9

Gibran melihat ada beberapa orang pria yang berjalan ke arahnya, dan yang lebih membuat Gibran memegang erat tali tas yang ada bersamanya saat ia melihat pria-pria itu seperti berasal dari kelompok mafia yang sering ia baca dalam buku novel.

Pakaian serba hitam, wajah yang menampakkan kesombongan dan aura yang dibawakan oleh orang-orang itu benar-benar membuat Gibran merasa terancam di tempatnya.

Setelah kelima pria itu mendekat, seorang pria yang merupakan pemimpin Mereka kemudian menatap ke arah tas yang dipegang erat oleh Gibran sebelum memindahkan tatapannya ke wajah Gibran.

"Apa kau pria yang baru saja berteleponan denganku yang mengatakan bahwa Tuan Lio berada di rumah sakit?" Tanya pria itu dengan suara yang tenang.

Gibran menganggukkan kepalanya, "ya, tetapi kau apanya Tuan Lio?" Tanya Gibran sembari berdiri dan memegang erat tas besar di tangannya.

"Aku adalah putranya, boleh tolong berikan barang-barang milik ayahku?" Tanya sang pria langsung membuat Gibran menatap pria di depannya dengan tatapan menitinya.

"Boleh tolong tunjukkan kartu identitasmu?" Tanya Gibran langsung membuat sang pria memicingkan matanya menatap pria di depannya, bersamaan dengan keempat orang yang ada di belakang pria itu tampak waspada menatap Gibran sehingga membuat Gibran semakin merasa aneh dengan sikap orang di depannya.

Seandainya pria itu benar-benar adalah anak kandung dari tuan Lio, maka seharusnya dia tampak sedih mengetahui ayahnya yang masuk rumah sakit, atau setidaknya pria itu lebih menanyakan kabar ayahnya ketimbang menanyakan barang-barang ayahnya.

Hal itu membuat Gibran menjadi sangat waspada, tetapi ketika dia melihat pria itu akhirnya mengeluarkan dompetnya dan mengambil kartu identitasnya, maka Gibran dengan tenang menggulurkan tangannya untuk mengambil kartu identitas yang disodorkan padanya.

Tetapi belum saja dia mengambil kartu dari tangan pria itu, Gibran terkejut ketika tangannya malah ditarik oleh pria itu lalu dipelintir ke belakang sebelum tas besar yang ada di tangannya direbut oleh beberapa pria yang lain dan dia pun dilemparkan ke pintu ruangan operasi.

Buk!!!

Gibran merinti kesakitan karena benturan yang keras itu, dan ketika dia melihat orang-orang itu telah pergi dengan tas, maka dia cepat-cepat pergi mengejar orang-orang itu tetapi sayang sekali dia harus menghentikan langkahnya ketika melihat sang pria menodongkan pistol ke arahnya.

Gibran segera berhenti di tempatnya dan mengangkat kedua tangannya lalu menatap para pria itu pergi darinya dengan raut wajah semeringah.

Gibran yang melihat hal itu langsung berlari ke arah meja resepsionis dan menyuruh mereka menelpon polisi untuk menyelidiki masalah tersebut.

"Keamanan rumah sakit akan memeriksa cctv-nya, silakan menunggu," ucap sang resepsionis langsung diangkuti oleh Gibran lalu pria itu pun pergi dari tempat itu.

Sementara itu, orang-orang yang telah membawa tas milik Gibran kini berada dalam mobil dan meluncur meninggalkan rumah sakit.

"Langsung pergi ke markas!" Perintah sang pemimpin dari keempat orang itu sembari Dia kemudian membuka tas yang ia bawa.

Pria itu melototkan matanya dan langsung mengarahkan kedua tangannya membongkar tas itu ketika ternyata tas yang seharusnya diisi oleh uang telah diganti kertas-kertas tidak berguna.

"Sial!!!" Teriak pria itu benar-benar tidak menyangka bahwa dia telah dikibuli hingga pria itu pun menatap anak buahnya yang sedang menyetir mobil.

"Putar balik ke rumah sakit!!!" Perintah pria itu langsung membuat sang supir memutar balik mobil mereka menuju rumah sakit yang baru saja mereka tinggalkan.

Namun saat tiba di sana, mereka menggertakan gigi mereka saat melihat beberapa polisi telah ada di sana sehingga sang pria yang ada di dalam mobil hanya bisa menelpon seseorang.

"Kita ditipu, tas yang kami ambil tidak berisi uang melainkan hanya kertas biasa sekarang ada banyak polisi di rumah sakit," kata sangat pria pada orang di seberang telpon.

"Untuk apa kau takut pada polisi? Gunakan rencana B!" Perintah sang pria dari seberang telepon.

Terpopuler

Comments

Endang Kusdarini

Endang Kusdarini

Cerdik juga Gibran, mengganti uang dg kertas

2023-02-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!