'Apa yang terjadi? Kenapa kekuatanku menghilang?' ucap Gibran dalam hati yang kini merah secemas bahwa dia mungkin akan terbunuh di tempat itu.
💥💥💥
Dia berkali-kali mencoba menatap keras pria di depannya, namun tidak ada sesuatupun yang terjadi hingga membuatnya semakin ketakutan.
Apalagi, pria yang ditatap tajam Gibran itu menjadi semakin kesal sehingga dengan satu gerakan pria itu mendorong tubuh Gibran ke dinding dan mencekik leher Gibran.
"Ahhkkkk!!!" Rintih Gibran yang merasa kesakitan pada lehernya Tetapi tubuhnya terasa begitu kaku sehingga tidak bisa digerakkan.
Selain itu, dia juga agak gemetar karena air yang dingin yang disiram ke tubuhnya sehingga membuat pria itu benar-benar tak berdaya untuk menghadapi pria yang sedang mencekiknya.
"Heh!! Beraninya Kau memberikan tatapan menjijikanmu itu padaku, Memangnya kau pikir kau siapa sehingga berani-beraninya melakukan itu? Bahkan menatapku saja kau tidak pantas,!!!" Garam pria itu menarik leher Gibran lalu kembali mendorongnya ke tembok hingga kepala Gibran terbentuk dengan keras dan pria itu merasakan kesakitan yang luar biasa pada kepalanya.
Selain sakit, kepalanya juga terasa berdenging sehingga dia tidak bisa lagi mendengar apapun yang dikatakan oleh pria yang bersama-sama dengannya.
Hanya samar-samar dia merasakan tubuhnya kembali terjatuh lalu beberapa orang memindahkan tubuhnya ke dalam karung.
Sementara pria yang baru saja mencekik Gibran, Dia kemudian berdiri lalu mengambil handuk kecil dari bawahannya untuk mengelap darah menjijikan yang tertinggal di telapak tangannya.
Setelah itu, pria tersebut menatap ke arah Gibran yang sudah dimasukkan ke dalam karung dan digantung di ruangan itu, "saat dia sadar nanti, paksa dia untuk menunjukkan uang-uang itu pada kita!! Kita tidak punya banyak waktu, karena tuan besar menunggu uang-uang itu sampai ke tangannya!" Perintah pria tersebut pada anak buahnya.
"Baik Tuan," jawab sang pria yang ada di sana.
Setelah berbicara dengan bawahannya, maka pria tersebut pun keluar dari ruangan tersebut meninggalkan anak buahnya yang saat itu masih memperbaiki gantungan pada tubuh Gibran.
Seorang pria yang ada di sana pun menatap rekan-rekannya, "pria sialan ini, bisa-bisanya dia pingsan dua kali. Seandainya dia tidak pingsan maka sekarang kita sudah bisa terbebas dari sini, dan kembali ke markas!!!" Geram pria itu sembari duduk di kursi yang tadi ditempati oleh bosnya dan menatap Gibran yang kini digantung terbalik.
Seluruh tubuh pria itu kecuali wajahnya ditutup menggunakan karung dan diikat seperti kepompong.
"Tapi dia pria yang berani, dia bahkan berani menatap bos dengan tetapan merendahkannya, padahal sebelumnya kita tidak berani melakukan hal itu pada bos kita," ucap seorang pria lain sembari terkekeh merasa kagum dengan keberanian Gibran.
Semua orang yang ada di sana terus berbincang-bincang sampai ketika Gibran akhirnya tersadar dan pria itu sangat terkejut saat ia melihat ia telah digantung terbalik dan tubuhnya diikat dengan sangat erat.
"Ahh,, akhirnya kau sadar juga, Bagaimana perasaanmu?" Tanya sala satu pria mendekati Gibran dan tersenyum mengejek pada Gibran yang juga menatapnya.
"Lepaskan aku maka aku akan memberi kalian keringanan!!!" Perintah Gibran pada pria yang sedang menatapnya hingga membuat pria tersebut tertawa terbahak-bahak.
"Ha ha ha...!!!" Dasar konyol, "biar ku katakan padamu, kami akan membunuhmu kalau kau tidak menunjukkan Di mana kau menyimpan uang itu!!!" Geram pria itu sembari mengulurkan tangannya ke atas ke kaki Gibran dan menyayat tali yang digunakan menggantung pria tersebut.
Settt.....
Sayatan itu langsung membuat tubuh Gibran terjatuh ke bawah dan kepalanya lebih dulu menyentuh lantai hingga membuatnya meringis kesakitan karena keseleo pada bagian lehernya.
Untungnya, dia masih bisa berpikir dengan jernih setelah beberapa saat berusaha menenangkan rasa sakitnya.
"Bawa dia!!" Perintah salah seorang pria di sana langsung membuat para rekan kerjanya segera mengangkat Gibran dan membawa Gibran keluar dari ruangan itu.
Gibran tidak perduli akan apa yang dilakukan oleh orang-orang itu, dia hanya terus memejamkan matanya dan meringis kesakitan karena lehernya yang serasa ingin patah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Cahaya yani
iiihh sumph gregetan knp bdoh bego jg lmah , beuuuhh
2023-02-21
0