BAB 8 - Bertemu Masa Lalu

Deva merasa ada yang hilang Mood booster nya selama 3 hari ini tidak masuk karena sakit, bukan tanpa alasan walaupun ia sudah memiliki nomor ponsel Agni tapi ia tidak memiliki keberanian besar hanya untuk menanyakan kabar.

Jika urusan pekerjaan mungkin ia masih bisa memberanikan diri untuk menghubungi Agni, tapi jika hanya sekedar meluluskan rasa kekhawatiran nya, ia tidak memiliki keberanian untuk itu.

Gue banyak berinteraksi dengan bidan, perawat, dokter bahkan tenaga kesehatan lain, tidak sedikit yang cantik dan aduhai.. tapi kenapa gue biasa aja, tapi Agni.. walaupun ia berpenampilan sederhana, tapi... aarggghhhhh bikin otak gue gak karuan. Batin Deva mengacak rambutnya, karena ia masih berada di asrama nya sebelum ia pergi ke rumah sakit.

Pagi ini jadwal Deva di poli bersama Dokter Ramzie, sudah dipastikan ia tidak akan bertemu Agni. Karena merujuk ada surat ijin sakitnya, seharusnya Agni sudah masuk kerja hari ini.

Dilain tempat Agni sudah memarkirkan motornya, ia merasa tubuhnya sudah lebih baik, 3 hari berada di rumah membuat dirinya sedikit bosan, walau pun terkadang bekerja membuat ia lelah namun lelah itu terbayar jika ia melihat senyum bahagia dari para ibu yang menanti kelahiran bayinya.

Agni berjalan menyusuri koridor-koridor rumah sakit untuk sampai ruangan nya, dijalan ia berpapasan dengan beberapa perawat dan tenaga kesehatan lain yang sudah Agni kenal. Merek pun sudah mulai mengenal Agni bidan baru di ruang bersalin.

" Pagi Dok "

" Pagi Bu "

" Pagi Kak "

Ucap Agni setiap kali berpapasan dengan karyawan lain.

" Bu Bidan.. " ia dipanggil oleh seseorang.

Agni menoleh ke arah sumber suara, seseorang yang ia kenal berdiri tepat di sampingnya.

" Fahri ? " ucap Agni membulatkan matanya.

" Kamu kerja disini juga ? " tanya Fahri, perawat di ruang VIP.

Fahri adalah kakak kelas satu kampus Agni, mereka mengambil jurusan yang berbeda, Fahri mengambil jurusan perawat sedangkan Agni mengambil jurusan kebidanan, lebih tepatnya mereka pernah menjalin hubungan saat kuliah dulu, namun hubungan mereka kandas karena Fahri lebih dulu lulus kuliah dan selepas lulus Fahri langsung bekerja di jepang karena pada saat itu ada program untuk bekerja menjadi perawat di jepang.

Setelah dua tahun di Jepang, Fahri tidak memperpanjang kontraknya, ia lebih memilih untuk kembali ke Indonesia, bekerja di tanah kelahirannya, tanpa disangka dan dinyana ia bertemu dengan pujaan hatinya dulu di rumah sakit yang sama.

" Kalo jodoh emang gak kemana ya ? Maafin aku yang dulu, aku udah tega ninggalin kamu " ucap Fahri.

" Maksud kamu ? " tanya Agni.

" Ya.. aku jauh-jauh ke Jepang, balik lagi ke Indonesia, aku harap bisa ketemu kamu lagi, karena semua kontak aku kamu blok kan, Aku sempet frustasi tau gak Gni.. dua tahun di negeri orang tidak membuatku lebih baik ternyata, akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke Indonesia " ucap Fahri.

" Hmm.. udah lewat juga gak usah dibahas, lagian itu mau kamu kan bukan mau nya aku " Agni hanya tersenyum dipaksakan.

Jujur ini saat yang belum Agni inginkan, susah payah ia melupakan Fahri selama dua tahun ia menata hati, sampai akhirnya ia kembali bangkit dan memiliki semangat untuk kembali bekerja, mungkin iya masih ada perasaan yang tersisa di sudut hati Agni, tapi... itu sangat amat kecil, lebih besar luka dan sakit hati yang menutupi.. Agni berusaha melupakan itu semua.

" Hey hey hey.. pagi-pagi udah mojok aja.. apel dulu.. apel.. apel... " Ucap salah satu teman Fahri perawat juga yang bernama Bima.

" Oke.. gue nyusul " ucap Fahri.

" Permisi.. aku juga mau ke ruangan " ucap Agni sedikit ketus.

" Gni.. tunggu.. tolong buka blokir aku ya " ucap Fahri.

" Ya.. kalo inget " ucap Agni santai.

Ia bergegas pergi menuju ruangan nya, sedangkan Fahri menyunggingkan senyum kecil, ia merasa bahagia bisa kembali bertemu Agni, pujaannya hatinya dulu, memang ini kesalahan nya, kenapa ia memutuskan Agni sepihak, padahal pada saat itu Agni siap menunggu, namun dengan alasan tidak ingin menganggu kuliah Agni, lagipula ia di Jepang entah sampai kapan, karena menurut Fahri LDR tidak mudah untuk dijalani, ia lebih memilih untuk memutuskan Agni sepihak.

...****************...

" Assalamu'alaikum.. " ucap Agni saat menuju ruang jaga.

" Wa'alaikumusalam.. " ucap yang berada di ruangan berbarengan.

" Agnii...... udah sehat kamu ? sorry ya gak ditengok, tahu sendiri pasien full bed terus " ucap Meysa memeluk Agni.

" Gak apa-apa Kak, Alhamdulillah aku udh lebih baik sekarang.. " balas Agni.

Agni menyalami Bu Irna, Dokter Shintia dan juga Risa.

Risa melihat Agni dengan sedikit ketus, dalam pikiran Risa, Agni adalah karyawan baru tapi bisa cepat akrab dengan karyawan yang lain senior-senior nya.

Agni cuek saat melihat wajah Risa yang kurang bersahabat, lagipula ia baru bertemu hari ini.

" Gni.. yakin kamu udah baikan ? " tanya Bu Irna.

" Alhamdulillah Bu.. " jawab Agni.

" Oke deh.. semangat yaa.. " balas Bu Irna.

" Semangat... " ucap Agni dan Meysa di susul oleh tawa mereka berdua.

Dokter Shintia melihat ke keakraban Meysa dan Agni, merasa senang sendiri, ia tersenyum kecil lalu berjalan menghampiri mereka berdua.

Saat Dokter Shintia menghampiri Agni dan Meysa, terdengar suara teriakan dari kamar bersalin.

" Bu bidaannnn... "

Sontak semua yang berada di ruangan berlari menuju ruangan.

" Kenapa Bu, Bu.. saya pipis.. " ucap Ibu hamil itu.

Agni dan Dokter Shintia memeriksa cairan yang keluar dari jalan lahirnya, setelah di periksa menggunakan kertak lakmus ternyata itu adalah air ketuban.

" Bu ini bukan air pipis tapi air ketuban, biasanya tidak lama lagi ibu akan melahirkan " ucap Dokter Shintia.

" Gni.. siapin alat " ucap Bu Irna.

" Siap Bu.. " Agni berjalan menuju penyimpanan alat-alat medis, ia menyiapkan alat-alat yang akan digunakan di trolley agar mudah untuk dibawa.

Agni sedikit teringat dengan pertemuan nya tadi dengan Fahri. Ia tidak berharap untuk kembali bertemu dengan Fahri, menurut Agni dia laki-laki yang sudah membuat nya terbang ke awang-awang merasakan cinta yang mendalam namun ia juga laki-laki yang membuat Agni jatuh tersungkur atas perasaannya sendiri.

Aggrrhhhh.. sial... ! kenapa juga Fahri kerja disini.. aku males banget ketemu lagi sama Fahri, walaupun beda ruangan seenggaknya kita masih bisa ketemu.. cckkkk..

Meysa yang merasa Agni agak lama menyiapkan alat datang menghampiri Agni ke ruang penyimpanan alat-alat medis.

Meysa melihat Agni sedang berdiri melamun.

" Agni... " Meysa menepuk pundak Agni.

" Astagfirullahalazim.. " Agni mengusap dada nya.

" Kenapa ngelamun ? " tanya Meysa heran.

" Nggak kok kak hehehe " Agni mengalihkan pandangannya.

" Jangan banyak ngelamuunnnn.. nanti kesamm..... " Meysa melirik ke arah ruangan yang agak bawah karena disitu ada ruangan yang tidak terpakai lebih tepat nya gudang, dengan pencahayaan yang kurang, membuat bulu kuduk berdiri jika berlama-lama disana.

Agni sontak menarik Trolley dan tangan Meysa menjauh dari ruangan itu.

" Beettttt.... " Agni dan Meysa berlari secara bersamaan.

Setelah berada di depan kamar bersalin, Agni menghentikan langkahnya begitupun Meysa.

" Gni.. tunggu.. tenang .. tenang dulu " Meysa ngos-ngosan

" Atur nafas " ucap Agni pun sama mengatur nafasnya.

Setelah dirasa sudah tenang, Agni dan Meysa langsung masuk ke kamar bersalin, disana Bu Irna sedang memposisikan pasien ibu hamil tadi juga Dokter Shintia yang sudah bersiap dengan sarung tangan steril nya.

💐💐💐

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

oh ternyata ketemu mantan Agni pas kuliah dulu yah,,,

2025-01-28

0

Yani

Yani

Wah Agni banyak yang suka

2023-05-14

2

Yuni Verro

Yuni Verro

banyak sainganmu dokter deva

2023-04-12

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Deva Rayendra ( Revisi )
2 BAB 2 - Agni Kinandari ( Revisi )
3 BAB 3 - Salah Paham
4 BAB 4 - Curi-curi Pandang
5 BAB 5 - Kehujanan
6 BAB 6 - Perhatian
7 BAB 7 - Agni Sakit
8 BAB 8 - Bertemu Masa Lalu
9 BAB 9 - Kena Semprot
10 BAB 10 - Rumah Sakit
11 BAB 11 - Rasa Yang Lain
12 BAB 12 - Dinas Malam
13 BAB 13 - Menyatakan
14 BAB 14 - Ragu
15 BAB 15 - Gagal Kencan
16 BAB - 16 Apa Aku Cemburu
17 BAB - 17 Gengsi
18 BAB - 18 Kecewa
19 BAB - 19 Berdamai
20 BAB 20 - Mengakui
21 BAB 21 - Nasi Goreng Cumi
22 BAB 22 - Fahri Lagi
23 BAB 23 - LDR
24 BAB 24 - Siapakah Wanita Itu
25 BAB 25 - Dia Adikku !
26 BAB 26 - Calon Mama Mertua
27 BAB 27 - Maaf
28 BAB 28 - Perjalanan Menyedihkan
29 BAB 29 - Lelah
30 BAB 30 - Dukungan
31 BAB 31 - Restu
32 BAB 32 - Menemui Deva
33 BAB - 33 Kembali Bertemu Mamer
34 BAB 34 - Pertemuan
35 BAB 35 - Untung Ada Dokter Andre
36 BAB 36 - Persiapan 100 %
37 BAB 37 - Alhamdulillah.. Sah !
38 BAB 38 - Malam Pertama
39 BAB 39 - Pengantin Baru
40 BAB 40 - Rencana Ibu
41 BAB 41- Rumah Mertua
42 BAB 42 - Sup Ayam
43 BAB 43 - Kota Bunga
44 BAB 44 - Bermalam Di Villa
45 BAB 45 - Selamat Pagi Istriku
46 BAB 46 - 3 Bulan
47 BAB 47 - Kembali Bekerja
48 BAB 48 - Agni Khawatir
49 BAB 49 - Deva Protes
50 BAB 50 - Anak Hak Sang Pencipta
51 BAB 51 - Kumpul Keluarga
52 BAB 52 - Deva Sakit
53 BAB 53 - Klinik Kecantikan
54 BAB 54 - Makan siang yang Kesorean
55 BAB 55 - Siapakah Mentari ?
56 BAB 56 - Pertemuan Tidak Terduga
57 BAB 57 - Agni Curiga
58 BAB 58 - Pengakuan Mentari
59 BAB 59 - Prahara
60 BAB 60 - Deva Gusar
61 BAB 61 - Kota Metro
62 BAB 62 - Pak Jefri
63 BAB 63 - Pergi Liburan
64 BAB 64 - Maldives In Story
65 BAB 65 - Kembali ke Kota Bunga
66 BAB 66 - Berita Bahagia
67 BAB 67 - Ruang Perawatan
68 BAB 68 - Deva Aneh
69 BAB 69 - Kembali Ke Rumah
70 BAB 70 - Mangga Muda
71 BAB 71 - Sehat Selalu Anakku
72 BAB 72 - Mood Swing
73 BAB 73 - Masih Ngambek ?
74 BAB 74 - Double Job
75 BAB 75 - Sepertinya Aku Ngidam
76 BAB 76 - Praktek Klinik
77 BAB 77 - Soto Ayam
78 BAB 78 - Siapa Gavin ?
79 BAB 79 - Rencana Mentari
80 BAB 80 - Kepulangan Dhena
81 BAB 81 - Orang Tidak Dikenal
82 BAB 82 - Menyusun Rencana
83 BAB 83 - Makan Siang
84 BAB 84 - Hi My Baby
85 BAB 85 - Agni.. Jangan Ngambek Dong.. !
86 BAB 86 - Aku sayang kamu.. Yang !
87 BAB 87 - Terima Kasih Pak Satpam
88 BAB 88 - Kantor Polisi
89 BAB 89 - Kecurigaan Deva
90 BAB 90 - Temuan Polisi
91 BAB 91 - Obrolan di Ruang Makan
92 BAB 92 - Arisan Mama Nita
93 BAB 93 - Penyamaran Polisi
94 BAB 94 - Kegaduhan
95 BAB 95 - Terungkap
96 BAB 96 - Pengakuan Mentari
97 BAB 97 - Kota Metro I'm Coming
98 BAB 98 - Flashback
99 BAB 99 - Bertemu Sahabat
100 BAB 100 - Andre dan Shintia
101 BAB 101 - Pink or Blue
102 BAB 102 - Kerinduan Dhena
103 BAB 103 - Detik-detik Kelahiran !!
104 BAB 104 - Mau Melahirkan atau Reuni ?
105 BAB 105 - Welcome My Baby.. !
106 BAB 106 - Kebahagiaan
107 BAB 107 - Ulang Tahun
108 Author Menyapa
Episodes

Updated 108 Episodes

1
BAB 1 - Deva Rayendra ( Revisi )
2
BAB 2 - Agni Kinandari ( Revisi )
3
BAB 3 - Salah Paham
4
BAB 4 - Curi-curi Pandang
5
BAB 5 - Kehujanan
6
BAB 6 - Perhatian
7
BAB 7 - Agni Sakit
8
BAB 8 - Bertemu Masa Lalu
9
BAB 9 - Kena Semprot
10
BAB 10 - Rumah Sakit
11
BAB 11 - Rasa Yang Lain
12
BAB 12 - Dinas Malam
13
BAB 13 - Menyatakan
14
BAB 14 - Ragu
15
BAB 15 - Gagal Kencan
16
BAB - 16 Apa Aku Cemburu
17
BAB - 17 Gengsi
18
BAB - 18 Kecewa
19
BAB - 19 Berdamai
20
BAB 20 - Mengakui
21
BAB 21 - Nasi Goreng Cumi
22
BAB 22 - Fahri Lagi
23
BAB 23 - LDR
24
BAB 24 - Siapakah Wanita Itu
25
BAB 25 - Dia Adikku !
26
BAB 26 - Calon Mama Mertua
27
BAB 27 - Maaf
28
BAB 28 - Perjalanan Menyedihkan
29
BAB 29 - Lelah
30
BAB 30 - Dukungan
31
BAB 31 - Restu
32
BAB 32 - Menemui Deva
33
BAB - 33 Kembali Bertemu Mamer
34
BAB 34 - Pertemuan
35
BAB 35 - Untung Ada Dokter Andre
36
BAB 36 - Persiapan 100 %
37
BAB 37 - Alhamdulillah.. Sah !
38
BAB 38 - Malam Pertama
39
BAB 39 - Pengantin Baru
40
BAB 40 - Rencana Ibu
41
BAB 41- Rumah Mertua
42
BAB 42 - Sup Ayam
43
BAB 43 - Kota Bunga
44
BAB 44 - Bermalam Di Villa
45
BAB 45 - Selamat Pagi Istriku
46
BAB 46 - 3 Bulan
47
BAB 47 - Kembali Bekerja
48
BAB 48 - Agni Khawatir
49
BAB 49 - Deva Protes
50
BAB 50 - Anak Hak Sang Pencipta
51
BAB 51 - Kumpul Keluarga
52
BAB 52 - Deva Sakit
53
BAB 53 - Klinik Kecantikan
54
BAB 54 - Makan siang yang Kesorean
55
BAB 55 - Siapakah Mentari ?
56
BAB 56 - Pertemuan Tidak Terduga
57
BAB 57 - Agni Curiga
58
BAB 58 - Pengakuan Mentari
59
BAB 59 - Prahara
60
BAB 60 - Deva Gusar
61
BAB 61 - Kota Metro
62
BAB 62 - Pak Jefri
63
BAB 63 - Pergi Liburan
64
BAB 64 - Maldives In Story
65
BAB 65 - Kembali ke Kota Bunga
66
BAB 66 - Berita Bahagia
67
BAB 67 - Ruang Perawatan
68
BAB 68 - Deva Aneh
69
BAB 69 - Kembali Ke Rumah
70
BAB 70 - Mangga Muda
71
BAB 71 - Sehat Selalu Anakku
72
BAB 72 - Mood Swing
73
BAB 73 - Masih Ngambek ?
74
BAB 74 - Double Job
75
BAB 75 - Sepertinya Aku Ngidam
76
BAB 76 - Praktek Klinik
77
BAB 77 - Soto Ayam
78
BAB 78 - Siapa Gavin ?
79
BAB 79 - Rencana Mentari
80
BAB 80 - Kepulangan Dhena
81
BAB 81 - Orang Tidak Dikenal
82
BAB 82 - Menyusun Rencana
83
BAB 83 - Makan Siang
84
BAB 84 - Hi My Baby
85
BAB 85 - Agni.. Jangan Ngambek Dong.. !
86
BAB 86 - Aku sayang kamu.. Yang !
87
BAB 87 - Terima Kasih Pak Satpam
88
BAB 88 - Kantor Polisi
89
BAB 89 - Kecurigaan Deva
90
BAB 90 - Temuan Polisi
91
BAB 91 - Obrolan di Ruang Makan
92
BAB 92 - Arisan Mama Nita
93
BAB 93 - Penyamaran Polisi
94
BAB 94 - Kegaduhan
95
BAB 95 - Terungkap
96
BAB 96 - Pengakuan Mentari
97
BAB 97 - Kota Metro I'm Coming
98
BAB 98 - Flashback
99
BAB 99 - Bertemu Sahabat
100
BAB 100 - Andre dan Shintia
101
BAB 101 - Pink or Blue
102
BAB 102 - Kerinduan Dhena
103
BAB 103 - Detik-detik Kelahiran !!
104
BAB 104 - Mau Melahirkan atau Reuni ?
105
BAB 105 - Welcome My Baby.. !
106
BAB 106 - Kebahagiaan
107
BAB 107 - Ulang Tahun
108
Author Menyapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!