Chapter 16

Keduanya akhirnya berhenti berdebat saat pintu kamar Ryan tiba-tiba diketuk.

Tok! Tok! Tok!

"Nak! Apa kamu sudah bangun?" tanya suara dari luar yang tidak lain adalah milik ibunya.

"Ah! Iya ibu.. Aku sudah bangun dari tadi!" jawab Ryan sambil beranjak dari tempat tidurnya.

"Boleh ibu masuk?" tanya Lastri.

"Tentu saja!" jawab Ryan sambil membuka pintu kamarnya. Tapi raut wajah Ryan seketika berubah saat melihat sesuatu yang dipakai oleh ibunya.

"Ibu mau kemana?" tanya Ryan aneh karena melihat pakaian ibunya yang begitu rapih.

Lastri tidak langsung menjawab. Dia masuk kamar Ryan dan menghadap cermin yang menempel pada lemari Ryan dan mulai sibuk sendiri. Ya, begitulah wanita! Dimana ada cermin, disitulah wanita mulai bertingkah! Sebagai seorang laki-laki Ryan sangat memaklumi tingkah ibunya.

Setelah selesai dengan kesibukannya, Lastri lalu membalik badan dan menatap anaknya dengan wajah cengengesan.

"Hehehe.. Bagaimana baju dan penampilan ibu? Bagus bukan?" tanya Lastri yang tidak menjawab pertanyaan anaknya itu.

"Iya-iya.. Bahkan sangat bagus! Tapi ibu mau kemana?" jawab Ryan lalu mengulang pertanyaannya.

"Tentu saja ibu mau berangkat kondangan ditempat pamanmu Tarjo! Masa kamu lupa! Ini hari rame-rame anaknya yang sunatan!" jawab ibunya.

"Maksud ibu si Kevin itu? Bukankah dia sudah besar dan sudah pernah sunat? Apanya lagi yang mau disunati?" tanya Ryan aneh.

"Hiihh.. Bukan Kevin! Tapi Dani adiknya! Gimana? Kamu mau ikut tidak?" ujar Lastri yang geregetan dengan pertanyaan Ryan anaknya.

"Eh? Ibu.. Tidak-tidak! Ryan tidak mau! Kondangan itu adalah sesuatu yang paling dihindari oleh cowok cool sepertiku ibu!" ucap Ryan dengan wajah bergerak-gerak tidak karuan.

Mana mungkin Ryan mau ikut kondangan dan membuntuti ibunya. Apalagi saat ibunya bertemu dengan saudara-saudara dari keluarganya yang jauh, maka reunian antar para ibu-ibu rempong tidak akan pernah bisa dihindari lagi. Dan Ryan tentu tidak ingin terjebak didalam suasana mengerikan seperti itu.

"Baiklah.. Jika kamu tidak mau ikut, ibu berangkat sekarang ya?" ujar Lastri.

"Baik bu! Minta Parman atau Prapto buat antar ibu kesana!" kata Ryan.

"Iya! Sebelumnya ibu juga sudah ngomong sama Parman!" ucap Lastri.

"Yaudah! Ibu berangkat!" lanjutnya.

"Iya bu! Hati-hati dijalan!" ujar Ryan lalu bersalaman mencium tangan sang ibu.

"Siap!" jawab Lastri lalu pergi meninggalkan kamar Ryan.

Ryan hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum lembut melihat kepergian wanita paling dicintainya diseluruh alam semesta itu. Sikapnya yang cuek dan tidak banyak bicara saat diluar, tidak bisa Ryan perlihatkan didepan ibunya itu.

[Ding! Misi tingkat menengah terpacu! Selamatkan anak-anak yang akan tertabrak oleh mobil truck di Jalan Kenanga, dekat halte! Tuan akan mendapatkan 5 poin sistem, 1 poin pesona dan 5.000.000 uang tunai! Jika gagal Tuan akan disetrum tegangan rendah selama satu menit oleh Sistem!]

Tiba-tiba suara Sistem terdengar dikepala Ryan yang mengabari tugas sistem telah terpacu.

"Jalan kenanga? Bukankan itu cukup jauh?" ucap Ryan lirih lalu bergegas lari keluar dari kamarnya.

Ryan menemukan Suprapto bawahannya sedang duduk santai didepan rumahnya sambil meminum kopi dan membaca koran.

"Praptoo! Aku pinjam motormu!" ucap Ryan dengan terburu-buru dan sedikit berteriak.

Suprapto yang sedang asik menyeruput kopi langsung saja menyemburkannya karena terkejut.

"Ah! Guru Besar mengagetkanku saja!" ujar Suprapto.

"Mana kunci motormu! Aku pinjam sebentar!" ucap Ryan terburu-buru.

"Eh? Ada dikamar, Guru Besar!" jawab Suprapto dengan wajah polos dan tidak mengerti.

"Cepat ambil! Aku pinjam motormu dulu! Ini penting! Menyangkut nyawa seseorang!" ujar Ryan sambil menarik tangan Suprapto untuk berdiri dan bergegas mengambilkan kunci motornya.

"B-baik Guru Besar!" ucap Suprapto kebingungan namun dia langsung berlari mengambilkan kunci motornya untuk dipinjamkan Ryan.

Dua puluh detik kemudian, Suprapto kembali dengan nafas yang terengah-engah dan ditangannya terpegang kunci.

"Ini Guru Besar!" ucap Suprapto sambil memberikan kunci motornya kepada Ryan.

"Bagus! Aku bawa dulu!" ujar Ryan mengambil kunci lalu berlari menuju motor ninja Suprapto yang terparkir didepan rumahnya.

Broommmm...

Ryan mengegas motor yang baru dihidupkan mesinnya itu dengan keras lalu melaju dengan sangat cepat. Motor Ryan menyalip banyak kendaraan lainnya. Ryan menggunakan motor Suprapto seperti halnya Valentino Rossi. Mungkin saja lebih karena saking ngebutnya.

Setelah lima menit melaju dengan kecepatan tinggi, Ryan akhirnya sampai juga di Jalan Kenanga dan berhenti didekat halte. Ryan mematikan motornya dipinggir jalan dan melihat-lihat dimanakan gerangan anak-anak yang harus diselamatkannya.

Tiba-tiba dari sebuah toko disebrang jalan keluarlah seorang ibu-ibu dengan dua bocah kecil atau bocil digandengan tangannya. Satu berumur kisaran delapan tahun dan satunya lagi empat atau lima tahun.

Sang ibu lalu menghentikan langkahnya dan memasang wajah seperti sedang mengingat-ingat sesuatu. Setelah itu dia mengatakan kepada anaknya untuk menunggunya ditempat dan jangan pergi karena dia lupa membeli sesuatu. Sang anak hanya mengangguk saja, lalu sang ibu pergi meninggalkannya masuk kembali kedalam toko.

Saat ibunya sudah pergi meninggalkan dua bocah itu, tiba-tiba si bocah yang berumur empat atau lima tahunan itu melihat seekor kucing yang sangat imut dari arah sebrang jalan.

Bocah itu sangat tertarik dengan kucing itu lalu dengan cepat dia berlari menuju tempat kucing yang mana harus menyebrang jalan besar.

Sang kakak terkejut dengan adiknya yang tiba-tiba berlari dengan kencang dan melepaskan diri dari genggaman tangannya. Dia memanggil nama adiknya dengan keras namun tidak sedikitpun beranjak dari tempatnya berdiri.

Ya! Begitulah anak-anak! Orang dewasa harus bisa memakluminya! Mungkin dalam fikiran anak itu dia tidak ingin melanggar larangan sang ibu atau mungkin karena hal lain.

Ryan yang melihat itu hanya tersenyum namun tiba-tiba senyumannya menghilang saat mengingat akan mengapa dirinya ada disini. Saat itu juga sebuah mobil truck berwarna kuning melaju dengan sangat cepat dari arah lain dan tidak memungkinkan baginya untuk di rem.

"Sial! Itu bocilnya!" ujar Ryan melompat dari motornya lalu berlari secepat yang dia bisa.

Thiiiinnnn...

"Awaaasss!"

Ryan berteriak kencang secara reflek sambil terus berlari menghampiri bocah lima tahunan itu. Dari teriakan Ryan itulah banyak orang-orang yang sedang berada dipinggir jalan sontak mengarahkan pandangannya kesatu arah dan ikut berteriak histeris.

Mendengar Ryan dan orang-orang berteriak serta sebuah klakson dari mobil yang bersamaan, bukannya pergi dan mempercepat larinya dan menghindar dari tertabrak, bocah lima tahunan itu justru menghentikan langkahnya tepat dijalur truck akan melewatinya. Dia melihat kearah Ryan dan bertanya-tanya mengapa ada orang yang berteriak-teriak sangat kencang seperti itu.

Sekali lagi Ryan harus dipaksa mengerti dan maklum dengan laku dari bocah yang baru seumur jagung itu. Ryan semakin mempercepat langkahnya lalu saat sudah dekat, dia meraih bagian ketiak si bocah dan membawanya menghindar dari tabrakan.

Thiiiiiiin...

Ryan dan bocah itu berhasil menghindar dan selamat dari kecelakaan mengerikan itu.

"Haahh.. Selamat!" ucap Ryan menghela nafas panjangnya.

Terpopuler

Comments

John de Joenk

John de Joenk

hadiahnya dikit banget thor masa cuma sepuluh atau 5 juta..harusnya segera ratusan juta dan milyard

2024-03-12

9

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

Kalu ketabrak yg jelas sopir truk yg disalahkan dan masuk penjara...he...he

2024-02-12

1

Ymmers

Ymmers

si ibu bocil itu kok bisaan ninggalin anak2nya di jalanan siy tanpa ada yg menemani… 😠
mbok ya di bawa aja lagi.. jgn di tinggalin.. bahayanya banyak.. 😕😠

2023-07-26

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chaptet 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chaptet 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!