Chapter 2

Ryan yang melihat tempatnya bersembunyi sudah diketahui oleh Leo dan keempat temannya, dia segera berlari dengan kecepatan tertingginya.

Meskipun merasakan sakit disekujur tubuhnya setelah dihajar habis-habisan oleh kelima pemuda itu, Ryan hanya bisa menahannya dan terus mengayunkan kakinya dengan cepat untuk melarikan diri.

Dia berlari kelorong-lorong sepi yang ada ditempat itu. Sementara kelima pemuda yang mengejarnya terus memperpendek jaraknya dengan Ryan.

'Sial!' batin Ryan saat melihat lorong itu adalah jalan buntu yang tertutup oleh pagar jaring besi setinggi lima meter.

'Tidak! Aku harus bisa selamat!' tekat Ryan lalu berusaha memanjat penutup jalan itu.

Disisi lain, Leo, Topan dan dua temannya yang lain melihat Ryan sedang berusaha memanjat pagar jaring besi mempercepat laju larinya.

"Ayo lebih cepat! Dia hendak naik pagar!" seru Topan kepada teman-temannya.

"Ryan brengs*k! Aku tidak akan melepaskanmu yang telah melukai si bos!" ucap Leo dengan geram.

Ryan terus berusaha menaiki pagar jaring besi itu. Dia tampak kesusahan karena memang pagar jaring besi itu terus bergoyang-goyang seperti artis dandut. Belum lagi ditambah steminanya yang sudah terkuras banyak sebelumnya karena dihajar oleh lima pemuda membuat dirinya semakin kesusahan.

"Aaakhh.."

Ryan menguatkan tekat dengan berteriak kencang. Beberapa kali kakinya terpeleset dan hendak jatuh, namun Ryan segera naik lagi dan lagi.

Ryan telah berhasil mencapai puncak setelah Leo dan rombongannya sampai di pagar jaring besi tersebut. Mereka menggoyang-goyangkan pagar itu berharap Ryan jatuh kearah mereka.

"Oi.. Sialan! Turun kau bajing*n! Aku akan membunuhmu!" teriak Leo sambil terus menggoncang-goncang pagar jaring besi.

Ryan pegangan dengan erat kepada besi yang menjadi landasan tertinggi pagar. Dia sangat khawatir jika tangannya yang sudah agak tidak bertenaga itu terlepas dari pegangannya dan terjatuh dari atas.

Lima meter bukanlah tinggi yang bisa dibuat main-main dan asal loncat bagi manusia biasa seperti Ryan. Jika terjatuh, pastilah akan terasa remuk badan seseorang atau bahkan patah tulang. Terlebih jika Ryan ini jatuh kehadapan musuh, maka tamatlah sudah riwayatnya.

'Haduh! Gimana ini?' batinnya kebingungan. Dia sama sekali tidak menghiraukan teriakan Leo dan teman-temannya.

Dia bimbang jika harus melompat maka bisa-bisa dia sama tidak selamatnya dengan tertangkap oleh mereka. Lalu jika dia turun secara perlahan disisi berlawanan dari mereka, sudah dipastikan dia akan terluka karena Topan tampaknya membawa pisau yang dipegang oleh Brian sebelumnya.

Topan bisa saja menusuknya jika Ryan turun karena pagar itu hanyalah jaring besi yang berlubang-lubang.

Disisi lain Leo, Topan dan dua temannya semakin menggila untuk menggoncang pagar jaring besi itu saat melihat Ryan hanya diam diatas dengan tubuh melekat seperti cicak.

"Sialan kau brengs*k miskin! Leo dan kalian berdua, kalian diam dulu! Aku akan naik juga!" ucap Topan dengan geram.

"Baik! Bunuh saja dia jika mungkin!" ucap Leo lalu diam membiarlan Topan untuk naik pagar seperti yang Ryan lakukan.

Wajah Ryan memburuk saat Topan mulai naik pagar sambil membawa pisau. Dia menggoncang-goncang pagar jaring besi itu dengan kedua kakinya. Namun tampaknya hal itu tidak terlalu berhasil. Topan terus naik sedikit demi sedikit.

'Cih! Kampret ini melekat seperti cicak saja!' batin Ryan asal-asalan tanpa memperhatikan kata-katanya yang sangat aneh. Yaitu menyamakan kampret dengan cicak.

Ryan kembali memutar otaknya untuk berfikir. Dia mencari cara agar Topan tidak pernah sampai diatas menyusulnya. Tiba-tiba wajah Ryan yang sebelumnya terlihat suram dan serius kini tersenyum menyeringai.

'Mengapa aku begitu bodoh? Aku yang diatasnya! Dia harus dengan hati-hati naik dan menjaga keseimbangan agar sampai ditempatku! Hehehe.. Jangan salahkan aku jika sedikit kejam lagi!' batin Ryan sambil terus tersenyum menyeringai.

Dia menempelkan kedua telapak kakinya dengan posisi yang tertekuk disisi yang berbeda lalu mengencangkan pegangan pada tangannya. Hal ini cukup evektif untuk memperjauh jaraknya dengan Topan yang semakin mendekat.

Topan yang melihat Ryan justru tersenyum saat dirinya menghampiri menjadi semakin kalap. Dia mempercepat gerakannya untuk segera sampai diatas.

"Aku akan membunuhmu!" teriak Topan.

"Ehehe.. Kemarilah jika kau bisa angin topan!" ujar Ryan mengejek.

"Bajing*n kau!" geram Topan.

Topan terus naik hingga jaraknya dengan Ryan sudah semakin dekat. Dengan kemarahan yang memenuhi hatinya dan ejekan Ryan yang semakin membuat dirinya tidak bisa berfikir dengan jernih.

Topan terus berusaha naik meski beberapa kali kakinya terpeleset. Saat jarak antara dirinya dan Ryan sudah tinggal satu meter lagi, tiba-tiba kaki Ryan yang sebelumnya dalam posisi tertekuk dan saling apit satu sama lain antar telapak kini mendatangi dirinya atau lebih tepatnya wajah Topan bagian hidung dengan sangat cepat dan tidak terduga.

Buak!

"Ugh!"

Topan yang terkejut secara reflek memegang hidungnya yang terasa patah dan melepaskan pegangan tangannya pada jaring pagar. Dia pun terjatuh dan menimpa Leo dan dua temannya yang lain yang tepat berada dibawahnya.

Brukk!

"Aaakkhh.."

Topan, Leo dan dua temannya yang lain saling berteriak kesakitan. Topan berteriak karena hidungnya yang patah dan berdarah. Sementara Leo dan satu teman yang lain berteriak karena sakit tertimpa oleh tubuh Topan. Satu orang yang tersisa dengan cepat berusaha menenangkan keempat orang itu.

Melihat hal demikian, tanpa menunggu waktu lagi, Ryan turun dari atas pagar dengan tergesa-gesa. Karena saking tergesa-gesanya dan panik, dia tanpa sadar sudah meloncat saja saat ketinggian masih berukur tiga meter.

Brukk!

"Aduh! Sial! Ternyata masih terlalu tinggi!" ucapnya mengeluh karena dia mendarat dengan posisi kaki kurang pas. Akibatnya dia sedikit keseleo dan merasakan sakit yang luar biasa.

Ryan berusaha menahan rasa sakitnya. Kali ini dia sudah aman! Dia berusaha tersenyum saat melihat Leo, Topan dan kedua temannya yang lain sedang berteriak kesakitan.

Setelah beberapa saat, keempat orang pemuda itu sudah mulai tenang sambil menatap Ryan dengan tatapan kebencian. Terlebih Topan yang hidungnya patah dan kini terus mengalirkan darah.

"Hehehe.. Angin topan busuk! Bagaimana rasanya telapak kakiku? Nikmat bukan?" ucap Ryan dengan berani.

"Keparat kau Ryan! Aku berjanji akan membalas semua perbuatanmu ini!" teriak marah Topan sambil terus memegangi hidungnya yang terasa sakit dan nyeri tidak karuan.

"Hehehe.. Itu adalah pelajaran buat kalian! Lain kali aku akan memberikan yang lebih untuk kalian semua!" ucap Ryan sambil terkekeh.

"Beraninya kau!" geram Leo.

"Oiya! Gimana kabar bos kalian? Apakah telurnya pecah? Jika pecah suruh digoreng saja! Hahaha!" ujar Ryan sambil tertawa lantang.

"Kau!" ucap semua pemuda itu dengan geram namun tanpa sadar tangan mereka bergerak menutupi bagian burung perkututnya. Mereka merasakan sedikit linu yang menjalar jika mengingat nasib Brian yang sedang terkapar didalam mobilnya.

"Hahaha.. Yasudah! Kalau tidak ada kepantingan lagi aku pergi dulu!" ucap Ryan sambil terus tertawa lalu bangkit untuk pergi meninggalkan kelima pemuda anak buah Brian.

"Kau!" kelimanya tidak bisa berkata-kata lagi saat Ryan sudah berbalik badan meninggalkan mereka.

Menanggapi teriakan mereka, Ryan hanya mengangkat tangannya sambil memperlihatkan jari tengah yang membuat kelimanya semakin murka namun tidak bisa berbuat apa-apa.

Terpopuler

Comments

zevs

zevs

gas

2024-05-12

0

iman

iman

dari tadi kek
greget gua baca nya

2024-04-11

1

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

Licij juga nih mc kita .hhh

2024-02-12

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chaptet 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chaptet 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!