Chapter 12

Keduanya saling menatap satu sama lain. Ryan menyunggingkan senyuman anehnya kepada Bos preman Rio yang langsung membuatnya merasakan hawa tidak enak.

"Hyaaat!"

Ryan berteriak dan berinisiatif menyerang terlebih dahulu. Ayunan tangan yang sangat lincah dan jurus tendangan Ryan gunakan secara bersamaan yang membuat Rio akhirnya mengerti arti senyuman Ryan sebelumnya.

Buk! Buk!

Beberapa kali Rio terkena hantaman kaki Ryan yang membuat pertahanannya sedikit goyah.

"Ayo Tuan Guru Besar Rio! Apa hanya ini kemampuan yang kamu miliki!" ujar Ryan memprovokasi di sela-sela pertarungan.

"Haha.. Kau sungguh hebat Ryan! Aku tidak menyangka akan menemukan lawan yang membuatku bersemangat setelah beberapa tahun ini!" ucap Rio sama sekali tidak terprovokasi.

Rio kemudian menebaskan pedang katananya secara menyilang dan kakinya bergerak zig-zag. Ryan sedikit kebingungan melihat pola bertarung Rio yang tiba-tiba berubah.

Trank! Trank! Trank!

Meskipun bingung, Ryan tidak bisa kehilangan fokusnya. Dia terus memperhatikan setiap gerakan dari Rio yang meskipun sangat rumit.

"Haaa!"

Tiba-tiba Rio berteriak sangat kencang dan mengagetkan Ryan.

Sret!

"Ugh!"

Tap! Tap! Tap!

Ryan meringis kesakitan sambil memegangi pahanya dan langsung melangkah mundur untuk menjaga jarak. Ryan sedikit terkena tebasan pedang katana Rio. Untung saja dia dengan cepat bergerak mundur. Jika tidak, mungkin kaki kanannya sekarang sudah putus.

"Sial!" umpat Ryan.

Darah segar mengalir dengan deras menodai celananya dan menjadikannya berwarna merah.

"Hahaha.."

Rio tertawa senang melihat Ryan meringis kesakitan. Dia sangat puas dengan hasil yang dia peroleh. Hal ini Rio perkirakan sudah sepadan atau bahkan lebih untuk membalas pukulan tongkat bisbol Ryan yang sebelumnya beberapa kali mengenai tubuhnya.

Sementara di barisan para penonton yang tidak lain adalah anak buah sekaligus anggota Perguruan Beladiri Tengkorak Hitam tersenyum dengan wajah sangat puas. Mereka bisa melihat bahwa Ryan mungkin performa tempurnya tidak akan bisa lagi sebagus sebelumnya.

"Hahahaha.. Bos memang yang terbaik! Potong juga telinganya Bos! Balaskan dendamku!" seru salah satu anggota yang mana pada pertarungan melawan Ryan, saudaranya terluka dengan cukup parah. Dia tertawa sangat keras dan merasa sangat senang karena Ryan berhasil dilukai oleh Bos Rio.

Saking kerasnya teriakan orang itu, sampai sampai Bos Rio dibuat mengerutkan kening dan menatap anak buahnya itu.

"Apa kau sedang memerintah Bos? Apa kau ingin mati sekarang?" tanya tiba-tiba salah satu pria dibelakang orang yang berseru itu.

Nada bicara pria ini sangatlah dingin. Dia sangat tersinggung dengan ucapan orang yang berseru kepada Bosnya yang seolah-olah sedang menyuruh. Meskipun dia itu teman, tapi berbuat yang demikian adalah hal tabu bagi kelompoknya.

"Eh.. Tidak! Anu.. Bukan begitu maksudku mas John!" ujar pria yang berseru sebelumnya dengan nada kaku. Dia sungguh tidak berani melawan si John ini. Meskipun John bertubuh kurus dan hanya pas-pasan, tapi dia sangat terkenal dengan tinjuannya yang sangat mematikan.

"Jika tidak maksud maka diamlah! Suara teriakan burukmu itu justru bisa menghilangkan konsentrasi Bos Rio! Paham?" bentak si John.

"B-baik mas John! A-aku tidak akan mengulanginya lagi!" jawab orang itu dengan ketakutan.

"Bagus! Dan tonton saja pertarungan Bos Rio! Jangan berisik!" ujar si John.

"S-siap mas John!"

Didalam pertarungan, Ryan terus meringis kesakitan sambil memegangi pahanya yang terus mengalirkan darah.

"Sial! Sial! Sial!" teriak Ryan karena menahan rasa sakit sekaligus perih.

"Hahaha.. Nak! Kau akan kalah!" ucap Rio dengan sombong.

Rio terus melangkah maju secara perlahan, sementara Ryan harus kesusahan mundur untuk menjaga jarak. Ryan beberapa kali sudah menghubungi Sistem melalui fikirannya untuk suatu hal, tapi Sistem justru hanya diam dan tidak menjawab panggilannya sama sekali.

"Mengapa kau terus mundur bocah? Apa kau sekarang sudah takut mati? Dimana keberanianmu yang sebelumnya itu?" ucap Rio menghujani Ryan dengan tiga pertanyaan secara beruntun sekaligus menyiratkan ejekan mendalam kepada Ryan.

Ryan hanya menggertakkan giginya saat mendengar pertanyaan ejekan dari Rio. Andai saja dia menggunakan senjata yang sama, maka sudah dipastikan Rio sudah mati puluhan kali ditangannya.

"Hanya diam? Hahaha.." ejek Rio.

Ryan yang sebelumnya berjalan sambil terus memegangi lukanya untuk menjaga jarak kini tiba-tiba berhenti dan berdiri dengan tegak dan kuda-kuda kokoh. Dan Rio yang berusaha terus mempersempit jaraknya dengan Ryan dibuat sangat terkejut.

Bos preman sekaligus Guru Besar Perguruan Beladiri Tengkorak Hitam itu melihat jika luka menganga pada paha Ryan kini tidak lagi mengucurkan darah alias terhenti total. Hal yang tidak deketahui oleh Rio adalah Ryan sengaja memperlihatkan diri seolah sudah tidak berdaya supaya dia terus diejek dan mengulur waktu.

Disela-sela waktu yang sangat singkat itu, Ryan menggunakan keahliannya dalam hal urat dan syaraf untuk menghentikan pendarahan dan mengurangi rasa sakit pada lukanya. Alhasil, sekarang dia bisa berdiri lagi dengan kokoh seolah dia tidak pernah terluka. Sungguh strategi yang cukup cerdas!

Melihat wajah terkejut Bos Rio, Ryan hanya tersenyum kecil. Dia sudah menduga akan seperti itu pengekspresiannya.

"Baiklah.. Mari kita lanjutkan ronde kedua!" ucap Ryan lalu bersiap dengan ancang-ancang serangan tongkat bisbolnya.

Rio tersadar dari lamunannya saat Ryan mengatakan ronde kedua. Dia segera bersiap dengan pedang katananya dan mengacungkannya kepada Ryan.

"Hyaaat!"

Traaankkkk!

Keduanya berlari saling mendekat dan berteriak secara bersamaan. Setelah itu, mereka juga saling serang dan menahan serangan. Dan betapa mengejutkannya Ryan! Gerakannya kini bertambah tiga kali lipat lebih cepat dari sebelumnya.

Buk! Buk!

Trank! Tring! Tring!

Trank! Buk! Buk!

Rio terkena banyak sekali hantaman tongkat bisbol Ryan dan beberapa kali tonjokan serta tendangan. Entah itu bagian lengan, kaki, perut, dada, bahkan wajahnya juga ketinggalan.

Rio tampak sangat kewalahan dengan gerakan Ryan yang sangat cepat dan berubah-ubah yang membuat dirinya sama sekali tidak bisa ditebaknya. Rio kini sudah babak belur dan ada satu giginya dibagian depan yang patah. Sungguh sangat ngilu sekali!

Meski sudah dalam kondisi seperti itu, dia tidak pernah ingin mengalah dan anak buahnya yang lain termasuk John tidak berani mendekat untuk membantu karena takut serangan si Bos salah sasaran dan berakhir mereka yang terluka.

Gerakan kungfu yang diimbangi dengan permainan pedang super namun dilakukannya menggunakan tongkat bisbol Ryan nyatanya sangat indah dan mengagumkan jika dilihat.

Ryan menghetikan serangannya satu detik untuk mengecohkan konsentrasi Rio lalu setelahnya memukul dengan sangat keras tangan kanan Rio dari arah bawah.

Buak! Krak!

"Aakkhh.."

Serangan itu mengenai tepat sasaran yang membuat sebuah suara retakan keras terdengar oleh semua orang. Selain itu, serangan keras itu juga membuat pedang katana Rio terlepas dan terbang diudara.

Dengan sangat sigap Ryan menendang dada Rio agar menjauh lalu melemparkan tongkat bisbolnya pada wajah Rio.

Buak!

"Ugh!"

Setelah itu Ryan menangkap dengan sangat anggun pedang katana itu tepat sebelum menyentuh tanah. Tanpa menunggu waktu lagi, Ryan berlari menghampiri Rio yang sedang kehilangan keseimbangan dan akan jatuh terjengkang.

Ryan menendang bagian bawah kaki Bos preman sehingga membuat Rio terpaksa menekuk kedua kakinya.

Bruggg!

Rio terjatuh dengan terlentang menghadap kelangit dengan kaki yang menekuk. Setelah itu Ryan mengacungkan pedang katana kearah wajah Rio yang terlihat sangat memprihatinkan. Rio yang ingin berteriak langsung terdiam seribu bahasa karena ketakutan.

"Kau yang kalah Guru Besar Rio!" ucap Ryan sambil menyunggingkan senyum penuh makna.

Terpopuler

Comments

Hary

Hary

Thor... jadikan 1chapter, bertele tele...

2024-04-14

3

Saipul Bahri

Saipul Bahri

jadi males bacanya, ngelawan kroco sampek menghabiskan tiga bab. authornya kacau dalam buat cerita pertarungam gini

2024-03-08

4

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

Harus tigo episod mngalhkan Bos preman, sakti dikit thor,!.sekali tinju h mabur...hhh

2024-02-12

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chaptet 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chaptet 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!