Part 17

Kay memilih untuk melangkah kaki nya lebih cepat. Dia berpura-pura tidak mendengar panggilan tuan Donni.

"Terimakasih," teriak Tuan Donni pada akhir nya. Kay menghela napas lega. Dia berbalik dan menunduk ke pada tuan Dongan.

Segera Kay keluar dari sana dan mengendarai motor nya dengan cepat. Dia hampir ketinggalan pesawat lagi, tapi dia berhasil menempuh perjalanan dan mengejar pesawat yang hampir take off.

Kay bersandar di kursi pesawat sambil menghirup udara dengan rakus. Dia memikir kan bunda nya yang dia lihat saat di kamar. Terbaring lemah, wanita yang dulu sangat menyayangi nya, yang selalu merawat nya dan sekarang hari nya sangat sakit mengetahui keadaan mommy nya

**

"Tuan, tuan besar mengada kan rapat besar bersama dengan para pemegan n g saham," ucap Sky masuk ke dalam mansion.

Edgar yang masih makan menyelesai kan acara makan nya terlebih dahulu. Dia tidak panik dan tidak terganggu dengan pemberitahuan Sky.

Agam juga ada di sana. Sama dengan Edgar, dia juga tidak peduli dengan ucapan Sky. Dia tau itu bukan urusan nya dan dia juga tidak ingin memancing emosi Dad nya.

Ting

Sebuah notifikasi muncul di iPad mini Agam

Dia melihat sebuah notifikasi muncul ke dalam iPad nya.

Sebuah notifikasi yang selalu tunggu-tunggu dan di tanya ke pada Dad nya.

Ting

Sky juga menerima notifikasi. Dengan santai pria itu membuka ponsel nya.

"Dad, apa ini mirip seperti mommy?" tanya Agam menunjuk kan sebuah foto di ponsel nya.

"Dad, apa ini mirip mommy?" tanya Agam menunjuk kan ponsel nya ke arah Edgar lagi

"Bagaimana dengan ini Tuan?" tanya Sky lagi.

Mata Edgar membulat ketika melihat wanita yang di tunjuk kan oleh Agam dan Sky

Kedua nya sedang menunggu jawaban dari Edgar.

"Tidak, itu bukan dia. Terlalu jelek," ucap Edgar. Hening sebentar, Agam menatap intens ke arah Dad nya.

"Dia terlalu jelek untuk menjadi mommy mu. Tidak sejelek dan secupu itu," jelas Edgar lagi.

"Baiklah Dad," jawab Agam pada akhir nya. Dia sudah selesai makan dan akan naik ke atas.

"Dad, hari ini hari libur bukan? Apakah tetap pergi ke kantor?" tanya Agam.

"I don't know. Apa ada yang ingin di bahas?" tanya Edgar. Dia melihat ada yang ingin di sampai kan putra nya itu.

"Apa kita benar-benar tidak perlu melaku kan tes DNA?" tanya Agam. Pertanyaan random itu membuat Edgar merasa marah. Bukan ke pada putra nya melain kan pria tua yang datang kemaren ke mansion nya.

Edgar bangkit dari duduk nya dan berjalan ke arah Agam. Dia berjongkok di depan Putra nya. "I told you, just trust me. Kau benar-benar putra ku, kau tidak perlu mendengar ucapan orang luar," jelas Edgar.

"Bagaimana dengan Mommy? Apa dia menganggap ku putra nya?" tanya Agam menunduk. Edgar kembali bersifat dingin.

"Jika dia menganggap mu putra nya , dia tidak akan m mebuang mu Agam. Jangan pernah membahas nya lagi."

"Apa selama nya Agam tidak akan punya Mommy? Apa Dad tidak akan m ncari mommy lagi?" tanya Agam.

Edgar tampak menghela napas.

"Fokus lah, kau akan masuk ke taman kanak-kanak di hari berikut nya!" jelas Edgar. Sesuai ucapan nya, dia tidak akan membahas tentang wanita cupu itu. Agam berlalu dari sana setelah dad nya mengalih kan topik pembicaraan.

"Sky, urus sekolah Agam. Lapor pada ku sekolah mana yang kau pilih!" ujar Edgar masih terdengar di telinga Agam.

Melihat putra nya sudah tidak terlihat lagi, Edgar buka suara.

"Kita ke ruang kerja ku!" perintah Edgar tiba-tiba membuat Sky terkejut.

Mereka tidak terlalu ada pekerjaan hari ini, tapi wajah Edgar terlihat serius seperti ada masalah besar.

Jangan lupa like nya 😊👍👍👍

Horas ✋✋✋

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!