Chapter 7

Ryan tersenyum mendengar pemberitahuan dari Sistem. Dia tidak menyangka bahwa mengobati ibunya juga termasuk dalam tugas sistem dan bahkan itu tingkat menengah yang memiliki hadiah lumayan.

Dengan senang hati Ryan menerima tugas itu dan pasti akan dengan serius pula dirinya mengobati sang ibu.

"Sistem! Kamu memang yang terbaik!" ucap Ryan dalam hati.

[Ya! Aku memang begitu sejak awal!] jawab Sistem dengan nada bangga.

Ryan hanya menggelengkan kepalanya saja lalu berniat masuk kedalam rumah. Namun langkahnya terhenti saat seorang wanita yang paling dia cintai keluar setelah membukakan pintu sambil tersenyum lembut kepadanya.

Meskipun wajah ibunya sedikit pucat karena sedang sakit, senyuman sang ibu bagi Ryan adalah senyuman terbaik yang pernah Tuhan ciptakan untuknya.

"Ibu.. Ryan pulang!" ujar Ryan dengan lembut dan tersenyum menyalami sang ibu.

"Uhuk! Iya nak! Uhuk! Uhuk!" balas Lastri juga tersenyum lembut kepada Ryan.

Dengan penuh kasih, Lastri mengelus kepala anaknya itu. Meski Ryan sudah berumur dua puluh tiga tahun atau bisa dikatakan dewasa, namun bagi Lastri dia tetaplah bayi kecilnya yang sama seperti dulu.

Ryan yang melihat ibunya terbatuk-batuk hanya menghela nafas panjangnya.

"Ibu.." ucap Ryan.

"Masuk dulu! Uhuk! Uhuk! Tidak baik berbicara didepan pintu seperti ini!" ujar sang ibu.

"Baik ibu!" turut Ryan.

Keduanya lalu masuk kerumah dan Lastri menutup pintu dengan tenang. Setelah itu keduanya duduk dikursi yang ada diruang tamu dalam keadaan penuh keheningan.

Sang ibu tersenyum melihat putranya yang ragu untuk memulai pembicaraan.

"Ada apa nak? Uhuk!" tanya Lastri sambil terus terbatuk ringan.

"Ibu, Ryan ingin mengobati ibu!" ucap Ryan pelan.

"Maksudmu?" tanya Lastri mengerutkan kening.

"Ryan memiliki sedikit pengetahuan tentang pengobatan dengan cara pemijatan ibu! Apakah ibu percaya?" ujar Ryan kepada ibunya.

"Baiklah.. Sekarang ibu harus bagaimana? Uhuk! Uhuk! Apakah ibu harus tiduran dikamar atau sambil duduk disini saja kamu juga bisa?" tanya Lastri langsung percaya kepada putranya. Meskipun didalam fikirannya dia merasa sedikit aneh dengan ucapan Ryan. Tapi sebagai seorang ibu, dia tidak ingin membuat anaknya merasa kecewa dengan penolakannya.

Ryan tersenyum mendengar jawaban dari ibunya.

"Ibu cukup duduk disitu saja! Ryan akan memijit sekarang!" ujar Ryan sambil mendekati sang ibu.

Lastri mempersilahkan anaknya untuk memulai apa yang ingin dilakukannya. Sementara Ryan dengan pengetahuan tukang pijat super tingkat tinggi yang didapatkannya dari sistem pun memulai pengobatannya.

Ryan mulai memegang titik-titik syaraf yang berhubungan dengan sakit yang diderita ibunya lalu memberikan totokan-totokan ringan. Mulai dari syaraf dibagian leher, punggung, tangan dan bahkan telapak kaki.

Kemudian Ryan mengurutnya dengan pelan takut ibunya merasakan rasa sakit. Sang ibu merasakan rasa seperti kesemutan-kesemutan kecil yang menjalar dibagian-bagian tertentu ditubuhnya khususnya bagian dada.

Dia juga merasakan seperti ada sengatan listrik berdaya kecil disetiap urutan anaknya. Setelah sekitar setengah jam melakukan proses itu, Ryan menghentikan aktifitasnya dan beranjak dari tempatnya kebelakang untuk mengambil sesuatu.

Ryan muncul kembali dengan sebuah wadah di tangan kanannya dan segayung air bersih yang dia ambil dari kamar mandi. Ryan memberikan wadah itu kepada sang ibu dan meletakan gayung yang berisi air itu diatas meja.

"Ibu pegang dan dekatkan dengan mulut ibu! Dan maaf, mungkin yang ini akan sedikit sakit!" ucap Ryan tidak enak.

Lastri hanya tersenyum lembut menatap anaknya sambil menganggukkan kepala. Dia lalu meletakkan wadah itu tepat dibawah dagunya.

Melihat sang ibu menuruti permintaannya. Ryan menarik nafasnya dalam-dalam lalu menotok bagian punggung kiri ibunya dengan cukup keras lalu dibagian depan pundaknya.

"Uhuk!"

Ibunya yang merasakan sakit luar biasa pada bagian dadanya dan terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Ryan sampai terbatuk darah dan tumpah diwadah yang ada tepat dibawah dagunya.

Darah itu berwarna hitam dan bercampur dengan lendir kehijauan yang berbau sangat tidak sedap. Dengan cepat Ryan memberikan segayung air itu kepada ibunya.

"Ibu kumur-kumurlah!" ucap Ryan.

Lastri hanya mengangguk dan melakukan apa yang diminta oleh anaknya. Setelah itu dia membuang air bekasnya berkumur pada wadah yang kini sudah dipegang oleh tangan Ryan.

Melihat ibunya selesai membersihkan darah pada mulutnya, Ryan bergegas meninggalkan sang ibu untuk membuang sesuatu yang ada didalam wadah itu.

Di perjalanan Ryan membuang air bekas kumuran serta darah sang ibu, dia mendengar sebuah suara yang sangat dia kenali yang membuat dirinya tersenyum senang.

[Ding! Selamat! Tuan telah menyelesaikan tugas sistem tingkat menengah yaitu mengobati ibu Tuan sendiri! Tuan mendapatkan 10 poin sistem, 5 poin pesona dan 1.000.000 uang tunai!]

[Ding! Selamat! Tuan juga mendapatkan 1 Kotak Hadiah Kecil karena Sistem cukup terharu dengan kebaktian Tuan kepada orang tua!]

"Terima kasih Sistem!" ucap Ryan dengan senang. Dia tidak menyangka bahwa Sistem akan menambahkan satu hadiah lagi karena baktinya kepada sang ibu.

[Sama-sama Tuan! Teruslah berbuat baik kepada orang tua Tuan! Karena dengan begitu, nanti anak-anak Tuan juga akan berbakti kepada Tuan!]

Ryan tersenyum mendengar ucapan dari Sistem. Memang benar apa yang dikatakannya! Jika kita berbuat baik dan berbakti kepada orang tua, maka kelak anak-anak kita juga akan baik dan berbakti kepada kita.

Namun jika sebaliknya, maka jangan salahkan anak-anak kita jika nanti mereka membangkang kepada kita! Tapi salahkan diri sendiri mengapa kita tidak berbakti kepada orang tua.

[Oiya Tuan! Sebaiknya Tuan besok janganlah berangkat kuliah dulu! Karena Tuan harus beristirahat satu hari penuh setelah mengobati ibu Tuan dengan cara itu!] ucap Sistem memperingati.

Ryan menganggukkan kepala faham, dia tentu tahu efek samping dari mengobati ibunya dengan cara itu. Selain saat ini dia merasa sangat lelah, dia juga merasa tubuhnya sangat remuk dan perlulah baginya untuk beristirahat seharian penuh.

Setelah membuang kotoran atau darah penyakit itu, Ryan segera kembali kepada ibunya. Ryan melihat wajah sang ibu dengan tersenyum lembut. Tampak wajah Lastri kini lebih berseri dan tidak lagi pucat.

"Bagaimana kondisi ibu sekarang?" tanya Ryan.

"Nak! Ibu sudah baikkan sekarang!" jawab Lastri sambil tersenyum.

"Syukurlah jika ibu sudah baikkan!" ucap Ryan sambil membalas senyuman sang ibu.

"Oiya nak! Darimana kamu mendapatkan ilmu pengobatan seperti itu?" tanya Lastri tiba-tiba.

"Eh.. Itu.. Anu.." Ryan tergagap juga gugup dan bingung harus menjawab apa.

Ryan tidak mungkin memberitahukan keberadaan Sistem. Tapi dia juga tidak bisa berbohong lagi kepada ibunya. Jika dia terus berbohong, maka kebohongan-kebohongan lain pasti akan dilakukannya dan itu akan menjadi sebuah kebiasaan. Bukankah tidak keren jika mempunyai suatu kebiasaan namun kebiasaan itu adalah kebiasaan berbohong?

Terpopuler

Comments

Komentator Budiman😆

Komentator Budiman😆

sistemnya bahaya KLO digabungin Ama pembunuh bayaran keknya wkwkw

2024-05-06

1

Komentator Budiman😆

Komentator Budiman😆

anjay udh mikirin masa depan nieeech😒

2024-05-06

1

Komentator Budiman😆

Komentator Budiman😆

terharu ga tuh🤣🫶

2024-05-06

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chaptet 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chaptet 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!