelahiran !!
104
BAB 104 - Mau Melahirkan atau Reuni ?
105
BAB 105 - Welcome My Baby.. !
106
BAB 106 - Kebahagiaan
107
BAB 107 - Ulang Tahun
108
Author Menyapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!