Rian harus cepat mencari dimana Bagas berada, sebelum polisi yang menemukannya.
Dari mulai kejadian itu, sepulang sekolah Ia mencari keberadaan Bagas.
Sudah tiga hari berlalu Bagas masih belum juga ketemu. Ia seperi menghilang dari muka bumi.
Kontrakannya kosong, bahkan motor kesayangannya masih terparkir di kontrakannya.
Menurut tetangganya, Bagas tidak pernah pulang semenjak kejadian itu.
Ia hanya sempat pulang sebentar mengambil beberapa barang di kontrakan setelah itu pergi dengan terburu buru.
Keadaan di rumah Mami Iren setelah kejadian itu menjadi sangat suram.
Walaupun mereka semua adalah wanita malam, tapi tindakan rudapaksa seperti itu membuat mereka trauma.
Ada beberapa anaknya Mami Iren yang menjadi wanita malam karena merupakan korban rudapaksa ayah kandungnya, kakak kandungnya, paman, kakek maupun tetangganya.
Kejadian rudapaksa kemarin membangkitkan kenangan buruk yang susah payah mereka kubur dalam dalam.
Beberapa dari mereka memutuskan untuk pulang ke kampungnya masih masing dan ada beberapa juga yang mau mencoba mencari pekerjaan lain.
Sekarang hanya ada delapan orang di rumah Mami Iren.
Mereka tidak bisa pulang ke kampungnya karena keluarga yang merudapaksa mereka berada di kampungnya.
Mereka tidak ada tempat lain selain rumah Mami Iren.
Jadilah mereka memilih untuk tetap bertahan walau ketakutan akan kelompok itu datang kembali menghantui mereka.
Delapan orang ini saling menguatkan satu sama lain, menjaga agar tidak ada yang stress karena kejadian ini.
Mereka bahu membahu membereskan rumah Mama Iren yang berantakan dan banyak furniture yang rusak akibat kejadian hari itu.
Walaupun mereka masih kesulitan dan bingung bagaimana caranya menyambung hidup ke depannya.
Rumah prostitusi lain yang berada di gank ini tidak berani menerima mereka karena takut kawanan debt collector itu datang kembali dan membuat kerusuhan.
Para tamu pun tidak berani untuk ke rumah Mami Iren lagi, mereka punya ketakutan yang sama yaitu takut orang orang itu datang kembali.
Jadilah mereka berdelapan kebingungan bagaimana menyambung hidup kedepannya.
Mereka sudah bekerja menjadi wanita malam belasan tahun dan tidak memiliki keterampilan apapun di tambah lagi usia mereka juga sudah tua.
Mereka mencoba mencari pekerjaan di dekat dekat daerah mereka tapi tidak ada yang menerima mereka karena tau darimana mereka berasal.
Akhirnya mereka mendapatkan informasi bahwa ada sebuah warung kopi remang remang di pinggir jala yang menjajakan wanita malam untuk para lelaki hidung belang yang memiliki budget sedikit.
Rata rata wanita di sana berusia empat puluh tahun keatas, karena sudah berumur maka itu mereka memasang tarif yang rendah untuk jasanya.
Bekerjalah empat orang alumni rumah Mami Iren termasuk sundari.
Sundari bekerja dari mulai jam sembilan malam sampai jam tiga atau empat pagi.
Pelanggannya adalah para supir kendaraan berat yang melintas di kawasan tersebut.
Suka tidak suka itulah kondisi Sundari sekarang.
Ia harus bermain di pinggir jalan raya dalam gubuk gubukan samping warung remang remang tersebut.
Tidak ada lagi kasur empuk, sekarang tempat kerjanya hanya beralaskan kayu dan kasur tipis.
Habis sudah masa kejayaan Sundari sebagi wanita malam.
Disisi lain, Rian masih mencari keberadaan Bagas.
Walaupun sudah mencari kemana mana tapi tetap tidak ketemu namun Ia tidak patah semangat.
Karena Bagas suka berjudi, Rian mulai mencari tempat judi di sekitaran rumah kontrakan Bagas.
Mulai dari tempat judi besar sampai tempat judi rumahan.
Dan ketemulah Bagas di sebuah tempat judi rumahan sedang asik bermain judi.
Rian menunggu sampai Bagas selesai berjudi.
Malam itu Bagas kalah dalam permainan judinya. Ia berjalan pulang ke kontrakan barunya dengan bersungut sungut.
Rian mengikutinya dengan sabar sampai tiba di kontrakan Bagas.
Bagas mengontrak sebuah kontrakan petak yang kumuh.
Letak kontrakan itu di samping tempat sampah, Rian bahkan bisa mencium bau tidak sedap dari tempat sampah itu.
Kehidupan Bagas pasca kejadian itu begitu menyedihkan.
Dari kontrakan yang besar sekarang Bagas hanya mampu menyewa kontrakan di tempat kumuh.
Rian tidak akan membunuhnya hari ini, Ia akan mengikuti aktivitas Bagas setiap harinya sebelum mantap membunuhnya.
Bagas selalu bermain judi di tempat itu dari mulai jam sepuluh malam sampai jam dua pagi.
Setelah itu Ia akan pulang ke kontrakannya.
Bagas akan melewati belakang pabrik kaca yang sepi dan itu menjadi kesempatan Rian untuk menghabisi Bagas.
Ia sudah menyiapkan cairan asam super yang merupakan gabungan asam fluorida dengan antimon pentafluorida di dalam tasnya.
Cairan tersebut bisa menghancurkan daging bahkan tulang manusia untuk menghilangkan jejak tubuh bagas.
Selain itu Rian sudah membawa golok dan martil untuk eksekusinya.
Ketika melewati pabrik kaca, Rian melepaskan tasnya, mengambil martil dan berlari kencang kearah Bagas.
Serangan mendadak itu membuat Bagas tersungkur tanpa sempat menghindar.
Rian kembali mengayunkan martilnya berkali kali sampai kepala Bagas hancur.
Setelah Bagas sudah tidak bergerak, Rian menyeretnya ke arah semak semak.
Ia memotong tubuh Bagas menjadi beberapa bagian setelah itu menggali lubang untuk melarutkan potongan tubuh bagas dengan cairan yang Ia bawa.
Perlu dua jam sampai akhirnya tidak ada bagian tubuh bagas yang tersisa.
Rian langsung mengganti bajunya yang penuh darah, membersihkan TKP dan memastikan tidak ada jejak yang tertinggal.
Menutup kembali lubang yang Ia buat dan kembali ke rumah Mami Iren.
Rian merasakan kembali euforia setelah membunuh.
Bertahun tahun Ia sudah tidak membunuh, dan hari ini Ia membunuh kembali.
Tubuhnya seperti berada di awang awang, seperti ada banyak kupu kupu yang keluar dari badannya.
Langkahnya terasa sangat ringan dan efek setelahnya Ia akan tertidur nyenyak sekali.
Sesampainya di rumah Mami Iren Ia langsung merendam bajunya yang penuh darah, mencucinya dan membersihkan alat alat yang Ia pakai membunuh.
Karena suah banyak yang tidak tinggal di rumah Mami Iren, sekarang Rian sudah tidur sendiri, di bekas kasur Tante Imas.
Tidak ada yang mengetahui apa yang sudah Ia perbuat.
Semuanya tetap berjalan normal, walaupun satu manusia bernama Bagas sudah mati dan larut bersama cairan asam.
Rian sudah merencanakan pembunuhan ini sejak lama.
Setelah lulus SMP, Rian sengaja meneruskan pendidikannya ke SMA Analis Kimia.
Ia ingin mempelajari lebih jauh tentang cairan kimia guna mendukung dalam aksi pembunuhannya.
Kejadian hari ini menjadi pemicu Rian untuk memulai kembali perburuannya.
Mulai hari ini, Rian akan membunuh para wanita malam yang masih bekerja di usia senja.
Hal ini dikarenakan Ia sangat membenci sosok Ibunya.
Yang sudah tua tapi masih menjadi wanita malam.
Rian seperti merasa punya tugas untuk membersihkan mereka semua dari dunia ini.
Ia akan mulai berburu esok malam.
Hari ini Ia hanya akan tertidur nyenyak sebagai bentuk euforia keberhasilannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments