BAB 9 - Kena Semprot

Tak Tok Tak Tok Tak Tok

Suara pantofel terdengar semakin dekat semakin nyaring, Dokter Ramzie setelah di hubungi oleh Bu Irna bergegas menuju ruang bersalin karena ada pasien yang sedikit gawat, karena ia mengandung bayi kembar.

" Dokter Ramzie.. Dokter Ramzie..." ucap Meysa yang melihat Dokter Ramzie yang ditemani Dokter Deva disampingnya masuk ke ruangan bersalin.

Agni segera beranjak dari duduk nya membawa status pasien di meja, Bu Irna pun bangun dari duduknya berjalan keluar ruangan ditemani Dokter Shintia.

Disaat yang bersamaan Agni, Bu Irna dan Dokter Shintia berpapasan dengan Dokter Ramzie segera menuju kamar bersalin disana sudah ada Meysa yang mendampingi Ibu yang akan bersalin, Meysa sudah memposisikan Si Ibu miring kiri lalu diberikan oksigen.

" Gimana Bu ? saya lihat statusnya " Ucap Dokter Ramzie kepada Bu Irna.

Bu Irna segera melihat ke arah Agni, Agni mengerti lalu ia menyerahkan status pasien itu kepada Dokter Ramzie, membaca.

" Ini yang Gemeli itu kan ? " Tanya Dokter Ramzie.

" Iya betul Dok " Jawab Bu Irna.

" Berapa DJJ terakhir ? " Tanya Dokter Ramzie lagi.

Bu Irna langsung menyenggol tangan Agni, karena tadi Agni yang memeriksa. Agni terhenyak kaget.

" Berapa ? " Dokter Ramzie tidak sabaran.

" Untuk bayi pertama 188 kali per menit lalu untuk bayi kedua 190 kali per menit " Ucap Agni.

" Oke.. itu termasuk normal atau tidak ? " tanya Dokter Ramzie sedikit meninggi.

" Tidak Dok.. " jawab Agni cepat.

Semua memandang ke arah Agni termasuk Deva, ia pun sedikit kaget lalu melihat ke arah Agni.

" Persiapkan inform concent, lalu panggil keluarga nya, harus segera SC .. hubungi ruang bedah juga " Ucap Dokter Ramzie.

Agni dengan sigap mengikuti perintah Dokter Ramzie, ia berjalan setengah berlari ia tidak peduli ada Dokter Deva disana yang sedari tadi memperhatikan nya, Dokter Shintia yang melihat Agni mempersiapkan sendiri menjadi kasihan, Dokter Shintia menghampiri Agni.

Karena dikamar bersalin, Bu Irna, Meysa, Dokter Ramzie dan Dokter Deva sedang memantau dan kembali memeriksa Si Ibu yang akan melahirkan, karena keadaan nya sudah sangat gelisah.

" Gni.. aku bantu ya.. mana inform concent nya ? " tanya Shintia.

" Di Map Merah Dok.. " Agni berjalan kembali untuk memanggil keluarga pasien, namun ia kembali lagi masuk ke ruangan jaga.

" Dok, gak apa-apa sama Dokter ? " Tanya Agni merasa tidak enak, karena Shintia yang mencari Inform concent.

Shintia melihat ke arah Agni yang berada di depan pintu.

" Sama aku aja, kamu segera hubungi keluarga pasien " ucap Shintia.

Dokter Ramzie memang terkenal sebagai Dokter yang baik dan ramah kepada pasien namun berbanding terbalik kepada para tenaga kesehatan khusus nya bidan dan para dokter muda ia terkenal sebagai Dokter yang killer bukan tanpa alasan Dokter Ramzie bersikap seperti itu karena ia ingin para juniornya disipilin dalam segala hal apalagi pekerjaan mereka berhubungan dengan nyawa seseorang.

Agni memanggil keluarga pasien tersebut, lalu menjelaskan jika Dokter ingin berbicara, Suami dari pasien itu masuk kedalam ruang jaga, Agni meminta Suami dari Ibu yang akan bersalin itu untuk duduk terlebih dahulu, ia melihat sekilas Dokter Shintia sedang menyiapkan Inform concent.

Agni kembali berjalan menuju kamar bersalin, lalu membisikan kepada Bu Irna jika keluarga pasien sudah menunggu. Bu Irna mengangguk, lalu ia langsung menyampaikan kepada Dokter Ramzie.

Agni tidak begitu berani untuk mengatakan langsung kepada Dokter Ramzie, nada bicara Dokter Ramzie sedikit meninggi juga sudah membuat nyali ia menjadi ciut.

Agni kembali ke ruangan jaga, saat ia akan melihat lebar inform concent yang sedang disiapkan oleh Shintia, ia lupa jika satu tugas lagi belum ia laksanakan yaitu menghubungi ruang bedah.

Dokter Ramzie dan Bu Irna datang ke ruang jaga, saat bertemu dengan suami dari pasien itu, ia langsung mengabarkan kondisi istrinya, setelah Dokter Ramzie menjelaskan, Suami dari pasien itu bersedia jika istrinya dilakukan tindakan lebih lanjut. Lalu Dokter Ramzie meminta Agni menyerahkan lembar Inform concent untuk dibaca dan dipahami, setelah memahami Suami dari pasien itu membubuhi tanda tangannya di atas materai.

Persetujuan tindakan kedokteran (informed consent) adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga yang telah mendapatkan penjelasan secara lengkap dan rinci mengenai tindakan medis yang akan dilakukan. Komponen penting yang diperlukan dalam informed consent adalah persetujuan/penolakan pasien/keluarga yang kompeten, informasi yang jelas dan rinci mengenai tindakan medis yang akan dilakukan, serta keterangan bahwa persetujuan diberikan tanpa paksaan.

Meysa dan Bu Irna sedang menyiapkan pasien karena akan dipindahkan ke ruang bedah untuk dilakukan operasi sesar.

" Dokter Deva ikut saya, kita siap di ruang bedah " Ucap Dokter Ramzie.

" Siap Dok " jawab Deva.

Dokter Ramzie dan Dokter Deva berjalan keluar ruang bersalin menuju ruang bedah. Sesampainya mereka di ruang bedah belum ada konfirmasi jika sekarang akan dilakukan tindakan operasi sesar karena dari ruang bersalin belum menghubungi, itu membuat Dokter Ramzie sedikit marah, ia khawatir kepada pasiennya, karena kondisi janin yang dikandungnya gawat.

Dokter Ramzie kembali ke rungan bersalin, ia masuk tanpa aba-aba membuat seisi ruangan kaget. Para Bidan senior sudah hafal karakter Dokter kesayangan nya, namun berbeda dengan Agni karena ia baru sehingga ia baru tahu jika Dokter Ramzie seseorang yang tidak bisa berleha dan bersantai.

" Duhh ada apa nih ? " Batin Meysa sudah tidak enak hati.

Deva yang sudah memastikan akan pecah amarah Dokter Ramzie, ia ingin rasanya memberitahu Agni, namun apa daya ia pun tak ada keberanian melawan seniornya.

" Dok, pasien sudah siap, kami antar kan sekarang ? " ucap Bu Irna.

" Siapa yang tadi saya suruh untuk menghubungi Ruang Bedah ? " tanya Dokter Ramzie dengan nada bicara tinggi.

Agni yang mendengar terhenyak kaget. Ia membulat kan kedua bola matanya, ia sadar ia lupa untuk menghubungi ruang Bedah.

Semua terdiam, Agni menunduk tak kuasa melihat wajah Dokter Ramzie, ia maju perlahan.

" Sa..saya Dok, mohon maaf.. saya belum menghubungi ruang bedah " ucap Agni jujur.

" Agni... " gumam Meysa, sudah dipastikan dinas pagi ini tidak akan baik-baik saja.

Bu Irna pun mencoba untuk menengahi.

" Hmm.. Dok maaf tadi Agni sibuk dengan lembar persetujuan pasien dan harus memanggil keluarga pasien juga " Ucap Ibu Irna membela.

" Kamu harus tahu.. Ini darurat, keadaan janin gawat, kamu harus mulai sigap dan siap dengan apapun perintah yang ada.. saya paling tidak suka kepada orang yang berleha dan tidak disiplin " Ucap Dokter Ramzie memarahi Agni.

Agni hanya bisa tertunduk. Bu Irna langsung menghubungi ruang bedah, setelah menghubungi ruang bedah Bu Irna kembali menghampiri Agni yang sedang diceramahi oleh Dokter Ramzie.

Deva yang melihat Agni hanya tertunduk merasa Iba, ingin rasanya ia membantu Agni. Ia mempunyai akal.

" Dok maaf, saya dikirimi pesan oleh ruang bedah, semua sudah siap " ucap Deva berbohong.

Ia menganggap biar saja berbohong yang terpenting Agni tidak terus di ceramahi oleh Dokter Ramzie. Kalaupun ternyata diruang bedah belum siap, biarkan ia yang bertanggung jawab jika ternyata ia juga dimarahi oleh Dokter Ramzie.

" Bu .. tolong tatar kembali bidan nya.. agar lebih sigap " ucap Dokter Ramzie.

" Iya baik Dok " Ucap Bu Irna.

Dokter Ramzie berjalan keluar di susul Dokter Deva, sebelumnya ia melihat Agni masih tertunduk, hanya Meysa yang mengerti sikap Deva barusan.

" Terima kasih Dok " ucap Meysa hanya menggerakkan bibirnya mewakili Agni.

Deva hanya mengangguk tersenyum, menyusul Dokter Ramzie.

💐💐💐

Cat :

Gemeli : kehamilan kembar

Inform Concent : lembar persetujuan tindakan

DJJ : Denyut Jantung Janin

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

habis sembuh sakit ternyata langsung hectic yah Gni di bagian kamu kerja, jadi deh kena marah karena ada yang terlupa

2025-01-28

0

Alanna Th

Alanna Th

salut pd bantu agni yg krempongn

2024-04-05

1

Rara Aida

Rara Aida

agni kerja kok banyak melamun , wajar dokter ramzie marah karena ini berkaitan dengan nyawa pasien , waktunya kerja fokus kalau mau melamun dirumah

2024-01-22

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Deva Rayendra ( Revisi )
2 BAB 2 - Agni Kinandari ( Revisi )
3 BAB 3 - Salah Paham
4 BAB 4 - Curi-curi Pandang
5 BAB 5 - Kehujanan
6 BAB 6 - Perhatian
7 BAB 7 - Agni Sakit
8 BAB 8 - Bertemu Masa Lalu
9 BAB 9 - Kena Semprot
10 BAB 10 - Rumah Sakit
11 BAB 11 - Rasa Yang Lain
12 BAB 12 - Dinas Malam
13 BAB 13 - Menyatakan
14 BAB 14 - Ragu
15 BAB 15 - Gagal Kencan
16 BAB - 16 Apa Aku Cemburu
17 BAB - 17 Gengsi
18 BAB - 18 Kecewa
19 BAB - 19 Berdamai
20 BAB 20 - Mengakui
21 BAB 21 - Nasi Goreng Cumi
22 BAB 22 - Fahri Lagi
23 BAB 23 - LDR
24 BAB 24 - Siapakah Wanita Itu
25 BAB 25 - Dia Adikku !
26 BAB 26 - Calon Mama Mertua
27 BAB 27 - Maaf
28 BAB 28 - Perjalanan Menyedihkan
29 BAB 29 - Lelah
30 BAB 30 - Dukungan
31 BAB 31 - Restu
32 BAB 32 - Menemui Deva
33 BAB - 33 Kembali Bertemu Mamer
34 BAB 34 - Pertemuan
35 BAB 35 - Untung Ada Dokter Andre
36 BAB 36 - Persiapan 100 %
37 BAB 37 - Alhamdulillah.. Sah !
38 BAB 38 - Malam Pertama
39 BAB 39 - Pengantin Baru
40 BAB 40 - Rencana Ibu
41 BAB 41- Rumah Mertua
42 BAB 42 - Sup Ayam
43 BAB 43 - Kota Bunga
44 BAB 44 - Bermalam Di Villa
45 BAB 45 - Selamat Pagi Istriku
46 BAB 46 - 3 Bulan
47 BAB 47 - Kembali Bekerja
48 BAB 48 - Agni Khawatir
49 BAB 49 - Deva Protes
50 BAB 50 - Anak Hak Sang Pencipta
51 BAB 51 - Kumpul Keluarga
52 BAB 52 - Deva Sakit
53 BAB 53 - Klinik Kecantikan
54 BAB 54 - Makan siang yang Kesorean
55 BAB 55 - Siapakah Mentari ?
56 BAB 56 - Pertemuan Tidak Terduga
57 BAB 57 - Agni Curiga
58 BAB 58 - Pengakuan Mentari
59 BAB 59 - Prahara
60 BAB 60 - Deva Gusar
61 BAB 61 - Kota Metro
62 BAB 62 - Pak Jefri
63 BAB 63 - Pergi Liburan
64 BAB 64 - Maldives In Story
65 BAB 65 - Kembali ke Kota Bunga
66 BAB 66 - Berita Bahagia
67 BAB 67 - Ruang Perawatan
68 BAB 68 - Deva Aneh
69 BAB 69 - Kembali Ke Rumah
70 BAB 70 - Mangga Muda
71 BAB 71 - Sehat Selalu Anakku
72 BAB 72 - Mood Swing
73 BAB 73 - Masih Ngambek ?
74 BAB 74 - Double Job
75 BAB 75 - Sepertinya Aku Ngidam
76 BAB 76 - Praktek Klinik
77 BAB 77 - Soto Ayam
78 BAB 78 - Siapa Gavin ?
79 BAB 79 - Rencana Mentari
80 BAB 80 - Kepulangan Dhena
81 BAB 81 - Orang Tidak Dikenal
82 BAB 82 - Menyusun Rencana
83 BAB 83 - Makan Siang
84 BAB 84 - Hi My Baby
85 BAB 85 - Agni.. Jangan Ngambek Dong.. !
86 BAB 86 - Aku sayang kamu.. Yang !
87 BAB 87 - Terima Kasih Pak Satpam
88 BAB 88 - Kantor Polisi
89 BAB 89 - Kecurigaan Deva
90 BAB 90 - Temuan Polisi
91 BAB 91 - Obrolan di Ruang Makan
92 BAB 92 - Arisan Mama Nita
93 BAB 93 - Penyamaran Polisi
94 BAB 94 - Kegaduhan
95 BAB 95 - Terungkap
96 BAB 96 - Pengakuan Mentari
97 BAB 97 - Kota Metro I'm Coming
98 BAB 98 - Flashback
99 BAB 99 - Bertemu Sahabat
100 BAB 100 - Andre dan Shintia
101 BAB 101 - Pink or Blue
102 BAB 102 - Kerinduan Dhena
103 BAB 103 - Detik-detik Kelahiran !!
104 BAB 104 - Mau Melahirkan atau Reuni ?
105 BAB 105 - Welcome My Baby.. !
106 BAB 106 - Kebahagiaan
107 BAB 107 - Ulang Tahun
108 Author Menyapa
Episodes

Updated 108 Episodes

1
BAB 1 - Deva Rayendra ( Revisi )
2
BAB 2 - Agni Kinandari ( Revisi )
3
BAB 3 - Salah Paham
4
BAB 4 - Curi-curi Pandang
5
BAB 5 - Kehujanan
6
BAB 6 - Perhatian
7
BAB 7 - Agni Sakit
8
BAB 8 - Bertemu Masa Lalu
9
BAB 9 - Kena Semprot
10
BAB 10 - Rumah Sakit
11
BAB 11 - Rasa Yang Lain
12
BAB 12 - Dinas Malam
13
BAB 13 - Menyatakan
14
BAB 14 - Ragu
15
BAB 15 - Gagal Kencan
16
BAB - 16 Apa Aku Cemburu
17
BAB - 17 Gengsi
18
BAB - 18 Kecewa
19
BAB - 19 Berdamai
20
BAB 20 - Mengakui
21
BAB 21 - Nasi Goreng Cumi
22
BAB 22 - Fahri Lagi
23
BAB 23 - LDR
24
BAB 24 - Siapakah Wanita Itu
25
BAB 25 - Dia Adikku !
26
BAB 26 - Calon Mama Mertua
27
BAB 27 - Maaf
28
BAB 28 - Perjalanan Menyedihkan
29
BAB 29 - Lelah
30
BAB 30 - Dukungan
31
BAB 31 - Restu
32
BAB 32 - Menemui Deva
33
BAB - 33 Kembali Bertemu Mamer
34
BAB 34 - Pertemuan
35
BAB 35 - Untung Ada Dokter Andre
36
BAB 36 - Persiapan 100 %
37
BAB 37 - Alhamdulillah.. Sah !
38
BAB 38 - Malam Pertama
39
BAB 39 - Pengantin Baru
40
BAB 40 - Rencana Ibu
41
BAB 41- Rumah Mertua
42
BAB 42 - Sup Ayam
43
BAB 43 - Kota Bunga
44
BAB 44 - Bermalam Di Villa
45
BAB 45 - Selamat Pagi Istriku
46
BAB 46 - 3 Bulan
47
BAB 47 - Kembali Bekerja
48
BAB 48 - Agni Khawatir
49
BAB 49 - Deva Protes
50
BAB 50 - Anak Hak Sang Pencipta
51
BAB 51 - Kumpul Keluarga
52
BAB 52 - Deva Sakit
53
BAB 53 - Klinik Kecantikan
54
BAB 54 - Makan siang yang Kesorean
55
BAB 55 - Siapakah Mentari ?
56
BAB 56 - Pertemuan Tidak Terduga
57
BAB 57 - Agni Curiga
58
BAB 58 - Pengakuan Mentari
59
BAB 59 - Prahara
60
BAB 60 - Deva Gusar
61
BAB 61 - Kota Metro
62
BAB 62 - Pak Jefri
63
BAB 63 - Pergi Liburan
64
BAB 64 - Maldives In Story
65
BAB 65 - Kembali ke Kota Bunga
66
BAB 66 - Berita Bahagia
67
BAB 67 - Ruang Perawatan
68
BAB 68 - Deva Aneh
69
BAB 69 - Kembali Ke Rumah
70
BAB 70 - Mangga Muda
71
BAB 71 - Sehat Selalu Anakku
72
BAB 72 - Mood Swing
73
BAB 73 - Masih Ngambek ?
74
BAB 74 - Double Job
75
BAB 75 - Sepertinya Aku Ngidam
76
BAB 76 - Praktek Klinik
77
BAB 77 - Soto Ayam
78
BAB 78 - Siapa Gavin ?
79
BAB 79 - Rencana Mentari
80
BAB 80 - Kepulangan Dhena
81
BAB 81 - Orang Tidak Dikenal
82
BAB 82 - Menyusun Rencana
83
BAB 83 - Makan Siang
84
BAB 84 - Hi My Baby
85
BAB 85 - Agni.. Jangan Ngambek Dong.. !
86
BAB 86 - Aku sayang kamu.. Yang !
87
BAB 87 - Terima Kasih Pak Satpam
88
BAB 88 - Kantor Polisi
89
BAB 89 - Kecurigaan Deva
90
BAB 90 - Temuan Polisi
91
BAB 91 - Obrolan di Ruang Makan
92
BAB 92 - Arisan Mama Nita
93
BAB 93 - Penyamaran Polisi
94
BAB 94 - Kegaduhan
95
BAB 95 - Terungkap
96
BAB 96 - Pengakuan Mentari
97
BAB 97 - Kota Metro I'm Coming
98
BAB 98 - Flashback
99
BAB 99 - Bertemu Sahabat
100
BAB 100 - Andre dan Shintia
101
BAB 101 - Pink or Blue
102
BAB 102 - Kerinduan Dhena
103
BAB 103 - Detik-detik Kelahiran !!
104
BAB 104 - Mau Melahirkan atau Reuni ?
105
BAB 105 - Welcome My Baby.. !
106
BAB 106 - Kebahagiaan
107
BAB 107 - Ulang Tahun
108
Author Menyapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!