Chapter 11 : Rencana Sebelum Penyerangan

"Displacement." Tubuh Ryuuji perlahan berubah menjadi partikel berwarna biru dan menghilang.

Pandangan Ryuuji yang tadinya berupa pepohonan hitam yang sudah gosong akibat terbakar, berubah menjadi rumah yang ia tinggali.

Ia menggunakan [Pemindahan] untuk memindahkan semua demihuman yang ikut dengannya termasuk dirinya untuk kembali ke rumahnya.

Itu dikarenakan berbahaya jika mereka terus berada di situ, sebab seorang Jenderal yang bernama Bermoth memerintahkan seluruh pasukannya untuk memburu semua orang termasuk demihuman yang berada di dalam hutan.

Karena menurut Ryuuji terlalu lama jika mereka berjalan kaki sampai ke rumahnya, dia memutuskan untuk menggunakan pemindahan agar menjadi cepat.

Namun Ryuuji masih belum menjelaskannya kepada para demihuman yang ikut dengannya, sehingga mereka belum mengerti alasan kenapa Ryuuji begitu terburu-buru untuk pergi.

Dan itu membuat para demihuman yang ikut dengannya menjadi bingung dengan situasinya.

"Master, bisakah kamu beritahu kami tentang apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya salah satu demihuman.

Ryuuji mengarahkan pandangannya ke arah demihuman yang bertanya padanya dan mengangguk, lalu setelah itu dia mengarahkan pandangannya ke semua demihuman yang berada di sekitar rumahnya.

"Semuanya, bisakah aku meminta perhatian kalian sebentar?" Ucap Ryuuji.

Para demihuman yang tersebar disekitar rumahnya perlahan berkumpul untuk mendengarkan Ryuuji yang hendak mengatakan sesuatu.

Ryuuji yang melihat para demihunan sudah berkumpul di sekitarnya, langsung menonaktifkan penguatan yang ia gunakan dulu sebelum mulai berbicara kepada mereka.

"Undo."

[Menonaktifkan kemampuan yang aktif... ]

[Kemampuan yang aktif : Penguatan]

[Memulai proses penonaktifan penguatan]

[10%.... 30%.....40%]

[Penonaktifan kemampuan berhasil dilakukan]

Pendengaran Ryuuji yang tadinya tajam mulai kembali menjadi semula.

Ryuuji langsung melanjutkannya dengan mulai berbicara kepada para demihuman.

"Semuanya, ketika aku dan teman-teman kalian tadi pergi menyelidiki kebakaran yang terjadi di hutan, kami berhasil sampai di lokasi kebakaran tersebut dan memadamkannya. Namun satu hal yang disayangkan adalah, dalangnya merupakan manusia."

Para demihuman yang mendengar perkataan Ryuuji perlahan memasang ekspresi takut dan negatif yang membuat suasana di sekitar menjadi suram.

Itu karena mereka pernah mengalami betapa kejam dan buruknya perlakuan yang mereka terima dari manusia, sehingga membuat mereka menjadi trauma.

Namun Ryuuji yang mengetahui itu tetap berniat untuk melanjutkan perkataannya.

"Ketika aku bersembunyi dan mendengar percakapan mereka dari jauh, aku mendengar sesuatu tentang perluasan wilayah yang sedang mereka lakukan, dan bukan sampai di situ saja."

"Mereka yang kesal karena rencana mereka gagal karena ku, berniat untuk menangkapku dan membunuh semua orang yang ada di hutan ini termasuk para demihuman."

"K-kejamnya.."

"Manusia brengsek itu!!"

Demihuman yang mendengar perkataan Ryuuji mulai melontarkan berbagai ocehan berupa kutukan dan hinaan kepada para manusia yang berniat memburu mereka.

Ryuuji hanya bisa membiarkan itu karena memang itulah yang sebenarnya terjadi.

"Jarak dari perkemahan mereka dari sini adalah 11km, itu artinya tidak akan lama lagi hingga mereka sampai di sini. Oleh karena itu, aku ingin memberitahu kalian bahwa aku berniat untuk melawan mereka sendiri."

"?! Master! apa yang anda-"

"Aku tau bahwa ini mungkin terdengar seperti bunuh diri, namun percayalah, dengan kekuatan yang diberikan Dewa, itu sudah cukup untuk melawan mereka. Oleh karena itu aku meminta kalian untuk tetap diam di sini dan tidak berkeliaran ke mana-mana selama aku melawan mereka. mengerti?"

Para demihuman saling menatap satu sama lain mendengar perkataan Ryuuji.

Lalu salah satu dari mereka bertanya kepada Ryuuji.

"Master! bolehkah kami tau alasannya kenapa anda berniat untuk melawan mereka sendiri?" Tanya salah satu demihuman.

Ryuuji yang mendengar itu langsung menjawab pertanyaanya

"itu sederhana, karena aku melihat kemampuan kalian masih belum cukup kuat untuk melawan mereka."

Para demihuman yang mendengarnya sedikit merasa tidak terima dengan perkataan Ryuuji.

"?! Tetapi master-"

"Kalian juga belum lepas dari trauma yang kalian terima dari mereka bukan?"

"S-soal itu.."

"Karena itu jangan memaksakan diri kalian, latih diri kalian dulu sebelum melawan mereka, sebab kali ini mereka adalah prajurit yang terlatih."

"...."

Para demihuman sontak terdiam mendengar perkataan Ryuuji, karena mereka juga sadar bahwa mereka sebenarnya masih belum pulih dengan trauma yang diberikan kepada mereka.

Dan itu membuat mereka merasa kesal pada diri mereka sendiri, karena mereka tidak bisa lepas dari trauma itu dan menjadi beban untuk master mereka.

Namun Ryuuji yang melihat para demihuman disekitarnya memasang ekspresi murung, menghela napas sedikit dan tersenyum kecil sebelum berkata pada mereka.

"Karena itu, aku meminta kalian untuk menjaga rumahku dan tempat ini selama aku pergi, apakah kalian bisa?" Ucap Ryuuji dengan halus.

Para demihuman yang tadinya memasang ekspresi suram, kembali mengangkat wajah mereka dan tersenyum menghadap ke arah Master mereka.

"Itu benar! andalkanlah kami Master!"

"Kita akan menjaga tempat ini dengan nyawa kami selama Master pergi!"

"Jangan khawatir dengan kami dan pergi hajar mereka Master!"

Seruan dan semangat para demihuman kembali memenuhi lapangan.

Ryuuji yang melihat itu secara tidak sadar tersenyum karena terbawa suasana.

"Kalau begitu, aku akan mulai pergi ketika waktu sudah menunjukkan malam hari. Dan ketika itu aku akan mengandalkan kalian untuk menjaga tempat ini."

"Tentu saja tuan, kami pasti akan menjaga tempat ini dengan aman sampai anda kembali. UNTUK MASTER KITA!"

"UNTUK MASTER KITA!!" Ucap para demihuman secara serentak.

Para demihuman terus berseru dan berteriak semangat untuk diri mereka sendiri karena telah diandalkan oleh master mereka.

Dan Ryuuji yang melihat itu perlahan membubarkan para demihuman yang berkumpul dan pergi ke rumahnya untuk menyusun rencana.

"Tangan Dewa, sepertinya kali ini aku akan banyak menggunakanmu." Ucap Ryuuji sambil melihat ke arah kedua tangannya.

...----------------...

Setelah sampai di dalam rumahnya, Ryuuji memanggil Axel untuk segera membantunya dalam menyusun rencana.

"Axel."

[Ya Master?]

"Bisakah kamu beritahu aku mengenai semua kemampuan Tangan Dewa yang berkaitan dengan kekuatan?"

[Apakah Master ingin meningkatkan kekuatan master dengan kemampuan Tangan Dewa?]

"Ya, aku ingin melakukan itu."

[Saya bisa memberitahu semuanya, namun itu akan memakan waktu yang cukup lama. Jika dilihat dari kondisi Master sekarang, maka saya bisa menyimpulkan bahwa cara terefektif yang bisa Master ambil adalah dengan melakukan penyerapan]

"Penyerapan...apakah kamu bisa memberitahuku tentang kemampuan itu?"

[Tentu saja, penyerapan adalah salah satu kemampuan dari Tangan Dewa yang digunakan untuk menyerap kekuatan orang lain menjadi kekuatan kita, dan itu efektif dalam meningkatkan kekuatan dan statistik.]

"Jadi artinya aku bisa menyerap kekuatan orang lain dan menjadikannya milikku dengan kemampuan itu?"

[Ya, itu betul. Dan cara melakukannya sangatlah mudah, Master hanya perlu menyentuh tubuh orang yang ingin dilakukan penyerapan dan berkata absorb untuk memulai proses penyerapannya]

[Perlu diingat bahwa semakin besar kekuatan yang diserap, maka semakin lama waktu yang diperlukan. Dan itu tidaklah membutuhkan stamina sama sekali]

"Begitu ya, maka itu benar-benar akan efektif bukan? aku mengerti. Namun sebelumnya kamu juga pernah mengatakan tentang kemampuan yang bernama peniruan bukan? kamu bilang itu dapat meniru teknik bertarung orang lain."

[Ya itu benar, seperti namanya, peniruan adalah kemampuan untuk meniru. Yang artinya itu dapat digunakan untuk meniru kemampuan ataupun tampilan orang lain yang ingin ditiru]

"Ah, pada dasarnya sama seperti Penyalinan bukan? namun ini perbedaanya adalah dapat meniru penampilan dan kemampuan, bukan menyalinnya."

[Itu benar, untuk pengaktifannya master hanya perlu menyentuh orang yang ingin ditiru dan mengatakan copycat untuk mengaktifkannya]

[Namun perlu diingat bahwa efek peniruan hanya bisa terjaga selama target peniruan tidak mati, dan master dapat membatalkan peniruan kapan saja dengan mengatakan undo]

"Itu artinya akan otomatis menghilang jika orang yang ditiru mati bukan?"

[Itu benar]

"Oke, kalau begitu itu sudah cukup, aku rasa dengan kedua kemampuan itu aku bisa melawan mereka."

[Sepertinya Master cukup percaya diri kali ini]

"Mungkin saja, aku harap begitu." Ryuuji menutup matanya untuk beristirahat sebentar memulihkan staminanya sambil menunggu malam hari tiba.

Dan ketika Ryuuji membuka matanya kembali setelah 5 jam tertidur, waktu untuk melakukan penyerangan sudah dimulai.

Terpopuler

Comments

Don T

Don T

peniru, copy..... 🤔

2023-10-07

0

GOLDEN DRAGON GOD EMPEROR

GOLDEN DRAGON GOD EMPEROR

lanjut thor

2023-02-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!