11

"Gibran,, Kau seorang anggota geng motor? Perjudian perkelahian perampokan dan berbagai macam lainnya Sepertinya kau cukup berani menghubungi polisi ya,," ucap sang polisi sembari tersenyum melihat berkas-berkas yang ada di tangannya.

🧚🧚🧚

Gibran tidak bisa berkata apa-apa lagi selain mencari alasan untuk membela dirinya, "Itu,,, Sekarang saya sudah bertobat untuk semua masalah itu, jadi--"

"Apa katamu???" Ucap salah seorang polisi yang muncul dari belakang kita lalu pria tersebut kemudian dengan segala alis dinaikkan.

"Saya bilang saya sudah bertobat, bahkan sampai sekarang tidak pernah lagi melakukan kejahatan apapun," ucap Gibran langsung membuat sang polisi tertawa terbahak-bahak.

"Ha ha ha!!!! Lalu motor siapa yang kau kendarai ke rumah sakit?" Tanya polisi itu membuat Gibran tersentak kaget di tempatnya.

Itu adalah motor yang diambil di tempat mana dia dititipkan oleh Gisel, jadi,, Gibran menelan air liurnya dan tidak mampu lagi berkata apa-apa.

Sang polisi yang ada di hadapan Gibran kemudian bertanya pada rekannya, "Memangnya motor siapa yang dia kendarai?"

"Itu milik orang mahasiswa yang melaporkan kehilangan motor satu bulan yang, lalu meski sekarang sudah dimodifikasi, tetapi mesin motornya masih asli di sana, seri dan kodenya sangat lengkap," kata Sang pria menyerahkan berkas di tangannya pada dekatnya hingga membuat gibran menghela nafas dengan kasar.

Pria yang menerima berkas itu segera memeriksa berkas yang ada di tangannya, lalu dia mengangkat sebelah alisnya dan menatap Gibran.

"Kau dengan percaya diri meminta pihak rumah sakit untuk menelpon kantor polisi, Apakah karena kau sudah menyerahkan diri untuk mendapat hukuman atas segala tindak kejahatanmu selama ini?" Katanya polisi itu benar-benar membuat Gibran terdiam, Sebab Dia tidak mau masuk penjara.

"Ah,,," yang polisi mengangkat wajahnya dan kembali menatap Gibran setelah membaca berkas di tangannya, "tas milik korban yang kau ambil itu berisi uang tunai, di mana kamu menyimpan uang tunai itu?" Tanya Sang polisi.

Gibran yang mendengarkan itu mengerutkan keningnya, uang tunai itu dia simpan di sebuah tempat yang aman, tapi sekarang dia tidak percaya pada polisi polisi yang ada di hadapannya karena mereka sepertinya bekerja sama dengan penjahat yang menginginkan uang itu.

Apalagi, dia tidak mengerti mengapa bisa secepat itu sang polisi mengetahui isi dari tas itu, padahal dia tidak memberi tahu isi apapun tentang isi dari tas itu.

Oleh sebab itu, Gibran berkata, "tas besar itu berisi uang tunai? Tapi orang-orang yang datang ke rumah sakit menyodorkan pistol padaku bila membawa tas itu jadi aku tidak tahu apapun lagi."

"Apa katamu?!!" Sang polisi meneriaki Gibran dengan marah, "jelas-jelas tas yang diambil oleh orang-orang itu tidak berisi uang tetapi berisi kertas-kertas tidak penting. Katakan sekarang dimana uang uang itu!!!" Bentak sang polisi.

"Apakah kalian sudah menangkap penjahatnya sehingga kalian sudah mengetahui kalau tas itu tidak berisi uang tunai? Aku benar-benar tidak mengambil uang yang kalian maksud, karena aku tidak membuka atas itu dan hanya mengetahui bahwa kertas itu dibawa oleh orang-orang yang datang ke rumah sakit berpura-pura sebagai keluarga Tuan Lio!!!" Tegas Gibran.

Ucapan Gibran membuat sang polisi yang ada di sana menjadi marakomah jadi dia dengan cepat menyeret pria itu lalu memang sebaiknya di dalam ruangan interogasi.

"Matikan kameranya!!!" Perintah sama pria sembari memukuli Gibran.

Buk!

"Kau jangan berbohong!!!! Katakan padaku, dimana uang-uang itu?!!!" Bentak sang polisi kembali mengayunkan tangannya memukuli Gibran.

Buk! Buk! Buk!

Gibran yang dipukuli pun tetap menutup mulutnya, dan pria itu kebingungan harus melakukan apa sebab dia tidak menyangka bahwa polisi bisa berbuat sangat kejam seperti itu!!!

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***