Sundari sudah tahu jika Rian seorang psikopat

Setelah tubuh Tante Bella berhenti menggelepar.

Rian mengintip keluar dan di rasa aman, Ia memasukan sepatunya ke dalam.

Ia mulai melakukan pembersihan dengan Menggotong tubuh Tante Bella ke dalam kamar mandi.

Rian memotong tubuh Tante Bella dengan gergaji besi, membagi tubuhnya menjadi beberapa bagian agar mudah untuk di larutkan.

Ia mengerjakan semuanya dengan sabar dan tanpa suara.

Setelah sudah terpotong menjadi beberapa bagian, Rian melarutkan tubuh Tante Bella dengan cairan asam yang Ia bawa.

Menunggu semuanya habis tidak bersisa dan membersikan kamar mandi dengan menyikat semua lantai dan dinding kamar mandi degan cairan pembersih.

Sebelum meninggalkan lokasi, Rian melihat secangkir kopi yang di buatkan oleh Tante Bella tadi.

Ia sengaja tidak menghancurkannya, dan membiarkan semuanya di tempat semula.

Rian melihat keluar jendela, dan setelah aman Ia langsung keluar dari kamar Tante Bella untuk pulang.

Tidak lupa Ia membawa kembali tas yang berisi obat herbal dari Ibunya untuk di bawa pulang.

Sesampainya di rumah Rian langsung menghampiri kamar Ibunya.

" Aku ga ketemu alamatnya "

Rian meletakan bungkusan itu di meja Ibunya.

" Alamat jelas gitu kok bisa bisanya ga ketemu, heran banget "

Rian tidak mendengarkan ucapan Ibunya, Ia langsung mengarah ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan setelah itu tidur dengan nyenyak.

Empat hari sudah Tante Bella tidak masuk kerja.

Nomor telponnya tidak bisa di hubungi. Tentu saja karena Rian menghancurkan handphone Tante Bella bersama dengan tubuhnya.

Akhirnya perwakilan dari tempatnya bekerja mengirimkan orang untuk mengunjungi Tante Bella.

Mereka khawatir terjadi sesuatu dengan Tante Bella, karena terakhir kondisinya sedang sakit.

Berangkatlah Rian, Sundari dan dua orang lainnya ke tempat Tante Bella.

Sesampainya di kontrakan Tante Bella, ternyata pintu kamar kontrakannya tidak di kunci.

Mereka berempat masuk ke dalam kamar. Ac di kamar Tante Bella masih menyala tapi tidak ada orang di dalam.

Menurut tetangganya sudah seminggu ini tidak melihat Tante Bella.

" Kemana Si Bella, aneh banget semuanya di tinggal nyala begini " Ucap Tante Umi

" Apa pulang kampung ya ? " Tanya Parto yang sedang memegang cangkir berisi kopi yang dibuatkan tante Bella untuknya.

" Ga mungkin, karena dia lagi kabur kan dari kejaran rentenir di kampungnya " Ujar Sundari sambil melihat sekeliling.

Rian hanya diam dan memperhatikan semuanya.

Ia senang karena TKP di masuki ketiga orang ini, dan sidik jari mereka menempel di beberapa barang yang mereka sentuh, termasuk cangkir kopi.

" Kopinya aja masih penuh, belum di minum sama sekali " Parto mengembalikan lagi cangkir tersebut keatas karpet.

" Apa lapor polisi aja? " Ucap Tante Umi yang masih sibuk membuka buka lemari.

" Aduh repot kalo urusan sama polisi mah, nanti malah kita yang akan di tanya tanya oleh Polisi "

Rian hanya mengecek bagian kamar mandi, di lantai kamar mandi masih ada noda putih.

Kemungkinan karena cairan asam yang masih tertinggal.

" Harusnya aku membersihkannya lebih bersih " Rutuk Rian dalam hati.

" Mau kita tunggu dulu apa gimana? Kali si Bella lagi keluar aja gitu "

" Ga mungkin deh, tetangganya aja bilang udah seminggu mereka ga ngeliat Bella "

Akhirnya mereka berempat pulang dari kontrakan Tante Bella.

" Kamu kemarin pas Saya suruh ke rumah Bella bener ga ketemu rumahnya? " Sundari akhirnya berani bertanya kepada anaknya.

" Iya " Rian hanya menjawab singkat.

Sebagai seorang Ibu, Sundari bukannya tidak tau apa yang di perbuat anaknya selama ini.

Beberapa kali Ia melihat anaknya pulang larut malam bahkan hampir pagi dengan membawa sebuah tas berwarna hitam.

Penasaran, dibukanya tas hitam itu ternyata berisi beberapa senjata tajam, dua dirigen, jas hujan, sarung tangan dan beberapa cairan dalam botol yang Sundari tidak tau itu apa.

Bahkan jauh sebelumnya, dari Rian kecil Sundari sudah tau ada yang tidak beres dengan anaknya.

Beberapa kali Ia melihat anaknya menyiksa dan membunuh binantang dengan muka yang datar atau kadang tertawa.

Bayangkan seorang anak kecil sudah bisa melakukan hal seperti itu dengan wajah tidak bersalah, bahkan jika diingat sampai sekarang hal itu masih membuatnya bergidik.

Bukan hanya itu suatu hari ada seorang Ibu yang membawa anak perempuannya mendatangi Sundari yang sedang berbelanja sayur.

Ia bercerita bahwa anaknya membunuh seekor burung dengan batu bata, hal itu membuat anak perempuan itu lari ketakutan.

Belum lagi dari kecil anaknya senang mencari hal hal berbau kekerasan di internet.

Ia menemukan riwayat pencarian di handphonenya seperti bagaimana membunuh orang dengan rasa sakit, bagaimana cara menghilangkan tubuh manusia dan lain sebagainya.

Sat itu bahkan usianya belum genap sepuluh tahun.

Dan saat SD ada beberapa anak di sekolah Rian yang meninggal secara mengenaskan.

Ada yang meninggal karena keracunan, tapi sampai sekarang pelakunya belum jug di ketemukan.

Sundari pernah memeriksa diary yang selalu di tulis Rian, di dalamnya tertulis nama orang orang yang meninggal itu.

Di dalam diary Ryan, mereka ternyata merundung Rian di sekolah.

Walaupun tidak ada tulisan saat pembunuhan, tapi ada dua nama dalam diary Ryan menimbulkan kecurigaan di benak Sundari.

Di tambah lagi kematian beberapa orang di sekitar mereka yang terasa janggal.

Seperti kematian pacarnya Alex dan Bagas yang tidak ketemu jasadnya sampai sekarang.

Sundari bahkan sampai menelepon adiknya Bagas yang ada di kampung dan menurut keterangannya, Bagas tidak pernah pulang ke rumah.

Dan Bella bukan orang pertama yang hilang dari tempat kerjanya.

Sebelumnya ada Ami yang tidak ada kabarnya hingga saat ini.

Terakhir kali Ami izin pulang cepat dari tempat kerja karena sakit.

Kejadiannya sama, mereka seperti hilang di telan bumi.

Perlakuan Sundari yang tampak acuh dan kasar selama ini dikarenakan Ia takut dengan anaknya.

Jadi Sundari sengaja bersikap kasar, arogan dan cuek agar Rian tidak mendekatinya.

Dan sejauh ini cara Sundari sangat efektif, anaknya tidak pernah mendekati Sundari.

Tapi tetap saja tinggal bersama psikopat walaupun anaknya sendiri, membuat Sundari hidup dalam ketakutan.

Beberapa kali Ia terbangun pada malam hari karena merasa ada anaknya yang sedang berdiri memandang wajahnya dengan penuh rasa marah dan ingin membunuhnya.

Berkali kali Sundari mau meninggalkan anaknya seorang diri, tapi dia masih tidak tega karena mau bagaimanapun Rian adalah anaknya.

Dan hilangnya Bella hari ini membuat Sundari curiga dengan anaknya sendiri.

Karena Bella tidak bisa di hubungi setelah Ia meminta Rian mengirimkan obat herbal kepada Bella.

Walaupun Rian mengaku tidak dapat menemukan rumahnya, tapi Sundari tidak percaya.

Ia tau bahwa Rian adalah anak yang pintar dan cerdas.

Nilai akademik Rian di sekolah sangat baik bahkan anaknya selalu menjadi juara kelas, jadi tidak mungkin jika Ia tidak bisa menemukan alamat yang sundari tulis.

Sundari semakin yakin setelah melihat gerak gerik Rian pada saat di TKP tadi.

Ia langsung mengecek kamar mandi, dan mukanya berubah kesal setelah melihat kamar mandi Bella.

Dari saat itu Sundari yakin bahwa anaknya telah membunuh Bella, temannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!