Bantuan kematian Alex

Bangun dari tidurnya Sundari langsung mencari handphone miliknya.

Ia mengecek apakah ada pesan dari Alex, dan ternyata tidak ada sama sekali.

Rencananya nanti malam sehabis pulang kerja Ia akan mendatangi rumah kontrakan Alex.

Kurang ajar sekali dia tidak menghubungi aku sama sekali setelah semua yang dia lakukan, rutuk Sundari dalam hati.

Malam itu Sundari bekerja seperti biasanya, melayani beberapa tamu hidung belang.

Ia bahkan tidak sadar bahwa anaknya tidak ada seharian.

Tidur panjang setelah membunuh seperti sudah menjadi ritual untuk Rian.

Dikala Ibunya sedang sibuk bekerja, Rian sedang tidur nyenyak yang sangat dalam dan damai dibawah kolong tempat tidur.

Sundari tidak pernah tau jika tenyata kolong tempat tidur adalah tempat persembunyian Rian selama ini.

Rumah Mami Iren hari ini ramai sekali, itu membuat Sundari tidak bisa cepat mengunjungi kekasihnya.

Jam sudah menunjukan pukul empat pagi. Walaupun sangat lelah tapi Sundari nekat mengunjungi kontrakan kekasihnya.

Sesampainya di sana, Sundari langsung membuka handle pintu yang ternyata tidak di kunci.

" Alex " Sundari masuk kedalam kamar dan meraba raba tembok mencari letak sakelar lampu.

Setelah Sundari menemukan sakelar lampu Ia langsung menyalakan lampunya.

Dan betapa terkejutnya Sundari melihat Alex terbaring di lantai dengan mata yang melotot.

" Aaaaaaaaaaa " Sundari berteriak sambil keluar dari rumah kontrakan Alex.

Sundari berlari keluar meminta bantuan dari warga sekitar.

Orang orang yang mau berangkat ke mesjid melihat Sundari yang minta tolong dan menghampirinya.

" Kenapa neng? "

" Tolong Pak a..ada yang mati "

Ada beberapa langsung menelepon polisi begitu melihat mayat Alex.

Sampai polisi datang Sundari masih menangis meratapi kematian Alex.

Sundari di mintai keterangan oleh pihak kepolisian kronologi Ia menemukan mayat Alex.

Ia menceritakan semuanya bagaimana Ia menemukan Mayat Alex.

Kamar Alex sudah di pasang police line dan sedang di lakukan penyelidikan.

Sekitar jam sepuluh Sundari sudah selesai memberikan keterangan kepada Polisi.

Selama perjalanan pulang ke rumah Ia hanya diam dan tidak menyangka Alex telah meninggal dunia.

Sesampainya di Rumah Mami Iren Ia menumpahkan semuanya, Ia menangis tersedu sedu sendirian.

Rian sendiri saat ini sedang di sekolah dan menjalankan rutinitas seperti biasanya.

Tidak asa penyesalan atau ketakutan karena habis membunuh orang dewasa.

Ia merasa sudah sangat hati hati dalam melakukan pembunuhannya, sehingga tidak takut pihak berwajib akan menemukan jejaknya.

Dari hasil autopsi, pihak berwajib sudah mengetahui bahwa kematian Alex di karenakan racun.

Tapi dari TKP tidak di temukan makanan atau minuman yang terdeteksi ada racun.

Pihak berwajib juga meminta keterangan dari warga setempat.

Tapi sayangnya tidak ada warga yang melihat kejanggalan terjadi di kamar kontrakan itu.

Alex di ketahui warga adalah seorang pengangguran dan seorang pemabuk.

Dan jika mabuk Alex suka membuat keributan dengan menendang nendang pintu, tembok atau membanting apapun.

Ia juga tidak memiliki banyak teman, yang tetangganya tau Sundari lah satu satunya orang yang selama ini bersama Alex.

Para tetangga juga memberikan kesaksian jika mereka sering acap kali bertengkar.

Dalam sebulan pertengkaran bisa terjadi berkali kali.

Tetangga kontrakan di buat terganggu dengan pertengkaran mereka, karena setiap bertengkar Alex selalu memukuli Sundari.

Berbekal dari data itu, pihak berwajib mengunjungi rumah Sundari.

Polisi tiba di rumah dua lantai dengan banyak lampu kelap kelip.

Rumah ini berada di gank daerah prostitusi dan rumah Sundari adalah salah satu rumah yang menjajakan wanita malam.

Penyelidikan di pimpin oleh Bapak Asep. Ia datang bersama satu rekannya yang akan menanyai Sundari lebih lanjut.

Rumah sundari berwarna pink cerah dengan banyak lampu di luarnya, pokoknya heboh sekali.

Pak Asep mengetuk pintu rumah tersebut tetapi tidak ada yang menjawab.

Sampai akhirnya Ia coba buka dan ternyata pintunya tidak di kunci.

Mereka berdua langsung masuk ke dalam rumah.

" Permisi " Ucap Bapak Agus.

Tidak ada yang keluar juga, Ia mengencangkan suaranya dan kembali bilang " Permisiiiii "

" Iya iya sebentar " Terdengar jawaban dari dalam dari seorang wanita.

Tidak beberapa lama turun seorang wanita berusia lima puluh tahun yang tidak lain adalah Tante Iren.

" Maaf Pak ada apa ya? " Mami Iren terlihat ketakutan melihat kedatangan pihak berwajib.

Untuk orang yang menjalankan bisnis prostitusi, melihat pihak berwajib walau hanya berpapasan akan membuat ketakutan.

" Benar disini rumah saudari Sundari? " Tanya Pak Agus.

" Betul Pak, Sundari adalah anak angkat saya ada apa ya? " Mami Iren terkejut pihak berwajib mencari Sundari.

" Boleh kami bertemu, ada beberapa hal yang ingin kami tanyakan "

" Boleh Pak, saya panggilkan dulu " Mami Iren menuju kamar Sundari.

Tanpa mengetuk Ia langsung masuk kedalam kamar Sundari.

" Ri Ri " Ia menepuk nepuk badan Sundari.

Sundari terbangun dengan matanya yang berat.

" Kenapa Mi? "

" Di bawah ada pihak berwajib mencari kamu, ada apa ya? "

Sundari langsung melek mendengar ucapan Mami Iren.

" Ga tau Mam, coba aku temui dulu "

Ia langsung bangun dan mencuci wajahnya..setelah itu Ia pergi menemui pihak berwajib yang sudah menunggunya.

" Ada apa ya Pak? " Tanya Sundari.

" Saya Bapak agus yang menangani kasus kematian Alex. Saya minta waktunya sebentar untuk meminta keterangan dari saudari "

" Boleh Pak silahkan duduk "

" Sebelumnya aoa benar saudari memiliki hubungan khusus dengan korban? "

" Betul, Dia pacar saya Pak "

" Kapan terakhir kali Anda bertemu dengan korban? "

" Hari rabu siang, sekitar jam satu atau dua siang Pak "

" Terakhir kali bertemu dengan korban bagaimana kondisinya "

" Masih hidup Pak "

" Setelah berpisah dengan korban kegiatan apa yang Saudari lakukan "

" Saya langsung pulang kesini, tidur dan kerja setelah pulang kerja saya langsung berangkat menuju rumah pacar saya dan menemukannya sudah meninggal dunia "

" Apa ada saksi yang melihat saudari selama ada di rumah? "

" Kalau siang semua orang sedang tidur Pak, jadi tidak ada yang melihat saya. Kalo pada saat bekerja semua orang di rumah ini pasti melihat saya "

" Begitu ya, apa disini ada CCTV ? "

" Ada Pak "

" Boleh saya lihat? "

" Ada di atas Pak silahkan "

Karena Sundari tidak bisa mengecek CCTV maka ia minta tolong dengan Mami Iren.

Mami Iren membuka CCTV di tanggal yang Sundari infokan.

Di sana terlihat jelas jam berapa Sundari masuk kedalam rumah dan keluar dari rumah Mami Iren.

Melihat bukti bukti yang ada, pada saat jam kematian Alex, Sundari berada di rumah Mami Iren.

Dengan bukti tersebut Sundari terbebas dari tuduhan pembunuhan Alex.

Walaupun di dalam kamar Alex banyak rambut dan sidik jari Sundari, tapi bukti CCTV adalah bukti kuat bahwa Sundari tidak ada di TKP pada saat pembunuhan.

Semua rambut dan sidik jari kemungkinan karena Sundari tinggal bersama Alex selama menjadi pacarnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!