***
Keesokan harinya di kampus tempat Ryan sekolah, terjadi kehebohan yang sangat menegangkan sekaligus menakutkan. Kampus tersebut didatangi oleh lima puluh orang preman dari geng motor yang lengkap dengan persenjataannya yang berupa pedang, pisau, golok, celurit, tongkat bisbol dan lain-lain.
Sekelompok preman itu datang tepat ditengah hari dengan tujuan mencari seorang pemuda yang tidak lain adalah Ryan Aji Sena. Namun mereka harus kecewa karena pemuda yang dicari itu tidak ada di kampus alias bolos sekolah.
Mereka menjadi sangat murka ketika semua murid ditanya dimana rumah Ryan namun tidak ada seorang pun yang menjawabnya karena memang mereka tidaklah pernah tahu.
Kemarahan mereka semakin menjadi-jadi dengan hal itu. Mereka menghancurkan beberapa perabot milik kampus dan berniat untuk pergi.
Namun sebelum mereka benar-benar pergi, seorang wanita cantik menghampiri gerombolan preman itu dan mengatakan bahwa dia mengetahui rumah pemuda yang mereka cari.
Novie! Wanita cantik itu tidak lain adalah Novie, sang mantan pacar Ryan. Karena dendam dan rasa sakit hati dengan apa yang dilakukan oleh Ryan pada sabtu sore didepan butik tempat dia belanja bersama Dimas dia mengatakan dimana tempat tinggal atau rumah Ryan.
"Jadi kau tahu dimana tempat berandalan kecil itu?" tanya si bos preman yang memiliki wajah sangar dan beberapa jahitan dibibir dan bagian matanya.
"Benar bos! Aku tahu!" jawab Novie dengan sedikit gentar.
Tiba-tiba tanpa terduga, si Bos preman menangkap pergelangan tangan Novie dengan sangat erat.
"Jika kau tahu, maka tunjukkan jalannya kepada kami dengan ikut bersama kami!" ucap si Bos preman.
"T-tapi.." ujar Novie dengan terbata-bata karena ketakutan.
"Tidak ada tapi-tapian! Atau kau akan kugilir dengan semua anak buahku!" ancam si Bos preman.
Mendengar ancaman si Bos para gerombolan preman itu Novie semakin bertambah ketakutan.
"B-b-baik!" ucap Novie sambil mengangguk. Dia sangat menyesal telah memberanikan diri untuk ikut campur dengan urusan Ryan dan para preman ini.
Setelah itu, si Bos preman dan semua anak buahnya pergi meninggalkan kampus untuk menuju kerumah Ryan. Sementara Novie dibawa oleh mereka sebagai penunjuk jalan.
***
Rumah Ryan.
Ditempat lain atau lebih tepatnya didepan rumah sederhananya, Ryan sedang berlatih beberapa jurus yang baru dia kuasai semalam. Sementara Lastri sang ibu yang sudah sembuh baru saja pergi meninggalkan Ryan sendirian dirumah untuk pergi berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Sebelumnya Ryan telah memberikan ibunya 3 juta sebagai hadiah atas kesembuhannya dari sakit yang sudah lama ibunya dera. Meskipun Lastri agak curiga tentang darimana anaknya ini mendapatkan uang sebanyak itu, namun dia yakin anaknya tidak mungkin mendapatkannya dari cara kotor dan tidak baik.
Setelah berkeringat cukup banyak, Ryan beristirahat dibawah pohon yang sangat besar dan rindang yang tumbuh tepat dua puluh meter didepan rumahnya.
Setelah Ryan meminum air mineral yang ia bawa dalam sebuah botol, ia dikejutkan dengan suara bising dari motor yang yang dikendarai oleh para preman.
Ketika Ryan melihat rombongan itu, wajahnya mengerut karena dia mengenali seseorang yang diantara puluhan pengendara itu.
'Novie?' batinnya bertanya-tanya.
Rombongan geng motor itu berhenti tidak jauh dari Ryan. Mereka semua turun dan langsung memasang wajah garang.
"Itu dia orangnya!" seru Novie sambil menunjuk Ryan.
Bos preman itu berjalan mendekati Ryan dengan pedang yang terhunus dan tergenggam erat di tangannya.
"Jadi kau orang yang bernama Ryan Aji Sena itu?" tanya si Bos preman sambil mengacungkan pedangnya kearah wajah Ryan.
"Benar! Aku orangnya! Apakah ada yang bisa kubantu?" jawab Ryan lalu balik bertanya. Entah mengapa dia tidak takut sama sekali dengan acungan pedang si Bos preman. Wajahnya tetap tenang setengan air.
"Nak! Kau telah menyinggung orang yang salah!" ujar Bos preman.
"Menyinggung orang salah? Maksudmu? Apakah wanita itu?" tanya Ryan sambil menunjuk muka Novie.
"Bukan! Aku tidak tahu apakah kau punya masalah dengan wanita itu atau tidak! Tapi yang jelas, sekarang kau harus menerima nasib burukmu!" ucap si Bos preman lalu memberikan kode kepada empat puluh sembilan anak buahnya untuk mengepung Ryan.
Ryan masih tetap tenang meski situasinya sedang dalam bahaya. Dia berfikir jika orang yang mengirim para preman ini bukanlah Novie, maka satu-satunya kemungkinan lain adalah Brian atau keluarganya. Dan itu sama sekali tidaklah salah!
"Hajar dia!" ucap si Bos preman memerintah.
Sembilan orang pria dengan perawakan kekar dan berwajah sangar maju beberapa langkah lebih depan dari empat puluh yang lainnya. Ryan langsung memasang sikap kuda-kuda dan menajamkan semua indranya.
Karena didalam pengetahuan kungfu yang dia dapatkan sebelumnya dari Sistem, seseorang yang bertarung maka harus fokus dalam segala hal dan salah satunya adalah indra orang tersebut. Jika indra seseorang difokuskan, maka lambat laun tubuh akan memiliki sebuah insting atau gerakan reflek yang berguna untuk memprediksi tanda bahaya.
Sebelum kesembilan preman itu bergerak menyerang, suara dari Sistem terdengar di telinga Ryan.
[Ding! Tugas tingkat tinggi telah terpacu! Kalahkan semua anggota geng motor tengkorak hitam dan jadikan mereka bawahan! Tuan akan mendapatkan 50 poin sistem, 5 poin kekuatan dan 10.000.000 uang tunai! Jika Tuan gagal maka nyawa Tuan akan menjadi taruhan atau mati!]
Ryan tersenyum mendengar pemberitahuan itu. Dia dengan gerakan yang sangat cepat menyerang terlebih dahulu salah satu preman yang ada didepannya dan memegang tongkat bisbol.
Orang itu sangat terkejut dengan gerakan Ryan yang sangat cepat itu. Dia dan semua orang tidak menyangka dan percaya akan ada manusia yang dapat bergerak secepat itu jika mereka tidak menyaksikannya dengan mata kepala sendiri.
Hal itu sangat wajar karena Ryan telah memiliki kekuatan fisik 25% lebih kuat dibandingkan manusia pada umumnya. Sama dengan jumlah poin kekuatan yang dia miliki saat ini.
Preman itu berusaha untuk menghindari serangan tinju upper cut Ryan yang sangat cepat itu. Namun gerakannya umpama seperti siput jika dibandingkan dengan gerakan Ryan yang cepat seperti kelinci.
Buak!
Bogem Ryan berhasil mendarat tepat diwajah pria itu yang langsung membuatnya terlempar tiga meteran dan tongkat bisbol yang digenggamnya pun terlepas dari tangan dan melayang di udara. beberapa gigi dari pria itu juga langsung beterbangan kesegala arah sebab pukulan mendadak itu.
Ryan dengan sigap menangkap tongkat bisbol itu dan tersenyum menyeringai kepada semua lawannya. Sementara kedelapan orang yang sebelumnya bergerak mendekati Ryan terpaksa harus menghentikan gerakannya karena sangat terkejut akan aksi Ryan yang sangat spektakuler itu.
Melihat senyuman menyeringai dari Ryan, tanpa sadar mereka mundur satu langkah karena tiba-tiba tubuh mereka merasa merinding dan bergidik.
"Ayo majulah kalian semua! Jika memang kalian ingin bernasib sama dengan orang itu!" ujar Ryan dengan senyuman iblis sambil menenteng tongkat bisbol di atas pundaknya. Dia terlihat seperti sosok iblis haus darah yang siap menghabisi semua mangsa-mangsanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
wiwik dwi koriyanto
janganlah diumpamakan seperti iblis, seperti banteng aja yang siap menyeruduk apa saja yang ada didepan ...
2024-11-28
0
Harman Loke
hajaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrr teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss jangan beri ampun
2024-12-25
0
Listi
sakarepmu wes Xiao ciee
2025-02-06
0