Kakek Edgar melihat siapa yang berani menghenti kan aktivitas nya. Sedang kan pemilik perusahaan masih tetap di dan tidak berbicara, apa kabar dengan orang yang baru menjabat menjadi sekertaris itu.
"Berani nya kau," bentak kake Edgar dengan lantang. Mata nya menatap tajam ke arah Kay.
"Buang dia dari sini!" perintah kakek Edgar dengan marah.
Pengawal ayah Edgar langsung berjalan ke arah Kay dan menyeret Kay.
"Lepas kan dia atau tangan mu tidak akan berada di tempat nya." Suara segar terdengar begitu dingin dan datar.
Pengawal itu melepas kan tangan nya, dia masih menyayangi tangan nya.
Laura semakin di buat cemburu karena pembelaan yang di laku kan Edgar pada Kay. Tidak, tidak, dia tidak bisa tinggal diam, dia juga haru si lihat oleh Edgar.
"kakek, jangan seperti itu. Dia adalah sekertaris Edgar, benar kan?" tanya Laura memegang bahu Kay yang gemetaran.
Laura yakin, empati Edgar pada nya akan semakin besar.
"Kalian berdua keluar lah!" perintah Edgar mengbil alih kursi kebesaran nya yang di duduki oleh kakek nya.
kakek Edgar juga menjadi sadar, dia tau pemilik kursi yang di duduki nya sudah datang.
"Siapa yang ingin mengalih kan saham nya?" tanya Edgar to the point. Dia menatap tajam satu persatu pemegang saham yang ada di sana.
Satu orang dengan takut-takut mengangkat tangan nya.
"Mohon maaf Tuan, kami tidak melaku kan pengalihan saham di sini. Kami membahas saham tuan kecil Agam Nicholas," jelas pria itu.
Edgar mengangguk-angguk.
"Lanjut kan!" perintah Edgar lagi.
"Tuan besar menyaran kan untuk membagi saham tuan kecil karena tuan kecil masih terbilang anak-anak yang tidak belum mengerti apa itu saham," jelas pemegang saham itu lagi.
Edgar tersenyum smirk ke arah kakek nya. Berani-berani nya pria itu, karena merasa dia tidak akan bisa mempengaruhi pemegang saham menjual saham nya, dia mengalih kan untuk mengambil saham putra nya, dalam mimpi saja.
BAM
Pintu di tendang dengan keras membuat semua orang yang ada dir ruang meeting sangat kaget. Lagi-lagi yang mereka lihat adalah sekertaris baru Edgar.
"Berani nya kau.." suara kakek Edgar terdengar lebih keras dari sebelum nya.
"Aku yang menyuruh nya opa..atau grandpa...I don't know who to call you."
Ternyata masih ada anak kecil yang mereka tidak lihat berada di samping wanita itu. Agam bahkan berkontak fisik dengan Kay.
Agam meminta di peluk ke pada Kay. Dengan senang hati, tentu saja melaku kan nya. Ini adalah satu yang di ingin kan diri nya.
Dia mengeluar kan iPad nya sebentar dan menatap tajam pemegang saham yang buka suara tadi.
"Sudah berapa persen kemajuan dari saham yang kau pegang? Apa kau berkontribusi dalam memaju kan perusahaan? atau hanya sebagia parasit yang selalu memakan inang nya?" tanya Agam dengan datar.
"Dan kau opa, how about you. Dad masih mengizin kan kau berdiri di sini bukan karena kemampuan mu, tapi rasa kasihan. Ingat, kau berdiri di sini di atas rasa kasihan," jelas Agam.
Kemudian dia mengirim kan file ke pada Sky . "Tunjuk kan pada mereka bagaimana seorang pemegang saham yang sebenar nya yang tidak menjelma menjadi seorang parasit," ujar Agam melihat ke arah Grandpa nya.
"Anak kecil berani nya kau? CK, sangat terlihat jika kau tidak memiliki seorang mommy, terlihat dari wujud mu saat ini," ucap kakek Edgar dengan lantang.
Para pemegang saham yang mendengar itu terdiam semua. Mereka memang tau mommy Agam tidak ada karena tidak ada yang pernah melihat Agam bersama dengan mommy nya, begitu juga dengan Edgar yang tidak pernah memperkenal kan wanita lain sebagai istri nya. Hanya Laura saja yang terkabar sebagia tunangan nya.
Agam terlihat mulai memerah wajah nya, perlahan wajah nya di lalui air mata. Dia menelungkup kan wajah nya di dalam pelukan Kayla.
"Tutup mulut mu pria tua, jangan sekali nya aku menghabisi mu dan mengakhiri hubungan di antara kita," ucap Edgar.
Laura yang baru masuk ikut andil.
"Edgar tenangkan hati mu! Kau tidak boleh mengambil keputusan ketika kau sedang emosi," ucap Laura.
"Bagiamana dengan anda Tuan. Anda lebih kotor di banding kan semua manusia yang ada di dunia ini. Anda sudah tua bahkan bau tanah tapi masih bersikap seperti manusia yang tidak pernah mendapat kan didikan? Percuma anda mempunyai harta yang banyak dan otak minim."
Kayla yang sejak tadi berusaha menahan emosi nya tidak bisa lagi di bendung. Mungkin jika masalah tadi dia tidak akan berkomentar jika itu adalah masalah dunia Edgar dan pria tua itu, tapi ini. Dia melibat kan putra nya.
"Tangkap dia, aku akan membunuh m..," ucapan Ayah kakek terhenti.
"Bahkan dengan darah anda sendiri anda sudah tidak berperi kemanusiaan. Otak anda tidak lebih dari otak seekor binatang," ucap Kay dengan lantang.
Dia kemudian berbalik dan meninggal kan ruangan itu. Dia juga ingin menangis mendengar ucapan tak berbobot dari seorang pria tua yang tidak bermoral itu.
Pengawal ayah Edgar di henti kan oleh pengawal Edgar.
Tentu saja anggota ayah Edgar mundur karena anggota Edgar bukan lah tandingan mereka.
"Apa masih ada yang ingin melanjut kan rapat ini? Jika tidak silah kan bubar." sky membuat pertanyaan di sertai kata bubar. Para pemegang saham menggeleng dan langsung saja bergegas dari arah sana. Mereka tidak ingin terlibat lebih dalam yang akan mengganggu jabatan mereka di sini.
Jangan lupa like nya 😊👍👍👍
Horas ✋✋✋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments