"D-dewa? a-apakah kamu benar-benar seorang dewa?" Ucap Ryuu dengan gugup.
"Itu benar kok, seperti yang kamu lihat saat ini, waktu dunia berhenti sesaat ketika aku datang kan?" Ucap Teo.
Ryuu melihat ke sekitarnya untuk memastikan
"I-itu benar sih.."
"Itu adalah pertanda apabila seorang Dewa turun ke bumi, namun karena aku ingin mengobrol denganmu, aku sengaja membuatmu tetap sadar."
"B-begitu ya.."
Bagi manusia, Dewa adalah sosok Mahakuasa yang mempunyai kekuatan luar biasa di luar akal sehat manusia.
Dan manusia biasanya memberi persembahan kepada mereka di kuil sebagai bentuk pemujaan terhadap Dewa.
Namun Ryuu yang tidak mempunyai apa-apa untuk diberikannya, bingung harus memberikan apa sebagai persembahan pada Dewa di depannya.
"Barusan kamu memikirkan tentang memberikan aku persembahan kan? jangan pikirkan itu, karena bukan itu tujuanku ke sini." Ucap Teo.
Ryuu terkejut karena Teo bisa mengetahui isi pikirannya tanpa bertanya.
"A-apakah itu salah satu dari kemampuan Dewa?" Tanya Ryuu.
"Ah, betul. Aku bisa membaca pikiranmu. itu juga salah satu bentuk bukti bahwa aku adalah Dewa." Jawab Ryuu.
Ryuu sekarang sudah sepenuhnya percaya bahwa sosok anak-anak di depannya adalah Dewa.
Namun ia masih bingung kenapa seorang Dewa repot-repot datang ke bumi untuk bertemu dengannya.
"J-jika aku boleh tau, kenapa seorang Dewa repot-repot turun ke bumi untuk bertemu orang sepertiku?" Tanya Ryuu.
"Itu karena aku ingin berterima kasih secara langsung padamu." Jawab Teo.
"Eh? berterima kasih?"
"Ya, aku ingin berterima kasih karena kamu telah menolong Pleta tadi."
"Pleta, apakah maksudnya adalah kucing ber ekor 3 itu?" Ryuu memastikan.
"Ya, aku ingin berterima kasih padamu karena telah menolong dia sebelumnya. Maka dari itu aku sudah memberikan sedikit hadiah padamu sebelumnya bukan?"
"Eh hadiah?"
"Ya, jika kamu perhatikan baik-baik, kamu seharusnya mendengar sebuah suara di kepalamu tadi kan?"
Ryuu memang mendengar sebuah suara di kepalanya tadi.
Tepatnya sebelum waktu di dunia berhenti.
"I-iya, kalau tidak salah suara itu mengatakan sesuatu seperti...
"Tangan Dewa." Ucap Teo.
Ryuu mengangguk setuju sebagai tanggapan.
Namun kata Dewa itu sendiri sudah membuat Ryuu ketakutan ketika mendengarnya.
"Tangan Dewa, aku memang mendengar itu sebelumnya, namun sebenarnya apa itu?" Tanya Ryuu.
Teo mengangkat tangannya.
"Seperti namanya, itu adalah Tangan Dewa. Yang artinya adalah tangan yang memiliki kekuatan Dewa."
"K-kekuatan Dewa?"
"Ya, contohnya saja seperti ini."
Teo mengulurkan kedua tangannya ke depan, dan seketika sebuah partikel emas muncul dari tangannya dan menyatu hingga membentuk sebuah pedang asli.
Ryuu membelalakkan matanya melihat itu di depan matanya.
"Ini adalah salah satu kemampuan dari Tangan Dewa, yaitu [Penciptaan].
Ryuu tidak percaya bahwa kemampuan itu sekarang ada dalam dirinya saat ini.
Berpikir bahwa dirinya yang tidak mempunyai mana sama sekali dapat mempunyai kekuatan seorang Dewa.
"Tetapi, bukankah itu pasti memerlukan mana yang banyak? sedangkan aku tidak mempunyai mana sama sekali." Ucap Ryuu.
Teo menggelengkan kepalanya mendengar perkataan Ryuu.
"Tidak kok, Tangan Dewa sama sekali tidak memerlukan mana, itulah mengapa aku memberikan itu padamu."
Ryuu sekali lagi membelalakkan matanya mendengar perkataan Teo.
"T-tidak memerlukan mana? apakah itu berarti penggunaannya tidak terbatas?" Tanya Ryuu.
"Seperti yang kubilang, itu tidak memerlukan mana sama sekali, namun ada suatu kondisi dimana mungkin kamu akan kelelahan jika menggunakannya terus menerus, bagaimanapun juga kamu adalah manusia dan bukanlah Dewa."
"B-begitu ya.." Ryuu melihat ke arah tangannya sendiri.
"Aku tidak bisa menjelaskannya secara rinci mengenai Tangan Dewa, karena itu kamu bisa menanyakannya pada sistem yang sudah kuberikan pada tubuhmu untuk membantumu."
"Sistem?" Tanya Ryuu
"Ya, sistem itu menyatu pada Tangan Dewa, dan kamu bisa mencoba memanggilnya sendiri nanti. Kalau begitu, karena tujuanku sudah tercapai, aku akan pergi sekarang. Sekali lagi Terima kasih karena telah menolong Pleta tadi." Ucap Teo
Tiba-tiba sebuah cahaya turun dari atas langit dan menimpa Teo, lalu ketika cahaya itu hilang tubuh anak-anak yang tadi Ryuu lihat sekaligus kucing ia tolong sudah menghilang dan waktu kembali berjalan seperti semula.
*Wuushh~~{Suara angin}
Ryuu masih melihat ke arah tempat di mana Teo tadi berdiri sambil memikirkan tentang apa yang barusan terjadi pada dirinya sekarang.
Sebuah Dewa datang pada dirinya dan memberikannya sebuah anugerah berupa Tangan Dewa.
Ryuu berpikir, bahwa apakah Tangan Dewa itu kelak bisa mengubah hidupnya? yang saat ini sangat direndahkan karena mananya yang berjumlah 0?
Ryuu dengan perlahan melihat ke arah kedua tangannya sambil kembali duduk di padang rumput.
Ia memikirkan hal yang bisa dilakukan oleh tangan dewa itu, seperti hal layaknya [Penciptaan] yang dilakukan oleh Teo tadi.
Ryuu teringat pada perkataan Teo tadi, bahwa dirinya bisa menanyakan tentang itu kepada sistem yang menyatu dengan Tangan Dewa.
Namun Ryuu masih belum tau bagaimana cara memanggil sistem itu.
Ryuu dengan perlahan berbisik pada dirinya untuk mencoba memanggil sistem itu pelan-pelan.
"S-sistem..."
[Apakah anda memanggil saya master?]
"?!" tubuh Ryuu meloncat kaget karena terkejut dengan suara yang tiba-tiba muncul dari kepalanya.
Namun Ryuu segera menenangkan dirinya, dan berkata kepada suara itu.
"Apakah kamu sistem yang menyatu dengan Tangan Dewa?" Tanya Ryuu.
[Itu benar]
"Lalu, apakah kamu bisa menjelaskan mengenai dirimu sendiri? mungkin agar kita bisa mengenal."
[Tentu saja, aku adalah sebuah sistem yang diciptakan untuk memandu master dalam menggunakan Tangan dewa, aku bisa memberikan berbagai paduan dalam penggunaan Tangan Dewa dengan benar, apabila master ingin menanyakan saya mengenai pendapat mungkin saya juga bisa menjawabnya]
"B-begitu ya... k-kalau begitu, apakah kita bisa menentukan namamu dulu? karena sepertinya terlalu kaku jika aku memanggilmu sistem."
[Tentu saja, apa nama yang ingin master panggil padaku?]
"Umm.. karena suaramu mirip dengan lelaki, maka mungkin aku akan memberikanmu nama laki-laki.."
[Aku bisa mengubah suaraku menjadi perempuan jika master mau, ini hanyalah setingan awalku ketika aku diinstal pertama kali]
"B-begitu ya.. tetapi bagiku lebih baik jika lelaki daripada perempuan, agar aku mungkin tidak gugup ketika berbicara.."
[Itu adalah keputusan master]
Ryuu berpikir sejenak tentang nama lelaki yang ingin dia berikan pada sistem tangan dewa.
Dan ketika sudah memikirkannya selama 10 menit, Ryuu berkata kepada sistem.
"Kalau begitu, bagaimana dengan Axel?" Ucap Ryuu.
[Axel? apakah itu nama yang ingin master pakai untuk memanggilku?]
"Bukan, aku ingin bertanya apakah itu mungkin cocok untukmu..
[Semua nama yang diberikan master sudah pasti cocok denganku, jadi tidak perlu khawatir]
"Kalau begitu mulai sekarang aku akan memanggilmu Axel oke?"
[Tentu saja tuan]
Axel sudah menjadi nama resmi sistem yang akan menjadi rekan pertama Ryuu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Si dlodong liar
kayaknya kurang laku di baca kayak ogah
2023-03-29
0
Who Am I
kok sebuah dewa
2023-02-24
1
ヤヤサン
ini MC nya gagap atau gimana ya🤔🤣
2023-02-17
0