Modus baru Rian dengan menjebak wanita malam lewat aplikasi

Akhirnya perlombaan Cerdas Cermat yang menyita waktu Rian sudah selesai.

Dan Ia bisa kembali memburu para Wanita malam.

Rian sudah membeli nomor baru untuk memesan wanita malam di aplikasi dating.

Ini adalah modus baru Rian untuk mendapatkan korban baru.

Malam ini Iya janji ketemuan dengan seorang wanita bernama Fani yang Ia temui di aplikasi tersebut.

Ia sengaja memesan wanita berusia di atas empat puluh tahun.

Dengannya Fani mengaku berusia empat puluh tahun.

Mereka janjian bertemu di depan gang yang jauh dari rumah Rian, dengan Fani Ia mengaku jika masih tinggal bersama orang tua jadi mereka harus masuk bersama ke rumah secara mengendap endap.

Dari kejauhan Fani sudah sampai dan diantar oleh seorang pria.

Rian menunggu sampai laki laki itu pergi dan meninggalkan Fani sendirian.

Setelah laki laki itu pergi, Rian mendekati Fani dengan motornya.

" Fani ya? " Tanya Rian kepada seorang wanita mungkin berusia hampir lima puluh tahun.

Memang banyak rumor yang bilang jika memesan wanita lewat aplikasi biasanya tidak sesuai dengan fotonya.

Dan Fani benar benar tidak sesuai dengan foto dan informasi yang Ia berikan.

Jika laki laki lain akan sebal, berbeda dengan Rian. Jika lebih tua maka lebih bagus.

" Iya Viktor ya? " Tanya Fani dengan nada centil.

" Maaf yaa uda nunggu lama, ayo kita ke rumahku "

Fani naik ke motor Rian, Ia tidak akan menduga bahwa ini adalah saat terakhir Ia akan hidup.

" Kamu masih muda juga ya? saya pikir udah bapak bapak "

" Kecewa ya karena saya masih muda? "

" Eh engga kok, malah rezeki buat saya " Fani tertawa di akhir kalimatnya.

" Tapi kenapa kamu milihnya yang umur empat puluh tahunan? "

" Karena ga suka sama ya muda "

" Wah kamu beda sama laki laki lain yaa, mungkin kamu punya trauma masa lalu ya dengan perempuan muda? Atau kamu nyari sosok ibu kali ya? Ibu kamu masih ada? "

Pertanyaan pertanyaan dari Fani sudah membuat Rian jengah, ternyata Fani cerewet sekali.

Mereka sudah berada di jalan kecil dekat sebuah kebun.

Fani tidak menyadari bahwa Ia sedang berada dalam bahaya.

Rian memberhentikan motornya, mengambil palu dalam tas hitam yang berada di sela kakinya.

" Eh kenapa mogok ya? "

Tanpa menjawab pertanyaan Fani Ia langsung menghantam kepala Fani.

Fani kehilangan keseimbangan dan jatuh dari motor Rian.

Rian menghampiri Fani yang masih bernafas.

" Tolong jangan bunuh saya " Fani berucap lirih.

Tapi Rian tidak mengabulkan ucapan Fani Ia memukul Fani berulang kali.

Sambil memukul kepala Fani dengan batu Ia berucap " Lo berisik banget "

Dan pukulan Rian yang bertubi tubi membuat Fani kehilangan nyawanya.

Ia langsung menyeret Fani masuk kedalam semak semak.

Mengambil barang milik Fani untuk nanti Ia akan leburkan bersama tubuh Fani.

Hanya uang saja yang Ia ambil dari tas kecil tersebut.

Ia membuat lubang yang cukup untuk potongan tubuh Fani.

Selama Ia memotong motong tubuh Fani, Rian masih mengingat dengan jelas bahwa Fani begitu cerewet, bahkan Ia menanyakan tentang pertanyaan pribadi.

Yang Biasanya Ia hanya memotong motong tubuh korbannya dan memasukan ke dalam lubang, tapi karena kesal Rian mencabik cabik tubuh Fani.

Setelah puas melakukannya, Ia memasukan semua potongan tubuh, handphone, tas dan barang Fani lainnya ke dalam lubang.

Ia tuangkan cairan asam dengan hati hati.

Dan cairan asam tersebut menggerogoti tubuh Fani sampai ke tulangnya.

Setelah di rasa selesai Ia membersihkan TKP dan bergegas untuk pulang.

Di perjalanan Ia membeli nomor baru, yang akan di pakainya untuk menjerat korban baru.

Hari ini tepat seminggu dari aksi terakhirnya.Ia memesan wanita malam lagi di aplikasi.

Kali ini mereka ketemuan di daerah lain yang juga jauh dari tempat Rian.

Wanita itu bernama Fero, ia mengaku berusia 45 tahun di aplikasinya.

Mereka janjian untuk ketemuan di depan gang Mawar daerah pademangan.

Dengan alasan yang sama bahwa Rian masih tinggal bersama dengan orang tuanya, jadi mereka berdua akan masuk ke dalam rumah cara mengendap-ngendap.

Itu mengapa semua semua korban Rian mau di ajak ketemuan di depan Gang.

Fero pun datang dengan ojek online tepat di jam yang mereka janjikan.

seperti biasa Rian memantau dari jauh dulu sebelum mendekati Fero.

Setelah dirasa aman, Rian langsung mendekati Fero

" Fero ya ? "

" Iya bener, Albert ya? "

" Iya saya Albert, Ayo kita ke rumah saya "

Rian membawa motornya jauh dari tempat pertemuan dengan Fero.

Karena Fero merasa heran, Ia menanyakan hal itu kepada Ryan.

" Rumah kamu jauh dari sini ya? "

" Kurang lebih 20 menit kok deket"

" Oh Saya pikir kamu tinggal di Gang Mawar"

" Enggak saya sengaja pakai gak mawar karena itu lebih mudah ditemukan daripada rumah saya sebentar lagi kita sampai kok "

Fero yang merasa sudah curiga dengan Rian, Sedang berpikir keras bagaimana caranya untuk turun dari kendaraan ini.

Ditambah lagi jalan yang Rian ambil adalah jalan sepi yang tidak banyak orang itu membuat fero semakin ketakutan.

Ia juga Curiga dengan tas hitam yang dibawa Rian yang ia taruh disela sela kakinya.

Rian sendiri sudah merasa bahwa Fero sudah curiga apa adanya, maka itu ia memacu motornya lebih cepat dari sebelumnya untuk menuju tempat eksekusi.

Karena fero semakin takut, Iya nekat untuk loncat dari motor yang dikemudikan Rian.

Ia jatuh dengan kencang dan menggelinding beberapa meter dari tempat jatuhnya.

Rian yang mengetahui bahwa Fero nekat melompat dari motornya, langsung memutar balik untuk menangkap Fero.

Fero yang terjatuh langsung bangun begitu melihat motor Rian semakin mendekat.

Ia berlari sekuat tenaga sambil berteriak minta tolong.

Tapi sayang motor yang dikemudikan Ryan lebih cepat darinya.

Rian langsung mengambil palu dari dalam tasnya, dan menghantam kepala Fero dengan palu tersebut.

Mendapatkan pukulan seperti itu membuat fero langsung tersungkur dengan darah di kepalanya.

Fero menangis dan meminta ampun kepada Ryan untuk tidak dibunuh.

" Maafkan saya, silahkan ambil barang barang saya tapi jangan membunuh saya " Fero memohon sambil mencoba berlutut.

Namun Rian tidak memperdulikan ucapan Fero dan Ia melayangkan palu ke kepala Fero berkali-kali sampai akhirnya Vero tidak sadarkan diri.

Karena Fero tiba-tiba meloncat dari motornya, dan untuk memindahkan jasad Fero ke tempat eksekusi tidak memungkinkan, maka Rian menyeret Vero ke arah semak-semak di samping bengkel yang minim pencahayaan.

Ia memasukan motornya ke belakang bengkel, mengambil tas dan sepatu Fero yang terjatuh.

Sebelum meneruskan aksinya ia melihat sekeliling dulu, dan setelah dirasa aman dia langsung memotong tubuh Fero menjadi beberapa bagian.

Mengumpulkan semua barang-barang bawaannya kecuali uang untuk dilarutkan dengan cairan asam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!