"Hei,, anak baru!!" Seru seorang pria mengulurkan tangannya merangkul tubuh Gibran.
Beberapa orang pria juga mengikuti pria itu hingga mereka berjalan bersama-sama di sebuah lorong panjang.
"Aku dengar kau dibawa kemari secara langsung oleh Nona Gisel, Apakah kau punya hubungan khusus dengannya?" Tanya seorang pria lain.
"Ah, aku hanya kebetulan bertemu dengannya dan dia menolongku," jawab Gibran sembari terus melangkahkan kakinya bersama-sama dengan orang-orang itu.
"Ohh,, hanya kebetulan bertemu, kalau begitu tolong pergi keluar dan belikan kami makanan," kata pria yang merangkul Gibran.
Seorang pria yang ada di samping Gibran pun ikut berbicara, katanya, "Aku mau pizza keju dan jangan lupa juga mengambil saus Chili. Beberapa hamburger, hot dog dan makanan cepat saji lainnya, semuanya harus kau ambil di restoran xx!"
Gibran yang mendengarkan itu terkejut sebab restoran xx cukup jauh dari tempat itu, dia melewatinya ketika berkendara dengan Gisel, Bahkan mereka sempat makan di sana.
"Itu, aku tidak punya kendaraan, jadi akan sulit untuk pergi ke sana. Apalagi mendapatkan kendaraan umum di tempat seperti ini," kata Gibran pada orang-orang di sana yang sebenarnya dia tidak ingin pergi ke tempat itu apalagi disuruh-suruh oleh orang-orang yang ada di sana.
Tetapi pria yang merangkul Gibran mempererat rangkulannya pada tubuh Gibran sembari berkata, "urus masalahmu sendiri, yang penting kau harus kembali tepat waktu, 1 jam!!! Anak baru seharusnya mengerti apa yang diinginkan oleh senior mereka!!!"
Setelah berbicara, pria itu pun melepaskan rangkulannya lalu pergi meninggalkan Gibran dengan beberapa temannya juga menepuk-nepuk bahu Gibran.
"Jangan lupa, 1 jam kau harus berada di sini dengan Semua pesanan kami atau,,," sang pria memperlihatkan ekspresi mengejeknya pada Gibran, "mati!" Kata pria itu selalu tersenyum meninggalkan Gibran.
Gibran terdiam di tempatnya, lalu pria itu menimbang-nimbang apa yang ada di pikirannya sebelum menghela nafas dengan kasar, "hah,, aku hanya dimasukkan ke sini untuk ditindas," ucap pria itu sembari berbalik untuk keluar dari tempat itu.
Dia ingin pergi saja dari tempat itu, tetapi dia juga tidak tahu kemana dia harus pergi karena tubuh tempat ia berada sebelumnya selalu bersama-sama dengan bos geng motor, namun sekarang tempat itu sudah tidak bisa lagi menerimanya sehingga bisa menetap sementara di tempat itu.
Saat keluar dari gedung yang ditempati oleh Gibran, pria itu menatap ke arah parkiran dan melihat ada banyak sekali kendaraan di sana tetapi tentunya tidak ada satupun kendaraan yang bisa ia gunakan.
"Bagaimana caraku pergi ke restoran xx?" Ucap Gibran sembari melangkahkan kakinya lalu pria itu pun menghentikan langkahnya saat ia melihat sebuah motor yang sangat mirip dengan motor miliknya di kehidupan sebelumnya.
"Motor yang bagus," kata Gibran sembari terus memperhatikan motor tersebut hingga dia tidak menyangka ketika sebuah kilatan berasal dari matanya langsung membuatnya menutup matanya.
"Sial!!!" Gerutu Gibran sebelum membuka matanya dan pria itu terkejut melihat motor tersebut telah menyala.
"Apa yang terjadi?" Ucap Gibran sembari memperhatikan sekitarnya namun di sekitarnya tidak ada orang yang melihatnya sehingga Gibran kebingungan Mengapa motor itu tiba-tiba saja menyala.
Padahal, kilatan dari matanya harusnya membakar motor itu, tapi kenapa malah menghidupkan motor itu?
Gibran mengerutkan keningnya, lalu dia pun menoleh ke arah motor di sebelah motor itu dan dia berusaha mengontrol dirinya sampai akhirnya sebuah kilatan yang kecil dari matanya membuat motor itu juga ikut menyala.
Gibran ternganga beberapa saat sebelum tersenyum, lalu pria itu menggigit bibir bawahnya sembari mengangkat wajahnya dengan perasaan yang begitu senang lalu dia melihat kelompok yang tadi menyuruhnya untuk pergi membeli makanan sedang berlatih di bawah sebuah pohon yang cukup jauh darinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments