Setelah sampai di lokasi yang diarahkan oleh Axel, Ryuuji berdiri diam di tengah jalan sambil menatap lurus ke ujung jalan yang tidak terlihat adanya orang di sana
"Hmm? apakah aku hanya harus berdiri diam di sini?" Tanya Ryuuji.
[Ya, master hanya perlu berdiri diam di situ dan menunggu sedikit.]
"O-oke.." Ryuuji menatap lurus ke ujung jalan sambil menunggu arahan Axel selanjutnya.
Dan setelah 5 menit menunggu, sebuah kereta kuda terlihat di ujung jalan.
"Apakah sebaiknya aku menyingkir?"
[Tidak perlu, master hanya perlu berdiam di sana tanpa berbicara satu kata pun]
"Eeehh??? bukankah itu artinya aku menghalangi jalan mereka?"
[Master tidak perlu khawatir, cukup ikuti saja arahan saya]
"T-tetapi..." Kereta kuda itu bergerak lurus ke arah Ryuuji.
Lalu ketika sudah dekat dengan Ryuuji, sopir kereta itu turun dari tempat duduknya dan mendekat ke arahnya.
Sopir kereta itu mengenakan pakaian serba hitam dengan penutup kepala yang menutupi wajahnya.
Setelah kira-kira mendekat hingga berjarak 3 meter dari tempat Ryuuji berdiri, lelaki itu berhenti dan menatap tajam ke arah Ryuuji.
"Hoi bocah tanpa mana di sana, apakah kamu sadar bahwa kamu menghalangi jalan?" Ucap lelaki itu.
Ryuuji meneguk ludahnya karena ketakutan mendengar orang itu.
Ia merasa bahwa ia ingin segera kabur sekarang, namun ia tidak bisa karena Axel menyuruhnya untuk berdiam diri di sana.
"Oi!! apa kau mendengarku?!" Teriak orang itu.
Ryuuji tetap berdiri diam tanpa membalas perkataannya.
Lelaki itu mengedutkan matanya karena kesal melihat Ryuuji yang hanya diam mendengarnya.
"Begitu ya.. jika kamu tidak ingin menyingkir dari sana, maka aku hanya perlu membuatmu menyingkir kan?" Lelaki itu mengarahkan tangannya ke arah Ryuuji.
Ryuuji sekilas langsung tau apa yang akan dilakukan orang itu.
"Dia akan menembakkan sihir!" Pikir Ryuuji ketakutan.
[Master, setelah dia menembakkan sihirnya, segera ulurkan tangan kanan master dan ucapkan copy untuk menyalinnya]
"Eehhh?? seriusan? secara langsung?"
[Tenang saja, seperti yang saya katakan sebelumnya, bahwa Tangan Dewa tidak mudah untuk dilukai. Serangan dari orang sepertinya tidak akan berdampak apapun pada tangan master]
"T-tetapi tetap saja menerima secara langsung itu..."
*Bzzt bzt sebuah aliran listrik keluar dari telapak tangan lelaki itu.
"Bersiaplah untuk mati dasar bodoh." Lelaki itu tersenyum sinis ke arah Ryuuji.
"Hiiii!!" Ryuuji hanya bisa menatapnya dengan tubuh yang gemetaran karena ketakutan.
Setelah listrik mulai memenuhi tangan orang itu, orang itu segera menembakkannya pada Ryuuji.
"Terimalah ini!!"
*Bzzttt, lelaki itu mengeluarkan semburan listrik dari tangannya ke arah Ryuuji.
[Master, sekarang ulurkan tanganmu]
"B-baik! Ryuuji mengulurkan kedua tangannya lurus ke arah listrik yang datang ke arahnya
"Ahahahahaha, emang tanganmu bisa berbuat apa terhadap listrikku?" Laki-laki itu menertawakan Ryuuji yang mengulurkan tangannya.
Setelah Listrik itu dekat dengannya, Ryuuji langsung memulai menyalinnya
"C-copy!" Kedua saraf di tangan Ryuuji mengeluarkan cahaya berwarna biru.
Listrik yang dilemparkan lelaki itu mengenai tangan Ryuuji
*Bzzztttt
[Memperoleh data penyalinan sihir]
[10%....50%]
[Data penyalinan berhasil diperoleh]
[Nama sihir : Lighting Bolt]
[Tingkat kekuatan sihir : B]
[Tingkat kerusakan sihir : C]
[Memulai penyalinan]
[10%...70%]
[Penyalinan berhasil dilakukan]
[Sihir Lighting Bolt siap digunakan oleh Tangan Dewa]
"Eh? sama sekali tidak terasa sakit?" Ryuuji terkejut karena sihir listrik yang mengenai tangannya tidak terasa sakit sedikitpun.
Lelaki yang melemparkan sihir itu terkejut karena Ryuuji sama sekali tidak terluka.
"A-apa-apaan itu, kenapa tidak terluka sama sekali?" Ucap Lelaki mebelalakkan matanya melihat Ryuuji.
Setelah menerima seluruh listrik itu di telapak tangannya, sebuah listrik mulai menyala di tangan kiri Ryuuji.
[Master, sihir itu sekarang sudah sepenuhnya di salin oleh Tangan Dewa, hal yang harus dilakukan oleh Master sekarang adalah menembakkan sihir itu dengan tangan kiri Master]
"M-menembakkannya? namun bagaimana caranya? aku belum pernah menembakkan sihir seumur hidupku."
[Cukup arahkan telapak tangan kiri master ke arah lelaki itu dan fokuskan aliran listrik hingga mengumpul di tangan master, lalu tembakkan ketika sudah siap]
"F-fokuskan aliran sihir? baiklah, aku akan mencobanya." Ryuuji menutup matanya untuk mencoba memfokuskan aliran sihir.
Seperti aliran darah dalam tubuhnya, Ryuuji dapat merasakan sebuah gejolak listrik yang berkumpul di tangan kirinya.
Ia lalu memfokuskan kumpulan listrik itu ke telapak tangan kirinya.
*Bzzttt bzzttt aliran listrik mengumpul di telapak tangan kiri Ryuuji.
[Itu sudah berkumpul, sekarang master hanya perlu menembakkanya, rasakanlah seakan-akan master sedang mendorong sesuatu]
"Mendorong sesuatu?" Ryuuji mencoba membayangkan bahwa dirinya sedang mendorong sesuatu dengan tangan kirinya.
Namun baru sedetik Ryuuji membayangkannya, aliran listrik yang mengumpul di telapak tangan Ryuuji lepas dan mengarah ke arah lelaki di depannya.
*Bzttttt!!!
"Eh?" Ryuuji terkejut karena tiba-tiba dia menembakkan sihirnya secara tidak sadar.
Lelaki di depan Ryuuji yang melihat Ryuuji menembakkan sihirnya membelalakkan matanya karena terkejut.
"B-bagaimana bisa? seseorang tanpa mana sepertimu! Aghhhh!!!" Listrik yang ditembakkan Ryuuji mengenai tubuh lelaki itu dan menyetrumnya.
Tubuh lelaki itupun menjadi gosong dan terjatuh di tanah.
[Selamat Master, Master sudah berhasil menyalin dan menembakkan sihir untuk pertama kalinya]
"E-eh? tetapi tadi aku baru membayangkannya loh."
[Sihir memanglah seperti itu, jika sudah terbiasa, master akan bisa menembakkanya dalam waktu yang singkat]
"B-begitukah?" Ryuuji melihat ke arah tubuh lelaki yang gosong karena sihir yang ditembakkannya tadi.
Ryuuji berjalan mendekat ke arah tubuh itu dan melihatnya dari dekat untuk memeriksanya.
"Apakah dia mati?" Tanya Ryuuji khawatir.
[Tenang saja master, serangan seperti itu tidak akan membunuhnya, dia hanya pingsan akibat setruman listrik tadi]
"Benarkah? kalau begitu syukurlah, namun bagaimana bisa kamu tau jika ada orang yang akan lewat ke sini? dan lagi siapa sebenarnya orang ini?" Tanya Ryuuji.
[Saya dapat memeriksa kehadiran seseorang yang berjarak 3 km dari tempat dimana Master berdiri, dan mengenai siapa orang ini, dia adalah penjual budak]
"Eh? penjual budak?" Ryuuji terkejut.
[Ya, master bisa memeriksanya sendiri di dalam kereta yang dibawanya]
Ryuuji langsung berjalan ke belakang kereta yang dibawa kuda tersebut dan membuka tirai yang menutupnya.
*Sret
"!"
Di dalamnya, Ryuuji melihat sekelompok demi human dan ras lainnya yang dikurung di sebuah penjara besi di dalam kereta tersebut.
Para demihuman tersebut berada dalam kondisi buruk dimana tubuh mereka kurus akibat kelaparan.
Ryuuji yang kasihan melihatnya langsung bertanya kepada Axel mengenai bagaimana caranya untuk membuka kurungan tersebut.
"Axel, bagaimana cara aku membuka kurungannya?"
[Sepertinya pedagang tadi menyimpan kunci kurungannya dalam bajunya]
Ryuuji langsung bergegas menuju tubuh pedagang yang gosong itu dan mencari kuncinya.
Setelah mendapatkan kuncinya, Ryuuji langsung bergegas kembali menuju belakang kereta tersebut untuk membuka pintu kurungan.
*Cklek {suara pintu terbuka}
Setelah membuka semua kurungan yang ada di tempat tersebut, Ryuuji langung berkata kepada para demi human itu untuk segera keluar.
"Kurungannya sudah terbuka, kalian bisa keluar sekarang."
Para demihuman yang mendengar itu mengarahkan pandangan mereka untuk menatap Ryuuji.
Namun mereka tidak bergereak sedikitpun dari tempat mereka.
"Kenapa kalian tidak bergerak? kalian bisa keluar sekarang."
[Sepertinya mereka tidak mempunyai tenaga untuk keluar]
"Apa?"
[Tubuh mereka berada dalam kondisi yang sangat buruk, sehingga berdiri saja sepertinya akan sulit bagi mereka]
"Lalu apa yang harus kulakukan?"
[Bagaimana jika memindahkan mereka ke rumah master dulu untuk dirawat?]
"Memindahkannya ke rumahku? bukankah itu akan sulit? dengan jumlah mereka yang sebanyak ini.."
[Master bisa menggunakan pemindahan untuk memindahkan mereka]
"Pemindahan?" Tanya Ryuuji penasaran.
[Ya, dengan menggunakan pemindah, Master bisa dengan cepat memindahkan mereka tanpa perlu bersusah payah membawa mereka ke rumah master]
"Kalau begitu ajarkan aku cara untuk menggunakan pemindah."
[Tentu saja, silahkan ikuti instruksi yang akan saya berikan sekarang]
"Baik."
Ryuuji memutuskan untuk mempelajar teknik pemindahan agar dapat memindahkan demihuman ke rumahnya dengan cepat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Taufik Hidayat
kaya teleport
2023-10-07
0
Berserk
agak salut ama mc,udh dibuang ortu,dirundung bertahun - tahun,dihina berkali- kali tapi masih punya rasa kemanusiaan
2023-02-20
1
Edi Sudrajat
Ok lanjut
2023-02-17
0