Tiga pria yang digebuki oleh enam pria di depan lift segera bernafas lega ketika bantuan Mereka telah datang sehingga 6 pria yang menggebuki para pria berpirang dan teman-temannya langsung digebuki balik.
Buk buk buk...
"Sialan!! Orang-orang sialan ini!!!" Bentak pria berpirang mengabaikan rasa sakit pada tubuhnya ia menendangi salah seorang pria yang tadi memukulnya tanpa rasa bersalah.
Setelah keenam pria itu dipukuli sampai tak berdaya lagi, maka pria berpirang itu pun menyelir ke arah sekitar mereka dan menggerakan giginya saat ia tidak mendapati Gibran di manapun.
"Pria itu kabur, Ayo kita cari!!" Teriak pria berpirang segera membuat kawan-kawannya kini berpencar satu sama lain untuk mencari keberadaan Gibran.
Sementara saat itu, sang pria yang berada di dalam ruangan tempat Gibran berada kini telah berhasil membuka lemarinya.
Pria yang tak sabaran mendapatkan tumpukan uang yang sangat berharga itu segera membongkar lemarinya, namun dia menghempaskan barang terakhir yang ia tarik dari dalam lemari ketika tidak mendapati satupun tas yang ada di sana berisi uang tersebut.
sang bos yang berdiri di belakang Gibran pun meletakkan pistolnya di kepala Gibran, "kau mau mempermainkanku?!!!" Bentak pria itu.
"Tidak,," Gibran mengangkat tangannya sebagai pertanda bahwa dia tidak bisa melawan, "aku memang menaruhnya di sana, tapi sudah cukup lama Setelah aku menaruhnya, Jadi mungkin saja sudah ada orang yang mengambilnya. Sebab tadi ketika aku datang kemari, lemari itu tidak dikunci," ucap Gibran.
Tetapi pria yang baru saja membongkar lemari merasa begitu kesal pada Gibran, sehingga Nadia mendekati pria itu dan menggunakan pisaunya Dia kemudian menusuk leher Gibran hingga darah mengalir turun ke leher Gibran hingga ke dada pria itu membasahi baju kaos berwarna putih yang dikenakan oleh Gibran.
Perempuan yang ada di pojok ruangan yang sedang mengangkat tangannya langsung menutup matanya dan meneteskan air matanya, Sebab Dia begitu ketakutan melihat pria tidak punya hati yang ada di depannya.
"Aku benar-benar berkata Yang sejujurnya," ucap Gibran sembari menutup matanya dan menahan rasa sakit di lehernya sebab pisau yang masih tertancap di sana.
Sang pria yang memegang pisau kemudian memutar pisau di leher Gibran.
"Ahhkk!!!" Jerit Gibran dengan keras sembari mengepal kuat tangannya merasakan pisau itu bergerak mengoyak daging di sekitar lehernya.
"Kau harus tahu, sedikit saja aku menggerakkan pisau ini ke kiri maka uratmu yang ada di sana pun akan terputus dan pendarahan yang hebat akan terjadi sehingga perlahan-lahan kau akan menemui Raja neraka!!! Jadi selama aku masih bersikap baik, cepat katakan di mana sebenarnya uang itu?!!!" Bentar sang pria yang merasa kesabarannya telah habis menghadapi Gibran.
Bos yang memperhatikan itu juga mengerutkan kening nya melihat Gibran yang bersih keras sehingga sembari menggerakkan giginya Dia kemudian mengerahkan pistolnya ke arah perempuan yang ada di sudut ruangan.
Perempuan itu langsung melototkan matanya, karena tidak menduga pistol tersebut benar-benar diarahkan padanya.
Dor!!!
Suara tembakan itu langsung membuat seluruh tubuh kita seperti terangkat ke atas dan terhempaskan dengan begitu keras ketika dia melihat ke arah perempuan yang tadinya berlutut di lantai kini telah tersungkur dengan sebuah lubang bekas tembusan peluru di dahinya.
Lebih mengerikannya lagi, perempuan itu meninggal dengan mata melotot dan darah yang keluar dari lubang di tengah-tengah dahinya.
"Katakan!!!" Tegas pria yang baru saja menembak.
"Ya, ya ya... Sebenarnya uang itu ada di ruangan sebelah!!!" Jawab Gibran kini tidak peduli lagi dengan uang itu, mau diambil atau tidak, dia memilih menyelamatkan nyawanya.
Sang pria yang ada di sana pun mendorong kursi roda Gibran keluar dari ruangan tersebut, Namun mereka menghentikan langkah mereka saat melihat teman-teman dari pria berpirang telah mengepung mereka.
"Sialan!!! Itu dia keparatnya, mereka bertiga, tangkap mereka bertiga!!!" Teriak pria berpirang itu sembari melangkahkan kakinya menuju Gibran.
Tetapi belum saja Dia mendekati Ketiga orang itu, dia menghentikan langkahnya dan gemetar di tempatnya saat melihat pria yang ada di belakang Gibran menodongkan pistol ke arahnya.
"Jangan mencari masalah!! Pergi tinggalkan tempat ini sebelum kepala kalian berlubang oleh timah panas!!" Bentak bos tersebut.
Para pria yang ada di sana langsung mengangkat tangan mereka, bahkan yang berada di belakang Gibran pun mengangkat tangan mereka karena pria yang mendorong kursi roda Gibran juga memiliki sebuah pistol.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Cahaya yani
beeuuuh sumpah jngkel am si gibran idiot
2023-02-22
0