Keesokan paginya, Ryuuji terbangun dari lantai rumahnya.
"Hoammm.....eh? aku tertidur ya?" Ryuuji mengelap kotoran mata yang ada di matanya.
Ryuuji memeriksa ke sekelilingnya, dan ia melihat banyak perabotan rumah yang sudah disusun rapi sedemikian rupa seperti rumah biasa pada umumnya.
"Oh iya, aku ketiduran karena kelelahan ya kemarin." Ryuuji bangkit berdiri dan melihat ke sekelilingnya sekali lagi.
Karena Ryuuji sangat bersemangat menata perabotan yang ia buat kemarin, ia menjadi tidak sadar bahwa ia kelelahan dan berakhir tidur di lantai rumahnya sendiri.
Melihat bahwa dirinya sudah menata semuanya sesuai gambaran yang diberikan oleh Axel, Ryuuji perlahan berjalan ke arah pintu rumahnya untuk keluar agar menghirup udara segar.
*Cklek
Ryuuji merasakan Hembusan angin kecil menggelitik pipinya.
"Segarnya..." Ucap Ryuuji sambil menikmati angin sejuk di pagi hari.
Suara burung berkicau terdengar jelas di telinga Ryuuji.
Dan berbagai suara hewan lainnya yang ia dengar karena rumahnya yang berada di hutan.
Rumah tempat Ryuuji berada, ada di sebuah hutan yang tidak terletak dalam zona teritorial kerajaan manapun.
Yang artinya itu adalah zona abu-abu, yang merupakan area tanpa penguasa dan aturan.
*Gyuuu~~~{Suara perut keroncongan}
Mendengar bahwa perutnya sudah berbunyi, Ryuuji memutuskan untuk membuat makanan.
"Ups, sepertinya sudah waktunya makan, creation."
Satu buah roti bulat muncul di tangan kanan Ryuuji.
Ryuuji langsung memakan roti itu dengan lahap.
Namun Ryuuji merasa bahwa perutnya belum tercukupi dengan 1 roti saja.
"Sepertinya kurang, aku harus makan lebih banyak lagi, creation" Ryuuji membuat 1 roti lagi di tangan kanannya dan langsung memakannya.
Setelah memakan 2 buah roti, Ryuuji yang merasakan bahwa tenggorokannya kering langsung membuat segelas air untuknya minum sekarang.
"Creation." Sebuah gelas berwadah kaca yang dipenuhi oleh air muncul di tangan kanan Ryuuji
Ryuuji langsung meminumnya dengan cepat.
*Glug glug glug glug
"Pwahh, segarnya.." Ryuuji mengelap sisa makanan dan air yang menempel di bibirnya.
Setelah itu, Ryuuji melihat ke gelasnya yang kosong dan berpikir bahwasannya dirinya yang sekarang bisa dibilang sangat beruntung karena memiliki Tangan Dewa.
Itu karena dirinya hampir tidak pernah merasakan perut yang kenyang di pagi hari ketika ia bangun tidur.
Biasanya ia harus langsung pergi ke kota dan menjadi buruh di sana untuk mencari uang.
Namun dirinya yang sekarang tidak perlu melakukan itu, hanya perlu menciptakan dari tangannya saja dan ia sudah dapat makan dan minum sepuas apapun yang ia mau.
Bahkan ia memiliki rumah sendiri sekarang.
"Tangan Dewa ya...aku penasaran apa lagi yang bisa dilakukan tangan ini." Ryuuji melihat ke arah 2 lengannya.
Setelah melihatnya sekilas, Ryuuji langsung memanggil Axel yang merupakan nama yang diberikan olehnya kepada Sistem Tangan Dewa miliknya.
"Axel, kamu di sana?"
[Saya selalu ada di dalam diri anda master, apakah ada perlu sesuatu?]
Ryuuji berniat untuk mempelajari kegunaan lain Tangan Dewa miliknya saat ini.
"Bisakah kamu mengajari ku tentang hal yang bisa kulakukan dengan tangan ini lagi? seperti layaknya penciptaan yang kamu ajarkan kemarin?"
[Tentu saja, masih ada banyak hal yang belum master pelajari, bagaimana jika penyalinan?]
"Penyalinan? apakah itu artinya menyalin sesuatu?"
[Ya, penyalinan adalah salah satu kemampuan paling hebat yang dimiliki Tangan Dewa, Master dapat menyalin apapun yang ingin master salin dan memperolehnya secara cuma-cuma]
"Eh? apakah itu artinya aku bisa menyalin rumahku?"
[Tentu saja, namun sama seperti penciptaan, itu memerlukan stamina yang tidak sedikit]
"Begitu ya, jadi artinya aku tidak boleh seenaknya menyalin bukan?"
[Ya, semakin lama proses penyalinan, semakin banyak juga mana yang dibutuhkan. Namun penyalinan instan seperti menyalin sihir tidak akan memakan mana sama sekali]
"Eh? menyalin sihir?"
[Ya, hebat bukan? master hanya perlu menyentuh sihir yang ditembakkan lawan dengan tangan Master untuk menyalinnya dan melemparkannya kembali ke lawan]
"Tanpa menggunakan mana sama sekali?"
[Ya, tanpa menggunakan mana sama sekali]
"Woah, aku tidak menyangka sebuah sihir dapat digunakan tanpa menggunakan mana sama sekali."
[Itulah kegunaannya penyalinan, dengan hanya menyalin saja, Master dapat mendapatkan hasil yang sama persis dengan objek yang disalin]
"Tetapi itu artinya aku harus menerima serangan lawan kan?'
[Tenang saja, Tangan Dewa tidaklah semudah itu untuk dilukai, jika serangannya tidak terlalu memberi damage yang besar, maka master hanya perlu menerimanya seakan tidak merasakan apa-apa]
"Eh? benarkah? hebat juga.." Ryuuji mengambil sebatang kayu yang terletak tidak jauh di bawahnya.
Ia mengambil itu untuk mengetes kemampuan penyalinan yang sudah ia dengar dari Axel.
"Aku sudah mengambil sampel untuk mencoba kemampuan penyalinan itu, sekarang bagaimana cara mengaktifkannya?"
[Pertama-tama, master harus mengulurkan kedua tangan master secara bersamaan, lalu menggunakan tangan kanan untuk menyalinnya, dan tangan kiri untuk memperoleh penyalinannya, lalu katakan Copy setelah siap]
"Begitu ya, baiklah, copy." Kedua tangan Ryuuji mengeluarkan sebuah cahaya biru dari sarafnya.
[Memperoleh data penyalinan objek]
[10%....50%]
[Data penyalinan berhasil diperoleh]
[Memulai penyalinan]
[10%...70%]
[Penyalinan berhasil dilakukan]
Sebuah hologram transparan muncul di tangan Ryuuji mengikuti batang kayu yang ia pegang di tangan kirinya.
Lalu perlahan hologram transparan itu mengeluarkan warna dan struktur yang sesuai dengan batang kayu yang dipegang di tangan kanan Ryuuji.
Alhasil Ryuuji memegang 2 batang kayu yang identik di kedua tangannya sekarang.
"Hebat! benar-benar sama dengan yang aslinya!" Ryuuji membandingkan batang kayu yang dipegang di tangan kanannya dengan tangan kirinya.
[Bagaimana jika mungkin mencoba menyalin sesuatu yang sedikit besar? seperti layaknya pohon]
"Tentu saja, aku akan mencobanya." Ryuuji menaruh kedua batang kayu yang ia pegang di tanah dan berjalan ke arah salah satu pohon yang berada tidak jauh darinya.
Ia lalu menaruh tangan kanannya di batang pohon itu dan mengarahkan tangan kirinya di tanah yang kosong.
"Copy." Kedua saraf tangan Ryuuji mengeluarkan cahaya berwarna biru
[Memperoleh data penyalinan objek]
[10%...20%...50%]
[Data penyalinan berhasil diperoleh]
[Memulai penyalinan]
[10%...30%...60%...100%]
[Penyalinan berhasil dilakukan]
Setelah 10 detik, sebuah hologram transparan muncul di tanah sesuai dengan yang ditunjuk telapak tangan kiri Ryuuji, yang berbentuk sama persis dengan pohon yang disentuh dengan tangan kanan Ryuuji.
Lalu perlahan hologram transparan itu mengeluarkan warna mengikuti pohon yang disalin.
Tidak lama setelah itu, hologram itu sudah sepenuhnya berubah menjadi pohon yang sama persis dengan yang dipegang di tangan kanan Ryuuji.
Ryuuji terkesima melihat bagaimana pohon itu terbentuk sama persis dengan yang ia sentuh.
Namun ada perbedaan sedikit tentang rentang waktu yang diperlukan untuk menyalinnya dibandingkan ketika ia menyalin batang kayu sebelumnya.
"Sama persis seperti yang disalin, namun sedikit memakan waktu ya?"
[Itu betul, semakin besar dan rumit benda yang disalin, maka akan semakin lama juga proses penyalinan yang diperlukan]
"Begitu ya, itu mengapa jika menyalin rumah mungkin akan memakan waktu sedikit lama."
[Ya, itu juga akan memakan stamina yang cukup banyak]
"Kamu betul."
[Kalau begitu bagaimana jika kita mencoba penyalinan sihir sekarang?]
"Eh? sekarang? namun bukannya harus ada yang melempar sihir dulu untuk disalin?"
[Tenang saja, saya sudah menemukan sesuatu yang mungkin bisa membuat master bisa melakukannya]
"Hah?" Ryuuji bingung dengan apa yang dimaskud Axel.
Namun tiba-tiba sebuah layar biru muncul di depan wajah Ryuuji dan memperlihatkan sebuah peta di sekitar hutan itu.
Itu sama seperti peta yang pernah diperlihatkan Axel sebelumnya untuk mengarahkan Ryuuji ke hutan ini, namun kali ini titik biru itu mengarah ke sebuah jalan kecil yang berada tidak jauh dari lokasi Ryuuji berada sekarang.
[Master hanya perlu pergi ke arah yang saya tentukan dan menunggu sebentar di sana]
"Apakah dengan itu aku bisa mencobanya?"
[Tentu saja]
"B-baiklah, aku akan kesana sekarang." Ucap Ryuuji dengan sedikit kekhawatiran di wajahnya.
Ryuuji mulai berjalan ke arah yang ditentukan Axel mengikuti peta yang ditunjukkan kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments