"Jangan mencari masalah!! Pergi tinggalkan tempat ini sebelum kepala kalian berlubang oleh timah panas!!" Bentak bos tersebut.
🤑🤑🤑
Semua orang yang mendengarkan itu sangat ketakutan, tetapi Gibran yang ada di sana tetap tenang bersikap tenang di tempatnya meski ia merasakan seluruh tubuhnya mulai terasa kesemutan karena darah yang terus keluar.
Dia pun merasakan pandangannya menjadi semakin buram hingga pria itu tidak mendengar lagi apa yang dikatakan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya.
"Mundur!!" Teriak pria yang mendorong kursi roda Gibran langsung membuat semua orang-orang yang ada di sana pun mundur dari tempat mereka, karena pertarungan jarak dekat tidak mungkin dilakukan di jarak yang seperti itu saat musuh memiliki pistol.
Melihat orang-orang satu persatu mulai mundur, maka priayang ada di sana pun menatap Gibran sembari berkata, "di mana ruangannya??"
Gibran tidak mendengarkan lagi apa yang dikatakan oleh orang itu Sebab Dia sudah tak sadarkan diri di tempatnya hingga membuat sang pria yang berbicara pun memegangi wajah Gibran dan menatap Gibran.
"Sial!!" Geram pria itu mendorong kursi roda Gibran hingga Gibran yang ada di sana pun tersungkur dari sana dan terjatuh ke lantai bersama-sama dengan kursi rodanya.
Bos yang ada di sana pun berkata, "kita periksa dari ruangan ini."
Sang pria menganggukkan kepalanya lalu mereka pun memeriksa ruangan tersebut untuk mencari apa saja yang ada di sana sementara itu, pria berpirang yang bersama-sama dengan teman-temannya melihat Gibran yang diabaikan oleh pria itu hendak melangkah melihat keadaan Gibran ketika salah satu temannya mencegahnya.
"Kau tidak lihat darah yang ada pada tubuh pria itu, dia telah meninggal," kata pria itu langsung membuat pria berpirang memperhatikan tubuh Gibran yang mana kain putih yang digunakan menutupi tubuhnya telah berubah menjadi kemerahan dan juga ruangan tempat Gibran didorong ke luar pun ada jejak darah yang mengikut di lantai sehingga pria berpirang itu menggertakan giginya lalu mereka pergi dari sana.
Para perawat yang tadi ketakutan mendekat, barulah mendekati Gibran dan menolong pria itu saat melihat situasi sudah aman.
Sementara dalam ruangan, pria yang membawa pistol menggertakan giginya saat mereka memeriksa ruangan, namun tidak mendapati satupun uang di sana.
Maka begitu, mereka hanya memeriksa ruangan-ruangan di sekitar tempat itu, tetapi sayang sekali memang tidak ada satupun petunjuk keberadaan uang-uang itu.
"Sial!!!" Geram pria itu sembari meramas rambutnya karena tidak menyangka bahwa dia akan dikelabui oleh Gibran.
"Haruskah saya mencari pria itu dan merawatnya sampai sembuh agar kita dapat menemukan uangnya?" Tanya asisten pada bosnya.
"Tidak ada gunanya, seseorang pasti telah mengambil uang itu," kata pria itu segera berjalan keluar dari rumah sakit dan mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang melacak keberadaan uang tersebut.
Sementara pria berbirang dan teman-temannya yang meninggalkan Rumah sakit, mereka kejar-kejaran dengan polisi Setelah laporan kejadian di rumah sakit.
Pada akhirnya, mereka berhasil lolos dari politik dan kembali ke markas dengan perasaan kesal.
"Pria sialan itu, dia berani mengambil motorku, lihat saja aku akan membawa dendam ini sampai ke kuburanku!!!" Teriak pria berpirang yang merasa begitu kesal atas apa yang terjadi.
Baru saja pria berpirang itu selesai berteriak ketika salah satu rekannya menghampirinya, "Nona Gisel ada di sini, dia mencari pria yang di bawahnya kemari," ucap pria tersebut langsung membuat orang-orang yang ada di sana mengerutkan kening mereka.
"Jangan-jangan pria yang kau maksud itu adalah pria yang membawa kabur motorku?" Tanya pria berpirang.
"Aku tidak tahu, tapi dia adalah anak baru yang baru saja masuk."
"Sial!! Itu benar-benar dia!" Gerutu pria berpirang sembari menggertakan giginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments