Chapter 13

Rio menggertakkan giginya hingga terdengar cukup keras namun dia juga begitu ketakutan. Dia tidak menyangka bahwa master beladiri sepertinya dapat dikalahkan oleh seorang pemuda yang masih berumur belum dua puluh lima tahun.

Terlebih dia telah berjanji akan menjadi pelayannya yang paling setia jika memang pemuda itu bisa mengalahkannya. Dan kenyataan pahit itu akhirnya diterima Rio. Bukan hanya kalah! Tapi bahkan senjata yang harusnya dia acungkan kepada musuh kini sedang mengacung tepat didepan wajahnya.

Dia belum bisa menerima semua ini! Tidak! Bukan hanya dia! Tapi semua anak buah atau para murid Perguruan Beladiri Tengkorak Hitam juga belum percaya dengan apa yang mereka lihat.

Mereka semua ingin menyerang Ryan, tapi mereka ingat dan dididik untuk selalu ikut dan berbakti kepada guru besar. Selain itu meski mereka adalah preman, tapi untuk masalah yang berkaitan dengan janji, maka mereka harus tetap menepatinya.

"Sial! Apa kita benar-benar akan menjadi anak buah dari pemuda itu?" tanya salah satu orang yang belum bisa menerima.

"Sepertinya begitu! Kita diharuskan untuk menuruti semua ucapan Bos Rio! Sementara Bos Rio sudah menjanjikan hal yang seperti itu! Kita hanya bisa menerimanya!" jawab satu temannya yang lain yang berada disebelah orang yang bertanya itu.

"Benar sekali! Tapi apakah peraturan yang sudah berlaku akan dirubah oleh pemuda itu?" tanya orang itu.

"Melihat dari karakter yang ditampilkan pemuda itu, aku rasa tidak! Pemuda itu hanya ingin kita menjadi bawahannya saja dan tidak akan ikut campur urusan dalam perguruan atau geng motor! Mungkin dia akan meminta bantuan kepada kita jika memang dia sangat membutuhkan! Itu saja!" kini giliran John yang memberikan jawaban.

"Yah.. Aku harap begitu!" kata orang itu sambil menatap Bos mereka yang masih terdiam dengan sebilah pedang katana yang mengacung didepan wajahnya.

Mereka semua terdiam setelah mendengar jawaban dari John. Jika apa yang dikatakan John itu benar, maka mereka tidak akan keberatan jika harus menjadi bawahan atau pelayan paling setia untuk pemuda tersebut.

Bagi mereka, jika tidak ikut campur masalah peraturan yang sudah ditetapkan perguruan atau geng motor, maka itu tidak masalah. Itu karena mereka telah menganggap peraturan itu adalah hal mutlak untuk kehidupan mereka. Dan karena peraturan itu pula mereka menjadi kelompok yang disegani di kota ini bahkan oleh aparatur pemerintahan itu sendiri.

Ryan menatap tajam Rio yang masih diam tidak menanggapi ucapannya. Dia mendekatkan pedang katana itu kewajah Rio yang langsung membuat Rio angkat bicara.

"Baik.. Baik! Sesuai dengan kesepakatan kita!" ujar Bos Rio lemah.

"Hm.. Bagus!" ucap Ryan.

[Ding! Selamat! Tuan telah menyelesaikan tugas sistem tingkat tinggi yaitu mengalahkan semua preman dan menjadikan mereka bawahan! Tuan mendapatkan 50 poin sistem, 5 poin kekuatan dan 10.000.000 uang tunai!]

Ryan tersenyum mendengar pemberitahuan dari Sistem. Kemudian dia membantu Bos Rio untuk berdiri lalu menepuk-nepuk pundaknya.

"Maaf aku terlalu kasar denganmu!" ucap Ryan tiba-tiba yang mengejutkan Bos Rio dan semua orang.

Maaf? Apakah mereka tidak salah dengar? Padahal merekalah yang membuat masalah dengan pemuda itu bahkan sampai melukai pahanya, lalu pemuda itu justru yang meminta maaf?

Bos Rio langsung berlutut dihadapan Ryan yang langsung diikuti semua orang dari Perguruan Beladiri Tengkorak Hitam. Bahkan satu wanita yang sedari tadi sudah terlupakan ikut berlutut. Dia tidak lain adalah Novie yang terlihat sangat ketakutan dan menyesali perbuatannya memberitahu para preman ini rumah Ryan.

Novie sangat tidak menyangka bahwa Ryan sebenarnya adalah master kungfu yang sangat hebat yang sengaja berpura-pura menjadi cupu atau lemah.

"G-guru Besar Ryan! K-kami seharusnya yang meminta maaf kepada Guru Besar!" ucap Bos Rio dengan terbata-bata.

"Benar!" seru keempat puluh sembilan orang lainnya.

Ryan sangat terkejut dengan reaksi mereka semua. Terlebih nama panggilan barunya yang telah tersemat pada diri Ryan. Ryan benar-benar dibuat terkejut sekaligus tidak berdaya.

"Apa yang kalian lakukan? Cepat berdiri!" ucap Ryan sambil berusaha membantu Bos Rio untuk berdiri.

Belum sempat Ryan berhasil membuat Bos Rio berdiri, sebuah suara lembut yang sangat Ryan kenal terdengar.

"Nak! Apa yang terjadi? Mengapa semua orang berlutut padamu? Dan kakimu? Siapa yang telah melukaimu?"

Benar! Dia adalah Lastri yang baru pulang dari belanja. Saat dia baru tiba, dia melihat Ryan anaknya sedang didepan para pria berpenampilan sangar sambil memegang pedang. Namun posisi para pria itu sedang berlutut memohon ampun kepada sang anak.

Lastri langsung melepaskan barang bawaannya lalu datang menghampiri Ryan dengan wajah sangat khawatir. Dia sangat takut anaknya terjadi sesuatu. Sementara Ryan hanya tersenyum lembut melihat sang ibu yang begitu mengkhawatirkannya.

"Ibu tenanglah! Ryan tidak apa-apa!" ucap Ryan sambil memeluk ibunya.

"Tidak apa-apa bagaimana? Kamu terluka nak!" ujar Lastri mengelak.

"Iya ibu! Tapi sungguh Ryan tidak apa-apa! Ini hanya luka kecil saja!" balas Ryan sambil terus memeluk ibunya yang mulai menangis.

Sambil memeluk ibunya, Ryan terus membujuknya untuk tenang dan tidak menangis. Hatinya sangat sakit jika melihat satu-satunya wanita ini menangis.

Setelah bebera saat, akhirnya sang ibu telah tenang. Ryan menatap semua orang yang terus berlutut itu dengan tatapan lembut.

"Berdirilah! Aku memaafkan kalian!" ucapnya.

"Terima kasih Guru Besar!" ucap semua orang termasuk Novie setelah kembali berdiri.

Ryan lalu menjatuhkan pedang katanya yang dipegangnya lalu melepaskan pelukan sang ibu.

"Oiya ibu, perkenalkan! Mereka semua adalah saudara-saudaraku!" ucapnya sambil memperkenalkan para preman itu.

Bos Rio, John dan semua preman kembali dibuat tertegun dengan ucapan Ryan yang memanggil mereka dengan sebutan saudara, bukan bawahan.

"Salam Ibu Besar! Namaku Rio, dan ini John. Lalu semua orang ini adalah anak buahku! Kami semua adalah bawahan dari Guru Besar Ryan!" ucap Bos Rio mengungkapkan identitas asli mereka terhadap Ryan.

Ryan hanya menggelengkan kepalanya melihat Rio mengungkapkannya. Sementara sang ibu sangat terkejut mendengarnya. Dia menatap anaknya dengan tatapan penuh pertanyaan dan menginginkan penjelasan.

Ryan hanya terus menggelengkan kepalanya merasa dengan wajah tidak berdaya.

"Ibu! Aku akan menjelaskannya nanti! Sekarang ayo kita masuk dulu!" ujar Ryan.

"Dan untukmu Novie! Kau kembalilah dengan satu orang dari mereka!" lanjut Ryan.

"Baik!" ucap Novie lirih.

Dia lalu dibawa oleh salah satu preman dan pergi meninggalkan kediaman Ryan. Sementara Ryan, Ibunya, Bos Rio dan John masuk kedalam rumah sederhana itu. Beberapa diantara mereka juga masuk membawa barang bawaan dari Lastri yang dia tinggalkan sebelumnya.

Tidak lupa Lastri membuatkan kopi untuk kedua tamu dan anaknya. Setelah itu dia ikut diduduk dan menatap ketiga orang itu dengan serius.

"Sekarang katakan semuanya kepada ibu!" ucap Lastri mengintrogasi.

Terpopuler

Comments

Tidak Jr.

Tidak Jr.

udahan ah sampek sni mc cupu lwan preman ja mpek 4 bab

2024-03-03

6

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

wah Jadi Bos preman mc kito,!.

2024-02-12

2

Pengguna system v.02

Pengguna system v.02

anjaaayyy, big mom 🤣

2023-05-19

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chaptet 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chaptet 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!