Ryan menjadi salah tingkah dan tidak bisa harus memulai darimana dia menjawab pertanyaan sang ibu. Sementara Rio yang melihat gelagat dari Ryan langsung berdehem sebelum akhirnya dia membuka kata.
"Ehem.. Ibu Besar! Sebenarnya ini adalah murni kesalahan kami! Kami adalah anggota geng motor sekaligus orang-orang dari Perguruan Beladiri Tengkorak Hitam. Kami sebelumnya datang kekampus untuk mencari anak yang bernama Ryan Aji Sena untuk menghabisinya karena dia telah menyinggung orang yang bernama Dodi!.."
"Bisa dikatakan kami adalah orang bayaran yang diutus oleh Dodi untuk menghajar Guru Besar Ryan! Karena Guru Besar Ryan tidak ada di kampus, kami berniat untuk pergi setelah merusak beberapa properti kampus dan kembali keesokan harinya untuk mencari Guru Besar!.."
"Namun tiba-tiba seorang wanita jal*ng yang tampaknya memiliki dendam dengan Guru Besar muncul dan memberitahukan tempat tinggal Guru Besar lalu akhirnya kami sampai disini, bertarung dan kami kalah dengan Guru Besar!.."
"Sebelum bertarung, Guru Besar Ryan memintaku untuk membuat kesepakatan yang menurutku sangat bodoh dan aku menyetujuinya begitu saja bahkan dengan mengucapkan sumpah!.."
"Setelah aku dikalahkan, maka aku dan semua anak buahku kini telah resmi menjadi bawahan dari Guru Besar Ryan! Begitulah cerita singkatnya Ibu Besar!" ujar Rio menjelaskan atau menceritakan dengan rinci kejadian dan keaslian masalah.
Lastri sedikit memelototkan matanya dan wajahnya berubah-ubah saat mendengar cerita dari Rio. Sementara Ryan dan John hanya diam dan ikut mendengarkan saja.
"Lalu wanita itu apakah si Novie? Bukankah dia pacarmu?" tanya Lastri kepada Ryan.
"Emm.. Anu bu.. Dia sudah jadi mantan! Dia memutuskanku setelah tahu kalau kita dari keluarga miskin!" jawab Ryan dengan jujur dan apa adanya.
"Oh.. Jadi begitu.. Syukurlah jika kamu putus! Ibu memang agak kurang suka dengannya yang seperti menatap hina kita saat dia mampir kerumah beberapa waktu lalu!" ujar Lastri tidak mempermasalahkannya sama sekali.
"Lalu siapa Dodi-dodi yang mengutusmu itu?" lanjut Lastri bertanya pada Rio.
"Itu.. Dia adalah ayah dari Brian! Anak yang Guru Besar Ryan lukai ibu besar!" jawab Rio dengan rasa tidak enak.
Lastri lalu menatap Ryan anaknya dengan pandangan membutuhkan penjelasan.
"Itu.. Brian itu orang yang suka membullyku saat di kampus bu! Dan saat itu dia hendak menusukku dengan pisau!" ujar Ryan.
"Apaa!" Lastri dan dua orang lainnya sangat terkejut dengan ucapan Ryan.
"Makanya aku tendang dengan sekuat tenagaku bagian telur perkututnya! Dan mungkin setelahnya telurnya pecah! Hehe.." jawab Ryan jujur namun sangat ambigu.
"Huh! Kamu hanya membuatnya seperti itu saja buat anak kurang ajar itu? Mengapa tidak kamu tarik saja burungnya sampai putus dan tidak bisa digunakan lagi?" ucap Lastri dengan kemarahan diwajahnya.
"Eh.. Anu.. Itu ibu.." Ryan tidak berdaya dengan kata-kata ibunya. Dia tidak mengira ibunya lebih kejam daripada yang dia kira.
"Besok-besok kalo ada yang berani membully kamu lagi, hajar sampai kapok dan bawa ke ibu! Biar ibu yang menyembelih burungnya dan menceplok telurnya!" ucap Lastri lagi yang membuat Ryan, Rio dan John bergidik ketakutan.
Hal itu sebenarnya sangatlah wajar! Ibu mana yang tidak marah mengetahui anaknya di bully dan dihina seperti itu. Jadi Lastri saat ini pun begitu marah saat Ryan dilakukan dengan seperti itu.
"S-siap bu! Akan Ryan laksanakan!" ujar Ryan dengan bulu kuduknya yang sudah berdiri semua.
Mereka berempat akhirnya mengobrol dengan santai kembali setelah ketegangan saat diintrogasi oleh Lastri. Rio dan John juga mengatakan dengan memaksa ingin meninggalkan satu atau dua orang yang terlatih dari anggota geng motornya untuk menjadi pengawal Lastri. Dan Ryan dengan berat hati menerimanya untuk tinggal dan menjaga sang ibu.
Setelah berbicara cukup banyak hal mengenai permasalahan yang ada selama hampir satu jam lamanya, Bos Rio dan John berniat untuk pamit undur diri.
"Baiklah Guru Besar dan Ibu Besar! Jika tidak ada yang dibicarakan lagi, kami hendak pamit undur diri dulu!" ucap Bos Rio yang berdiri dari tempat duduk dan memberikan sebuah kartu nama kepada Ryan.
"Jika Guru Besar atau Ibu Besar membutuhkan bantuan kami, maka hubungi saja nomor yang ada disini! Aku dan John serta semua anak buahku siap membantu Guru Besar dan Ibu Besar!" lanjutnya.
"Baik! Terima kasih saudara Rio!" ujar Ryan sambil menerima kartu nama itu.
Bos Rio sebenarnya tidak terlalu enak dengan panggilan saudara yang disematkan untuknya dari Ryan. Namun dia tidak bisa berkomentar ataupun menolak jika tidak ingin menyinggung monster beladiri seperti Ryan dan berakhir babak belur.
"Baiklah.. Kami pergi dulu!" ucap Rio.
Setelah bersalaman dengan Ryan, Bos Rio dan John bersama anak buahnya pergi meninggalkan kediamannya yang sangat sederhana itu. Ryan mengantarkan mereka sampai kedepan pintu karena itu memang tata krama yang selalu diajarkan oleh ibunya.
Mereka meninggalkan dua orang pria yang terlihat sangat gagah dan sedikit sangar.
"Kalian berdua, kemarilah! Ayo masuk dulu kerumah!" ucap Ryan memanggil keduanya untuk masuk kediaman sederhana itu.
"Baik Bos Besar!" jawab keduanya mendekati Ryan.
Setelah mereka bertiga masuk, mereka melihat Lastri masih duduk dengan tenang dikursi tamu. Setelah itu Ryan juga ikut duduk disampingnya.
"Kalian duduklah!" ucap Lastri.
"Baik Ibu Besar!" angguk keduanya lalu duduk didepan Ryan dan ibunya dengan wajah menunduk.
"Jadi, siapa nama kalian?" tanya Lastri dengan lembut.
"Namaku Parman Ibu Besar! Dan ini adikku Suprapto!" jawab pria itu dengan hati-hati.
"Eh? Bukankah itu seperti nama yang tidak asing?" tanya Ryan dengan aneh. Dia seperti pernah mendengar nama Parman dan Suprapto, tapi dimana dan entah siapa orang itu dia lupa.
Parman dan Suprapto tidak menjawabnya karena malu jika mengungkapkan pemilik nama asli dari nama yang tersematkan kepada mereka. Jelas, bahwa nama keduanya adalah nama yang sangat agung dan dibanggakan di negara ini.
"Oiya, itu kamar kosong untuk kalian berdua istirahat! Jaga ibuku jika nanti atau kapanpun ibu hendak bepergian!" ucap Ryan memberikan perintah pertamanya.
"Kami akan menjaga Ibu Besar meski dengan nyawa kami sebagai tameng!" jawab keduanya secara serentak dan tanpa ragu.
"Baiklah.. Kalau begitu aku akan mandi dulu! Kalian mengobrollah dengan ibu! Jangan terlalu sungkan! Anggap kita ini saudara!" ujar Ryan yang sudah bangkit dari tempat duduk.
"Baik Guru Besar!" jawab keduanya.
"Oiya, nanti tolong bawa masuk pedang katana milik Rio! Aku akan menyimpannya!" ucap Ryan lagi lalu beranjak pergi.
"Baik!"
Lastri hanya menggelengkan kepala melihat tingkah anaknya itu. Dia tidak menyangka bahwa situasinya akan berubah seperti ini berkat anaknya. Dia tentu senang, namun dia merasa sedikit aneh dengan perubahan Ryan yang begitu drastis itu. Meski begitu, Lastri hanya bisa mensyukuri dan tidak menanyakan kepada anaknya itu.
***
Ryan masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan diri dari keringat dan darah yang menempel pada pakaiannya. Hanya butuh sepuluh menit baginya untuk mandi serta membungkus lukanya dengan kain.
Ryan duduk diatas kasurnya dengan mata yang menerawang.
[Tuan!] panggil Sistem tiba-tiba yang mengagetkan Ryan.
"Ah! Sistem! Kamu mengagetkanku saja!" ujar Ryan.
[Apa yang Tuan lamunkan? Katakan saja kepadaku! Mungkin aku bisa memberikan sedikit masukan dan solusi!] ucap Sistem dengan perhatian layaknya seorang sahabat yang sangat pengertian.
"Tidak ada Sistem! Baiklah.. Mending cek saja statusku sekarang!" ucap Ryan mengelak.
[Baik Tuan! Cek Status:
Nama: Ryan Aji Sena
Umur: 23 tahun
Status: Jones alias jomblo ngenes
Pesona: 13/100
Poin: 218/1000
Keahlian: Tukang Pijat Super Level Tinggi, Ahli Kungfu Tingkat Menengah
Kekuatan: 30/100
Tugas: -
Tabungan di bank: 21.045.000
Toko Sistem: Belum Bisa Diakses
Brangkas: Uang Tunai 1.800.000
Versi Sistem: 1.0 (Naikkan..)]
Ryan tersenyum melihat statusnya saat ini. Dia juga merasakan tubuhnya bertambah kuat dengan bertambahnya poin kekuatannya. Meski begitu, dia masih tersenyum kecut melihat statusnya yang masih tertulis jones alias jomblo ngenes.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Listi
mantapbek choi
2025-02-06
0
Harman Loke
seeeeemaaaaaaaaaangaaaaaaaaattt
2024-12-25
0
PHSNR👾
tidak bisa sebaiknya diganti tidak tahu aja thor 🙏🙏
2024-10-08
0