BAB 2 - Agni Kinandari ( Revisi )

Agni Kinandari, seorang bidan muda yang baru saja bekerja di rumah sakit besar di kota tempat tinggal nya selama satu bulan ini.

" Terima kasih ya Kak.. terima kasih banyak ya Bu atas bimbingannya.. " ucap Agni pamit kepada para Bidan senior di ruangan Nifas.

Selama satu bulan ini Agni berdinas di ruangan Nifas, ruangan pasca melahirkan, namun sesuai perintah dari bagian kepegawaian rumah sakit, ia dipindahkan ke ruangan bersalin agar kemampuan nya dalam membantu persalinan lebih terasah.

" Iya sama-sama, main-main ke ruangan sini yaa Agni " balas salah satu rekan kerja Agni di ruangan.

" Siap.. nanti kalo mau ke kantin pasti lewat sini kan " ucap Agni disusul tawa dari senior-senior yang lain.

Setelah pamit Agni langsung bergegas menuju ruangan bersalin yang berada tidak jauh dari ruang perawatan nifas tadi. Sesampainya di depan pintu ruangan bersalin Ia sekilas membaca tulisan yang terpampang di depan pintu masuk ruangan " Dilarang Masuk, Hanya Petugas " .

" Aku juga petugas kok, boleh masuk ya ? " batin Agni tertawa kecil.

Agni membuka pintu ruangan, membuka sepatu yang ia pakai lalu ia simpan di rak sepatu yang sudah di sediakan, lalu mengganti dengan sandal khusus yang sudah di sediakan juga.

Agni mulai berjalan masuk, terdengar sayup-sayup suara seorang Ibu yang sedang berjuang untuk melahirkan buah hati nya.

" Sepertinya akan ada yang melahirkan " batin Agni.

Ia terus berjalan menuju ruang jaga perawat dan dokter, ada salah satu bidan senior yang ia kenal, karena sebelumnya ia sudah beberapa kali menjemput pasien dari ruangan ini ke ruang perawatan nifas.

" Permisi, selamat pagi Bu " ucap Agni.

" Eh.. Agni ya.. ayo sini, hari ini kamu dinas di ruangan ini kan ? kamu gabung dengan yang lainnya ya, karena di kamar nomor 2 akan ada pasien yang melahirkan " ucap Bu Irna

Bu Irna adalah Bidan senior ia sebagai kepala ruangan di ruangan bersalin ini.

" Iya baik Bu " ucap Agni.

" Hmm.. " Bu Irna hanya mengangguk tersenyum.

Agni bergegas menuju kamar nomor 2, disana sudah ada beberapa bidan yang berdinas pagi itu. Mereka sedang membantu memposisikan Ibu yang akan bersalin.

" Permisi Kak, saya Agni " bisik Agni kepada salah satu bidan yang berada disitu bernama Meysa.

Meysa menoleh ke arah Agni " Oh kamu yang pindah dari ruang nifas ? " tanya nya.

" Iya Kak " balas Agni.

" Oke " susul Meysa singkat.

" Kak aku bantu apa ? " tanya Agni lagi.

" Kamu pake sarung tangan dulu, nanti tolong pegang alat ini, Bayi nya belum mau keluar kita tunggu aja " jawab Meysa.

" Iya Kak " Agni langsung mengikuti perintah Meysa, bagaimana pun Meysa adalah seniornya di ruangan ini, sebagai karyawan baru ia harus banyak-banyak bertanya jangan sampai apa yang ia lakukan salah, karena setiap ruangan memiliki protap masing-masing.

Selang beberapa menit Agni sudah siap dengan sarung tangan steril yang ia pakai, sesekali ia melihat ke arah Ibu yang akan melahirkan.

" Ya Tuhan.. mungkin dimasa depan aku pun akan seperti ibu ini, berjuang untuk melahirkan anak-anak ku " batin Agni.

" Bu.. kalau sudah mulas dan ingin meneran, sudah boleh ya bu.. jika ibu tidak mulas jangan dipaksa untuk meneran " ucap Meysa.

Si Ibu hanya mengangguk dengan keringat yang sudah bercucuran.

" Dokter Deva kesini gak ? apa lahir sama kita aja nih ? " tanya Imel rekan kerja Meysa berbisik.

" Tadi sih lagi sama dokter Ramzie, tapi gak tau sekarang kemana " jawab Meysa.

Deva adalah dokter residen yang sedang mengambil spesialis kebidanan dan kandungan. Ia termasuk residen termuda disini, katanya.

Selang beberapa menit terdengar suara langkah kaki memasuki kamar bersalin nomor 2.

" Gimana ? sudah pembukaan lengkap ? " terdengar suara bariton dari balik pintu.

Meysa, Imel dan Agnu menoleh ke arah sumber suara.

" Sudah dok " jawab Meysa singkat.

" Oke " Dokter Deva langsung memposisikan dirinya, ia melihat ternyata benar pembukaan sudah lengkap dan ibu sudah bersiap dipimpin untuk meneran.

" Tolong bantu saya " ucap dokter Deva kepada Meysa dan Imel, ia menoleh sekilas ke arah Agni lalu ia kembali pada pasien di hadapannya.

Mungkin ia pun masih bingung siapa Agni, karena selama ia bekerja di rumah sakit ini, ia baru kali ini bertemu dengan Dokter Deva.

Agni memperhatikan, Ia melihat Meysa dan Imel sibuk membantu Dokter Deva, tidak mau berdiam diri Agni pun ikut membantu.

" Tolong tempat sampah medis nya dekat kan " bisik Meysa kepada Agni

Agni hanya mengangguk lalu menyimpan tempat sampah medis dekat dengan alat-alat yang akan digunakan oleh Dokter Deva.

Dokter Deva terlihat masih serius membantu persalinan, setelah 30 menit berjibaku akhirnya bayi lahir dengan selamat. Agni segera membantu Meysa membereskan dan merapikan alat-alat yang sudah digunakan, sedangkan Imel membawa bayi ke ruangan untuk di bersihkan sebelum dibawa ke ruang bayi.

Saat Meysa dan Agni sedang merapikan alat-alat medis, Dokter Deva kembali ke ruangan untuk memeriksa keadaan Ibu bayi.

" Tolong pantau ya keadaanya, nanti kabari saya " ucap Dokter Deva membuat Meysa dan Agni sedikit kaget.

" Oh.. iya dok " ucap Meysa.

Dokter Deva berlalu meninggalkan Agni dan Meysa di ruangan.

" Kebiasan dokter Deva suka dateng tiba-tiba, pergi tiba-tiba juga " bisik Meysa kepada Agni.

Agni hanya tersenyum.

" Kak bukannya hari ini jadwal Dokter Ramzie ? " tanya Agni karena sebelumnya ia melihat di bagan daftar tenaga kesehatan yang berjaga di ruangan pagi ini.

" Iya, tapi di poli obgyn lagi penuh katanya, jadi Dokter Deva yang mengantikan " balas Meysa.

" Oh iya Kak "

" Kamu siap-siap ya, kalo dinas di ruangan bersalin kadang gak ada waktu buat santai, tapi tergantung sih, di kamar 3 dan 4 juga ada calon ibu yang mau melahirkan juga, siap-siap aja, nanti setelah ini kamu pantau ya kontraksi nya " ucap Meysa.

" Siap Kak.. mohon bimbingannya ya, aku kan baru bekerja di ruangan ini "

" Oke.. jangan sungkan buat nanya ya " susul Meysa.

" Iya Kak.. "

Setelah rapi dan bersih, Agni diminta untuk membawa peralatan medis yang sudah digunakan untuk di cuci di ruangan khusus, sebelumnya Agni dan Meysa pamit terlebih dahulu kepada Ibu yang melahirkan tadi.

" Bu.. ibu bisa beristirahat dulu, anak ibu sudah dibawa ke ruangan bayi, nanti jika sudah dua jam ibu bisa pindah ke ruangan perawatan dan jika kondisi bayi stabil, ibu bisa rawat gabung bersama bayinya " ucap Meysa.

" Terima kasih Bu Bidan " balas Ibu itu.

" Sama-sama Bu, oya perkenalkan ini Bidan Agni, nanti jika ibu perlu apa-apa bisa pencet bel dan saya atau bidan Agni yang akan kesini, kami tinggal dulu ya Bu " ucap Meysa lagi.

" Iya Bu Bidan terima kasih .. "

Agni dan Meysa keluar ruangan, Agni membawa peralatan medis ke tempat cuci dan steril sedangkan Meysa ia kembali ke ruang perawatan untuk mencatat data pasien disana.

💐💐💐

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

oh dokter Ramzie tuh ada di beberapa judul sosoknya yah,,,

2025-01-28

0

Lilik Juhariah

Lilik Juhariah

ku baca dhena dulu , kyx ada nih crita dr Deva TK cari ahirnya ketemu deh

2024-07-07

1

Rahma Inayah

Rahma Inayah

bgus ceritanya ..si kutub es deva ..yg nnt akn berjodoh dgn agni.
dan akn menjdi bucin

2024-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Deva Rayendra ( Revisi )
2 BAB 2 - Agni Kinandari ( Revisi )
3 BAB 3 - Salah Paham
4 BAB 4 - Curi-curi Pandang
5 BAB 5 - Kehujanan
6 BAB 6 - Perhatian
7 BAB 7 - Agni Sakit
8 BAB 8 - Bertemu Masa Lalu
9 BAB 9 - Kena Semprot
10 BAB 10 - Rumah Sakit
11 BAB 11 - Rasa Yang Lain
12 BAB 12 - Dinas Malam
13 BAB 13 - Menyatakan
14 BAB 14 - Ragu
15 BAB 15 - Gagal Kencan
16 BAB - 16 Apa Aku Cemburu
17 BAB - 17 Gengsi
18 BAB - 18 Kecewa
19 BAB - 19 Berdamai
20 BAB 20 - Mengakui
21 BAB 21 - Nasi Goreng Cumi
22 BAB 22 - Fahri Lagi
23 BAB 23 - LDR
24 BAB 24 - Siapakah Wanita Itu
25 BAB 25 - Dia Adikku !
26 BAB 26 - Calon Mama Mertua
27 BAB 27 - Maaf
28 BAB 28 - Perjalanan Menyedihkan
29 BAB 29 - Lelah
30 BAB 30 - Dukungan
31 BAB 31 - Restu
32 BAB 32 - Menemui Deva
33 BAB - 33 Kembali Bertemu Mamer
34 BAB 34 - Pertemuan
35 BAB 35 - Untung Ada Dokter Andre
36 BAB 36 - Persiapan 100 %
37 BAB 37 - Alhamdulillah.. Sah !
38 BAB 38 - Malam Pertama
39 BAB 39 - Pengantin Baru
40 BAB 40 - Rencana Ibu
41 BAB 41- Rumah Mertua
42 BAB 42 - Sup Ayam
43 BAB 43 - Kota Bunga
44 BAB 44 - Bermalam Di Villa
45 BAB 45 - Selamat Pagi Istriku
46 BAB 46 - 3 Bulan
47 BAB 47 - Kembali Bekerja
48 BAB 48 - Agni Khawatir
49 BAB 49 - Deva Protes
50 BAB 50 - Anak Hak Sang Pencipta
51 BAB 51 - Kumpul Keluarga
52 BAB 52 - Deva Sakit
53 BAB 53 - Klinik Kecantikan
54 BAB 54 - Makan siang yang Kesorean
55 BAB 55 - Siapakah Mentari ?
56 BAB 56 - Pertemuan Tidak Terduga
57 BAB 57 - Agni Curiga
58 BAB 58 - Pengakuan Mentari
59 BAB 59 - Prahara
60 BAB 60 - Deva Gusar
61 BAB 61 - Kota Metro
62 BAB 62 - Pak Jefri
63 BAB 63 - Pergi Liburan
64 BAB 64 - Maldives In Story
65 BAB 65 - Kembali ke Kota Bunga
66 BAB 66 - Berita Bahagia
67 BAB 67 - Ruang Perawatan
68 BAB 68 - Deva Aneh
69 BAB 69 - Kembali Ke Rumah
70 BAB 70 - Mangga Muda
71 BAB 71 - Sehat Selalu Anakku
72 BAB 72 - Mood Swing
73 BAB 73 - Masih Ngambek ?
74 BAB 74 - Double Job
75 BAB 75 - Sepertinya Aku Ngidam
76 BAB 76 - Praktek Klinik
77 BAB 77 - Soto Ayam
78 BAB 78 - Siapa Gavin ?
79 BAB 79 - Rencana Mentari
80 BAB 80 - Kepulangan Dhena
81 BAB 81 - Orang Tidak Dikenal
82 BAB 82 - Menyusun Rencana
83 BAB 83 - Makan Siang
84 BAB 84 - Hi My Baby
85 BAB 85 - Agni.. Jangan Ngambek Dong.. !
86 BAB 86 - Aku sayang kamu.. Yang !
87 BAB 87 - Terima Kasih Pak Satpam
88 BAB 88 - Kantor Polisi
89 BAB 89 - Kecurigaan Deva
90 BAB 90 - Temuan Polisi
91 BAB 91 - Obrolan di Ruang Makan
92 BAB 92 - Arisan Mama Nita
93 BAB 93 - Penyamaran Polisi
94 BAB 94 - Kegaduhan
95 BAB 95 - Terungkap
96 BAB 96 - Pengakuan Mentari
97 BAB 97 - Kota Metro I'm Coming
98 BAB 98 - Flashback
99 BAB 99 - Bertemu Sahabat
100 BAB 100 - Andre dan Shintia
101 BAB 101 - Pink or Blue
102 BAB 102 - Kerinduan Dhena
103 BAB 103 - Detik-detik Kelahiran !!
104 BAB 104 - Mau Melahirkan atau Reuni ?
105 BAB 105 - Welcome My Baby.. !
106 BAB 106 - Kebahagiaan
107 BAB 107 - Ulang Tahun
108 Author Menyapa
Episodes

Updated 108 Episodes

1
BAB 1 - Deva Rayendra ( Revisi )
2
BAB 2 - Agni Kinandari ( Revisi )
3
BAB 3 - Salah Paham
4
BAB 4 - Curi-curi Pandang
5
BAB 5 - Kehujanan
6
BAB 6 - Perhatian
7
BAB 7 - Agni Sakit
8
BAB 8 - Bertemu Masa Lalu
9
BAB 9 - Kena Semprot
10
BAB 10 - Rumah Sakit
11
BAB 11 - Rasa Yang Lain
12
BAB 12 - Dinas Malam
13
BAB 13 - Menyatakan
14
BAB 14 - Ragu
15
BAB 15 - Gagal Kencan
16
BAB - 16 Apa Aku Cemburu
17
BAB - 17 Gengsi
18
BAB - 18 Kecewa
19
BAB - 19 Berdamai
20
BAB 20 - Mengakui
21
BAB 21 - Nasi Goreng Cumi
22
BAB 22 - Fahri Lagi
23
BAB 23 - LDR
24
BAB 24 - Siapakah Wanita Itu
25
BAB 25 - Dia Adikku !
26
BAB 26 - Calon Mama Mertua
27
BAB 27 - Maaf
28
BAB 28 - Perjalanan Menyedihkan
29
BAB 29 - Lelah
30
BAB 30 - Dukungan
31
BAB 31 - Restu
32
BAB 32 - Menemui Deva
33
BAB - 33 Kembali Bertemu Mamer
34
BAB 34 - Pertemuan
35
BAB 35 - Untung Ada Dokter Andre
36
BAB 36 - Persiapan 100 %
37
BAB 37 - Alhamdulillah.. Sah !
38
BAB 38 - Malam Pertama
39
BAB 39 - Pengantin Baru
40
BAB 40 - Rencana Ibu
41
BAB 41- Rumah Mertua
42
BAB 42 - Sup Ayam
43
BAB 43 - Kota Bunga
44
BAB 44 - Bermalam Di Villa
45
BAB 45 - Selamat Pagi Istriku
46
BAB 46 - 3 Bulan
47
BAB 47 - Kembali Bekerja
48
BAB 48 - Agni Khawatir
49
BAB 49 - Deva Protes
50
BAB 50 - Anak Hak Sang Pencipta
51
BAB 51 - Kumpul Keluarga
52
BAB 52 - Deva Sakit
53
BAB 53 - Klinik Kecantikan
54
BAB 54 - Makan siang yang Kesorean
55
BAB 55 - Siapakah Mentari ?
56
BAB 56 - Pertemuan Tidak Terduga
57
BAB 57 - Agni Curiga
58
BAB 58 - Pengakuan Mentari
59
BAB 59 - Prahara
60
BAB 60 - Deva Gusar
61
BAB 61 - Kota Metro
62
BAB 62 - Pak Jefri
63
BAB 63 - Pergi Liburan
64
BAB 64 - Maldives In Story
65
BAB 65 - Kembali ke Kota Bunga
66
BAB 66 - Berita Bahagia
67
BAB 67 - Ruang Perawatan
68
BAB 68 - Deva Aneh
69
BAB 69 - Kembali Ke Rumah
70
BAB 70 - Mangga Muda
71
BAB 71 - Sehat Selalu Anakku
72
BAB 72 - Mood Swing
73
BAB 73 - Masih Ngambek ?
74
BAB 74 - Double Job
75
BAB 75 - Sepertinya Aku Ngidam
76
BAB 76 - Praktek Klinik
77
BAB 77 - Soto Ayam
78
BAB 78 - Siapa Gavin ?
79
BAB 79 - Rencana Mentari
80
BAB 80 - Kepulangan Dhena
81
BAB 81 - Orang Tidak Dikenal
82
BAB 82 - Menyusun Rencana
83
BAB 83 - Makan Siang
84
BAB 84 - Hi My Baby
85
BAB 85 - Agni.. Jangan Ngambek Dong.. !
86
BAB 86 - Aku sayang kamu.. Yang !
87
BAB 87 - Terima Kasih Pak Satpam
88
BAB 88 - Kantor Polisi
89
BAB 89 - Kecurigaan Deva
90
BAB 90 - Temuan Polisi
91
BAB 91 - Obrolan di Ruang Makan
92
BAB 92 - Arisan Mama Nita
93
BAB 93 - Penyamaran Polisi
94
BAB 94 - Kegaduhan
95
BAB 95 - Terungkap
96
BAB 96 - Pengakuan Mentari
97
BAB 97 - Kota Metro I'm Coming
98
BAB 98 - Flashback
99
BAB 99 - Bertemu Sahabat
100
BAB 100 - Andre dan Shintia
101
BAB 101 - Pink or Blue
102
BAB 102 - Kerinduan Dhena
103
BAB 103 - Detik-detik Kelahiran !!
104
BAB 104 - Mau Melahirkan atau Reuni ?
105
BAB 105 - Welcome My Baby.. !
106
BAB 106 - Kebahagiaan
107
BAB 107 - Ulang Tahun
108
Author Menyapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!