Jangan bilang

Inilah yang selalu dibenci Edgar. Ujung dari semua perdebatan mereka adalah mommy wanita cupu itu. Edgar mengusap wajahnya frustasi.

"Bukankah sudah berkali-kali ku katakan, wanita itu tidak menginginkanmu? Kenapa kau keras kepala sekali?" Edgar pergi dan menutup pintu. Dia tidak sadar keras kepala dan dinginnya putranya itu murni turun darinya.

Agam yang dikamar melempar semua barang yang ada didekatnya. Dia benci ketika daddynya selalu mengatakan bahwa mommynya tidak menginginkan dia. Benda disekitarnya adalah sasaran pelampiasan.

Disebuah apartemen mewah yang dikatakan lumayan mewah, seorang wanita sedang melakukan aktivitas pertamanya di kota Manhattan ini. Dia membersihkan apartemen, meskipun sudah bersih namun persepsi desain rumah tidak terlalu sesuai dengan seleranya. Setelah semuanya selesai, ia menghela napas.

Ia mengintip dari arah jendela. Pandangannya jatuh pada sebuah rumah atau lebih tepatnya mansion yang sangat besar. Disana ada putranya, ia ingin pergi tapi tak semudah itu. Pria yang ingin dihindarinya ada disana. Ia berharap agar segera bertemu dengan putranya.

Usaha terbaiknya adalah harus bisa masuk kedalam rumah itu.

"Rumah itu begitu besar dan mewah. Apakah putraku nyaman tinggal disana. Apakah dia tumbuh dengan baik," batin seorang wanita yaitu Kayla. Ia selalu berusaha mencari foto anaknya di internet, namun tidak pernah menemukan apapun.

Tiba-tiba lamunannya buyar ketika melihat sebuh mobil mewah keluar dari mansion itu. Kayla berharap ini adalah peluang besar namun, jika dia pergi dan mengatakan bahwa dia adalah mommy putranya, orang-orang akan merasa aneh.

"Jika kau bahagia disana sayang, mommy tidak akan membawamu. Tapi justru sebaliknya jika kau tidak bahagia disana Mommy akan datang," ucap Kayla. Air matanya menetes tanpa permisi. Dia sungguh-sungguh ingin melihat putranya sama seperti Agam di kamarnya.

Kayla merebahkan diri, dia akan bekerja besok sebagai sekertaris di perusahan baru. Kayla sudah mencari di internet seperti apa pemimpin sekaligus pemilik gedung pencakar langit tempat ia bekerja. Namun tidak ada satupun foto yang terpampang di internet.

Menurut Kayla pekerjaannya nanti pasti membosankan. Perusahaan ini adalah perusahaan terbesar di New York, pastinya yang memiliki itu sudah berumur tua. Dilihat dari betapa pesatnya perkembangan perusahaan.

Kayla mulai menutup mata agar bisa tidur dan semangat bekerja besok hari. Dia tidak ingin performa kerjanya menurun disini. Tentang putranya, Kayla selalu memikirkan bagaimana caranya bisa bertemu dengannya.

Dikantor AG Company, tepatnya di ruang CEO dua orang pria sedang berbicara serius untuk menemukan solusi agar putranya tidak selalu memikirkan dan selalu menunggu mommy nya. Namun kedua pria itu selalu berujung tak menemukan solusi apapun.

"Tuan, saya pikir kita harus mencari mommy tuan kecil. Saya pikir itu adalah solusinya." ucap salah satu pria yang ternyata adalah Sky.

"Bukankah kamu sudah mencarinya selama dua tahun terakhir. Bahkan kau tidak menemukan satu jejak pun. Aku tau kau mencarinya juga dalam 4 tahun ini," seru pria yang mulai bangkit dari duduknya menuju kaca transparan rungan CEO miliknya.

Hening, Sky diam tak berkutik. Memang dia selalu mencari informasi tentang wanita cupu itu. Namun tidak pernah menemukannya. Wanita cupu itu hilang seakan ditelan bumi.

"Bagaimana dengan sekertaris baruku? Apa dia sudah bisa bekerja besok? tanya Agam. Sky memang selalu kewalahan menghadapi pekerjaannya. Asisten pribadi, sopir, sekaligus sekertaris. Sky akan selalu bolak balik keluar negeri untuk menyelesaikan urusan perusahaan, belum lagi urusan kantor cabang dan pusat.

Sedangkan Edgar , dia tidak pernah ikut andil dalam masalah perusahaan keluar negeri. Dia harus selalu berada disisi putranya. Memang bisa saja dia meninggalkan putranya sendiri, namun jiwa seorang ayah sangat besar. Ia harus bisa menjadi daddy sekaligus mommy untuk putra tunggalnya.

Ia kembali berkutat dengan berkas-berkas menyebalkan menurutnya. Dari hari ke hari, dia akan selalu berurusan dengan berkas menyebalkan itu. Setelah seharian menyelesaikan berkas-berkas menyebalkan itu, Edgar pulang bersama dengan Sky.

Didalam mobil, awalnya keduanya diam dalam hening. Tiba-tiba sang tuan buka suara. " Sky, undur acara pertunangan ku dengan Laura. Anak ku belum bisa menerimanya." Memang benar Agam tidak membutuhkan seorang wanita untuknya. Dia hanya menginginkan wanita untuk menjadi ibu dari anaknya.

Edgar tau, ketika putranya datang keperusahaan, dia akan selalu melihat dan memperhatikan jalanan. Ia sangat antusias ketika melihat seorang ibu menggandeng dengan anaknya, bercanda tawa, mendorong anaknya di sepeda kecil dan berakhir menunduk lesu hingga keperusahaan.

Edgar bermaksud dengan membawa anknya keperusahaan, bertemu dengan korelasinya, bertemu karyawatinya, siapa tau Agam menyukai salah satu dari mereka untuk menjadi mommynya. Namun tidak pernah ada satupun yang bisa.menarik perhatian anak kecil itu. Bahkan Agam tidak segan untuk mengangkat siapapun untuk menjadi istrinya asalkan putranya bisa menerima wanita manapun.

Jika dikatakan apakah sudah menyewa pengasuh tentu saja sudah, namun putranya itu selalu membuat para pengasuh tidak betah dan selalu memilih mengundurkan diri. Para pengawal di mansion pun kadang kewalahan jika membawa tuan kecil mereka keperusahaan.

Bahkan dengan sering, jika ingin menuju perusahaan Agam menyuruh mengehentikan mobil hanya sekedar melihat anak-anak yang bermain bersama mommy nya dan ayahnya. Inilah yang dia mau, keluarga kecil yang lengkap.

Back to story

Sesampainya dirumah Edgar langsung bertanya kepada kepala pelayan. "Dimana putraku?" Ini adalah kebiasaannya setiap pulang dari kantor.

"Tuan kecil ada di ruang tamu Tuan," jawab kepala pelayan. Edgar menuju ruang tamu dan benar saja putranya sudah tertidur disana menunggunya. "Cih, anak kecil ini, sudah kukatakan jangan menunggu," ucapnya mengangkat anak nya dipelukannya.

Edgar memang selalu menunggu ayahnya ketika pulang dari kantor. "Seperti seorang istri saja," batin Edgar

Ia membawa anaknya kekamar pribadinya. Mereka tidur disana sambil berpelukan. Edgar tersenyum melihat kedekatan mereka.

Sebelum-sebelumnya jika Agam menunggunya, saat diangkat anak itu akan segera bangun dan berjalan sendiri kearah kamarnya. Entah angin apa yang tidak membuat anak kecil ini tidak bangun.

Pagi hari, seorang wanita sudah bersiap dengan pakaian formalnya, ia sudah bersiap untuk memulai hari pertamanya bekerja.

Sedangkan dua pria beda umur yang jauh itu sudah bangun. Anak kecil itu langsung beringsut ke sudut tempat tidur.

Anak kecil itu terlihat kesal, dia bangkit dan naik ke perut ayahnya. Dia melompat-lompat kecil didada daddynya. Pria yang merasa ada beban yang naik turun di dadanya dia merasa terusik dan langsung bangun.

"Dad, kenapa kau membawaku kesini?" tanya anak kecil itu bersikap sok dewasa. Edgar pura-pura tidak mengerti dan mengernyitkan alisnya seakan bertanya memangnya kenapa?

"Cih, dua pria tidur bersama." ucap pria anak kecil itu sambil merinding melihat daddynya. Sedangkan Daddy muda disana menatap heran anaknya.

"Apa kau ikut denganku pagi ini?" Anak kecil disana menggeleng. "Aku akan menyusul nanti," jawab nya berlalu keluar.

Sedangkan Kayla sudah sampai lebih awal kekantor tempatnya bekerja. Disana masih hanya satpam yang hadir membuka gerbang.

1 jam berbicara dengan satpam, Kayla merasa lebih bersemangat. Satpam itu menceritakan tentang kehidupannya yang penuh perjuangan. Hal itu semakin membuat Kayla semakin bersemangat.

Saat ia pergi kekamar mandi, seorang pria terlihat memasuki ruang sebelah. Pria itu hanya melihat tas dari seorang wanita terletak dimeja sekertaris.

Edgar kembali dan melihat seorang pria duduk menunggu didepan mejanya. "Halo Tuan," sapa Kayla. Pria itu berbalik dan menatap lekat Kayla "Cantik," batin pria itu.

"Halo nona, panggil saja Sky. Silakan anda masuk keruangan CEO dan bertemu tuan," jelas Sky.

"Baik Sky," jawab Kayla. Wanita berpakain formal dan lengkap itu langsung menuju ruangan CEO. Wanita itu terlihat gugup dan menarik napas. Ia mengetuk pintu dan mendengar perintah masuk.

Kayla menyapa pria yang duduk dikursi kebesarannya. Pria itu berbalik. Mata Kayla melotot tak percaya. "Jangan bilang...," ucap Kayla menutup mulutnya.

Jangan lupa like nya 😊👍👍👍

Horas ✋✋✋

Terpopuler

Comments

宣宣

宣宣

kasihan Agam yg merindukan pelukan seorang ibu.....

2023-02-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!